Saat ini Endra sedang berada di apartement Glen.
" Dra.. gimana semalaman? berhasil nguasai bahasa Arab tu?" Glen ikut duduk di samping Endra yang kini tengah focus memandang laptop nya.
" Lumayan lah, tapi masih belum sepenuhnya. Loh kan tau sendiri gua kalau ketemu sama bahasa Arab aja harus mikir seribu kali. Tapi demi gelar di Stanford, ya udah gua focus aja." Jelas Endra dan sedikit mengahlikan perhatian nya dari laptop.
" Lah loh emang dah bisa menguasai bahasa portugis dan Arab?" Tanya Endra.
" Gua sih sebenarnya nngak minat amat dapat gelar itu. Tapi karena loh pengen gapai gelar tu, maka gua juga pengen aja."
" Pantas aja loh santai santai gini." Celetuk Endra.
" Tapi gua juga bakal usaha kuasai tuh dua bahasa." Ungkap Glen serius.
" Hmm.." Endra kembali terfocus pada laptop nya.
" Dra... loh kenapa nngak langsung minta di kasih gelar Mahasiwa Internasional di Stanford? loh kan bisa aja dengan mudah daoat gelar itu tanpa harus penuhi syarat syarat tu." Ucap Glen.
Sejenak perhatian Endra kembali terpaling dari laptop.
"Huf... gua cuma nngak pengen aja adalin kekayaan untuk mendapatkan segala nya. Gua pengen berhasil dapat gelar itu karena tekad gua sendiri, bukan andalin apa yang gua miliki." Jelas Endra.
" Gua salut ke loh Dra, semoga aja loh bisa lolos seleksi ya."
" Amin..."
" Gua juga harus focus lah untuk kuasai dua bahasa tuh!" Ujar Glen serius.
" Bagus kalau loh nekad." Balas Endra.
" Dra.. gua bisa nanya gak?'
" Apaan?"
" Loh jujur deh ke gua, Kampus Stanford University tu punya keluarga Scrith kan?" Tebak Glen.
" Maksud loh?"
" Ya udah loh jujur aja ke gua Dra... Dra... nngak usah pakai bohong."
" Em.. sebenarnya bukan sah seluruh nya milik keluarga Scrith, hanya saja sewaktu pembangunan kampus ini, saham dari keluarga Scrith lebih banyak tertanam di Stanford. Selebihnya para orang orang pengusaha lain nya di Amerika yang tanam saham. " Jelas Endra, ia dapat mengetahui karena Pram pernah bercerita tentang kampus Stanford University pada Endra.
" Salut gua sama keluarga loh Dra! kira kira berapa persen dana yang di tanam keluarga Scrith di Stanford?"
" Kalau nngak salah sih 75%"
" WHAT? hadeuh nngak nyangka amat gua."
" Biasa aja kalik ekspresi loh." Cletuk Endra sedikit kesal.
" Trus kenapa nngak keluarga Scrith aja yang tembusin dana nya sampai 100%?"
" Kata Daddy, waktu itu keluarga Scrith nngak mampu lagi kelarin dana sampai 100% ya udah selebihnya pengusaha disini yang penuhi." Jelas Endra lagi.
" Keluarga Scrith memang luar biasa Dra, gua aja salut ke loh. Semangat Dra!" Ucap Glen.
"Hmm..."
****
♡ Stanford University ♡
Kini Key dan Ruy tampak sedang menikmati makanan di kantin kampus.
" Key.. kamu dah selesai nngak catat yang di tulis guru tadi?" Tanya Ruy.
" Em.. sempat catat sih, tapi belum selesai semua heheh..." Key menampakkan gigi putih nya.
" Huf... ya uda lah, nanti aku pinjam ya."
" Hu um... Ruy aku ke toilet bentar ya." Key bangkit berdiri, namun malah bertemu dengan Aura dan geng nya.
" Ouh... sekarang kalian udah bisa senang senang ya." Aura menatap sinis kearah Key dan Ruy.
" Maaf.. kami lagi gak ada waktu untuk meladeni kalian." Key hendak melangkah pergi, namun Aura mencengkeram tangan Key.
" Saya ingat kan ke kamu ya, jangan terlalu banyak berharap karena semalam itu Kak Glen belain kalian." Tegas Aura.
" Udah ngomong nya? maaf... kami nngak punya banyak waktu!ayo Ru." Key menarik tangan Ruy dan berjalan meninggalkan para geng Aura.
" Cantik, si siswa baru itu makin menjadi jadi aja ya. Apa kita perlu kasih pelajaran ke mereka?"
" Tenang aja, kita jangan terburu buru akan ada waktu nya." Sahut Aura.
" Ok,"
****
Like komen dan vote
SALAM ^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
♏₱Ø₱ Shan ꙰✰͜͡ʙғғ
licik bener dah siaura and the geng, kurang kerjaan banget 🤦
2020-11-23
2