PERAWAT BARU

Tepat pukul delapan pagi, mobil yang ditumpangi Hanni dan Alex keluar dari kawasan bandara kota.

Hanni baru ingat, kalau di kota inilah Raymond dan keluarganya tinggal. Raymond pernah memberikan alamat lengkap kantornya pada Hanni.

Ah, mungkin Hanni akan menjumpai Raymond saat dirinya mendapat cuti kerja nanti. Kata Alex Hanni bisa minta izin cuti dan bebas tugas dua kali setiap bulannya.

Mobil terus melaju membelah jalanan kota yang mulai padat oleh berbagai jenis kendaraan bermotor. Setelah hampir satu jam berjibaku dengan kemacetan dan jalanan yang padat, mobil akhirnya masuk ke sebuah perumahan elit.

Pagar-pagar besi yang tinggi, menjulang di kanan kiri jalan perumahan tersebut seolah sedang menyembunyikan keelokan bangunan di dalamnya.

Mobil berhenti sejenak di depan satu rumah yang tertutupi pagar besi yang menjulang. Pagar terbuka, langsung terlihat rumah modern yang megah bak istana. Mobil masuk ke halaman luas yang ada di depan rumah tersebut. Semua pemandangan itu, tentu saja membuat Hanni berdecak kagum.

"Kita sudah sampai. Ayo turun!" Ajak Alex pada Hanni.

Hanni hanya mengangguk dan segera turun dari mobil. Hanni mengikuti langkah Alex yang kini masuk ke teras rumah besar tersebut.

Seorang pelayan membukakan pintu dan menyapa Alex dengan ramah.

Setelah berbincang sebentar dengan pelayan tersebut, Alex segera mengajak Hanni masuk ke ruang tamu rumah besar itu yang mungkin ukurannya setara dengan rumah Hanni.

Benar-benar rumah yang mewah dan megah.

"Duduk, Han!" Perintah Alex seraya menunjuk ke sofa berwarna coklat yang ada di ruangan tersebut.

Hanni menurut dan segera duduk.

Alex masuk ke dalam dan entah pergi kemana, meninggalkan Hanni seorang diri.

Seorang pelayang datang membawa nampan berisi cangkir teh yang masih mengepulkan asap yang aromanya sangat harum.

"Silahkan, Nona," ucap pelayan itu sebelum pergi berlalu dari hadapan Hanni.

Tak berselang lama, Alex sudah kembali bersama seorang wanita paruh baya yang berpenampilan modis. Wanita tersebut masih terlihat cantik diusianya yang mungkin sebaya dengan usia bu Halimah.

"Kenalkan, Hanni! Ini Aunty Ira, pemilik rumah besar ini," ujar Alex memperkenalkan.

Hanni segera bangkit berdiri dan menjabat tangan mama Ira dengan takzim.

"Ini perawat untuk Hansel?" Tanya mama Ira seraya memperhatikan penampilan Hanni dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Iya, Aunty. Namanya Hanni. Dia sahabat lama saya," jawab Alex menjelaskan.

"Duduk!" Perintah mama Ira.

Hanni dan Alex segera duduk di sofa.

"Apa kau sudah ada pengalaman menjadi perawat pribadi?" Selidik mama Ira seraya menatap tajam ke arah Hanni.

"Belum ada, Nyonya. Tapi saya sudah sering merawat orang-orang sakit sebelum ini. Dan selama dua tahun ini saya merawat sendiri ibu saya yang sakit keras," jawab Hanni menjelaskan. Wanita itu hanya sesekali menatap wajah mama Ira. Hanni lebih banyak menunduk saat menjelaskan profil dirinya.

"Hansel tipe pasien yang temperamental dan mudah tersinggung, apa menurutmu kau akan bisa menghadapinya?" Tanya mana Ira lagi.

"Saya akan berusaha, Nyonya," jawab Hanni cepat.

"Kata Alex kamu mengambil pekerjaan ini karena butuh biaya untuk pengobatan ibu kamu. Benar begitu?" Tanya mama Ira lagi.

"Benar, Nyonya," jawab Hanni seraya kembali menunduk.

"Aku akan membayar semua biaya pengobatan ibu kamu. Asal kamu mau menandatangai kontrak, kalau kamu bersedia menjadi perawat pribadi untuk Hansel sampai pria itu bisa berjalan lagi seperti sedia kala,"

"Saat ini, Hansel sedang menjalani terapi. Dan kata dokter mungkin butuh waktu lima sampai enam bulan lagi untuk Hansel pulih. Apa kau akan sanggup bertahan selama itu?" Cecar mama Ira sekali lagi.

"Saya akan bertahan, Nyonya," jawab Hanni dengan nada bersungguh-sungguh.

"Aku tidak mau mendengar kamu merengek minta berhenti, mengeluh ini itu, ataupun kabur dari rumah ini. Ada materai di surat perjanjian ini, jadi kamu pasti tahu konsekuensi apa yang harus kamu tanggung jika kamu berani kabur atau melarikan diri," sergah mama Ira seraya menunjuk pada lembaran surat perjanjian yang kini ada di atas meja.

Hanni menghela nafas panjang berulang kali. Rasanya seperti akan masuk ke tiang gantungan saja. Tapi Hanni juga tak punya banyak pilihan sekarang. Sudah terlambat untuk mundur.

"Iya, Nyonya. Saya paham," jawab Hanni dengan nada mantap.

Alex meraih kertas perjanjian yang ada di atas meja dan memberikannya pada Hanni.

"Bacalah dulu isinya, sebelum tanda tangan," ujar Alex seraya mengangsurkan kertas-kertas tadi pada Hanni.

Hanni membaca sejenak setiap poin yang ada di dalam surat perjanjian tersebut. Sesekali Hanni bertanya pada Alex jika ada kalimat yang Hanni tidak pahami. Setelah membaca semua isinya, Hanni segera menandatangani surat perjanjian tersebut.

"Baiklah. Kau bisa bekerja mulai besok pagi. Alex akan memberitahumu semua hal mengenai Hansel dan apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan di rumah ini," mama Ira sudah beranjak dari duduknya.

"Kau tahu apa tugasmu, Alex?" Mama Ira ganti menatap tajam pada Alex.

"Tentu saja saya paham, Aunty," jawab Alex cepat.

"Sekalian kau tunjukkan kamarnya di belakang!" Ucap mama Ira lagi yang sudah melangkah pergi meninggalkan ruang tamu.

Hanni kembali menghela nafas panjang berulang kali.

Alex yang bisa melihat kegugupan Hanni segera menepuk punggung sahabatnya tersebut.

"Kau akan terbiasa dengan sifat ketus anggota keluarga ini," ucap Alex berusaha berpikir positif.

Hanni mengangguk.

"Meskipun mereka semua ketus tapi mereka orang-orang baik, Han. Jadi kamu tidak perlu khawatir," imbuh Alex lagi.

Dan sekali lagi Hanni mengangguk,

"Aku mengerti. Semoga aku akan bisa bertahan menghadapi sikap tuan mudamu itu," jawab Hanni seraya terkekeh. Sepertinya Hanni berusaha mencairkan ketegangan yang ia rasakan.

"Kau tenang saja! Aku akan membantumu dan memberitahumu beberapa hal tentang Hansel. Minumlah tehmu dulu!" Ujar Alex seraya menunjuk ke cangkir teh yang ada di atas meja.

Hanni mengangguk dan segera menyesap teh beraroma mawar tersebut.

"Halo, Abangku tersayang. Siapa gadis manis ini?" Jevon yang baru keluar dari kamar Hansel langsung menyapa Alex.

"Kau sudah selesai mengurus tuan muda?" Bukannya menjawab pertanyaan Jevon, Alex malah balik bertanya.

"Ya. Aku sudah memandikannya dan membuatnya wangi. Tapi aku rasa si tuan muda keras kepala itu tidak akan keluar kamar seharian," jawab Jevon seraya terkekeh. Pemuda itu duduk di sofa ruang tamu dan bergabung bersama Hanni dan Alex.

"Oh, iya Hanni. Ini Jevon adikku. Kamu masih ingat, kan?" Alex memperkenalkan Jevon pada Hanni.

"Tentu saja aku ingat. Kau benar-benar sudah tumbuh menjadi pemuda yang tampan, Jev! Aku hampir tidak mengenalimu," puji Hanni seraya menjabat tangan Jevon.

"Apa kau Hanni, teman sekolah Alex?" Tanya Jevon memastikan.

Hanni langsung mengangguk dengan cepat.

"Oh, astaga!" Jevon langsung memeluk Hanni.

"Sedang apa di sini?" Tanya Jevon lagi.

"Dia yang akan menjadi perawat pribadi untuk Hansel," bukan Hanni melainkan Alex yang menjawab pertanyaan Jevon.

"Benarkah itu? Semoga kau betah dan kuat batin menghadapi si tuan muda temperamental itu," Jevon menepuk punggung Hanni.

"Aku akan berusaha," jawab Hanni bersungguh-sungguh.

"Jevon juga adalah perawat Hansel. Tapi Jevon hanya datang saat pagi dan sore untuk membantu Hansel mandi dan melakukan kebutuhan prianya," Alex menjelaskan.

"Kebutuhan pria? Kau sungguh mengatakan itu di depan seorang gadis, Al?" Jevon tergelak.

"Hanni sudah menikah, Jev! Jadi aku rasa dia sudah paham," sergah Alex cepat.

"Ouh, Sorry! Aku tidak tahu," sahut Jevon sedikit merasa bersalah.

"Tidak apa," ujar Hanni seraya tersenyum.

"Baiklah aku harus pergi sekarang dan melanjutkan homevisit ke pasien lain yang membutuhkan jasaku," Jevon sudah beranjak berdiri.

"Bye semua!" Pamit Jevon seraya berlalu pergi dari hadapan Alex dan Hanni.

"Kau bisa istirahat dulu di kamarmu, Han. Ayo aku antar!" Ujar Alex seraya bangkit berdiri dan membawakan tas Hanni.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir hari ini.

Jangan lupa like dan komen.

Untuk yang ingin vote karya ini, bisa klik pita ungu bertuliskan "lomba update tim" agar vote kalian masuk dan terhitung sebagai dukungan untuk othor. Terima kasih 😙

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🥰🥰😍😲🙄

2023-02-24

0

susi 2020

susi 2020

🤔🤔🤫😘

2023-02-24

0

Neyna Ziy

Neyna Ziy

eehh aku masih polos kak.hehe ...upsss...

2022-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 TUAN MUDA TEMPERAMENTAL
2 PERNIKAHAN RUMIT
3 PERNIKAHAN RUMIT (2)
4 PERNIKAHAN RUMIT (3)
5 PERTEMUAN TAK TERDUGA
6 PERAWAT BARU
7 PENJELASAN ALEX
8 BERTEMU TUAN MUDA
9 MENURUT SAJA
10 DIA SUDAH MENIKAH
11 MULAI TERBIASA
12 MASIH TUAN MUDA YANG PEMARAH
13 MULAI KEPO
14 PERAWAT PRIBADI YANG SEBENARNYA
15 KAU INGIN MANDI DIMANA?
16 MENGUPING
17 KAU ITU KENAPA?
18 MULAI BERSIKAP ANEH
19 MULAI BERSIKAP ANEH (2)
20 KAPAN KAU AKAN TIDUR?
21 MENEMUI RAYMOND
22 MENGOBROL?
23 RENATA
24 TANDA APA ITU?
25 JEVON AKU PECAT
26 OBSESI
27 GILA HORMAT
28 INGKAR
29 KENAPA KALIAN BEGITU AKRAB?
30 MULAILAH MENJAGA JARAK
31 KEMBALI
32 SIAPA YANG MEMINDAHKANMU?
33 KAU HAMIL?
34 TIDAK MUNGKIN
35 TAK PERLU MENUTUPINYA!
36 TIDAK SEPADAN
37 MEREKA AKAN BERPISAH
38 JANGAN BERBOHONG!
39 KAU PERCAYA SEKARANG?
40 PRIA BRENGSEK
41 LEGA
42 KENAPA TIDAK BERTERUS TERANG?
43 KAU SUDAH BERJANJI
44 STATUS
45 OBSESI (2)
46 TOLONG AKU...
47 VIOLA
48 JANGAN TINGGALKAN AKU!
49 INTIMIDASI
50 SIAPA YANG BERBOHONG?
51 RASANYA BERBEDA
52 BOHONG!
53 KAMI RUJUK
54 KAU MILIKKU
55 PAMIT
56 ALANNARO
57 DENDAM
58 FRUSTASI
59 AKU INGAT
60 HANNI MENCINTAIMU
61 JANGAN IKUT CAMPUR!
62 SEBUAH MISI
63 DIMANA HANNI?
64 APA ITU HANNI?
65 HANNI
66 SAUDARA ANGKAT
67 MENEMUKANMU
68 TIDAK PERNAH MENCINTAIMU
69 ITU ANAKMU!
70 KEJUTAN MALAM
71 MENYELAMATKANMU
72 KENAPA?
73 SIAPA BOSSNYA?
74 PULANG
75 KAPAN?
76 SAH
77 TIDAK ADIL
78 KELUARGA
79 MENANTU
80 BUKA HATIMU
81 ZAYN ARSENIO ABRAHAM
82 CEMBURU?
83 HADIAH
84 UNTUK VIOLA
85 SIDE STORY (RENATA)
86 SIDE STORY (ALEX)
87 SIDE STORY (RIZAL)
88 AKHIR BAHAGIA
89 KARYA-KARYA OTHOR YANG LAIN
90 CERITA ANAK-ANAKNYA HANSEL-HANNI
Episodes

Updated 90 Episodes

1
TUAN MUDA TEMPERAMENTAL
2
PERNIKAHAN RUMIT
3
PERNIKAHAN RUMIT (2)
4
PERNIKAHAN RUMIT (3)
5
PERTEMUAN TAK TERDUGA
6
PERAWAT BARU
7
PENJELASAN ALEX
8
BERTEMU TUAN MUDA
9
MENURUT SAJA
10
DIA SUDAH MENIKAH
11
MULAI TERBIASA
12
MASIH TUAN MUDA YANG PEMARAH
13
MULAI KEPO
14
PERAWAT PRIBADI YANG SEBENARNYA
15
KAU INGIN MANDI DIMANA?
16
MENGUPING
17
KAU ITU KENAPA?
18
MULAI BERSIKAP ANEH
19
MULAI BERSIKAP ANEH (2)
20
KAPAN KAU AKAN TIDUR?
21
MENEMUI RAYMOND
22
MENGOBROL?
23
RENATA
24
TANDA APA ITU?
25
JEVON AKU PECAT
26
OBSESI
27
GILA HORMAT
28
INGKAR
29
KENAPA KALIAN BEGITU AKRAB?
30
MULAILAH MENJAGA JARAK
31
KEMBALI
32
SIAPA YANG MEMINDAHKANMU?
33
KAU HAMIL?
34
TIDAK MUNGKIN
35
TAK PERLU MENUTUPINYA!
36
TIDAK SEPADAN
37
MEREKA AKAN BERPISAH
38
JANGAN BERBOHONG!
39
KAU PERCAYA SEKARANG?
40
PRIA BRENGSEK
41
LEGA
42
KENAPA TIDAK BERTERUS TERANG?
43
KAU SUDAH BERJANJI
44
STATUS
45
OBSESI (2)
46
TOLONG AKU...
47
VIOLA
48
JANGAN TINGGALKAN AKU!
49
INTIMIDASI
50
SIAPA YANG BERBOHONG?
51
RASANYA BERBEDA
52
BOHONG!
53
KAMI RUJUK
54
KAU MILIKKU
55
PAMIT
56
ALANNARO
57
DENDAM
58
FRUSTASI
59
AKU INGAT
60
HANNI MENCINTAIMU
61
JANGAN IKUT CAMPUR!
62
SEBUAH MISI
63
DIMANA HANNI?
64
APA ITU HANNI?
65
HANNI
66
SAUDARA ANGKAT
67
MENEMUKANMU
68
TIDAK PERNAH MENCINTAIMU
69
ITU ANAKMU!
70
KEJUTAN MALAM
71
MENYELAMATKANMU
72
KENAPA?
73
SIAPA BOSSNYA?
74
PULANG
75
KAPAN?
76
SAH
77
TIDAK ADIL
78
KELUARGA
79
MENANTU
80
BUKA HATIMU
81
ZAYN ARSENIO ABRAHAM
82
CEMBURU?
83
HADIAH
84
UNTUK VIOLA
85
SIDE STORY (RENATA)
86
SIDE STORY (ALEX)
87
SIDE STORY (RIZAL)
88
AKHIR BAHAGIA
89
KARYA-KARYA OTHOR YANG LAIN
90
CERITA ANAK-ANAKNYA HANSEL-HANNI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!