Alia melihat sosok itu menghilang... saat ia hendak mengejar nya, tiba-tiba Bu Mia berteriak memanggil nya.
Alia akhirnya langsung pergi menghampiri ibunya, dia memeluknya sambil menangis.
Bu Mia langsung mengajak Alia untuk kembali ke pemakaman Mbah Arsa.
Beberapa hari kemudian Pak Aji dan Sita pulang, setelah kepergian Mbah Arsa mereka memutuskan untuk kembali tinggal di desa dan bekerja di sana, karena Pak Aji teringat akan pesan dari Mbah Arsa.
Hari berlalu, Alia senang sekali dia bisa berkumpul dengan keluarga nya lagi. Dia menjalani kehidupannya seperti biasa, hingga suatu malam saat Alia tidur dia merasa ada yang membangunkan nya.
Awalnya dia tidak menghiraukan, tapi lama kelamaan tubuhnya seperti digoyang goyangkan dengan kencang, saat terbangun dia kaget bukan main melihat sosok wanita yang sedang berjongkok di depan lemarinya, dia memakai pakaian putih panjang hingga kaki nya tidak terlihat, rambutnya panjang menutupi seluruh bagian belakang tubuhnya.
Alia tidak bisa melihat wajah wanita itu karna dia berjongkok membelakanginya, dia memperhatikan wanita itu dan ternyata wanita itu sedang memeluk bayinya.
Dia ketakutan melihat rambut panjang yang terurai itu, ingin bangun namun semua badannya kaku, Alia juga tidak bisa teriak karna rasanya sekuat apapun dia teriak suaranya tidak pernah keluar dari mulutnya itu.
Beberapa saat kemudian sosok itu menghilang tanpa jejak, tubuh Alia kembali normal dan suaranya juga sudah kembali. Setelah itu dia tidak bisa tidur lagi sampai adzan Subuh berkumandang, dia lalu mengambil wudhu dan bergegas untuk sholat Subuh.
Setelah selesai sholat seperti biasa dia mandi sarapan dan bersiap untuk pergi sekolah. Di sekolah dia masih teringat kejadian tadi malam, entah apa maksudnya sosok wanita itu berada dalam kamar Alia.
Alia kurang fokus dengan pelajaran nya, sampai teman sebangkunya menegur
"Woi! mikirin apa kamu, ngelamun mulu" Ucap Afi sambil menepuk bahu Alia.
"Eh enggak kok nggak papa" Ucap Alia seraya kaget dan terbangun dari lamunannya.
"Tumben kamu ngelamun, mikirin cowok yah!?" Afi mulai mengejek.
"Ih nggak lah!" Jawab Alia singkat.
Bell pulang sekolah berbunyi, para siswa pun keluar dan pulang kerumahnya masing-masing. Sampai dirumah Alia masih saja melamun memikirkan kejadian semalam, sampai tidak sadar dia tertidur karna semalaman kurang tidur.
Belum lama ia terlelap tiba-tiba seseorang seperti menggoyang goyang pundaknya seakan menyuruhnya untuk bangun, Alia terbangun dengan santai dia mencoba duduk.
Alia kaget lagi, karna saat dia mulai duduk dia melihat di pojokan kamarnya terdapat sosok wanita memakai baju putih panjang dengan rambut hitam yang panjang terurai.
Hampir sama seperti sosok yang semalam ia temui, namun kali ini posisinya duduk tergeletak di lantai dengan wajah berlumuran darah sampai ke baju putihnya itu, matanya melotot melihat ke arah Alia.
Tanpa berkata apapun Alia langsung bangun dari tempat tidurnya dan lari keluar..
"Astaghfirullah... apa itu tadi" Bergumam dengan nafas terengah-engah karna lari.
"Alia.. ayo makan dulu, sejak pulang sekolah tadi kamu bekum makan siang" Suara Bu Mia terdengar dari dalam rumah.
Alia langsung masuk ke dalam rumah untuk menuju ke ruang makan, ia melewati kamar nya dan memberanikan diri untuk menengok ke dalam nya namun sudah tidak ada apa-apa. Alia mencoba masuk untuk memeriksa kamarnya, dia melihat ke sekeliling kamarnya termasuk tempat dimana dia melihat sosok wanita yang duduk tergeletak.
"Hah Tiara!? kenapa bisa ada disini!?" Ucap Alia dalam hati sambil mengambil boneka kesayangan nya itu. Alia kaget karna ternyata boneka Tiara berada sama persis ditempat ketika dia melihat sosok wanita tadi, bahkan posisi nya juga sama yaitu duduk tergeletak menyandar ke tembok dengan ke dua kaki lurus ke depan.
"Apa iya tadi aku sedang berkhayal?" Alia terus bertanya pada diri sendiri di dalam hatinya.
"Aliaa... ayo makan.. kok malah masuk kamar lagi ?"Teriak Bu Mia yang kembali memanggil Alia.
"Iya Maa.." Sembari pergi meninggalkan boneka itu.
Dimeja makan Alia masih terus memikirkan hal yang tadi, sampai ibunya menegur untuk makan dengan benar.
Malam harinya setelah selesai belajar Alia duduk di teras depan rumahnya, ia duduk sendirian sambil menatap langit. Pak Aji melihat anak sulungnya yang sedang duduk sendiri lalu menghampiri, ia duduk di samping Alia.
"Kamu kenapa nak"Sembari duduk di samping Alia.
"Eh papa... nggak papa kok." Jawab Alia agak kaget,
"Cerita saja,, siapa tau Papa bisa bantu" Mencoba meyakinkan.
"Gini pah, kok aku akhir-akhir ini ngerasa agak aneh ya Pah" Alia mulai bercerita.
"Aneh gimana ?"Tanya Pak Aji
"Kemarin malam aku kaya di datengin sosok wanita gitu Pah, tapi aku nggak bisa lihat wajahnya dan dia kaya gendong bayi gitu" Menjelaskan dengan sedikit ragu.
"Terus apa lagi?" Tanya Pak Aji dengan santai.
"Terus... tadi siang juga, tapi kali ini aku bisa lihat wajahnya. Dia kaya berlumuran darah gitu Pah" Jelas Alia sambil menunduk.
"Nak... Papa tau kok semua yang kamu lihat itu," Jelas Pak Aji.
"Maksud Papa apa?" Alia agak kaget.
"Mungkin ini sudah saatnya, karna kamu sudah besar sekarang dan sudah bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah" Kata Pak Aji sambil menatap Alia.
Alia hanya terdiam karena bingung dan belum paham apa yang dikatakan Papa nya.
"Jadi begini nak,,, anggap saja itu sebagai kelebihan, yang tidak semua orang memiliki nya" Kata Pak Aji sambil memegang pundak Alia.
Alia terdiam sejenak, dia memikirkan kata-kata Papa nya itu.
"Jadi..." Belum sempat dia menyelesaikan kata-katanya namun Pak Aji memotong nya.
"Ya nak. Kamu harus mulai terbiasa" Ucap Pak Aji
Alia hanya terdiam dan langsung pergi ke kamarnya, dia duduk termenung sambil memikirkan kata-kata Papa nya.
Alia berusaha mencari Tiara namun tidak menemukan nya, sampai ia lelah dan kembali duduk di tempat tidurnya.
Tiba-tiba di sudut kamar Alia melihat sosok perempuan yang masih muda dengan gaun putih panjang dan rambut panjang sebahu, namun kali ini wajah nya cerah tanpa noda sedikitpun. Perempuan itu menatap Alia dengan senyuman lalu pergi menghilang.
Alia tidak menghiraukan nya dan berusaha untuk tidur, namun setelah lama mencoba tidur dia tak kunjung tidur juga. Akhirnya dia mencoba bertanya pada perempuan yang tadi menemui nya, karna Alia sangat tahu kalau dia sedang di awasi.
"Sebenarnya kamu itu siapa? ada apa datang kemari?" Ucap Alia dalam hati sambil menatap sekeliling kamarnya.
Tak lama setelah itu rasanya seperti ada sesuatu cahaya yang masuk kedalam kepala Alia, itu seolah-olah sedang menjelaskan tentang siapa perempuan itu.
Tak lama lama kemudian Alia mulai sadar, dia seakan sudah mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan nya. Setelah itu Alia berdoa dan mencoba untuk tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
senja
pas ditutup, bonekanya kok udah gak berpindah ya, trs pas Mbahnya gak ada, br mulai lagi
2022-03-14
1
Irma Tjondroharto
wow keren ceritanya...maaf dr awal cm nyimak...tp kesini nya makin bagus dan seru...jd tau ttg anak indigo...aku suka yg spt ini...siiippp thor
2021-12-30
1
Passiya Nadhira
anjrit jdi mrinding gua😂
2020-12-05
3