#part 14

Kila merasa seseorang menguncang pelan tubunya antara mimpi dan separuh sadar dari tidurnya

"Sayang bangunlah, Adzan di hp mu bising sekali.." ujar Rico membangunkan Kila, seketika kila tersentak , Azdan...

Masya Allah ,Adzan , tahajjud ku tertinggal , ya tuhan kenapa aku begitu lalai batin Kila panik

Kila bergegas turun dari tempat tidur , membersihkan diri lalu keruang ibadah melaksanakan Sholat subuh

Kila keluar dari ruang Sholatnya pukul enam, beranjak menuju kamarnya, Rico pun sudah terlihat bangun dan bersiap siap untuk mandi

" Biar aku siapin air mandi mas dulu " ujar Kila , seraya masuk kedalam kamar mandi , Rico mengikuti langkah kila dari belakang

Kila mulai menyiapkan air hangat di Bathtub untuk mandi suaminya.

"Sudah mas " ujar Kila , seraya beranjak pergi dari kamar mandi

Rico menarik tangan Kila , membuat Kila kaget

"Mandilah denganku.." bisik Rico

"A..aku mandi sendiri saja mas.." ujar Kila gugup

Rico tak perduli ucapan Kila dia mulai membuka baju kila dengan sekali sentak , Kila tak bisa menolak keinginan suaminnya , hanya mandi berdua apa salahnya..pikir Kila

Rico berusaha ? membuka dalaman Kila sebagai satu satunya penutup tubuh Kila, kila menolak nya , Rico sedikit memaksa , tapi kila tetap menolak, membuat rico sedikit kesal

"kenapa .." tanya Rico

"Agama melarangnya mas ,tidak boleh tidak memakai sehelai benangpun walau di tempat tertutup sekalipun" jelas Kila hati hati

"Begitu rupanya " ujar Rico, yang sebenarnya dia tidak perduli sama sekali dengan yang di ucapkan Kila

Rico mengguyur tubuhnya dengan air hangat, kemudian mengguyur tubuh Kila dengan perlahan , Rico yang sedari tadi sudah berhasrat , mulai memberi sentuhan sentuhan ke tubuh Kila , kila mulai paham dengan maksud sentuhan Rico

Kila menghentikan gerakan Rico lalu menggeleng lembut , Rico menepis tangan Kila dengan gerakan sedikit kasar , tapi kila tetap menahannya

" Ada apa.." tanya Rico tak sabar

"Tidak boleh melakukannya di sini..." ujar Kila lirih mirip seperti sebuah gumaman

" Agama melarang..?" dengus Rico kesal , Kila mengangguk dia tau Rico pasti meradang dengan penolakannya tapi dia juga bingung harus bagai mana

"Ajaran apa ini, ini tidak boleh itu tidak boleh , aku hanya ingin melakukan dengan istriku kenapa tidak boleh" bentak Rico emosi.

" Kita bisa melakukan di tempat lain mas , tapi tidak di sini.." bujuk Kila hati hati

"Aku sudah tidak bernafsu" dengus Rico kesal , penolakan Kila terhadapnya di saat dia tengah berhasrat membuatnya tak mampu berpikir jernih

Rico meninggalkan Kila di kamar mandi sendirian, dia memilih mandi dikamar tamu dengan emosi memenuhi kepalanya

Sementara Kila meneruskan mandinya dengan perasaan berkecamuk, dia begitu bingung dia baru saja menolak keinginan suaminya, dia berusaha menghindari satu dosa tapi malah terjebak pada dosa lainya...

Rico benar-benar meradang , tidak ada satu katapun keluar dari bibirnya , sepertinya dia sedang mogok bicara , terbukti dia tidak pamit sama sekali saat pergi kerja , walau Kila mengantarnya hingga depan pintu

Kila terlihat begitu sedih sementara Rico terlihat begitu marah , suami istri yang biasa terlihat mesrah itu kini saling diam , membuat tanda tanya di benak para pegawai mereka

Kila menatap mobil Rico hingga menghilang di balik tembok rumahnya yang menjulang tinggi, lalu kembali masuk kerumah besarnya

Rico meninggalkan rumah dengan membawa kemarahannya , dia tidak suka dibantah walau itu oleh Kila , istri yang telah dia cintai.

Dia begitu marah bukan dengan Kila tapi dengan aturan yang di buat Kila .

Aturan yang tidak masuk di akal , apa salahnya melakukan hubungan suami istri di kamar mandi.. geram Rico dalam hati

Seharian Rico di sibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk di kantornya , dari rapat dengan para ,staf , hingga makan siang dengan para rekan bisnisnya ,kesibukan itu membuat Rico melupakan kemarahannya terhadap Kila

Rico bersandar di kursi kerjanya dengan mata terpejam , rasa penat mengelayuti tubuhnya .

tiba tiba wajah Kila berkelebat di benaknya

"Kila .." gumam nya , dia baru menyadari sedari tadi dia mengabaikan istrinya , bahkan dia tidak menelpon istrinya saat makan siang padahal itu kebiasaan barunya menelpon rumah saat tidak bisa makan di rumah.

Rico bergegas memeriksa Cctv pada layar hp nya , mencari sosok istrinya yang telah membuatnya marah tadi pagi , tapi sosok itu tidak tampak dimanapun di layar hp nya

"Na di mana istriku" seru Rico saat menelpon Nana

"Nyonya di ruang ibadahnya tuan.." jawab Nana

"Dengan siapa dia makan siang.." tanya Rico

"Nyonya belum keluar untuk makan siang tuan"

"Apa..! , sejak kapan dia diruang itu.." tanya Rico lagi

"Sudah dari tadi pagi tuan.." jelas Nana , membuat Rico terhenyak

"ketuk pintunya suruh dia keluar .." ujar Rico terdengar panik

" Aku sudah mencobanya tadi, tapi nyonya bilang dia masih kenyang , tapi akan ku coba lagi tuan.."ujar Nana

"Cepat lah.." ujarnya tak sabar

Rico tiba tiba merasa hawatir , apa yang dia lakukan di ruang itu sedari pagi , apa sikapnya tadi pagi terlalu keras terhadap Kila

Rico tak sabar menunggu kabar dari Nana ,dia pun memutuskan pulang menemui Kila .

Setelah sampai di rumahnya Rico langsung bergegas ke ruang ibadah , terlihat Nana berupaya membujuk Kila di depan pintu

"Pergilah.." perintah Rico pada Nana

"baik tuan" ujar Nana seraya pergi neninggalkan Rico

Rico mulai mengetuk pintu dengan lembut

"Sayang keluarlah , makan siang bersamaku.." ujar Rico di balik pintu

Senyap sesaat , lalu terdengar daun pintu terbuka , Kila keluar dari ruang Sholatnya dengan mata yang terlihat sembab , Rico menatap Kila tak berkedip

"Ayo makan " ujarnya , lalu menyentuh tangan kila membawanya keruang makan, Kila tak menolak dia mengikuti langkah suaminya menuju ruang makan

Di meja makan bermacam hidangan tertata sempurna , kalau tidak sedang bersedih mungkin hidangan ini sangatlah menggugah selera makan Kila , tapi suasana hatinya yang muram membuat perutnya tidak terasa lapar

"Makanlah " perintah Rico terdengar tegas

Kila makan dengan wajah tertunduk , suara dingin Rico menegaskan pada Kila bahwa dia masih marah tentu saja itu membuat Kila semakin sedih

Kila meletakjan sendok di atas piring nasinya setelelah beberapa suap nasi masuk kemulut nya

"Makanlah lagi .." ujar Rico dengan suara beratnya

Kila menggeleng lembut , dia benar benar tak nafsu makan

"Pergilah kalau kau tak mau makan.." ujar Rico gusar , dia berniat menggertak Kila , tak di sangka Kila benar benar beranjak pergi meninggalkan Rico di ruang makan

Kila meninggalkan Rico menuju kamarnya , sementara Rico yang tak menyangka Kila benar benar meningalkan nya menikuti langkah kila masuk kamar

"Kau marah padaku kila.." seru Rico saat sudah berada di kamar , Kila mengeleng pelan

" Lalu sikap apa ini yang kau tunjukkan padaku .." ujar Rico dengan suara sedikit meninggi

Kila hanya tertunduk , air mata menggenang di sudut matanya dia berusaha menahanya sekuat tenaga tapi akhirnya jatuh juga , dia tidak sedang marah, dia hanya sedih telah membuat suaminya marah padanya , dia tak bisa memaafkan dirinya sendiri karena membuat suaminya murka.

Dia sedikit senang saat Rico datang dia pikir Rico sudah memaafkan dirinya , tapi sikap dingin Rico menegaskan dia masih marah

Rico tidak tau bahwa karena menolaknya seluruh malaikat di langit dan di bumi mengutuknya hingga dia ridho pada nya dan memaafkan kesalahannya, bagai mana Kila tak berlinang air mata karenanya , seandainya Rico memintanya di tempat yang tidak di larang tentu saja dia dengan suka cita melayaninya

Bagi orang lain ini mungkin hal sepele tapi bagi Kila tidaklah demikian

Melihat air mata membasahi pipinya , Rico menjadi luluh hatinya

"Sudahlah sayang , jangan marah lagi , aku minta maaf , tadi terlalu keras padamu.." bujuk Rico

"Aku tidak marah sama mas.." ujar Kila di sela isak tangisnya

"Iya aku tau " Ujar Rico tak ingin memperpanjang masalah ini , dia berusaha menenangkan Kila dari isak tangisnya

"Sudah jangan menangis ,aku benar benar sudah memaafkan mu sayang.." Bisik Rico saat isak Kila masih saja terdengar , dia memberi kecupan hangat di kening Kila

"Lihatlah mata mu jadi sembab begini sayang " ujar Rico seraya menyeka airmata Kila

" Aku harus kekantor lagi sayang, ada beberapa rapat penting harus aku hadiri.. " ujar Sakha

" Iya pergilah mas.." gumam Kila nyaris tak terdengar

Rico menyentuh dagu Kila , perlahan dia menyentuh bibir Kila dengan bibir hangatnya , aroma manis bibir Kila membuat Rico ingin melakukan lebih dari itu , tapi dia takut Kila kembali menolaknya , mengingat hal itu Rico mengurungkan niatnya, dia hanya memberi kecupan hangat di bibir merah Kila , lalu berpamitan untuk kembali kekantor guna menghadiri rapat dengan rekan bisnisnya

Kila melepas dengan perasaan lega, suaminya sudah memaafkannya....

.

.

Happy reading 🥰

Di tunggu dukungannya dengan memberi like and vote nya sayang...🙏🙏🙏🥰🥰

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

ooo Kila marah kepada dirinya krn tdk melayani suaminya

2022-07-12

1

Benazier Jasmine

Benazier Jasmine

kpn rico dpt hidayahnyA BLJR saja tdk mau

2022-04-17

0

Rizal dody Zakaria

Rizal dody Zakaria

😭😭😭 nangis aq yg BCA ceritax nyentuh bnget

2022-03-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!