Sudahlah, aku memang harus ikhlas dengan kejadian ini.
Ibarat Nasi sudah menjadi bubur, Uang yang ku simpan untuk biaya mendaftar kuliah telah habis sekarang, aku hanya bisa berDo'a agar aku mendapatkan rezeki lagi sebagai gantinya.
biarlah, kalau memang uang itu habis untuk kebutuhan sehari hari keluarga kami.
Toh kalaupun aku ikhlas, aku akan mendapat ganti yang Lebih nantinya.
" Ibu, hari ini aku gajian. ini sebagian ibu gunakan untuk kebutuhan sehari hari, yang sebagian lagi aku gunakan untuk menabung sebagai bekalku untuk mendaftar kuliah " kataku pada ibu setelah gajianku pada bulan berikutnya
" Ooooh . . . jadi sekarang kamu main peritungan ya sama orang tua mu yang melahirkan dan memelihara mu selama ini " hardik ibu pada ku dengan kasarnya.
" Bu, aku sangat ingin sekali untuk kuliah. aku ingin maju Bu, aku ingin nanti di perusahaan jabatan ku meningkat, bukan sebagai buruh pabrik seperti ini " sahut ku dengan suara gemetar.
Aku anak yang berhati lembut sekali, meskipun ibu dan ayah sering menghardik dan selalu kasar pada ku tapi aku tidak pernah membalasnya, pelampiasan ku hanya menangis dengan membenamkan wajah ku dalam - dalam di atas bantal saja.
Aku suka gemetaran saat ayah dan ibuku tiba tiba marah dan berteriak pada ku.
" Maaf kan aku Bu " jawabku singkat dengan ku sengaja untuk pergi ke kamar setelah memberikan setengah dari uang gaji ku bulan ini kepada ibu.
ibu dan ayah mengomel saat aku meninggalkan beliau berdua, aku tak kuasa membendung tangis ku dengan berlari sekencangnya ke dalam kamar ku.
" Hallo, putri . . . " sapa suara seorang laki - laki di seberang dalam sambungan telepon.
" iya benar . . . Aku putri.
Ini . . . siapa ya ??? " tanya ku penasaran siapa yang menelfon ku ini, karena aku tidak menyimpannya di memori Handphone ku.
" ini aku James, apa kamu lupa . . . ??? " sahutnya yang membuat ku penasaran.
" James . . . ??? James . . . teman SMK ku dulu kah ??? " tanyaku penasaran.
" iya lah, memang ada lagi nama James yang kamu kenal seganteng dan imut ini " tanyanya dengan sangat Percaya Dirinya.
" Ok . . .
Ok kamu emang imut dan ganteng sedunia kok " jawab ku dengan tertawa dan di balasnya dengan tertawa juga.
James adalah teman laki - laki di sekolah dulu selain Lily, dia adalah PERISAI bagi aku dan Lily karena dia memang satu - satunya teman pria kami berdua.
Wajah James memang tampan, dengan badan yang tinggi tegap dan dia adalah anak seorang pengusaha kaya raya di kota B ini.
Aku bertemu dengan James dan Lily sore ini saat aku pulang kerja dan saat Lily pulang kuliah.
" Kamu bilang ingin kuliah informatika ya put ??? " tanya James saat kami sudah di dalam sebuah Caffe.
" iya nih, tapi masih ngumpulin biaya " sahut ku
" aku ada kampus yang masuk dengan jalur prestasi, apa kamu mau ??? nilai komputermu dulu paling bagus kan di sekolah kita, bagaimna kalau kamu masuk dengan jalur itu ??? " jelasnya padaku yang langsung membuatku antusias untuk menanyakannya lebih lanjut pada James.
" Boleh . . . Boleh " sahut ku antusias sekali.
James pun menjelaskan dimana letak kampus itu dan bagaimana mekanisme untuk menjadi calon mahasiswi di sana tanpa di pungut biaya.
Detai sekali James menjelaskan padaku, dan dia berjanji akan mengantarkan aku kesana saat aku siap nanti.
" Tapi James, aku harus mengambil cuti dulu ya . . . " ucap ku kemudian sebelum kami meng'ahiri membahas masalah kuliah ini.
" Oke, kapanpun kamu siap aku juga siap kok " sahutnya dengan gaya konyolnya seperti jaman SMK dulu.
" Sip deh . . . " sahut ku kemudian.
hari masih sore saat kami nongkrong di Cafe ini, kami pun melanjutkan pembahasan kami dengan sekedar bercanda - canda saja hingga jam menunjukkan pukul 21.00
James mengantar kami pulang, terlebih dulu Dia mengantar Lily lebih dulu.
baru selanjutnya mengantar ku kemudian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
re
Ya syukur ada teman membantu
2021-06-11
1