Hanni membuka pintu kamarnya. Layar ponsel Hanni yang ada di atas nakas terlihat menyala. Bergegas wanita tersebut melihatnya.
Ada pesan masuk dari Raymond,
[Hanni, kau dimana? Kenapa tidak mengangkat teleponku?]
[Aku akan menikah dengan Renata hari ini. Aku ingin mendengar suaramu sebentar saja. Aku benar-benar minta maaf, Hanni]
[Aku berjanji ini tidak akan lama. Setelah perusahaan papa stabil,aku akan berpisah dengan Renata dan kita akan bisa hidup bersama lagi, membangun sebuah keluarga yang harmonis]
Air mata Hanni sudah jatuh tanpa permisi di kedua pipinya.
Sakit...
Hati Hanni terasa sangat sakit.
Meskipun sejak awal Raymond sudah menjelaskannya pada Hanni, tapi kenapa rasanya tetap sesakit ini.
Hanni ganti memeriksa riwayat panggilan. Ada belasan telepon dari Raymond yang tidak terjawab. Hanni menarik nafas panjang berulang kali.
Wanita itu segera mengusap airnatanya dengan kasar dan mengganti seragam pinknya dengan celana jeans dan sebuah tunik.
Hanya ini baju terbaik yang Hanni bawa.
Masa bodoh jika nanti Hansel akan mengomelinya. Hanni sudah kebal dengan kata-kata ketus dan pedas dari tuan muda temperamental tersebut. Toh saat ini, hati Hanni juga sedang terluka.
Setelah sedikit merapikan ikatan rambutnya, Hanni bergegas keluar lagi dari kamarnya dan kembali menuju ke kamar Hansel.
Namun baru saja Hanni akan masuk, sudah ada mama Ira di dalam kamar Hansel.
Sepertinya ibu dan anak itu sedang berbicara hal serius. Jadi Hanni mengurungkan niatnya untuk masuk ke kamar Hansel.
Hanni memilih untuk duduk di sofa yang ada di depan kamar Hansel.
****
Hansel sedang menatap ke luar jendela, saat mama Ira masuk ke kamarnya.
"Kau sudah akan pergi?" Tanya mama Ira berbasa-basi.
"Hans akan pergi bersama Hanni. Jadi, jika Mama ingin pergi arisan atau menghabiskan uang papa, silahkan saja!" Jawab Hansel ketus.
"Bisakah kamu itu tidak ketus kepada Mama saat berbicara?" Tegur mama Ira sedikit emosi.
"Lalu Hans harus bagaimana? Pura-pura bersikap manis pada Mama yang tidak pernah peduli pada hidup Hans? Bukankah yang ada di pikiran Mama itu hanyalah teman-teman arisan Mama, teman-teman sosialita Mama, shopping, belanja ke luar negeri, menghamburkan uang papa," cecar Hansel panjang lebar yang sepertinya sedang meluapkan amarah di dadanya.
"Mama sudah mencoba untuk peduli padamu, Hans! Tapi kamu tidak pernah membuka hatimu itu untuk Mama. Kamu tak pernah mau melihat ketulusan Mama," balas mama Ira yang ikut emosi.
"Itu karena hati Hans sudah mati rasa. Dan Mama yang sudah membuat hati Hans menjadi mati rasa. Silahkan keluar dari kamar Hans!" Usir Hansel seraya menunjuk ke arah pintu kamarnya.
"Hansel sedang tidak mau berdebat dengan Mama," imbuh Hansel lagi.
"Memangnya siapa yang akan peduli padamu, kalau bukan Mama? Tidak ada!" Tukas mama Ira sebelum keluar dari kamar Hansel.
"Keluar saja dan tidak usah pura-pura peduli!" Bentak Hansel marah.
Hanni yang sedang duduk di sofa di depan kamar Hansel terlonjak kaget mendengar teriakan dari Hansel.
Tak berselang lama, mama Ira keluar dari kamar Hansel dengan berurai airmata. Wanita paruh baya tersebut hanya menatap sekilas pada Hanni sebelum berlalu pergi dan naik ke lantai dua.
"Hanni!!" Teriak Hansel dari dalam kamar.
Secepat kilat Hanni masuk ke kamar Hansel masih dengan seribu pertanyaan yang bercokol di benaknya.
"Apa kau pingsan di kamarmu? Ganti baju saja bertahun-tahun!" Bentak Hansel saat melihat Hanni sudah ada di hadapannya.
"Ma...maaf, Hans," jawab Hanni tergagap seraya menundukkan wajahnya.
Wanita itu bahkan tidak berani menatap wajah Hansel yang kini sedang murka.
Hansel memindai penampilan Hanni dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Baju apa itu yang sebenarnya sedang kamu pakai? Kain lap?" Tanya Hansel galak.
"Hanya ini baju terbaik yang aku bawa," jawab Hanni membela diri.
"Apa katamu barusan? Baju terbaik? Baju lusuh seperti itu kamu bilang baju terbaik? Apa suamimu tidak pernah membelikan baju bagus untukmu?" Cecar Hansel yang terlihat marah.
"Tidak perlu membawa-bawa suamiku! Kalau kau merasa malu dengan penampilanku, pergi saja ke rumah sakit sendiri dan tidak perlu mengajakku!" Sergah Hanni yang entah mendapat keberanian darimana.
"Kau perawat pribadiku. Tentu saja kau harus ikut. Apa kau ingin makan gaji buta?" Cecar Hansel yang masih terlihat marah.
"Kita berangkat sekarang!" Ujar Hansel lagi.
Hanni tak menjawab dan segera mendorong kursi tuan muda tersebut keluar dari kamar.
Hanni terus mendorong kursi roda Hansel hingga ke teras depan. Mobil yang akan mengantar Hansel ke rumah sakit sudah siap di depan teras.
Pak sopir sudah akan memindahkan Hansel masuk ke mobil, namun dengan cepat Hansel menolaknya.
"Hanni bisa melakukannya," ujar Hansel dengan seringai licik.
Terang saja, ucapan Hansel barusan benar-benar membuat Hanni harus mengumpat dalam hati beberapa kali.
Kenapa tuan muda ini suka sekali kontak fisik dengan Hanni?
Apa tuan muda ini sedang haus belaian?
Pak sopir membuka lebar pintu mobil,
"Silahkan, Nona Hanni,"
Hanni menarik nafas panjang sebelum merangkul tubuh Hasel lalu dengan cekatan memindahkannya masuk ke mobil.
Pak sopir melipat kursi roda Hansel dan memasukkannya ke bagasi mobil.
Hanni sudah akan menutup pintu mobil saat Hansel bergumam,
"Duduk disampingku dan jangan coba-coba untuk duduk di depan!"
Hanni hanya menatap tajam pada tuan muda pemarah tersebut dan langsung menutup pintu mobil dengan kasar.
Hanni masuk ke mobil dari sisi lain dan segera duduk di samping Hansel, sesuai dengan perintah tuan muda Hansel yang terhormat.
Setelah semuanya siap, pak supir segera melajukan mobil meninggalkan rumah besar tersebut.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir hari ini.
Jangan lupa like dan komen.
Untuk yang ingin vote karya ini, bisa klik pita ungu bertuliskan "lomba update tim" agar vote kalian masuk dan terhitung sebagai dukungan untuk othor. Terima kasih 😙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BETUL KATA HANSEL, MSAK SDH BBRP THN MNIKAH, RAY TDK PRNH BELANJAKN ISTRINYA.. UNTUNG MRK BLM DI KARUNIAI ANAK
2023-05-12
0
Sulaiman Efendy
YAKIN LO MAU PISAH SAMA RENATA YG KAYA, DN YAKIN LO RENATA ATAU KLUARGANYA MAU LEPASKN LOO
2023-05-12
0
Neyna Ziy
moduss ..kau hass
2022-03-01
0