Hanni masih duduk diam dan menatap tak percaya pada Raymond.
"Aku minta maaf, Hanni," ucap Raymond dengan nada memelas.
"Aku terpaksa mengiyakan permintaan papa karena aku tidak mau menjadi seorang anak yang durhaka," imbuh Raymond lagi masih dengan nada memelas.
Sangat berbeda dengan Hanni yang kini hanya diam tak berbicara sepatah katapun. Namun airmata yang kini jatuh di kedua pipi Hanni seakan menjadi jawaban dari jeritan hati Hanni.
"Aku sama sekali tidak memiliki perasaan pada Renata. Aku hanya mencintaimu, Hanni," ucap Raymond bersungguh-sungguh seraya menggenggam erat kedua tangan Hanni.
"Re...Renata?" Hanni tergagap.
"Renata Aditama, adik dari Alanaro Aditama. Orang yang bersedia membantu perusahaan milik papa," Raymond menjelaskan.
"Renata gadis yang baik, Hanni. Aku sudah menceritakan semua tentang pernikahan kita kepadanya, dan dia ingin bertemu denganmu," imbuh Raymond lagi.
"Bertemu denganku?" Tanya Hanni tak mengerti.
"Apa maksudmu Renata ada di kota ini?" Tanya Hanni sekali lagi.
Raymond mengangguk.
"Renata yang sudah membantuku agar aku bisa ke kota ini dan menemuimu. Dan Renata sangat ingin bertemu denganmu," ujar Raymond sekali lagi.
"Kamu mau kan, bertemu dengan Renata?" Tanya Raymond penuh harap.
Hanni diam sejenak.
Pikiran Hanni benar-benar kacau sekarang. Berita tentang Raymond yang akan menikah dengan Renata. Lalu Renata yang ingin bertemu dengan Hanni. Apa ini berarti Raymond akan menjadikan Renata madu dari Hanni?
Atau Raymond akan menceraikan Hanni saat sudah menikah dengan Renata nanti?
"Hanni!" Panggil Raymond lembut.
Seketika semua lamunan Hanni menjadi buyar.
"I...iya, Ray. Aku akan bertemu dengan Renata," jawab Hanny akhirnya seraya memaksakan senyuman di bibirnya.
Ray tersenyum senang.
"Uhuuk! Uhuuk!" Suara batuk dari bu Halimah di kamar sebelah kembali terdengar.
"Aku akan memeriksa ibu sebentar," ujar Hanni seraya mengenakan bajunya.
"Perlu kutemani?" Tawar Raymond cepat.
"Tidak. Kau istirahat saja. Kau pasti lelah," tolak Hanni seraya mencium pipi Raymond.
Pria tersebut tersenyum dan kembali merebahkan dirinya di atas tempat tidur.
Hanni keluar dari kamar dan segera menuju ke kamar bu Halimah.
Di dalam kamar berukuran tiga kali empat meter tersebut, bu Halimah terlihat sedang duduk di tepi ranjang seraya terbatuk-batuk.
Hanni segera mengangsurkan segelas air putih hangat pada sang ibu.
"Apa sedang ada tamu, Han?" Tanya bu Halimah dengan suara lirih.
"Ada Raymond, Bu," jawab Hanni yang kembali mengambil gelas yang sudah kosong dari tangan bu Halimah.
"Syukurlah, kalau suamimu sudah datang. Ibu sudah baik-baik saja. Sebaiknya kamu temani Raymond di kamar," ucap bu Halimah memberikan perintah.
"Hanni disini saja, menemani Ibu," jawab Hanni seraya menggenggam tangan sang ibu.
"Jangan seperti itu, Hanni! Raymond itu suamimu. Sudah sepatutnya kamu menemaninya dan tidak mengabaikannya," nasehat bu Halimah seraya mengusap lembut kepala Hanni.
"Apa Ibu tidak apa-apa kalau Hanni tinggal?" Tanya Hanni khawatir.
"Ibu tidak apa-apa, Hanni. Pergilah ke kamarmu!" Perintah bu Halimah sekali lagi.
"Baiklah. Ibu panggil saja Hanni jika butuh sesuatu," pesan Hanni yang langsung disambut bu Halimah dengan sebuah anggukan.
Hanni pun keluar dari kamar sang ibu dan kembali masuk ke kamarnya.
Raymond sudah tertidur lelap. Sangat berbeda dengan Hanni yang tidak mengantuk sama sekali. Otak dan pikiran Hanni benar-benar kacau sekarang.
Hanni berbaring miring dan memandangi wajah Raymond yang kini terlelap.
Selama dua tahun menikah dengan Raymond, Hanni masih tak menyangka jika kisah rumah tangganya akan menjadi serumit ini.
Sekali lagi, Hanni menyeka airmata yang jatuh tanpa permisi di pipinya. Hanni mencintai Raymond.
****
Hansel sedang duduk di jok belakang mobilnya seraya memainkan ponsel, saat mobil yang ia tumpangi keluar dari jalan utama dan membentur batu besar di hadapannya dengan sangat keras.
Tubuh Hansel tersentak ke depan. Namun sabuk pengaman yang ia kenakan membuat tubuh Hanseal tidak terpelanting ke depan.
Antara sadar dan tidak, Hansel merasakan ada seseorang yang membuka sabuk pengamannya, dan menyeret tubuhnya keluar dari mobil.
Hansel berusaha melihat siapa orang yang sudah menyeretnya dengan kasar. Namun pandangan Hansel begitu kabur dan berputar-putar. Hansel tidak bisa melihat apapaun lagi.
Hansel berpikir, hidupnya sudah berakhir, saat benda tumpul itu dipukulkan berulang-ulang di kepala belakangnya. Tak cukup sampai disitu, Hansel juga bisa merasakan, saat kakinya dihantam dengan sebuah benda keras berulang kali. Hansel bahkan tak lagi bisa merasakan tulang-tulang kakinya. Hanya ada rasa sakit.
Rasa sakit yang belum pernah Hansel rasakan sebelumnya. Dan saat Hansel berpikir semuanya sudah berakhir, tubuh Hansel yang sudah berlumuran darah tersebut di lempar kembali ke dalam mobil.
Saat itulah dunia Hansel mendadak menjadi gelap dan benar-benar gelap. Namun rasa sakit di sekujur tubuhnya, masih bisa Hansel rasakan dengan sangat jelas.
Sakit...
Sangat sakit...
Semua kejadian itu...
"Aaaa!" Hansel membuka lebar matanya dan langsung terduduk di atas ranjang king size miliknya.
Manik mata hazel miliknya menatap nyalang pada benda-benda di sekitarnya.
Mimpi itu...
Kenapa mimpi itu selalu hadir dan terasa begitu nyata?
Bahkan ini sudah setahun setelah terjadinya kecelakaan tersebut. Namun entah mengapa, kilas-kilas kejadiannya masih melekat erat di benak Hansel.
Hansel merasa ada kejanggalan dalam peristiwa kecelakaan tersebut. Namun, saat polisi menyelidinya lebih lanjut, tidak ditemukan bukti apapun. Kecuali luka-luka di tubuh Hansel yang di luar kewajaran, serta supir Hansel yang mendadak kabur dari tempat kejadian perkara, sesaat setelah kecelakaan terjadi.
Dan hingga kini, supir tersebut masih buron dan belum diketahui keberadaannya.
Hansel membunyikan lonceng yang ada di atas nakas disamping tempat tidurnya.
Dasar tidak berguna!
Bahkan untuk mengambil segelas air saja, Hansel tak lagi bisa melakukannya sendiri.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir hari ini.
Jangan lupa like dan komen.
Untuk kalian yang ingin vote karya ini, silahkan klik pita ungu yang ada tulisannya "lomba update tim" agar vote kalian masuk dan dihitung sebagai dukungan untuk othor. Terima kasih 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Lilisdayanti
nyimak dulu 🤭🤭 aahhhh apa ya judul nya ko aqu ga perhatikan tadi 🤭🤭
2023-11-16
1
ayu nuraini maulina
alah ngmng d depan Hani kyk gt d blkng Hani lain lagi
2023-11-10
0
Sulaiman Efendy
JGN2 KECELAKAAN YG DIALAMI HANSEL ADA HUBUNGANNYA DGN RAYMOND
2023-05-12
0