part 3

Syakila melipat mukenah nya , dia baru saja menunaikan sholat subuh , kila beranjak bangkit dari duduknya berjalan menuju rak buku, dia mengambil Alqur'an untuk di bacanya

lantunan ayat suci ,perlahan terdengar dari bibir seksi Kila ,walau perlahan suara itu terdengar begitu merdu menyejukkan hati, menenangkan jiwa, ini memang menjadi rutunitas setiap pagi setelah subuh, Kila tak perna meninggalkannya kecuali lagi halangan.

Syakila kemarin tidak pulang ke pesantren, dia bermalam di rumah mama, sebab hari ini dia akan berunding dengan tuan Rico masalah kelanjutan lamaran tuan Rico.

tok tok

"Non Kila, ayo sarapan, nyonya sudah nunggu di ruang makan" suara bik Inem di sebalik pintu

"Iya, bik"

Kila turun kebawah menuju ruang makan, papa , mama nya sudah nunggu di sana.

"Bagai mana tidurmu sayang .." sambut mama saat Kila sudah duduk di ruang makan.

"Alhamdulillah nyenyak ma"

"Syukurlah, ayo sarapan sayang.."

Roti panggang isian telur dan keju , menu sarapan hari ini.

"Kila, siang nanti pak Rico mengundang mu kekantornya untuk membicarakan lamaran nya" ujar papa memberitahu undangan tuan Rico

"Iya pa"

"Kila, sebaiknya kamu pikir sekali lagi sebelum menemui Rico" mama masih saja tak setuju dengan pilihan Kila

Kila tersenyum, melihat wajah murung mama.

"Ma, jangan kawatir ,do'a aja yang terbaik " jawab Kila lembut.

Mama hanya mengangguk lesu, dia sungguh belum sepenuhnya rela melepas Kila dengan tuan Rico , tuan Rico bukanlah orang ysng tepat buat kila, selain beda pemikiran, usia mereka juga terpaut jauh.

Tapi mau bagai mana lagi, kila dengan mantap sudah menerima lamaran tuan Rico.

"Mama hanya ingin putri mama satu satu nya bahagia " ujar mama sedih

"Kila pasti bahagia ma.." Kila menggenggam jari mama menatapnya penuh kasih sayang , mama balas menggenggam jari putri semata wayangnya dengan lembut.

*

Wanita muda dengan pakaian kantor yang sangat seksi, membawa Sakila kesebuah ruangan.

"Tunggulah di sini nona, tuan masih di ruang rapat, nona mau saya buatkan minuman apa...?" ujar wanita itu sopan.

"Tidak usah repot - repot mbak, itu ada air putih nanti saya ambil sendiri kalau haus" jawab Kila seraya tersenyum.

"Baiklah kalau begitu nona saya permisi" wanita itu pun berlalu pergi meninggalkan Kila diruangan seorang diri.

Cukup lama Kila menunggu tuan Rico, Kila mencoba beberapa kegiatan guna mengisi waktu luang, dari membaca alqu'an kecil yang slalu di bawanya sampai berjalan mengelilingi ruangan melihat lihat pigura yang terpajang didinding ruangan, sekedar menghilang kan rasa jenuh akibat menunggu tuan Rico.

"Kalau belum selesai urusan kantor mengapa menyuruh ku datang " gumam Kila seraya duduk kembali di atas sofa ,

Berkali kali, Kila menatap pintu berharap ada yang datang tapi yang di harap tak kunjung menampak kan dirinya, sejuk nya AC membuat mata Kila sedikit berat , rasa kantuk mulai menyerang Kila.

Kila merebahkan kepalanya pada sudut sofa beralaskan bantal sofa , sementara kakinya tetap di posis menyamping,

Mungkin karena posisinya yang berbaring Kila tanpa sadar tertidur dengan nyenyaknya dengan posisi masih seperti semula, berbaring menyamping dengan kaki menjuantai ke bawah

Rico mengayunkan tangan bermaksud mengetuk pintu yang sedikit terbuka, tapi urung dia lakukan , dia melihat tubuh Kila terbaring di sofa , dengan perlahan Rico masuk keruangan, lalu duduk tepat di depan sofa yang di tiduri oleh Kila.

Rico melihat jarum jam di tangan nya, dia menghela napas pelan, ternyata dirinya membuat Kila menunggu terlalu lama, sekitar dua jam lebih.

Rico , berjongkok di samping Kila, lalu mengulurkan kedua tanganya mengankat kaki Kila yang terjulur kebawa, keatas kursi sejajar dengan tubuhnya.

Cukup lama Rico menunggu Kila bangun, tapi dingin nya Ac menina bobokkan Kila agar tidur lebih lama.

Rico membuka jas nya, hanya meninggalkan kemeja putihnya saja , dia masih duduk di depan Kila yang masih tertidur.

Rico menatap wajah tanpa make up dengan intens , wajah calon istrinya, wajah nya terlihat sedilit indo, mungkin karena gen mama nya yang keturunan indo.

"tok , tok"

"Permisi pak " seorang wanita yang tak kalah seksi dengan yang tadi bertemu Kila, sedang berdiri di depan pintu.

Rico meletakkan jari telunjuk nya memberi isyarat untuk diam.

"Maaf pak, saat nya bapak keruang rapat sebentar lagi rapat kita di mulai" ujar wanita itu seperti tak perduli isyarat Rico.

Rico menatap tajam wanita itu ada kilatan amarah terpancar di matanya, wanita itu sepertinya menyadari tatapan Rico.

"Maaf pak, tapi rapat bapak akan segera di mulai" ujar nya lagi, Rico menatapnya, lalu beranjak mendekat.

"Kamu cansel saja, jadwal ulang kembali rapatnya , aku tidak mungkin membuat dia menunggu lagi , setelah menungguku dua jam lebih " ujar Rico

" Tapi pak .."

" Jangan membantah, lakukan saja seperti yang aku perintah kan!!" Rico bicara dengan nada yang sedikit tinggi.

"Baik pak, saya permisi dulu" wanita itu pun meninggal kan ruangan.

Rico kembali ketempat Kila terbaring , terlihat Kila sudah pada posisi duduk ,rupanya dia sudah terbangun dari tidurnya, percakapan Rico dengan pegawainya membuat kila terbangun.

"Sudah bangun" sapa Rico dengan suara datar.

"Maaf tuan, aku tidak sengaja" Kila tertunduk malu.

"Harusnya aku yang meminta maaf ,membuat mu begitu lama menunggu" ujar Riko masih dengan suara datarnya.

Rico berjalan kesudut ruangan mengambil sebotol air mineral yang memang tersedia di sana, lalu kembali ketempat Kila ,menyerahkan air mineral kepada Kila.

"Minum lah "

"Trimakasih tuan" ujar Kila, lalu meminumnya perlahan, meletakkan sisa minumannya di atas meja.

" Bagai mana, sudah bisa kita mulai pembicaraan nya" ujar Rico menatap Kila

"Insya allah bisa tuan"

"Sku sudah dengar dari papa mu, kau menerima lamaranku, apakah benar begitu..?"

"Iya itu benar tuan"

"Baiklah, karena kau sudah menerimanya , maka kita bicara pernikahan sekarang" ujar Rico matanya tak lepas menatap Kila, yang sedari tadi tak berani menatapnya.

"Baiklah tuan " jawab Kila singkat.

"Kila, aku mau kita menikah secepatnya, hanya saja, adahal yang ingin aku tanyakan, apa kau ingin ada acara pertunangan sebelum kita menikah...??"

Kila mengangkat wajah cantiknya menatap Rico.

"Kalau kau ingin, aku akan melakukannya" ujar

Rico.

"Tidak perlu tuan, kita langsung saja pada resepsi pernikahan" Kila menolak tawaran Rico.

"Wanita sepertimu rupanya Agresip juga" ucap Rico dengan senyum tersungging di bibir seksinya.

"Maksud tuan.." Kila menatap Rico tak paham.

Rico hanya terkekeh tak perduli ,membuat Kila sedikit kesal.

"Jadi.. kita sepakat , langsung ke resepsi tanpa ada acara tunangan begitu kan Kila..?" tanya Rico sekali lagi meyakinkan.

"Iya tuan "

"Baiklah, mulai hari ini kamu adalah milikku, stay saja di rumah masalah W.O aku akan mengirim nya kerumah mu, berundinglah dengannya , pesta seperti apa yang kamu suka" ujar Rico.

"Baik tuan" jawab kila singkat.

"Kila.."

"Ya tuan" jawab kila seraya menatap Rico.

"Kau sudah menerima lamaran ku, berarti aku adalah tunanganmu bukan begitu Kila..?"

Kila mengangguk setuju dengan kata - kata tuan Rico.

"Apakah, aku sudah boleh menyentuh mu..?" ujar Rico seraya membuat gerakan mendekat.

Kila membelalakan matanya lebar, seraya beringsut menjauhi Rico.

"Maaf tuan, tunangan tidak membuat kita hallal bersentuhan, kecuali akad nikah " ujar Kila dengan wajah berubah pucat.

Rico terkekeh pelan, dia menarik tubuhnya keposisi semula , membuat Kila menarik napas lega.

"Tampaknya aku harus menunggu sampai aku menghalalkan mu .." gumam Rico

"Maaf tuan, pembicaraan kita bukan kah sudah selesai,bisakah aku permisi pulang" ujar kila

"Tentu saja, orangku yang akan mengantar mu pulang , " ujar Rico seraya beranjak berdiri.

"Mari aku antar kau sampai depan" ajak tuan Rico

"Tidak perlu tuan , aku sendiri saja"

"Jangan membantah, aku paling tidak suka di bantah" ujarnya dingin, membuat Kila terpaksa menurut.

Rico yang berjalan mengiringi Kila, menjadi pusat perhatian para pegawainya , bisik bisik terdengar di belakang mereka , wajar saja , Rico telah membatalkan rapat penting demi dirinya, membuat pegawai Rico penasaran siapa wanita dengan kerudung seperti seorang ustazah itu.

Rico mengantar Kila sampai di tempat parkir, di sana sudah menunggu dua pria bertubuh kekar berdiri di sebuah mobil mewah berwarna hitam.

"Masuklah, mereka akan mengantar mu kerumah" ujar Rico.

"Baik tuan, terima kasih " ujar Kila beranjak memasuki mobil mewah Rico.

Mobil pun melaju meninggalkan kantor Rico, Kila melihat sekilas sosok calon suaminya, dari balik kaca mobil yang terus melaju meninggalkan halaman kantor.

Takpernah terbayang , Kila menikah secepat ini , dengan laki-laki yang tak sepaham pula.

Ini suda takdir allah, ada makna yang terkandung di setiap kejadian.

jodoh, pertemuan , dan maut itu rahasia yang khalik, seperti yang terjadi pada Kila.

Mobil berhenti di halaman rumah Kila , salah satu dari dua pria berotot bergegas turun , membukakan pintu untuk Kila.

"Silakan nyonya " ujar nya, Kila mengerutkan alisnya, nyonya....??

"Trima kasih " ujar Kila santun.

Setelah Kila masuk kerumah mewahnya barulah kedua pria itu pergi membawa mobil mewah Rico.

"Siapa mereka sayang..? kenapa tidak menelpon supir kalau mau pulang" mama mencecar Kila dengan pertanyaan, Kila menarik napas sebelum menjawab mama nya.

"Itu orang suruhan tuan Rico ma "

"Ooooh, terus gimana pembicaraannya dengan Rico" mama terlihat penasaran.

"Kami segerah menikah dalam waktu dekat ini ma "

"Terus tunangannya kapan sayang..?" tanya mama penasaran.

"Acara tunangannya di tiadakan ma, langsung resepsi aja"

"Loh kok gitu..?"

"Memang gitu ma"

"Apa kata orang nantinya, kila ,kamu nikah tanpa bertunagan dulu " ujar mama khawatir

"Ma.. aku memang gak mau ada acara seperti itu " ujar kila

"Apa.. ajaran mu yang melarang.." ujar mama sedikit khawatir maklumlah sekarang santer terdengar kabar aliran sesat yang memakai baju seperti yang kila pakai. Kila terbahak mendengar kata kata mama.

"Mama, ada ada aja deh.." ujar Kila masih dengan tawa renyah nya.

"Ya ,terus kenapa kamu menolak bertunangan, padahal semua gadis memimpikan nya" ujar mama masih terlihat penasaran.

"Mama sayang , sudahlah jangan khawatir, yang penting resepsinya berjalan dengan baik nanti"

"Hhhh, Kila aku dulu ngidam apa sih kamu kok lain sendiri dari kakak kakak mu " ujar mama.

"Tentu saja lain, aku wanita kedua kakak ku pria " ujar Kila menggoda mama.

"Ma, beritahu kakak masalah ini ya.. aku istrahat dulu , capek ..." ujar nya seraya memberi kecupan lembut di pipi mama lalu pergi meninggalkan mama yang masih bengong.

Mama menghela napas pelan , putri satu satu nya selalu membuat kejutan di keluarga ini, pertama ketika tiba -tiba dia memutuskan masuk pesantren dan tinggal di sana , sekarang dia memutuskan menikahi Rico yang bahkan baru saja di kenalnya. mama memijit kepalanya yang tiba tiba pusing...

happy reading 😊😊

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

pokok nya jgn ada pelakor2

2022-07-11

0

Sri indrawati

Sri indrawati

mulai suka sama ceritanya..

2022-06-19

0

Benazier Jasmine

Benazier Jasmine

semoga rico jodoh yg tepat buat syakilla

2022-04-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!