PERNIKAHAN RUMIT (3)

Hanni sudah berpenampilan rapi dan siap pergi. Rencananya siang ini, Hanni akan ikut dengan Raymond untuk bertemu dengan Renata.

"Sudah siap, Sayang?" Raymond melingkarkan kedua lengannya di pinggang Hanni, yang hari ini mengenakan baju terusan warna baby blue.

"Sudah. Bagaimana denganmu?" Hanni berbalik dan menatap pada Raymond.

Hanni sedikit merapikan kemeja yang dikenakan oleh Raymond.

"Kau cantik," puji Raymond seraya mengusap pipi Hanni. Istrinya tersebut langsung tersipu malu.

"Sudah rapi. Aku akan memeriksa ibu sebentar," ujar Hanni seraya berlalu dari hadapan Raymond.

Hanni masuk ke kamar sang ibu.

"Kalian akan pergi?" Tanya bu Halimah yang kini duduk di kursi yang ada di kamarnya.

"Kami akan pergi sebentar, Bu," Hanni memberikan ponselnya pada bu Halimah.

"Nomor Raymond ada di panggilan paling atas. Jika ada apa-apa ibu langsung saja menghubungi kami," pesan Hanni seraya mengusap punggung tanagn sang ibu.

"Ibu akan baik-baik saja, Hanni."

"Pergi dan bersenang-senanglah dengan suamimu. Jangan terlalu memikirkan Ibu," pesan bu Halimah seraya mengusap puncak kepala sang putri.

"Ibu bisa langsung menghubungi saya jika ada apa-apa," Raymond tiba-tiba juga sudah masuk ke kamar bu Halimah dan ikut berlutut di hadapan ibu mertuanya tersebut.

"Iya, Ray. Kalian jangan terlalu khawatir seperti itu! Ibu sudah sehat," ucap bu Halimah sekali lagi dengan nada bersungguh-sungguh.

"Kami pergi dulu, Bu," Hanni dan Raymond bergantian mencium punggung tangan bu Halimah dan berpamitan.

Keduanya segera keluar daru rumah dan masuk ke mobil yang tadi malam dibawa oleh Raymond.

Hanni memasang sabuk pengaman.

"Han..." Raymond sedikit ragu.

"Ada apa, Ray?" Tanya Hanni yang kini sudah selesai memasang sabuk pengamannya.

"Kau masih punya tabungan?" Tanya Raymond yang terlihat ragu dan sedikit salah tingkah.

"Maksudku, kau tahu sendiri, kan. Perusahaan sedang kacau. Jadi aku tidak bisa memberimu uang saat ini. Kemarin saja saat ke kota ini, Renata yang membelikan tiket untukku. Aku minta maaf, Hanni," ucap Raymond panjang lebar dengan raut wajah bersalah.

Hanni tersenyum pada Raymond,

"Aku masih ada sedikit tabungan untuk biaya hidup bersama ibu. Kami akan berhemat, sampai kondisi perusahaan kembali stabil," jawab Hanni seraya mengusap punggung tangan Raymond.

Pria itu tersenyum,

"Terima kasih, Hanni. Kau memang istriku yang paling pengertian," Raymond yang senang langsung memeluk Hanni.

Senyuman di bibir Hanni sudah pudar dan menguap pergi.

Tabungan yang mana?

Uang yang sekarang Hanni miliki mungkin hanya cukup untuk makan selama sebulan kedepan, sekalipun Hanni sudah sangat berhemat.

Hanni juga masih harus membeli beberapa obat untuk bu Halimah, yang tentu saja harganya tidak murah. Hanni menghela nafas panjang berusaha mengusir rasa sedih yang kembali menggelayuti hatinya. Mungkin Hanni akan mulai bekerja setelah Raymond kembali ke kota lain.

Entah pekerjaan apa yang akan Hanni lakoni. Yang jelas Hanni tetap akan bekerja sambil merawat sang ibu.

Mobil Raymond sudah melaju meninggalkan rumah sederhana Hanni.

Hanni sendiri tidak tahu, krmana Raymond akan membawanya. Sepanjang perjalanan, hanya ada keheningan. Baik Hanni maupun Raymond seperti enggan memulai obrolan.

Mobil Raymond berhenti di halaman parkir sebuah hotel.

Hanni menatap sejenak pada bangunan tinggi tersebut sebelum turun dan mengikuti langkah Raymond untuk masuk ke resto yang ada di dalam hotel.

"Itu Renata," ujar Raymond seraya menunjuk ke salah satu meja yang ada di dalam resto. Seorang gadis berambut panjang yang mengenakan gaun bunga-bunga sedang duduk seraya melambaikan tangan pada Raymond.

Raymond dan Hanni segera menghampiri Renata,

"Hai, kau sudah lama?" Raymond menyapa Renata sekaligus berbasa-basi.

"Tidak. Aku juga baru turun tadi," jawab Renata yang langsung menampilkan sebuah senyuman hangat.

"Ini Hanni?" Tanya Renata menunjuk pada Hanni.

"Oh, ya. Ini Hanni istriku," Raymond memperkenalkan Hanni pada Renata.

Kedua wanita itupun saling berjabat tangan dan menyebutkan nama masing-masing.

Mereka bertiga segera duduk mengelilingi satu meja yang ada di resto tersebut. Seorang pelayan datang untuk mencatat pesanan.

Setelah memesan beberapa makanan dan minuman, mereka lanjut mengobrol.

"Aku senang karena akhirnya bisa berjumpa denganmu, Hanni," ucap Renata membuka obrolan.

"Memang benar kata Ray. Kamu cantik sekali," imbuh Renata yang langsung memuji Hanni.

"Kamu juga cantik, Renata. Dan terima kasih karena sudah banyak membantu Raymond," balas Hanni yang ikut berbasa-basi.

"Ray sudah menceritakan semuanya kepadamu?" Tanya Renata dengan raut wajah khawatir.

Hanni mengangguk.

Sesaat dada Hanni kembali terasa sesak mengingat kata-kata Raymond tadi malam.

"Hanni..." Renata memegang tangan Hanni yang ada di atas meja.

"Aku sungguh tidak berniat menjadi perusak dalam rumah tangamu bersama Ray. Tapi aku juga tidak bisa menolak keinginan abangku," lanjut Renata lagi dengan nada sendu.

"Abang Alan minta Ray menikahiku semata-mata hanya untuk jaminan. Aku juga tidak mau kalau pernikahan kalian harus berakhir hanya karena masalah ini," Renata menghela nafas.

"Untuk itulah, aku minta pada Ray untuk tidak perlu berpisah denganmu. Aku dan Ray memang akan menikah nantinya. Tapi setelah perusahaan milik keluarga Ray stabil, aku dan Ray akan berpisah. Dan kalian bisa kembali bersama lagi," pungkas Renata seraya mengulas senyum di bibirnya.

Hanni menatap tidak percaya pada gadis di hadapannya tersebut.

Tadinya Hanni sudah berprasangka buruk pada Renata, tapi setelah mendengar kalimat demi kalimat yang dilontarkan Renata barusan. Rasa bersalah mendadak langsung menyelimuti hati Hanni.

Ternyata Renata adalah seorang gadis berhati malaikat. Mungkin Renata juga tak menginginkan perjodohan ini. Mungkin Renata juga sedang terlibat dalam situasi yang rumit saat ini.

"Kenapa kamu begitu baik, Renata?" Hanni balas mengusap punggung tangan Renata.

"Karena aku yakin, kalian berdua juga adalah orang yang baik. Kalian adalah pasangan yang serasi. Jadi aku benar-benar tidak mau menjadi perusak dalam rumah tangga kalian," jawab Renata dengan nada bersungguh-sungguh.

"Jadi, kapan kalian akan menikah?" Tanya Hanni mengalihkan pembicaraan.

"Rencananya bulan depan," jawab Renata cepat.

"Tapi kamu tenang saja, Hanni. Meskipun kami menikah nanti, kami sudah sama-sama berkomitmen untuk tidak akan melakukan hubungan suami istri atau hal lainnya. Kami hanya akan hidup sebagai seorang kakak dan adik," imbuh Renata lagi yang menatap Hanni dengan tatapan rasa bersalah.

Pun dengan Raymond yang hanya diam sedari tadi. Tampak jelas raut bersalah di wajah pria tersebut.

Hanni tersenyum,

"Kau tidak perlu melakukan itu, Re! Bukankah kalian nantinya juga akan menjadi pasangan suami istri yang sah?" Suara Hanni terdengar bergetar.

Renata menggeleng cepat,

"Tidak! Aku benar-benar tidak mau menyakiti hatimu, Hanni. Ini sudah menjadi keputusanku," ujar Renata masih dengan nada bersungguh-sungguh.

Sesaat suasana menjadi hening. Seorang waitress sudah datang menyajikan makanan yang tadi dipesan oleh Raymond, Renata, dan Hanni.

Hanni bahkan sudah kehilangan nafsu makan sekarang. Pikiran Hanni benar-benar kalut dan tak tentu arah.

Kenapa pernikahan Hanni dan Raymond harus serumit ini?

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir hari ini.

Jangan lupa like dan komen.

Untuk yang ingin vote karya ini, bisa klik pita ungu bertuliskan "lomba update tim" agar vote kalian masuk dan terhitung sebagai dukungan untuk othor. Terima kasih 😙

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

YAKIN LOO REN... LIAT AZA NNTI..

2023-05-12

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TERLALU POLOS DN MUDH DI BODOHKN LO HAN..

2023-05-12

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

YAKIN LO MAU BRPISAH DGN RAY, MASA KLO LO DIMAKAN RAY, TRS HAMIL MAU BRPISAH, AWALNYA NGOMONG MANIS SAMA HANNI, DN RAY KYKNYA NNTI LBH KE RENATA,

2023-05-12

0

lihat semua
Episodes
1 TUAN MUDA TEMPERAMENTAL
2 PERNIKAHAN RUMIT
3 PERNIKAHAN RUMIT (2)
4 PERNIKAHAN RUMIT (3)
5 PERTEMUAN TAK TERDUGA
6 PERAWAT BARU
7 PENJELASAN ALEX
8 BERTEMU TUAN MUDA
9 MENURUT SAJA
10 DIA SUDAH MENIKAH
11 MULAI TERBIASA
12 MASIH TUAN MUDA YANG PEMARAH
13 MULAI KEPO
14 PERAWAT PRIBADI YANG SEBENARNYA
15 KAU INGIN MANDI DIMANA?
16 MENGUPING
17 KAU ITU KENAPA?
18 MULAI BERSIKAP ANEH
19 MULAI BERSIKAP ANEH (2)
20 KAPAN KAU AKAN TIDUR?
21 MENEMUI RAYMOND
22 MENGOBROL?
23 RENATA
24 TANDA APA ITU?
25 JEVON AKU PECAT
26 OBSESI
27 GILA HORMAT
28 INGKAR
29 KENAPA KALIAN BEGITU AKRAB?
30 MULAILAH MENJAGA JARAK
31 KEMBALI
32 SIAPA YANG MEMINDAHKANMU?
33 KAU HAMIL?
34 TIDAK MUNGKIN
35 TAK PERLU MENUTUPINYA!
36 TIDAK SEPADAN
37 MEREKA AKAN BERPISAH
38 JANGAN BERBOHONG!
39 KAU PERCAYA SEKARANG?
40 PRIA BRENGSEK
41 LEGA
42 KENAPA TIDAK BERTERUS TERANG?
43 KAU SUDAH BERJANJI
44 STATUS
45 OBSESI (2)
46 TOLONG AKU...
47 VIOLA
48 JANGAN TINGGALKAN AKU!
49 INTIMIDASI
50 SIAPA YANG BERBOHONG?
51 RASANYA BERBEDA
52 BOHONG!
53 KAMI RUJUK
54 KAU MILIKKU
55 PAMIT
56 ALANNARO
57 DENDAM
58 FRUSTASI
59 AKU INGAT
60 HANNI MENCINTAIMU
61 JANGAN IKUT CAMPUR!
62 SEBUAH MISI
63 DIMANA HANNI?
64 APA ITU HANNI?
65 HANNI
66 SAUDARA ANGKAT
67 MENEMUKANMU
68 TIDAK PERNAH MENCINTAIMU
69 ITU ANAKMU!
70 KEJUTAN MALAM
71 MENYELAMATKANMU
72 KENAPA?
73 SIAPA BOSSNYA?
74 PULANG
75 KAPAN?
76 SAH
77 TIDAK ADIL
78 KELUARGA
79 MENANTU
80 BUKA HATIMU
81 ZAYN ARSENIO ABRAHAM
82 CEMBURU?
83 HADIAH
84 UNTUK VIOLA
85 SIDE STORY (RENATA)
86 SIDE STORY (ALEX)
87 SIDE STORY (RIZAL)
88 AKHIR BAHAGIA
89 KARYA-KARYA OTHOR YANG LAIN
90 CERITA ANAK-ANAKNYA HANSEL-HANNI
Episodes

Updated 90 Episodes

1
TUAN MUDA TEMPERAMENTAL
2
PERNIKAHAN RUMIT
3
PERNIKAHAN RUMIT (2)
4
PERNIKAHAN RUMIT (3)
5
PERTEMUAN TAK TERDUGA
6
PERAWAT BARU
7
PENJELASAN ALEX
8
BERTEMU TUAN MUDA
9
MENURUT SAJA
10
DIA SUDAH MENIKAH
11
MULAI TERBIASA
12
MASIH TUAN MUDA YANG PEMARAH
13
MULAI KEPO
14
PERAWAT PRIBADI YANG SEBENARNYA
15
KAU INGIN MANDI DIMANA?
16
MENGUPING
17
KAU ITU KENAPA?
18
MULAI BERSIKAP ANEH
19
MULAI BERSIKAP ANEH (2)
20
KAPAN KAU AKAN TIDUR?
21
MENEMUI RAYMOND
22
MENGOBROL?
23
RENATA
24
TANDA APA ITU?
25
JEVON AKU PECAT
26
OBSESI
27
GILA HORMAT
28
INGKAR
29
KENAPA KALIAN BEGITU AKRAB?
30
MULAILAH MENJAGA JARAK
31
KEMBALI
32
SIAPA YANG MEMINDAHKANMU?
33
KAU HAMIL?
34
TIDAK MUNGKIN
35
TAK PERLU MENUTUPINYA!
36
TIDAK SEPADAN
37
MEREKA AKAN BERPISAH
38
JANGAN BERBOHONG!
39
KAU PERCAYA SEKARANG?
40
PRIA BRENGSEK
41
LEGA
42
KENAPA TIDAK BERTERUS TERANG?
43
KAU SUDAH BERJANJI
44
STATUS
45
OBSESI (2)
46
TOLONG AKU...
47
VIOLA
48
JANGAN TINGGALKAN AKU!
49
INTIMIDASI
50
SIAPA YANG BERBOHONG?
51
RASANYA BERBEDA
52
BOHONG!
53
KAMI RUJUK
54
KAU MILIKKU
55
PAMIT
56
ALANNARO
57
DENDAM
58
FRUSTASI
59
AKU INGAT
60
HANNI MENCINTAIMU
61
JANGAN IKUT CAMPUR!
62
SEBUAH MISI
63
DIMANA HANNI?
64
APA ITU HANNI?
65
HANNI
66
SAUDARA ANGKAT
67
MENEMUKANMU
68
TIDAK PERNAH MENCINTAIMU
69
ITU ANAKMU!
70
KEJUTAN MALAM
71
MENYELAMATKANMU
72
KENAPA?
73
SIAPA BOSSNYA?
74
PULANG
75
KAPAN?
76
SAH
77
TIDAK ADIL
78
KELUARGA
79
MENANTU
80
BUKA HATIMU
81
ZAYN ARSENIO ABRAHAM
82
CEMBURU?
83
HADIAH
84
UNTUK VIOLA
85
SIDE STORY (RENATA)
86
SIDE STORY (ALEX)
87
SIDE STORY (RIZAL)
88
AKHIR BAHAGIA
89
KARYA-KARYA OTHOR YANG LAIN
90
CERITA ANAK-ANAKNYA HANSEL-HANNI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!