Part 11

Lizbeth menyandarkan tubuhnya pada sofa panjang di sebelah laki laki yang sedang sibuk dengan tumpukan kertas di depannya dan segera menoleh ketika mendapati Lizbeth di sampingnya, senyum lembut terukir jelas pada wajah rupawan di hiasi lesung pipit yang akan membuat siapa saja terpesona. Laki laki itu sedikit bergeser ke kanan guna memberikan jarak antara dirinya dan Lizbeth, bukan apa-apa karena ia tahu gadis seperti Lizbeth berbeda dengan gadis lain yang suka duduk menempel pada laki laki.

“Sudah lebih baik?”

“Ya, sedikit. Apa yang sedang kau kerjakan?” Lizbeth meraih selembar kertas di depannya, membacanya sekilas dan menggelengkan kepalanya “...rumit.”

Laki laki itu terkekeh dan mengumpulkan kertas kertas yang berserakan di meja, merapikannya sebelum memasukkan kembali ke dalam map.

“Ingin makan di luar?” Lizbeth terdiam sejenak sebelum mengangguk.

Sejak malam itu dimana dirinya meninggalkan apartemen Edward, dengan tidak sengaja ia bertemu dengan teman lamanya, teman masa kecilnya yang sudah mengenalnya dengan baik. Dmitry Jhonson, pemilik Jhonson Corp yang merupakan anak tunggal Martin Jhonson seorang agen FBI sahabat Boris Zakharov yang merupakan orang tua Elizaveta. Pertemuan tak sengaja itu membuat Dmitry memaksa Lizbeth untuk ikut bersamanya melihat kondisi Lizbeth yang tidak sedang baik-baik saja. Tentu saja Lizbeth tidak menceritakan perihal Edward juga penyebab kondisinya yang buruk. Gadis itu mengatakan bahwa dirinya hanya sedang tidak sehat selama perjalanan dari Mexico ke New York dengan alasan ingin mengunjungi rumah peninggalan orang tuanya. Beruntung Dmitry percaya begitu saja dan tidak bertanya apapun lagi.

“Ayo!”

Lizbeth beranjak dari duduknya dan mengikuti Dmitry keluar dari mansion megah menuju sebuah mobil berwarna hitam yang sudah menunggu mereka. Dmitry dengan gentle membukakan pintu untuk Lizbeth sebelum dirinya sendiri bergegas menuju sisi lain dan membuka pintu bagian kemudi. Dmitry melajukan mobilnya dengan tenang meninggalkan kawasan mansion menuju sebuah restaurant.

Mata Lizbeth yang terbiasa waspada dan tajam kini mulai menyebarkan pandangannya saat melihat tiga mobil mengikuti mereka, entah Dmitry menyadarinya atau tidak yang jelas laki- laki itu masih saja tenang, berbeda dengan Lizbeth yang sudah siaga memutar otak mencari cara menghadapi mereka jika benar orang orang itu hendak menyerang pasalnya saat ini Lizbeth tidak memiliki senjata apapun selain pisau lipat yang setia menemaninya. Tidak mungkin ia akan menyerang hanya dengan sebuah pisau lipat, bukan?

“Belok kiri.”

Dmitry menaikkan sebelah alisnya mendengar ucapan Lizbeth dengan mata yang tak terlepas menatap spion mobil.

“Ada apa?” Lizbeth menatap Dmitry dengan serius hingga membuat laki-laki itu menuruti perintah Lizbeth untuk membelokkan mobil mereka ke kiri dan menghentikannya tepat di depan sebuah minimarket ketika Lizbeth meminta untuk berhenti.

Dmitry menatap spion mobil dan terkekeh pelan sebelum membuka dashboard mengambil dua revolver dan melemparkan salah satunya pada Lizbeth. Gadis itu tidak bisa menutupi keterkejutannya, pasalnya selama yang Lizbeth tahu, Dmitry bukanlah sosok yang memiliki kehidupan bersama senjata seperti ini meskipun dia seorang anak dari agen FBI.

“Kau...”

Dmitry mengangguk dan masih memperhatikan tiga mobil yang ikut berhenti di belakang mereka. “Aku tahu kehidupanmu Lizbeth, dan jangan khawatir, aku juga sudah termasuk bagian dari dunia mafia penuh bahaya itu.”

Tak ingin berfikir banyak Lizbeth hanya mengangguk, ia bisa meminta penjelasan itu nanti. Gadis itu melepaskan seatbeltnya di ikuti Dmitry dan bergegas keluar dari mobil. Bersamaan dengan itu pula pintu tiga mobil yang mengikuti mereka tadi pun terbuka memperlihatkan sosok tinggi tegap penuh aura intimidasi dengan tatapan dingin melangkah keluar, berjalan mendekati Lizbeth serta Dmitry yang kini menghentikan langkah mereka. Ekspresi terkejut terlihat jelas pada keduanya namun dalam artian berbeda.

“Brother!” Dmitry tanpa ragu bergegas mendekati sosok itu dan langsung mengembangkan senyumnya yang disambut kekehan ringan. Berbeda dengan Lizbeth yang terpaku di tempat menatap dua sosok di depannya yang sedang saling menyapa akrab.

“Apa yang membawamu kemari? Oh tidak, maksudku..apa yang membuatmu mengikutiku?” Ucap Dmitry santai seolah sudah biasa bersikap seperti ini.

“Kau mengambil milikku, brother.” desis Edward dengan seringai mengerikan membuat Dmitry mengerutkan keningnya samar. “Apa? Aku bahkan—”

Dmitry menghentikan ucapannya ketika Edward berjalan melewatinya begitu saja, mendekati Lizbeth yang mendadak tak bisa beranjak dari tempatnya. Perasaan marah itu kembali muncul namun mendadak pudar tergantikan dengan perasaan asing yang mulai menguasai hati Lizbeth. Mungkin perasaan rindu?

Lizbeth menelan salivanya ketika Edward yang sudah berdiri tepat di depannya mencondongkan wajahnya di sertai tatapan tajam mata biru yang menyesatkan. Lizbeth hanya bisa mencengkeram revolver di tangan kanannya dengan kuat menahan nafasnya saat Edward mengucapkan kalimat dengan nada mutlak tak terbantahkan. “Ayo pulang!”

Lizbeth menghembuskan nafasnya perlahan. Kalimat ‘ayo pulang’ memiliki makna lain dalam benak Lizbeth. Pulang? Memangnya kemana? Seolah laki laki itu sedang mengajak istrinya kembali ke rumah mereka. Gosh! reaksi dari jantung Lizbeth sangat berlebihan saat ini. Bahkan karena terlalu sibuk menenangkan dirinya Lizbeth tidak sadar bahwa Edward sudah menarik tangannya untuk berjalan mengikuti laki laki itu menuju mobil. Namun sebelum itu, Lizbeth menghentikan langkahnya dan menghentakkan tangannya dengan kuat hingga cekalan Edward terlepas. Lizbeth berbalik menatap Dmitry yang entah mengapa malah tersenyum jahil.

“See you, Lizbeth,” ucap Dmitry melambaikan tangannya sebelum berbalik meninggalkan Lizbeth bersama Edward dan beberapa anak buahnya. Lizbeth bahkan terpaksa mengatupkan kembali mulutnya yang hendak mengucapkan sesuatu saat menyadari Dmitry seolah tak peduli dan terkesan mendukung dirinya yang di bawa oleh Edward.

“Masuk!”

Lizbeth mengerang marah ketika Edward dengan kasar mendorongnya untuk masuk ke dalam mobil di ikuti laki- laki itu yang duduk di sebelahnya. Sopir pribadi Edward segera melajukan mobil meninggalkan tempat itu dengan dua mobil yang mengikutinya di belakang.

Edward menyandarkan tubuhnya, memejamkan matanya dengan kedua tangan di lipat di depan dada meskipun ia tahu bahwa kini Lizbeth tengah menatapnya tajam. Diam-diam Edward merasakan sebuah kelegaan dalam hatinya bahkan kini dirinya merasa tenang. Kegusaran yang memuakkan itu sirna begitu Lizbeth sudah berada dalam kekuasaannya lagi.

“Jangan menatapku seperti itu.” Nada datar dengan suara serak membuat Lizbeth mendengkus jengah. Ia juga tidak mengerti mengapa otaknya mendadak beku dan tubuhnya menurut begitu saja saat Edward mengajaknya pergi.

Edward membuka matanya dan menoleh, lagi-lagi tatapan mata biru nan menyesatkan itu menyelami mata hijau Lizbeth dengan dalam. Edward mengerang sebelum menarik cepat Lizbeth, mencium bibir ranum itu dengan rakus bahkan ia tak membiarkan Lizbeth menjauhkan tubuhnya sedikit pun. Edward terus melumat bibir Lizbeth semakin dalam, mengoyak pertahanan Lizbeth, mengobrak abrik hati dan fikiran gadis itu hingga nalurinya bergerak liar mengikuti irama yang di ciptakan laki-laki iblis berwajah malaikat seperti Edward. Lizbeth mengerang pelan ketika Edward mengigit kecil bibir bawahnya menekan tengkuknya dengan lembut. Bahkan Lizbeth sudah tidak sadar kini dirinya tak lagi duduk di sebelah Edward melainkan di pangkuan laki-laki itu. Jari-jari lentik Lizbeth merayap di sela rambut Edward mengacaknya liar hingga sebuah erangan frustasi Edward terdengar semakin sexy bagi Lizbeth. Entah sejak kapan mereka mulai menyukai kedekatan seperti ini, melupakan ego masing-masing dan membiarkan naluri menguasai.

Edward melepaskan pagutannya ketika merasa perlu untuk mengisi kembali paru paru mereka dengan oksigen, nafasnya memburu seperti apa yang sedang di alami oleh Lizbeth.

Edward masih menatap wajah cantik itu penuh minat, tangannya menekan punggung Lizbeth hingga menempel pada tubuh hangatnya, seolah memeluknya penuh kasih sebelum membisikkan sesuatu kemudian menancapkan sebuah suntikan pada leher Lizbeth dan membuat gadis itu perlahan memejamkan matanya dengan tubuh lemas yang pasrah dalam pelukan Edward. “You are Mine!”

Kalimat itu masih bisa di tangkap oleh indra pendengaran Lizbeth secara samar.

Edward menyeringai puas dan mengelus kepala Lizbeth lembut. Mengabaikan dua orang yang menjadi saksi ciuman panas mereka juga kelicikan sang iblis tampan itu.

“Kita ke bandara sekarang!”

“Yes, Sir.” Jawab sopir Edward dengan patuh.

Victor yang duduk di sebelah kemudi hanya menarik senyumnya melihat boss besar mereka kembali bertingkah di luar batas.

Saat ini Edward akan membawa Lizbeth ke Mexico lagi guna menyelidiki Golden Rose lebih lanjut dan tentunya akan membawa Lizbeth kemanapun. Edward sengaja menyuntikkan obat tidur untuk Lizbeth agar gadis itu bisa mengistirahatkan tubuhnya karena Edward tahu bahwa kondisi tubuh gadis itu belum sepenuhnya pulih. Efek racun yang ia berikan waktu itu sangat luar biasa meskipun hanya di berikan dalam dosis terendah sekalipun. Selama dua hari Lizbeth berada di mansion Dmitry tak luput dari pengawasan Edward tentu saja. Laki-laki itu tahu apapun yang Lizbeth lakukan dan bicarakan.

Mengenai Dmitry, laki laki itu adalah salah satu teman Edward dalam dunia mafia. Dmitry sering membeli senjata dari Edward juga beberapa obat demi kepentingan pribadi. Sebagai seorang pembisnis sukses tentu akan banyak yang mengincar nyawanya hingga tak ayal Dmitry masuk ke dalam dunia mafia.

Terpopuler

Comments

Denzo_sian_alfoenzo

Denzo_sian_alfoenzo

secepat ni kebucinanya dtng

2022-02-18

0

Ao Donatello

Ao Donatello

berasa liat gilm hongkong tegang tp seru👍

2021-06-14

0

Dewee

Dewee

disuntik terus ya,,

2021-05-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!