Part 13

Edward sedang berkutat di depan laptopnya mencari informasi mengenai golden rose melalui data yang ia dapatkan dari komputer di markas salah satu anak buah golden rose waktu itu. Tidak mudah untuk membukanya meski Edward bisa dengan mudah memindahkannya pada laptop miliknya. Tentu saja, mafia kelas tinggi seperti golden rose tidak akan menggunakan keamanan jenis rendah pada setiap data yang mereka miliki. Perlu konsentrasi penuh bagi Edward agar bisa membuka kode kode rumit yang ada di sana.

Sementara Lizbeth yang juga berkutat dengan laptop di depannya, kini mengerutkan keningnya ketika melihat sesuatu pada layar laptopnya. Lizbeth melirik Edward yang masih serius dan terlihat enggan untuk di ganggu hingga membuat Lizbeth mengurungkan niatnya untuk bertanya.

Meskipun Lizbeth bukan seorang hacker andal seperti Edward, namun gadis itu cukup pandai jika hanya mencari sebuah informasi khusus. Mengingat selama ini ia bergelut dalam dunia yang menuntut untuk bisa cerdik dan licik. Dimana semboyannya adalah membunuh atau di bunuh. Di sisi lain, Lizbeth beruntung karena sebelum ayahnya meninggal, Lizbeth selalu dilatih seperti anak seorang militer. Bermain pistol, bela diri, bermain pisau juga di beri bekal pengetahuan informatika yang cukup mumpuni. Tapi sayang, sosok ayah yang selalu menjadi tempat berlindung bagi gadis itu sudah meninggalkannya akibat pembunuhan yang di lakukan oleh mafia Ukraina karena Boris merupakan seorang agen FBI. Meski hanya sebatas ayah angkat bagi Lizbeth, Boris begitu berarti karena pria itulah yang memberikan kehidupan bagi Lizbeth, memberikan segalanya seperti seorang ayah yang memberikan apapun kepada anak kandungnya.

“Apa kau menemukan sesuatu?”

Lizbeth menoleh pada Edward. “Ya, hanya sebuah simbol.”

“Simbol apa?” Kini Edward menghentikan aktivitasnya dan menatap lurus Lizbeth di sebelahnya.

“Simbol khusus yang di miliki setiap keturunan golden rose.” Edward mengangguk kemudian menutup laptopnya. “Aku sudah tahu itu. Sepertinya ini akan semakin sulit,” gumam Edward yang tentu masih bisa di dengarkan dengan jelas oleh Lizbeth “Sepertinya tidak sesulit itu. Lihat! aku menemukan foto seorang gadis yang memiliki rose tatto di belakang telinganya.”

Dengan cepat, Edward bergerak mendekat dan mengamati layar laptop di depan Lizbeth dengan seksama.

“Jika di lihat dari ciri ciri fisik, gadis ini adalah keturunan Rusia seperti keturunan asli golden rose,” lanjut Lizbeth seraya membuka beberapa informasi mengenai gadis bermata hijau tersebut.

Sejenak Edward memperhatikan Lizbeth lebih tepatnya menatap gadis itu dengan tatapan yang sulit di artikan, membuat Lizbeth sedikit jengah ketika mata biru itu terus mengamatinya.

“Ada apa?”

“Kau keturunan Rusia bukan?”

Lizbeth melotot geram kemudian mendecakkan lidahnya. “Jadi kau menuduhku keturunan mafia brengsek itu hanya karena aku berparas Rusia?” Lizbeth menghela nafasnya kasar “bahkan aku sendiri tidak tahu dari mana asal usulku,” lirih Lizbeth.

“Jadi kau bukan anak kandung Boris Zakharov?” Tanya Edward penuh selidik dengan mata biru yang masih menyorot tajam.

Lizbeth menggeleng. “Dad menemukanku di depan rumahnya, merawatku dan menjadikanku bagian dari hidupnya, dad satu satunya keluarga yang ku punya dan kejamnya, Tuhan sudah mengambil Dad dan membiarkanku kembali sendiri.”

Sejenak Edward merasakan sesak mendengar penuturan Lizbeth. Gadis itu mempunya nasib yang tak jauh beda dengan dirinya. Di buang oleh keluarga kandung dan di temukan oleh manusia berhati malaikat yang rela untuk merawat mereka. Tapi bedanya, sampai saat ini pun Edward masih bisa merasakan kehadiran keluarga juga kasih sayang mereka. Sedangkan Lizbeth, gadis itu harus kembali merasakan sebuah kesendirian, kesepian juga kehilangan kasih sayang.

“Bagaimana dengan istri Boris?”

Lizbeth mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Edward. “Dad tidak pernah menikah.”

Dengan cepat Edward membuka kembali laptopnya dan menggerakkan jari jarinya dengan lincah di atas keyboard membuat Lizbeth semakin heran.

“Apa yang kau lakukan?”

“Boris pernah menikah, Lizbeth. Dari informasi yang aku ketahui, agen FBI handal itu pernah menikah bersama seorang wanita Ukraina yang—”

“Wait! Wanita Ukraina??” Potong Lizbeth.

“Lihatlah!” Edward menunjukkan beberapa data berisi informasi lengkap mengenai sosok Boris Zakharov. Di sana juga terdapat sebuah foto pernikahan yang Lizbeth sangat yakin bahwa mempelai laki lakinya adalah sosok ayah angkatnya.

Lizbeth nampak tak mengerti dengan semua ini, pasalnya sejak ia kecil, Boris selalu mengatakan bahwa Lizbeth lah satu satunya yang ia punya dan saat Lizbeth menanyakan mengapa Boris tidak menikah, laki laki itu selalu menjawab bahwa Boris memang tidak akan pernah menikah.

Lizbeth mengepalkan kedua tangannya dan mengumpat pelan saat suatu kesimpulan dapat ia dapatkan.

“Apa wanita itu berasal dari keluarga mafia?”

“Ya. Sepertinya ini alasan mereka membunuh Boris. Seorang keturunan mafia tidak akan pernah di perbolehkan untuk menjalin sebuah hubungan bersama seorang agen FBI karena..well, itu bisa mengancam keselamatan kelompok mafia itu sendiri.”

Edward menatap Lizbeth dengan senyum tipisnya. “Penghianat tidak memandang apa hubungan di antara mereka. Mungkin itu yang ditakutkan oleh klan Ukraina hingga mereka membunuh Boris.”

Kenyataan kejam ini membuat hati Lizbeth sakit. Ya, Boris bukan orang jahat, tidak seharusnya ia menerima sebuah hukuman mati seperti ini hanya karena cinta. Cinta kepada seseorang yang Lizbeth yakin juga mencintai Boris. Kehidupan memang kadang keterlaluan.

Lizbeth mencoba tetap tenang, dan kembali fokus pada informasi yang ia dapatkan mengenai keturunan golden rose tadi. Namun dengan cepat Edward menutup laptop Lizbeth dan menjauhkannya.

“Kita lanjutkan besok saja. Istirahatlah!”

Lizbeth mengangguk. “Aku akan ke kamar lebih dulu.”

Edward hanya bisa menatap punggung Lizbeth yang berjalan menaiki anak tangga. Edward mengerti apa yang sedang Lizbeth rasakan. Meski bagaimanapun juga ketika kita mengetahui kenyataan tentang kematian seseorang yang sudah kita anggap sebagai orang tua adalah hal paling menyakitkan di dunia. Terlebih kematian itu di sebabkan oleh dendam. Dendam bodoh yang di lakukan hanya karena cinta.

Edward melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul dua belas malam, laki laki itu merapikan pekerjaannya sebelum beranjak dari sana dan berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua berseberangan dengan kamar yang di tempati oleh Lizbeth. Edward menghentikan langkahnya dan mengurungkan niatnya untuk membuka knop pintu kamarnya saat hatinya memaksa untuk berbalik dan akhirnya Edward mengikuti kata hatinya. Ia memutar knop pintu kamar Lizbeth dan mendapati gadis yang biasa terlihat kuat dengan segala tingkah liarnya itu kini meringkuk di balik selimut dengan bahu bergetar. Edward tahu bahwa Lizbeth tengah menangis. Perlahan langkah kakinya membawa Edward untuk mendekati Lizbeth.

Edward duduk di pinggiran ranjang masih dengan kediamannya juga mata biru yang mengamati Lizbeth. Lizbeth sendiri yang menyadari kedatangan Edward hanya membiarkan saja ketika laki laki itu duduk di dekatnya.

“Membutuhkan sandaran?”

Lizbeth mengubah posisinya menjadi duduk dan langsung menghambur dalam pelukan Edward. Sekuat apapun dirinya tetaplah seorang perempuan yang menginginkan sebuah sandaran ketika hatinya sedang hancur. Edward sendiri menyambut pelukan Lizbeth dengan baik. Tangannya bergerak mengelus kepala gadis itu dengan lembut.

“Kau tidak sendiri, Lizbeth.”

“Apa aku bisa mempercayaimu seperti aku mempercayai dad?” Edward mengangguk samar. “Tentu.”

Edward mengurai pelukannya dan menatap mata hijau Lizbeth dalam. “Jangan pernah pergi jika kau sudah percaya padaku apapun yang terjadi.”

Lizbeth mengerutkan keningnya merasa ada sesuatu di balik kalimat yang Edward ucapkan. “Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan?” Edward tersenyum miring dan membawa Lizbeth agar kembali berbaring, sedangkan laki laki itu juga ikut berbaring di sebelahnya.

“Banyak, mafia mempunyai banyak rahasia.” “Bukan itu maksudku!” Kesal Lizbeth.

“Lalu?” Edward menaikkan sebelah alisnya berpura pura bodoh dengan tidak mengerti apa maksud Lizbeth. Tentu maksud gadis itu adalah maksud dari ucapannya tadi.

“Kau menyembunyikan hal besar dariku, Ed.”

Edward menyeringai dan memiringkan tubuhnya, menopang kepalanya dengan tangan kirinya dan menatap Lizbeth yang kini juga tengah menatapnya. “Ya, kau benar. Ada hal besar yang aku sembunyikan darimu bahkan dari semua orang. Dan aku yakin kau akan menyesal jika mengetahuinya nanti meskipun pada akhirnya kau juga akan tetap mengetahuinya.”

Lizbeth memutar bola matanya malas. “Aku tidak mengerti. Terkadang kau irit bicar dan jika sudah bicara panjang lebar kalimatmu susah untuk di pahami. Intinya, jelaskan saja apa maksudmu mengatakan hal itu? Bagaimana jika kenyataan itu membuatku harus pergi darimu?”

“Kau tidak akan bisa pergi dariku,” tukas Edward. “Terserah kau saja! Dan...untuk Apa kau tidur disini?”

Edward langsung memasang ekspresi datarnya mendengar kalimat terakhir Lizbeth. Damn! Kurang ajar sekali pertanyaan Lizbeth. Bukankah gadis itu tadi membutuhkan dirinya? Sial! Kini Edward merasa di permainkan ah—dipermalukan lebih tepatnya. Edward berdehem pelan. “Ini termasuk kamarku jika kau lupa. Bahkan semua tempat di dalam apartemen ini adalah milikku, jadi aku bebas untuk berada dimana saja.”

“Baiklah, aku akan pindah ke mansion Dmitry saja yang dengan senang hati memberikanku kamar pribadi.”

Edward menarik kasar tubuh Lizbeth ketika gadis itu hendak beranjak. Laki-laki itu mengunci Lizbeth dalam pelukannya membuat Lizbeth hanya bisa merutuki jantungnya yang sedang menggila.

“Selangkah saja kau berani pergi maka jangan salahkan aku jika satu peluruku akan bersarang di kakimu!” Ancam Edward

“Kau tidak mempunyai hak untuk melarangku pergi, Ed,” bantah Lizbeth.

“Benarkah? Kalau begitu aku akan membuat diriku menjadi berhak atas dirimu.” Edward membalik tubuhnya hingga kini Lizbeth berada di bawahnya.

Lizbeth menelan ludahnya gugup merasakan nafas hangat Edward pada wajahnya karena jarak yg terlalu dekat. “A-apa maksudmu?” “Menjadi istriku.”

Terpopuler

Comments

Titik Oktifiyanti

Titik Oktifiyanti

🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭😂

2022-12-22

0

Denzo_sian_alfoenzo

Denzo_sian_alfoenzo

mungkin iya lizbet ank dr golden rose dan mr edd ank dr deddy angkat lizbet wahhhh pinisirin aq thor 😅

2022-02-18

0

Kurnit Rahayu

Kurnit Rahayu

c lizbeth x kturunan golden rose

2021-12-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!