Dengan berbagai macam cara mereka merayu aku untuk masuk kedalam rencana mereka.
Ada sedikit pemberontakan dalam hati kecilku ini.
Setidak lakunya kah aku sampai aku harus menjadi kan diriku Persewaan Rahim ???
Beberapa hari setalah mereka mengutarakan maksud dan tujuan mereka kepadaku, rasanya aku tidak bisa lagi menjalani kebebasan untuk hidupku kedepannya.
Hampir 1 Minggu ini aku mengurung diriku di kamar, aku sungguh meratapi hidup ku.
Sungguh Nelangsa yang teramat dalam kurasakan.
Tuhan, aku meminta pertolonganmu
Ratapku dalam hati.
setiap harinya kakak datang ke rumah kami, yaa meski hanya sekedar mengirimkan ku buah - buahan atau cemilan kesukaanku.
Tapi sedikitpun aku tidak berniat untuk memakannya, bahkan aku tidak pernah berkeinginan untuk menemui kakak ataupun Angga yang hampir setiap hari datang mengunjungiku untuk selalu tanpa putus asa meyakinkan aku.
Tidak ada yang berniat menghiburku atau bahkan sekedar menguatkan hatiku dan berkata bahwa ini semua hanya mimpi buruk.
kulangkahkan kaki ku untuk keluar kamar guna menuju kamar mandi, ingin rasanya kubersihkan tubuhku yang sudah 1 Minggu ini tidak mandi.
Malas rasanya aku untuk makan, mandi ataupun aktifitas lainnya yang di kerjakan di luar kamarku.
Saat langkahku baru selangkah saja keluar dari pintu kamarku, kurasakan tubuhku gemetaran, kepalaku pusing sekali.
Tiba - Tiba saja pandanganku kabur dan selanjutnya hanya terlihat gelap gulita saja yang aku rasakan.
Kubuka mataku
ku lihat sekelilingku
semuanya serba putih, ada semacam bau yang sangat menyengat.
Yaa ini seperti bau obat yang baunya sangat menyengat dan pahit.
Ku edarkan pandanganku ke sekeliling ruangan ini.
hanya terdapat satu bad tempat tidur saja, yaitu yang aku tempati ini. Di sebelahnya terdapat meja besi tapi kosong di atasnya.
Ada sofa panjang di sebalah dekat pintu kamar ini. Sekilas kulihat pula ada selang dan jarum yang menancap di tanganku.
Sedang di rumah sakit aku ternyata.
Ku Hela nafas panjang, semoga ini adalah jawaban darimu Tuhan, agar pernikahan Siri ini tidak pernah terjadi.
Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu dibuka dari luar.
Kulihat masuk ayah dan ibu.
ku kembangkan senyumku untuk kedua orang tuaku ini.
Entah mengapa, aku merasa bersyukur sekali sebab mereka masih mau menunggui aku di rumah sakit ini.
Mereka berdua membalas senyum juga kepadaku.
" Kamu sudah siuman putri ??? " sapa ibu dengan membelai rambutku dengan suara yang lembut pula.
Tuhan Ini kejadian langka bagiku.
Ayah juga mendekat kepadaku, membelai lembut tanganku dan kemudian menggenggam lembut jari - jemariku.
Aku tersenyum, sangat bahagia sekali hari ini.
Ternyata ada hikmah di balik musibah yang aku alami ini.
" Terimakasih tuhan " gumanku dalam hati
" Putri kamu sudah sadar adikku sayang " sapa sebuah suara yang aku sangat hapal sekali, itu suara kakak.
Dia datang bersama Angga suaminya.
Terlihat senyum bahagia pula dari bibir mereka berdua.
" Terimakasih ya putri, kamu sudah siuman sekarang " sahut Angga ikut bahagia karena aku sudah sadarkan diri.
Tidak terasa, ternyata aku pingsan selama 3 hari ini.
wajar jika mereka senang melihat aku sadar, karena mungkin mereka juga sangat shock melihat aku tiba - tiba pingsan, Gumanku dalam hati dengan senyum kemenangan.
Padahal juga aku tidak sengaja untuk mogok makan dan mogok segalanya hanya sekedar untuk penolakan ku agar tidak di jadikan tempat Persewaan Rahim untuk mengandung anak kakakku dengan Angga.
Enak saja.
Bagai mana dengan pendidikanku nanti ???
Akankah aku menunda kuliahku lagi ???
Apa nanti kata orang, pasti mereka berfikiran bahwa aku merebut suami kakakku sendiri.
Tidak dapat aku bayangkan . . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Maya Ratnasari
bed (tempat tidur) Thor, bukan bad (buruk).
2022-11-27
0
Khusnul Khotimah
jangan bodoh put,masa keluarga gitu amatt
2021-04-06
0
Tri Ariani supriyanto
Terimakasih dukungannya pembaca setiaku.
jangan lupa like, coment dan vote ya.
2020-07-12
1