Surga Untuk Suami Ku
Edi sudrajat pria 60 tahun, memiliki tiga orang anak, dua laki laki dan satu perempuan ,
Dimas sudrarajat, adalah putra pertama.
Bima sudrajat, adalah putra kedua.
sedangkan Syakila adalah anak ketiga.
Mami Andin, wanita cantik belasteran prancis itu adalah istri tercinta papa Edi sudrajat, tak heran bila anak mereka rata -rata berwajah indo.
Kedua putra pak Edi sudah berumah tangga dan masing - masing sudah bekerja di perusahaan ternama di kota mereka tinggal.
Sedangkan si bungsu yang dari SMP hingga SMA memilih mondok di salah satu Pesanten di daerah mereka.
Syakila bahkan memutuskan tidak melanjutkan kuliah, dia memilih mengabdi di pesantren sebagai guru hafis dan masih tetap menimba ilmu agama di sana.
Pak Edi bukanlah orang yang panatik, apa lagi istrinya, istrinya bahkan belum berhijab.
Hidayah mungkin, begitulah pikir pak Edi, sehingga Syakila memilih bidang agama dan menekuninya.
Awalnya mereka menentang, apalagi saat anaknya menutup tubuhnya dengan kerudung panjang nya.
Seiring dengan waktu, mereka pun bisa menerima perubahan putri semata wayangnya.
"Tok"
"Tok"
Terdengar ketukan pada pintu ruangan pak Edi.
"Masuk," ujar pak Edi mempersilah-kan si pengetuk masuk Ruangan kerjanya.
"Siang pak Edi "
"Bapak,eh siang pak" pak Edi terlihat gugup, mengetahui yang mengetuk pintu adalah pimpinan perusahaan tempat dia bekerja.
"Kenapa bapak tidak memanggil saya saja keruangan bapak .." ujar pak Edi merasa tidak enak.
"Tidak apa, santai saja, boleh saya duduk"
"Silahkan pak" Pak Edi terlihat gugup, tak biasanya dia begini dia selalu tampil percaya diri , tpi hari ini tuan Rico, mengunjunginya, apa ada yang salah dengan pekerjaan nya..?
"Pak Edi!"
"Iya pak.."
"Sudah berapa lama bapak mengabdi pada keluarga saya"
"Tiga puluh lima tahun pak"
"Apa tidak ada keinginan untuk pensiun..??"
Deg ...
jantung pak Edi berdetak tak sesuai irama, kenapa tiba tiba pimpinan bertanya pensiun
apa aku akan di pecat, bisik hatinya.
"Sejujurnya igin pak, apalagi usia saya yang sudah tua, tapi saya masih punya satu lagi tanggung jawab" ujar pak Edi hati hati.
"Putri bapak ..?"
"Benar pak "
"Justru kedatangan saya kemari, ada kaitanya dengan putri pak Edi " ujar pak Rico.
"Putri saya?" tanya pak Edi sedikit tak paham.
"Saya melamar putri bapak untuk menjadi istri saya" ujar pak Rico tanpa basa basi.membuat pak Edi gugup tak menentu, apa tidak salah pemilik perusahaan melamar putrinya yang hanya seorang santri, tidak ada embel-embel titel atau gelar di belakang namanya.
"Saya rasa putri saya bukan standart bapak " pak Edi sedikit bingung dengan lamaran bosnya yang mendadak.
"Siapa yang bilang ?" tanya pak Rico tegas.
"putri saya bukan lah gadis yang cantik pak "
"Pak Edi, saya sudah dua kali bertemu dengan putri mu, yang pertama di acara pernikahan Dimas dan yang kedua di acara Bima "
"Nama putri mu, Syakila, tidak kuliah dan sedang mengabdi di pesantren, tidak pacaran karena ingin langsung menikah "
"Jadi, aku tidak ingin mendengar alasan apapun, secepatnya pertemukan kami, biar Syakila yang menentukan, dia setuju atau tidak, oke pak Edi"
"Oke pak" jawab pak Edi pasrah.
"Baiklah papa mertua saya permisi dulu" pak Rico dengan santun, pamit pada pak Edi.
Pak Edi bingung dia harus senang atau justru sedih, atas lamaran pak Rico untuk putrinya.
*
Pak Edi menyampai kan berita ini pada istrinya saat makan malam
"Apa!! "
"Papa gak salah?"
Pak Edi menghela napas panjang
"Papa juga bingung ma, di tolak apa di terima"
"Papa jangan aneh aneh deh, kila masih kecil pa" ujar mama sewot.
"Kita tanya dulu ke syakila ma, baru kita putuskan" pak Edi berusaha meyakinkan istrinya.
"Papa ini ya.., kok tega anak sekecil itu mau dinikahkan, kila gak kuliah bukan berarti dia harus nikah muda , pokok nya mama gak setuju" rajuk istrinya seraya meninggalkan meja makan.
Pak Edi menatap punggung istrinya gundah
istrinya benar kila masih terlalu muda untuk kata menikah, mungkin dia harus bicara dengan bosnya dari hati kehati, dia pasti paham.
*
Pagi ini sebelum berangkat kerja istrinya kembali memberinya ceramah.
"Pa jangan lupa, bicarakan tentang kila dengan bos papa, diakan tampan ,tajir, gampanglah cari wanita, kenapa harus kila" omel istrinya di pagi hari.
"Iya ,iya , aku mau pergi kerja , kenapa di bekali dengan omelan sih ma.." ujar papa Edi bernada protes.
"Itu bukan untuk papa, tapi untuk bos papa tuh, yang aneh.." sungutnya.
"Ya sudah papa pergi dulu ma "
"Iya hati hati pa.." ujar mama Andin seraya mencium tangan suaminya.
Pak Edi balas mencium kening istrinya
usia mereka memang tidak muda lagi tapi keharmonisan rumah tangga mereka tetap terjaga.
*
Di kantor, pak Edi sudah merangkai kata sebagus mungkin untuklmenolak secara halus lamaran bos nya.
Dia mendatangi ruangan pimpinan
dengan mengumpulkan segenap keberanian
berharap semua berjalan sesuai rencana.
"Masuk " suara dingin Rico membuat kecut nyali pria paruh baya ini.
"Laporan apa yang mau kau sampaikan, papa mertua.. " tanya Rico dengan suara yang tetap dingin.
"Oh..ya, bagai mana calon pengantinku apa sudah kau beri tahu Papa mertua" mata elangnya menatap tajam kearah si papa mertua.
"Begini pak, istriku sedikit keberatan atas lamaran bapak untuk putriku" ujar pak Edi.
"Aku hanya ingin dengar pendapat putrimu bukan istrimu, jadi... cepat beritahu putrimu untuk menemuiku, jangan sampai aku menculik putrimu dari pesantern dan membawanya kehadapan ku !!" suara Rico sedikit meninggi.
"Baik pak.."
Pak Edi beranjak meninggalkan ruangan pimpinan, sudah lebih dari tiga puluh tahun pak Edi mengabdi di perusahaan ini, dari mendiang dedy pak Rico hingga sekarang, dia tahu betul siapa pak Rico , tidak ada keinginan yang tidak bisa dia dapatakan walau dengan cara kotor.
Yang harus dia yakinkan adalah istrinya bukan pak Rico, istrinya mungkin bisa merubah keyakinannya, tapi pak Rico, tidak akan merubah keinginannya.
Tanpa sepengetahuan istrinya, pak Edi memberitahu segalanya pada syakila
tak di sangka sayakila setuju bertemu pak Rico
dia membuat janji bertemu dengan pak Rico tanpa tahu mami Andin.
"Kila apa tidak sebaik nya kamu berpikir lagi sebelum memutuskan" ujar pak Edi saat bicara melalui sambunga telpon.
"Pa ..,aku belum memutuskan apa apa, aku hanya bertemu, kemudian melakukan sholat istikharah , tahap akhir baru keputusan ku, iya atau tidak" ujar syakila tenang.
"Papa tidak punya pilihan nak, selain mengikuti kemauannya" ujar pak Edi berharap pengertian putrinya.
"Tidak apa pa, kita serahkan urusan ini kepada allah, semua yang terjadi atas kehendak nya" Syakila menenangkan papanya lagi.
"Ya sudah pa, aku ada jadwal ngajar ngaji hari ini , sampai ketemu lagi pa, asalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Syakila mematikan telponnya, hari ini dia ada jadwal mengajar ngaji bagi anak kurang mampu yang tingal di sekitar pesantren.
Sudah dua tahun ini Syakila mengabdi di pesantren sambil tetap menimba ilmu dari pengajian -pengajian yang rutin di adakan pihak sekolah.
Kila sosok gadis ceria, cerdas, juga berani, dikalangan santri Kila sudah pasti menjadi buah bibir, walaupun antara santri dan santriwati tempat tinggal mereka terpisah tetep saja mereka bisa update siapa santri wati yang cantik dan santri yang tampan
Sementara di kalangan pengajar atau ustadz
sudah ada beberapa ustadz yang mencoba ta'aruf
dengan Kila tapi selalu belum berjodoh.
Tapi ada satu ustadz yang mengusik hati syakila
ustadz Zainal, kalau boleh dia ingin ta'aruf dengan dia.
Tapi sayang lamaran keburu datang dari tuan Rico
mau tak mau syakila harus beristikharoh dulu kepada allah memohon petunjuk.
.
happy reading 😊😊
Tingalin jejak Like and komen ya sayang 🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Isn't Aurora!!💫
aku nyari nyari novel ini seminggu kemarin ini dan alhamdulillah ketemu, walau udah di baca berulang kali di tahun kemarin tapi masih rindu sama Rico dan Shakila🤧
2024-11-15
0
Inisial EY
mampir kak
2024-06-28
0
sherly
hsb baca akeno dan grascia aku mampir kesini... awal yg bagus
2024-06-05
0