Di sebuah rumah megah terdapat anak kecil sedang menangis tak lain adalah Syifa.
"hiksss....hikss...." mengucek matanya dengan tangannya
"Sayang maafkan papa ya? Papa gak bermaksud bentak kamu tadi" mencium pipi Syifa.
"Bagaimana kalau kita makan ice cream hmm?" Melerai rambut Syifa yang menutupi dahinya
"Ajak Dokter cantik Papa" ucapnya berkaca-kaca.
"Sayang, Dokter nya sangat sibuk! kita berdua saja ya"
"Gak mau!!! Syifa kesal sama papa" melipat kedua tangannya diatas perut.
"Papa tau salah nak, maafkan papa ya? Papa janji gak akan marahi Syifa lagi" Memeluk anaknya dengan hangat.
"Ya Tuhan kenapa anakku begitu rewel begitu jumpa Wanita itu. Aku harus menjauhkan Wanita itu dari anakku, takkan kubiarkan wanita itu menjadi pengaruh buruk untuk anakku! " Gumamnya dalam hati.
Sedangkan disebuah taman, Shinta tak bergeming berdiri dengan tangan yang dingin dan gemetar namun berusaha untuk tetap tenang.
"Ray, kamu belum jawab pertanyaanku" bentaknya
"hmmm, Shin... Sebenernya"
"Aku Cinta, calon isterinya Rayhan! " Belum selesai Rayhan menyelesaikan pembicaraannya. Wanita itu langsung memotong pembicaraan Rayhan. Deg.... Seketika rasanya aku ingin menangis dan terjatuh. Sungguh, kenyataan yang sangat pahit padahal aku sangat mencintai Rayhan.
"Oh, selamat ya" Melentangkan tanganku untuk berjabatan tangan dengan mereka dengan memberikan senyuman terbaikku.
"Aku harap kamu gak akan ganggu hubungan aku dengan Rayhan" Berbicara dengan ketus tanpa membalas jawabatan tangan dariku. Aku langsung menarik kembali tanganku dan berusaha untuk tenang agar tak menangis di depan mereka.
"Haha, oke baikla. Aku pamit ya sekali lagi selamat atas pernikahan kalian" Sekilas aku melihat wajah Rayhan yang tampak datar. Tak ada lagi suara dari mulutnya. Rayhan hanya mematung membisu tanpa melihatku ataupun membalas jabatan tanganku. Aku segera pergi meninggalkan mereka di Taman.
"Tunggu!!!" Rayhan akhirnya membuka suara dan ketika aku membalikkan tubuhku kearah mereka dia memberikan kartu undangan tanpa melihat mukaku. Rasanya sangat sakit sekali, ingin rasanya aku menangis dan menampar dia.
" Kenapa secepat itu Ray kamu lupakan aku kenapa?" ingin sekali kalimat itu aku lontarkan pada lelaki yang hampir 10 Tahun menjalin hubungan padaku. Jangan tanya sebesar apa aku mencintainya! Sesak sekali rasanya hanya waktu 6 bulan dia bisa melupakan aku bahkan mau menikah dengan wanita lain. Aku mengambil surat undangan itu dan berlari pergi meninggalkan mereka berdua.
"Ya Tuhan sakit sekali rasanya" memegang dadaku yang terasa sesak, tak terasa air mataku terjatuh. Tiba tiba malam itu hujan deras. Langit seakan tau apa yang aku rasakan sekarang. Aku menangis di bawah hujan yang lebat dan mendudukkan tubuhku ke atas aspal, teriak dengan sekencang kencangnya mengeluarkan semua rasa sakit yang saat ini aku rasakan.
"Kenapa Tuhan? kenapa? aaaaaaaaa"
"Vonis dari Dokter Kyara sudah membuat ku kehilangan sebagian kehidupanku dan sekarang lelaki yang aku cintai tega meninggalkan aku dan akan menikah dengan wanita lain hiks..." ucapku senggugukan. Rasanya untuk bangkit saja aku sudah tak mampu lagi.
"Apa salahku hiks...hiks..."
"aaaaaaaaaaaaa" Berteriak seperti orang gila, untung saja situasi nya sangat sepi jadi aku bebas berteriak meluapkan semua rasa sakitku.
"10 Tahun bukanlah waktu yang sebentar menjalin kasih bersama Rayhan, banyak hal yang sudah kami lewatin bersama-sama dalam keadaan suka maupun duka. Aku maklum kekuranganku yang membuatnya pergi meninggalkan ku. Namun, mengapa secepat itu dia menggantikan posisiku dengan orang lain? Apa selama ini aku hanya permainan baginya? Apakah tak ada sedikit saja terlintas di ingatan dia tentang kenangan kami dulu?" Begitu banyak pertanyaan-pertanyaan dikepalku, memegang dadaku yang sangat sesak rasanya, seperti kehilangan oksigen. Menghapus hingusku yang keluar masuk dari hidung ku. Terlihat lebay bagi kalian namun terasa menyakitkan bagi aku yang mengalaminya.
Seorang wanita yang tak mampu memberikan keturunan dan ditinggal nikah pula oleh sang kekasih yang sudah 10 Tahun menjalin hubungan bersamanya.
Shinta segera bangkit dan menghapus air matanya, ia bergegas mencari taxi untuk pulang kerumah. Shinta takut kedua orang tuanya mengkhawatirkan dirinya yang tak kunjung pulang .
Sebuah taxi berhenti. Shinta segera masuk kedalam Taxi.
"mau kemana mbak?" Tanya supir taxi tersebut dengan ramah
"kejalan X yapak" jawabnya singkat . Shinta masih saja melamun dan air mata meleleh dipucuk matanya. Dia segera mengusap air mata tersebut. Mengingat semua kenangan manis bersama Rayhan, Bagaimana dulu Rayhan memperlakukannya seperti seorang Ratu namun sekarang mencampakkan Shinta layaknya Sampah!.
Taxi berhenti disebuah rumah. Shinta memberikan uang kepada driver dan segera turun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 489 Episodes
Comments
susi 2020
😎😎😎😎
2023-04-10
0
susi 2020
😘😘🙄
2023-04-10
0
Tika
Reyhan jahat bgt, apa maksudnya maksa unk ketemuan cm unk beri undangan dan bawa calon istrinya
2021-11-30
0