L masih tertawa, memang dalam hal berdebat Hari selalu kalah dan pasti akan mati kutu jika berhadapan dengan L,padahal jika dikampus ia terkenal pandai dan selalu membuat lawan bicara nya mati kutu, bahkan tak terkecuali pada seniornya. Tapi seperti kaya pepatah, ' diatas langit masih ada langit' begitulah obrolan Hari dan L terus berlanjut sampai tiba-tiba ponsel Hari berdering tanda ada panggilan masuk
" Wah telepon siapa ini? Mas Hari ternyata sudah punya pacar, tadi bilangnya bahkan untuk tidur saja tidak punya waktu. " L mengambil ponsel Hari dan memperlihatkan ada panggilan video dengan nama Siska
"Memang benar kok, itu teman kampusku dan bukan pacarku, nyari waktu buat tidur aja susah ngapain nyari pacar yang ada malah bikin ga fokus belajar, tolong angkat telpon itu, aku sedang menyetir." perintah Hari pada L
L menekan tombol hijau dan segera mengarahkan layar ponselnya ke Hari, beberapa detik wajah L terlihat sebelum akhirnya berpindah ke Hari
" Hallo Sis, ada apa? "
Siska sejenak kaget melihat sosok wanita begitu panggilan terhubung " Iya Hari aku cuma mau tanya , apa benar kamu sudah pulang kampung? "
" Iya. " jawab Hari dengan singkat tanpa menoleh karena sedang fokus menyetir
"Ah kupikir kau belum pulang" Siska kecewa namun berusaha menyembunyikan nya
" Ada apa? "
"Apa kau bisa kirim catatan materi yang diajarkan Pak Hendra, aku perlu untuk membuat tugas tambahan karena nilai ujian ku ada yang kurang, cacatanmu kan paling lengkap dibandingkan yang lain. "
" Baiklah nanti kukira lewat email. "
"Aku tunggu, terimakasih banyak Hari. "
" Iya" jawab Hari dengan datar lalu beralih ke L " Sudah selesai kau bisa mematikan telponnya. " Berbicara lebih lembut pada L
Layar ponsel kembali menghadal ke L, sebelum dimatikan Siska terlebih dahulu men screenshot nya, dan barulah sambungan telpon putus.
Siska tampak terkejut, wajahnya sudah menampakkan raut wajah kecewa. Disini memang benar kalau Siska teman kuliah Hari, tapi dia juga sebenarnya menyukai Hari. Sejak pertama kali masuk kuliah, dan kebetulan mereka satu angkatan, saat itu Siska pertama kali bertemu Hari pada waktu upacara menerima, ia langsung jatuh hati padanya, sejak saat itu ia berusaha untuk mendekatinya, apalagi mereka satu jurusan Siska pikir itu akan memudahkannya. Namun ternyata dia salah, Karena Hari tipe lelaki yang dingin terhadap wanita, ia memperlakukan Siska hanya sebatas teman. Padahal Siska adalah mahasiswa paling cantik dikampus, orangtua memiliki sebuah rumah sakit besar di jogja dan tentu saja dia orang kaya, semua lelaki menginginkan nya menjadi pacar, tapi Siska tak pernah melirik mereka.
Hari ini Siska merasa patah hati, begitu melihat L yang tengah bersama dengan Hari, ia melihat sosok L adalah gadis yang sangat cantik melebihi dirinya sehingga ia yakin bahwa itu pacar Hari. Selama ini Hari tak pernah sekalipun terlihat berbicara santai dan berduaan dengan wanita, tapi saat bertelpon nada bisa Hari terlihat sangat berbeda dengannya.
Selama beberapa saat Siska tampak melamun, ia kembali sadar dan langsung meraih ponselnya dan menelpon seseorang
" Hallo, kau dimana, aku minta bertemu di tempat biasa, sekarang. " Siska segera menutup telponnya setelah selesai berbicara
Tak lama kemudian, terlihat Siska sudah duduk di sebuah cafe dan didepannya ada seorang lelaki
"Kalau diingat seperti nya tadi kau bilang sedang sibuk. " ujar Siska pada lelaki yang bernama Arya, sepupunya yang masih satu jurusan dan orang paling dekat dengan Hari
" Tidak aku hanya sedang bermain PS bersama adikku, tapi kenapa kau kecewa, aku kan sudah buru-buru datang kemari, kau bilang ada sesuatu yang penting makanya aku bersedia datang, apa aku pulang saja? "
"Tunggu, memang benar ada sesuatu yang penting, sangat sangat penting. "
" Hah, apa itu? sampai sampai kau meminta ku datang, tunggu.... ini pasti ada kaitannya dengan Hari. " Arya mencoba menebak
"Bukankah kau orang paling dekat dengan Hari? "
" Sudah kuduga.Tentu saja, ada apa memangnya, sepertinya aku sudah memberitahu kalau dia akan langsung pulang kampung setelah ujian selesai. "
" Iya aku tahu, aku tadi baru saja menelpon nya, ada hal lain yang belum kau beritahu padaku kan, cepat katakan?"
"Apa? " Arya tampak bingung dan sedang berpikir "Rasanya semua tentang Hari sudah ku katakan padamu. Sudahlah sebenarnya ada apa, tanya saja padaku sepupu, jangan main tebak tebakan, bikin pusing saja. "
"Apa alasan Hari buru-buru kembali ke kampung halamannya? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments