Pertama Kali Menjadi Asisten

💌 Whisper of love season 2 💌

 

🍀 HAPPY READING 🍀

.

.

Dia di kenal ramah bahkan kelewat ramah dan dikenal humoris. Kepribadiannya yang apa adanya membuatnya tidak terlalu memusingkan pendapat orang lain yang tidak penting. Dia bisa menjalani hidupnya dengan santai dan ringan. Dia tidak suka dengan keadaan canggung karena dia sudah terbiasa santai dan apa adanya. Makanya, ketika dia bertemu dengan orang baru dia akan lebih vokal dan berani memulai pembicaraan lebih dulu. Dia adalah Halbret kepercayaan Ivander yang menjabat sebagai asisten pribadi di perusahaan Donisius.

HALBRET DOMINIK.

Di apartemen yang di fasilitasi perusahaan Donisius. Halbret terbangun dari mimpi indahnya. Ia memandang jam yang ada di atas nakas.

"Hoamm...." Halbret membuka mulutnya besar-besar lalu merenggangkan otot-ototnya. Sepersekian detik ia menghembuskan napasnya lewat mulut.

Halbret menunduk lesu. Sudah satu minggu ini ia dihadapkan dengan pekerjaan berat. Direktur Donisius sepertinya berbeda akhir-akhir ini. Ia bolak balik ke Australia dan terkadang baru saja tiba di kantor beliau sudah menghubunginya agar segera memesan tiket pesawat untuk penerbangan pagi ini menuju Australia. Mau tidak mau, ya memang harus mau. Pak direktur tidak bisa dibantah dalam hal perintah apapun itu. selidik punya selidik, akhirnya Halbret menemukan jawabannya. Pak direktur ternyata menyukai seorang wanita yang bekerja di perusahaan anak cabang di Australia.

"Huft..." Halbret melakukan ritualnya menghembuskan napasnya lewat mulut. Ia menyibak selimut dan menjatuhkan kakinya ke lantai. Ia berjalan menuju jendela menuju balkon apartemennya. Menghirup udara segar di pagi hari.

Halbret kembali mengingat pertama kali ia terpilih menjadi asisten pribadi direktur di perusahaan Donisius. Direktur Ivander sendiri yang langsung memilihnya dari ribuan pelamar kerja. Pak direktur yang pada saat itu menjabat sebagai direktur baru, langsung menunjuk ke arahnya dan langsung mengangkatnya sebagai asisten. Tentu saja membuat lelaki yang dikenal humoris itu sangat terkejut. Namun di sisi lain ia sangat bahagia dan bersyukur.

Saat awal-awal bekerja di perusahaan Donisius, ia merasa kaget karena pekerjaan asisten pribadi yang ternyata mengharuskan dirinya untuk selalu siap siaga menerima pekerjaan dari atasannya sewaktu-waktu. Belum lagi menghadapi pak direktur yang katanya habis putus cinta membuat moodnya kadang berubah-ubah. Selain itu kerjanya 24 jam 7 hari seminggu, bahkan dalam kondisi tidur pun handphone harus standby. Kadang weekend harus kerja, pulangnya pagi, kadang nggak pulang ke rumah. Dan jadi asisten juga nggak cuma ngurusin keperluan pribadi pak direktur saja, tapi mengurusi keluarga Donisius juga.

Tantangan lain yang dirasakan Halbret adalah bagaimana dirinya bisa membagi waktu untuk kehidupan pribadi dan pekerjaannya. Pria yang sudah 7 tahun menjadi asisten pribadi ini terkadang merasakan 'perang' batin dan sulit menentukan prioritas antara urusan atasannya dan keluarganya. Saat itu ia sudah berjanji akan berkumpul dengan keluarganya, namun tiba-tiba pak direktur menghubunginya dan sangat membutuhkan bantuannya.

Di situ Halbret perang batin, ada acara keluarga tapi di saat yang sama pak direktur harus berangkat ke Australia hari itu juga. Jadi halbret harus handle urusannya juga. Akhirnya Halbret pasrah dan memberi pengertian ke keluarga. Selesaikan kerjaan dulu habis ikut ke acara keluarga, mau nggak mau harus seperti itu karena Halbret nggak ada pilihan. Beruntung Halbret belum ada kekasih hati. Jika itu yang terjadi. Halbret yakini dalan hitungan ke tiga. Ia langsung diputuskan pada hari itu juga.

Selain harus berhadapan dengan prioritas utama dan jam kerja yang tidak kenal waktu, kesulitan lain dirasakan Halbret karena ia bekerja dengan atasan yang selalu bekerja setiap saat. Tidak memandang lelah. Apalagi semenjak ia bekerja di perusahaan Donisius. Tidak pernah terdengar kabar olehnya, bagaimana hubungan percintaan pak direktur dengan seseorang wanita. Halbret sendiri bertanya-tanya.

"Seorang direktur tampan dan sukses tidak ada kekasih? Oh...tidak mungkin." Batin Halbret kepo sendiri.

Ada yang mengatakan jika pak direktur putus cinta dan menjadi sulit jatuh cinta. Ada juga yang mengatakan jika pak direktur adalah seorang gay. Halbret tentu saja sangat terkejut ketika mengetahui desas-desus itu. Ia tidak ingin keperjakaannya direnggut oleh seorang pria. Di samping itu ia mengingat jika pak direktur yang memilihnya sendiri. Tentu saja Halbret tak bisa membiarkan itu terjadi. Ia memberanikan diri bertanya langsung. Jika pak direktur menyukainya. Halbret akan mengundurkan diri. Ia sudah siap tidak mendapatkan tunjangan.

FLASH BACK ON

Tok tok tok

"Permisi pak." Halbret mengintip di ujung pintu.

"Hmm, masuk!" Kata Ivander sekilas lalu menunduk serius lagi dengan tabletnya.

Halbret melangkah masuk dan berdiri di hadapan pak direktur. Ia tersenyum sambil menunjukkan deretan giginya, membuat Ivander mengangkat wajahnya dan menatap Halbret sambil menaikkan alisnya setengah.

"Apa ada yang ingin kau sampaikan Halbret?" Tanya Ivander datar. Lalu kembali fokus menatap pekerjaannya.

"Begini pak.." Kata Halbret sedikit gugup. Ia kembali tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Ivander kembali menatap Halbret dan wajahnya mengerut serius. "Aku tidak ingin mengulangi ucapanku Halbret. Jika tidak ada yang ingin kau sampaikan, kau bisa keluar! " Kata Ivander tegas.

"Apa bapak menyukaiku?" Kata-kata itu lolos ia ucapkan begitu saja. Ia menutup matanya dengan erat. Saat ini ia sangat takut jika ia membuka matanya. Pak direktur tersenyum dan mulai menggodanya. Ia sudah bersiap-siap untuk lari jika hal itu terjadi.

Namun karena tidak ada jawaban dari pak direktur, Halbret membuka matanya secara perlahan. Namun yang dilihatnya pak direktur menatapnya tajam dan siap menerkamnya saat ini.

"Apa maksudmu?" Kata Ivander dengan sangat dingin. Tatapan matanya siap menghunus jantungnya saat ini.

Melihat ekspresi pak direktur, nyali Halbret menciut. Ia tidak berani mengangkat wajahnya dan Halbret yang bisa menunduk.

"Jawab!" Suara itu menggelegar di dalam ruangan. Sampai Halbret terkejut.

"Kau tidak mau menjawab?" kata Ivander begitu marah, ia kini mengebrak meja dengan kuat. Sampai gelas kopi ikut tersentak kaget.

Disitulah Halbret sadar, bahwa ia terlalu berani mengatakan hal itu kepada pak direktur. Ia sudah menyulut emosi pak direktur.

"Maafkan saya pak, saya tidak bermaksud..."

"Apa kau mau dipecat?" Sela Ivander memotong ucapan Halbret dengan cepat. Kata-katanya begitu tegas dan matanya memancarkan kemarahan teramat sangat. "Kau keluar dari perusahaan Donisius, aku yakinkan kau akan menjadi pengangguran seumur hidup."

"Maafkan saya pak, saya hanya mendengar desas-desus bahwa anda tidak menyukai wanita dan..." Halbret menutup mulutnya, menyadari bahwa kata-kata itu tidak bisa diteruskan. Itu akan menambah bumbu kemarahan pak direktur sendiri.

"Jadi apa maumu?" Kata Ivander berusaha tenang, namun ekspresi wajahnya tidak bisa di tebak.

"Maafkan saya pak. Saya terlalu berani mengatakan itu, sementara bapak adalah seorang pria sejati." Ucapnya menunduk lesu. Kini ia pasrah dan siap di pecat.

"Hanya maaf?" Sinis Ivander menaikkan sudut bibirnya naik keatas.

"Tidak ada lagi di atas kata maaf pak. Jika ada saya sudah mengatakannya." Kata Halbret kembali.

"Saya akan maafkan kesalahanmu Halbret. Kau bersyukur karena mood ku lagi baik hari ini."

"Benarkah pak, terima kasih banyak pak." kata Halbret dengan wajah berbinar bahagia.

Ivander tersenyum smrik sambil mengangkat alisnya setengah, menatap Halbret dengan sinis. " Tapi dengan satu syarat. Satu bulan kau tidak akan menerima gajimu dan satu bulan itu juga kau harus lembur menyelesaikan proyek di kota xx." Kata Ivander menatap tajam.

Halbret terbelalak. "Tapi pak?" kata Halbret berusaha menolak syaratnya.

"Oke jika kau tidak mau. Kau dipecat dan aku akan membiarkanmu pengangguran seumur hidup. Aku yakinkan semua perusahaan tidak akan menerimamu. Kau tahu kan siapa Ivander Donisius?" sinis Ivander mengangkat tangannya yang melipat lalu menopang dagunya.

"Saya tahu pak, saya akan terima hukumannya." ujar Halbret menunduk lesu.

"Kau boleh pergi." ucap Ivander datar.

"Kalau begitu saya permisi pak." Ucap Halbret memutar tubuhnya dan berjalan menuju pintu keluar.

"Tunggu! " Kata Ivander menghentikan langkah Halbret.

"Ada apa pak?" Kata Halbret tersenyum, ia berharap hukumannya dicabut kembali.

Ivander tersenyum sinis." Kau belum memberi hormat Halbret." ucap Ivander memberikan pelajaran buat asistennya itu.

"Oh..maaf pak. Kalau begitu saya permisi pak." Kata Halbret membungkukkan badannya seraya memberi hormat. Ia membuka kenop pintu. Lagi-lagi Ivander menghentikannya.

"Halbret Dominik?"

Dengan cepat Halbret kembali membalikkan badannya. Berharap dan sangat berharap pak direktur bisa berbaik hati kali ini.

"Aku berharap pikiran kotormu itu bisa kau bersihkan dengan hal-hal yang positif. Persiapkan lemburmu malam ini. Asisten yang profesional, tidak seperti dirimu. Aku harap satu bulan itu, kau bisa belajar lagi. Jadikan ini pengalaman berharga untukmu. Aku tidak ingin mendengar kata-kata itu lagi. Mengerti!"

"Mengerti pak." Jawab Ivander kembali menunduk kepalanya dan keluar dari ruangan pak direktur.

"Astaga Tuhan mimpi apa aku berani mengatakan itu." Ucap Halbret merutuki kebodohannya. Ia sangat malu pada dirinya. "Dasar bodoh! bodoh! " Halbret mengacak rambutnya dengan kasar.

FLASH BACK OFF

Halbret tersenyum dan malu sendiri jika mengingat hal itu. Bagaimana ia seorang pria percaya diri jika ia dicintai pak direktur.

Halbret menatap jauh dari balkon kamarnya. Ia kembali menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskan-nya lagi. Kini tidak terasa ia sudah mengabdikan diri kepada perusahaan Donisius selama 7 tahun. Pengalaman luar biasa.

Tantangan utama yang sangat berperan penting dalam profesi Halbret sebagai asisten pribadi pak direktur adalah memenuhi semua permintaan yang diminta oleh sang atasan karena di sanalah kemampuannya diuji. Halbret mengaku ia hampir sebisa mungkin mengerjakan pekerjaan yang diberikannya. Bahkan terkadang timbul rasa kecewa jika tugas tersebut gagal atau tidak selesai sesuai harapannya.

Halbret terkadang menyesal kalau ia tidak bisa selesaikan kerjaan yang diminta pak direktur atau hasilnya kurang memuaskan.

Namun dari sekian banyak tugas asisten pribadi, yang dirasakan paling berat adalah penjadwalan kegiatan dimana Aspri menjadi time keeper yang mengatur jadwal kegiatan sang bos dengan detail alias bisa mengestimasi waktu. Halbret tersenyum bangga pada dirinya sendiri.

.

.

BERSAMBUNG

❣️ Halbret.... Halbret.... segitunya kau menilai pak direktur 🤣🤣🤣 Beruntung hidupmu tidak selesai 🤣🤣🤣

.

.

💌BERIKAN LIKE DAN KOMENTARMU💌

💌 BERIKAN VOTEMU 💌

💌 BERIKAN BINTANGMU💌

Terpopuler

Comments

Viviana Friska 💖

Viviana Friska 💖

Mantap Thor semua novelmu keren

2021-07-28

0

Viviana Friska 💖

Viviana Friska 💖

Wakakakakak Halbert halbret lho gokil

2021-07-28

0

Susilawati Dewi

Susilawati Dewi

ivander sadis amat

2021-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Mengawali karier Ivannia.
2 Gavin mengikuti Pelatihan.
3 Pertama Kali Menjadi Asisten
4 Pertemuan tidak diduga.
5 Ivannia mengetahui kebenaran.
6 Gavin kakak yang terbaik.
7 Tidak akan mempercayai lagi.
8 Hembusan angin malam
9 Membuka lembaran baru.
10 Menghentikan perasaan ini.
11 Mario lelaki arogan
12 Ivannia merasa lebih baik
13 Mengulang momen kebersamaan
14 Pagi yang menyebalkan
15 Mencari tahu keberadaan Mario
16 Rayuan Gombal Halbret
17 Secepatnya melakukan operasi.
18 Persaudaraan yang tulus.
19 Jangan mengkhawatirkan apa pun.
20 Menghadiri pernikahan Joevanka
21 Hidup itu penuh tantangan
22 Tidak ada lagi cinta.
23 Selamanya akan membencimu.
24 Kau bisa keluar!
25 Gavin putus asa.
26 Masa lalu yang tak termaafkan.
27 Ivannia mendengar semua
28 Demi rasa kemanusiaan
29 Merasa bersyukur.
30 Kebingungan Gavin.
31 Lambat serasa menyayat
32 Fakta mengejutkan.
33 Keluarga yang terbaik.
34 Promosi Jabatan baru.
35 Cinta yang luar biasa
36 Gavin menyelesaikan tugasnya.
37 Kerjasama yang baik.
38 Kehangatan Keluarga
39 Berharap ingin bertemu denganmu.
40 Paket teror tanpa nama.
41 Jabatan baru general manager
42 Pertemuan yang menciptakan debaran
43 Cinta tidak semudah dibayangkan.
44 Tidak akan pernah mencintainya.
45 Aku tidak bisa menggapainya.
46 Membawa pasangan masing-masing.
47 Melakukan tugas Amber.
48 Cintaku tetap menunggumu.
49 Pembalasan untuk keluarga Donisius.
50 Ikutlah ke pesta bersamaku.
51 Seperti Gavin, mungkin?
52 Menunggu kedatangan Leona.
53 Kau tetap adik kecilku.
54 Kejutan dari Halbret
55 Kebahagiaan yang sesungguhnya.
56 Cerita tentang cinta.
57 Masih di kisah cinta kita.
58 Sindrom kehamilan simpatik.
59 Bertumbuh dan bersemi.
60 Menikmati keindahan alam.
61 Ingin membuktikan cintanya.
62 Aku terlalu mencintaimu
63 Melepaskan rasa rindu.
64 Kau akan menderita
65 Pertemuan tidak diinginkan.
66 Kejutan ulang tahun Ivannia.
67 Kejutan ulang tahun selanjutnya.
68 Perasaan takut itu hilang.
69 Mengetahui kebenaran.
70 Tidak memberi ampunan.
71 Tidak menerima alasan.
72 Surat pengunduran diri.
73 PENCULIKAN.
74 Ivannia harus ditemukan.
75 Berusaha melarikan diri.
76 Mulai melakukan pencarian.
77 Berusaha meloloskan diri.
78 Pertempuran hebat.
79 Penanganan cepat kepada Ivannia.
80 Menangis dalam diam.
81 Tidak bisa menggambarkan.
82 MALAM YANG HANGAT.
83 KONTROL KE RUMAH SAKIT
84 CARA UNTUK MENGALIHKAN PERHATIAN.
85 SENYUM KEBAHAGIAAN.
86 KABAR MENGEJUTKAN.
87 Pernikahan Halbret dan Amber.
88 FITTING BAJU PENGANTIN.
89 WAJAH PANIK GAVIN.
90 MASUK PERANGKAP SENDIRI.
91 Mengecek Kesiapan Pernikahan.
92 Malam Pelepasan Masa Lajang
93 HARI YANG MENDEBARKAN.
94 JANJI SUCI PERNIKAHAN
95 ACARA RESEPSI PERNIKAHAN.
96 HONEYMOON DI KOTA ROMANTIS.
97 HONEYMOON ROMANTIS PART 2
98 HONEYMOON ROMANTIS PART 3
99 HONEYMOON ROMANTIS PART 4
100 BISIKAN CINTA.
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Mengawali karier Ivannia.
2
Gavin mengikuti Pelatihan.
3
Pertama Kali Menjadi Asisten
4
Pertemuan tidak diduga.
5
Ivannia mengetahui kebenaran.
6
Gavin kakak yang terbaik.
7
Tidak akan mempercayai lagi.
8
Hembusan angin malam
9
Membuka lembaran baru.
10
Menghentikan perasaan ini.
11
Mario lelaki arogan
12
Ivannia merasa lebih baik
13
Mengulang momen kebersamaan
14
Pagi yang menyebalkan
15
Mencari tahu keberadaan Mario
16
Rayuan Gombal Halbret
17
Secepatnya melakukan operasi.
18
Persaudaraan yang tulus.
19
Jangan mengkhawatirkan apa pun.
20
Menghadiri pernikahan Joevanka
21
Hidup itu penuh tantangan
22
Tidak ada lagi cinta.
23
Selamanya akan membencimu.
24
Kau bisa keluar!
25
Gavin putus asa.
26
Masa lalu yang tak termaafkan.
27
Ivannia mendengar semua
28
Demi rasa kemanusiaan
29
Merasa bersyukur.
30
Kebingungan Gavin.
31
Lambat serasa menyayat
32
Fakta mengejutkan.
33
Keluarga yang terbaik.
34
Promosi Jabatan baru.
35
Cinta yang luar biasa
36
Gavin menyelesaikan tugasnya.
37
Kerjasama yang baik.
38
Kehangatan Keluarga
39
Berharap ingin bertemu denganmu.
40
Paket teror tanpa nama.
41
Jabatan baru general manager
42
Pertemuan yang menciptakan debaran
43
Cinta tidak semudah dibayangkan.
44
Tidak akan pernah mencintainya.
45
Aku tidak bisa menggapainya.
46
Membawa pasangan masing-masing.
47
Melakukan tugas Amber.
48
Cintaku tetap menunggumu.
49
Pembalasan untuk keluarga Donisius.
50
Ikutlah ke pesta bersamaku.
51
Seperti Gavin, mungkin?
52
Menunggu kedatangan Leona.
53
Kau tetap adik kecilku.
54
Kejutan dari Halbret
55
Kebahagiaan yang sesungguhnya.
56
Cerita tentang cinta.
57
Masih di kisah cinta kita.
58
Sindrom kehamilan simpatik.
59
Bertumbuh dan bersemi.
60
Menikmati keindahan alam.
61
Ingin membuktikan cintanya.
62
Aku terlalu mencintaimu
63
Melepaskan rasa rindu.
64
Kau akan menderita
65
Pertemuan tidak diinginkan.
66
Kejutan ulang tahun Ivannia.
67
Kejutan ulang tahun selanjutnya.
68
Perasaan takut itu hilang.
69
Mengetahui kebenaran.
70
Tidak memberi ampunan.
71
Tidak menerima alasan.
72
Surat pengunduran diri.
73
PENCULIKAN.
74
Ivannia harus ditemukan.
75
Berusaha melarikan diri.
76
Mulai melakukan pencarian.
77
Berusaha meloloskan diri.
78
Pertempuran hebat.
79
Penanganan cepat kepada Ivannia.
80
Menangis dalam diam.
81
Tidak bisa menggambarkan.
82
MALAM YANG HANGAT.
83
KONTROL KE RUMAH SAKIT
84
CARA UNTUK MENGALIHKAN PERHATIAN.
85
SENYUM KEBAHAGIAAN.
86
KABAR MENGEJUTKAN.
87
Pernikahan Halbret dan Amber.
88
FITTING BAJU PENGANTIN.
89
WAJAH PANIK GAVIN.
90
MASUK PERANGKAP SENDIRI.
91
Mengecek Kesiapan Pernikahan.
92
Malam Pelepasan Masa Lajang
93
HARI YANG MENDEBARKAN.
94
JANJI SUCI PERNIKAHAN
95
ACARA RESEPSI PERNIKAHAN.
96
HONEYMOON DI KOTA ROMANTIS.
97
HONEYMOON ROMANTIS PART 2
98
HONEYMOON ROMANTIS PART 3
99
HONEYMOON ROMANTIS PART 4
100
BISIKAN CINTA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!