Keesokan harinya seperti biasa Alia pergi ke sekolah, kini Alia menjadi kurang fokus dengan pelajaran nya karena sering melamun.
"Al! mulai hari ini kita ada mapel tambahan" ucap Afi sambil menunjukkan beberapa lembar kertas pada Alia.
"Iya aku tau kok, di kelas tambahan kita satu kelas nggak?" tidak mau melihat kertas yang di tunjukkan Afi.
" Iya kita satu kelas, tapi di situ cuma kita berdua aja yang dari kelas 9A, lainnya campuran dari kelas lain" jelas Afi.
"Oiya tugas makalah kamu udah selesai?" Afi menyambung lagi.
"Udahlah tadi malem aku lembur!
"Wiiihhh tumben rajin! oh jangan-jangan karna kamu satu kelompok sama si ketua OSIS itu yaaaa!???" Afi mulai menggoda Alia.
"Apaan si! aku mah selalu rajin!" jawab Alia agak malu-malu.
"Ciee ciee malu kan tu mukanya merah" masih meledek Alia.
"Nggak ah! tuh udah istirahat, aku mau ke kantin ah, sekalian ngasih ini makalah ke tu orang" pergi begitu saja.
"Yaaahhhh kok aku ditinggal!" kata Afi.
Alia tidak menghiraukan temannya itu, dia terus berjalan untuk menemui Aldi dan hendak menyerahkan tugas kelompok nya.
Saat berjalan tiba-tiba Alia mencium wangi bunga mawar yang sangat kuat, langkahnya terhenti dan berusaha mencari dari mana harum itu berasal. Dia melihat sekeliling namun tidak ada tanda-tanda adanya bunga mawar.
"Hey! kamu ngapain" Aldi menepuk bahu Alia yang sedang melihat sekeliling.
" Ah enggak kok, nggak papa" jawab Alia agak kaget.
"Tugasnya sudah selesai?"
"Udah nih" sambil menyodorkan satu bendel kertas yang sedari tadi di pegang oleh Alia.
"Wah ini rapi banget, rangkuman nya juga bagus" langsung membuka selembar demi selembar.
"Nggak lah biasa aja. Oiya kalo tugas yang lain udah selesai?"
"Udah kok, aku udah temuin setiap anggota kelompok kita buat minta tugas yang dikerjakan mereka, ini punya kamu yang terakhir" jelas Aldi.
"Oh gitu, ya udah aku ke kelas dulu yah" lalu pergi.
Belum sempat Aldi bicara namun Alia sudah pergi begitu saja.
Saat berjalan Alia masih memikirkan harum mawar yang tadi menyengat hidungnya.
"Tadi itu... beneran bau mawar kan yah?" bicara pada diri sendiri.
" Al! kamu ngapain balik lagi!? katanya mau ke kantin, nggak ngajak aku lagi!" Afi bicara dengan nada sewotnya.
"Nggak jadi" wajahnya menjawab dengan ekspresi datar.
"Kamu kenapa?" tanya Afi penasaran.
"Tau nggak, masa tadi pas aku lagi jalan tiba-tiba aku nyium bau mawar gitu" berbisik.
"Ha masa sih?" agak keras.
"Jangan keras-keras ****!! ini aku serius" kata Alia dengan sedikit kesal.
"Ya maaf maaf. Lah terus gimana?"
"Pas aku cari, udah ilang aja"
"Kalo kata orang si, kalo nyium bau bunga itu tandanya ada yang lewat" jelas Afi.
"Maksudnya?" Alia pura-pura bingung.
"Maksudnya ada kunti lewat! udah gitu aja!" agak kesal.
"Ya udah si, gitu aja kok marah... tapi ya Fi, semenjak pulang outdoor kemarin aku ngerasa aneh deh" Alia mencoba bicara serius.
"Maksudnya apa tuh" nada ketus.
"Yahh,, aku emang lihat sesuatu di tempat batu itu, dan dia ngikutin aku sampe ke rumah" jelas Alia.
"Serius Al?" tanya Afi penasaran.
"Serius" jawab Alia singkat.
"Tampangnya kaya apa?"
"Cantik" Alia menjawab dengan mata menerawang jauh dan membayangkan kejadian semalam ketika dia bertemu sosok perempuan yang sangat cantik itu.
"Wajahnya bersinar, auranya putih, dan dia bilang mau jadi temen aku" jelas Alia lagi.
"Terus kamu mau!?" tanya Afi lagi
Alia hanya terdiam, dia masih mengingat kejadian semalam ketika tangannya di sentuh oleh sosok perempuan itu.
"Senyum nya itu tulus banget, nasib hidupnya juga kasian, umurnya sekitar 17 tahun. Dia meninggal karena kecelakaan mobil, dan sampai sekarang jasadnya belum di temukan" tanpa sadar Alia mengatakan semua hal yang ia lihat ketika sosok perempuan itu memegang tangannya.
"Wah bahaya nih! Bahaya ini! kamu mulai nglantur!" Afi mulai panik mendengar kata-kata Alia.
"Aku nggak nglantur Fi, ini serius!" ucap Alia yang tersadar dari lamunannya.
"Kamu serius dia ngasih tahu kamu itu?" kata Afi masih sedikit takut.
Alia hanya mengangguk dan tidak berkata apapun.
"Emangnya kalo yang begituan itu bisa ngomong yah!?"
"Nggak! kami pakai kontak batin, dia kaya megang tangan aku gitu, terus aku bisa lihat semuanya tanpa perlu dia ngomong" jelas Alia.
"Lah emang bisa megang tangan manusia juga!?' Afi semakin takut.
"Enggak juga, itu pake perasaan Fi, aku bisa ngerasain tangannya megang tangan aku, walaupun sebenarnya nggak bisa secara langsung" ucapan Alia mulai serius, dan Afi semakin nggak percaya dengan yang dikatakan temannya itu.
Namun, percaya nggak percaya Afi mencoba mengerti kan sahabat nya itu, apa lagi setelah kejadian dia kecelakaan, jadi mau tidak mau Afi berusaha untuk percaya.
Teeeeeeeeetttt teeeeeeeeetttt....
Bell pulang sekolah berbunyi, para siswa bergegas untuk pulang. Namun siswa kelas 9 tidak, karena mereka harus menjalani pelajaran tambahan untuk persiapan ujian nasional.
"Al ke kantin yuk, makan siang, lapar nih" ajak Afi.
"Kamu duluan aja, aku lagi pengen ke taman nih, nyari udara segar" Alia menolak ajakan Afi.
"Hmm ya udah, aku ke kantin dulu yah, ntar aku nyusul kamu ke taman deh" seraya pergi meninggalkan Alia.
Alia langsung berjalan menuju ke taman, dia duduk di bawah pohon rambutan yang lumayan rindang. Belum lama ia duduk, ia melirik kearah pinggir jalan di taman dan dia melihat sekuntum bunga mawar merah yang baru mekar.
Alia melihat sekeliling, saat ia tahu tidak ada orang yang melihat, dia langsung memetik bunga mawar itu dan kembali duduk di bawah pohon. Dia menatap bunga itu dengan tajam.
"Mawar merah, Mawar itu kan namanya dia. Dia sama cantiknya dengan bunga ini" ucap Alia pada diri sendiri.
Sementara dari kejauhan Aldi tidak sengaja melihat Alia yang sedang duduk sendiri di bawah pohon sambil memegang sekuntum bunga mawar, dia bermaksud untuk menghampiri Alia, namun tiba-tiba dia merasa sangat kaget ketika bunga yang sedang di pegang Alia itu di makan dengan lahapnya.
Aldi terdiam sejenak, setelah berfikir dia akhirnya memutuskan untuk tetap menghampiri Alia.
"Alia, kamu nggak papa" tanya Aldi dengan wajah sedikit khawatir.
"Eh anu iya, nggak papa kok" dia sangat kaget karena posisi nya sedang mengunyah bunga mawar yang tadi ia lahap.
Alia mencoba menutupi nya, namun tingkah gugupnya justru semakin menunjukkan kalau dia sedang menyembunyikan sesuatu.
"Kamu beneran nggak papa?" tanya Aldi untuk yang kedua kalinya.
"Iya nggak papa" berusaha untuk terlihat biasa saja.
Aldi terus menatap Alia untuk sejenak, kemudian dia memutuskan untuk duduk di sebelah Alia.
Alia hanya terdiam dan tetap berada di posisi nya, mereka duduk berdua dengan saling diam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Elie Fitriani
neng crita Mawar merah tp dunia nyata Mawar ijo
2021-01-15
2
Dedi Priyanto
mawar Ijo
2020-10-04
5