Diruangan inap perasaan Revan sudah tidak tenang, ada sesak didalam dadanya namun dia tidak tau sebabnya apa. Shinta juga merasakan sesuatu yang sangat mengganjal di dalam hati nya.
"Ada apa ini" Gumam Shinta dalam hati
"Aku mau melihat Puteriku" Menarik paksa jarum infus yang ada di tangannya, perasaannya yang gak karuan ingin segera melihat bagaimana kondisi Puterinya.
"Jangan gila deh!" Ucap Shinta yang menahan Revan untuk beranjak dari tempat tidur.
"Lepasin! aku harus melihat anakku sekarang" Menepis tangan Shinta. Tidak lama kemudian seorang perawat datang dengan wajah yang terpukul.
"Maaf Tuan, Nyonya. Put....Puteri kalian tidak bisa terselamatkan"
Bless......
Dunia Revan langsung berhenti rasanya, sesak yang dia rasakan tak mampu lagi berkata apapun, dia menatap sembarang arah dengan tatapan yang kosong, airmata nya sangat deras berlinang. Dia berusaha untuk tenang dan mengambil nafas perlahan lalu tersenyum.
"Bicara apa kau perawat haha, aku sedang tidak ingin bercanda" Ucap Revan berusaha menenangkan dirinya. Tertawa sambil menangis dan segera keluar dari ruangan inap menuju ruangan ICU dimana Puterinya berada. Berjalan dengan kepala sempoyongan. Sesampai di depan ruangan ICU Revan bertemu dengan dokter.
"Maaf Tuan, kita harus segera mencabut alat bantu pernapasan untuk Syifa" ucap dokter itu.
"Jangan bicara sembarang anda, anak saya belum meninggal!" Menarik kera baju dokter, menatap dengan sorot mematikan dan meninggikan suaranya.
"Lakukan perawatan yang termahal sekalipun, aku akan membayarnya asalkan kalian menyembuhkan Puteri ku, cepat!" Teriaknya lagi.
"Maafkan kami tuan, kami sudah melakukan semaksimal yang kami miliki, namun Tuhan berkehendak lain" Ucap dokter dengan nada kecewanya. Revan mendorong tubuh dokter itu dan bergegas masuk kedalam ruangan ICU untuk menemui Puterinya. Revan mendekati tubuh gadis kecil yang tak berdaya di atas kasur tempat tidur.
"Bangun sayang, jangan tinggalkan papa" Ucap Revan lembut di telinga anaknya. Tak sedikit air mata yang keluar dari kedua matanya, ia memeluk tubuh anaknya dengan erat, menggoyang goyangkan tubuh anaknya agar terbangun namun anaknya tak memberikan reaksi apapun. Revan menangis histeris didalam ruangan ICU.
"Apa salah ku Tuhan, mengapa kau mengambil dia dari ku" Teriak Revan sekencang kencangnya. Tangannya sudah memucat dingin, dia menciumi Puteri kesayangannya tersebut.
*****
Shinta masih diam mematung di ruangan dimana Revan tadi mendapatkan perawatan, tangannya sudah gemetar. Mata beloknya terus saja mengeluarkan air mata tanpa berkedip dan bersuara sedikitpun. Tubuhnya melemas, ruangan di sekitar situ sudah samar samar di penglihatannya. Tubuhnya terjatuh para perawat membantu Shinta agar berdiri namun ia tetap tak bereaksi sedikitpun. Ia berjalan dengan tatapan kosong menuju ruangan ICU. Diluar ruangan sudah ada ibu dan ayah Revan yang sedang menangis histeris. Shinta memasukkin ruangan ICU tanpa menyadari orang di sekitarnya, ia mendekati tubuh Syifa yang sendirian didalam ruangan itu. Sedangkan Revan sedang mempersiapkan semua keperluan untuk kepulangan mayit Puterinya. Keadaan Revan sangat terpukul, namun ia juga harus kuat, ia berusaha membujuk dokter agar tetap memasang alat bantu pernafasan untuk Syifa namun dengan kondisi yang tak ada perubahan sedikitpun dokter menolak keinginan Revan. Awalnya Revan mengamuk di dalam rumah sakit, namun dia menyadari bahwa Puteri kesayangannya sudah ada dipelukkan Tuhan. Walaupun tak terima Revan tak mampu berbuat apapun lagi selain ikhlas atas kepergian Puteri kesayangannya. Puteri yang sudah 5 tahun ini mengisi hari harinya dengan penuh kebahagiaan, Puteri yang selalu menjadi alasan untuk dia tersenyum dan bersemangat. Revan masih saja meneteskan air matanya dia sangat rapuh dan hancur. Dunia nya seperti di jungkir balikkan, di bunuh paksa oleh kenyataan, sesak disetiap tarikan nafasnya. Tubuhnya melemah seperti mayat hidup.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 489 Episodes
Comments
Marni Aminuddin
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2021-05-10
2
War Sini
kok sesek x dadaku y kk😭😭😭😭😭.
2021-01-31
1
Eti Guslidar
ooooooohuhuh8
2021-01-28
1