SECANGKIR KOPI

Di kamar kini Key sedang senyum senyum sendiri, entah apa yang ia pikirkan. Intinya senyum tak pernah luput dari wajah nya.

" Astaga... kok aku mendadak aneh gini! aku kepengen senyum aja terus, ayo Key... jangan aneh aneh deh." Key menepuk nepuk jidat nya.

" Kalau di pikir pikir ternyata Kak Endra ganteng rupanya, senyum nya itu bikin aku nngak tahan uy.... " Key membayangkan senyum Endra sewaktu di meja makan tadi.

" Arg!!!! kok otak ku jadi ngeres gini?!! sadar Key, jangan terlalu banyak berharap nanti kalau nngak kesampaian malah sakit." Key kembali menepuk jidat nya.

" Huf... akan lebih baik aku langsung tidur aja." Key menarik selimut dan menenggelamkan tubuh nya di bawah selimut.

****

Sementara di kamar sebelah, dimana kamar Endra berada, tampak Endra sedang menatap focus ke layar laptop nya.

Ia sedang berusaha lebih dalam lagi menguasi bahasa Arab, karena menurutnya bahasa itu adalah bahasa yang cukup sulit untuk di kuasai oleh nya.

Sedangkan bahasa portugis, Endra sudah hampir sepenuh nya menguasai bahasa itu, hanya perlu kefocusan saja dalam satu hari penuh. Maka Endra dapat menguasai bahasa tersebut dengan sempurna.

" Huf... otak ku benar benar di siksa untuk menguasai bahasa yang satu ini." Keluh Endra dan kini mengahlikan perhatian nya dari laptop. Ia meregangkan tubuh nya di atas ranjang king size nya sembari menatap langit langit kamar.

" Jika nanti aku berhasil lolos seleksi menjadi Mahasiwa Internasional, pasti Key akan bertemu dengan ku di Stanford. Lalu bagaimana nanti reaksi Key saat tahu aku kuliah juga di Stanford? pasti dia merasa aku berbohong padanya dan tidak memberitahu kebenaran nya. Ckk!! itu terakhir saja ku pikirkan, sekarang yang harus di pikirkan oleh otak ku adalah bagaimana agar segera menguasai bahasa ini." Gumam Endra dan kembali lagi menatap laptop dengan focus.

****

Pagi ini Key sudah selesai berpakain untuk segera meluncur ke kampus. Tapi ia melirik jam di tangan nya. " Ternyata masih cepat banget!" Key melihat masih pukul 06.05.

Ia pun membumbui wajah nya dengan sedikt make up agat tidak terlihat menor.

' Mumpung masih ada waktu, aku buatin kopi dulu ah sama Kak Endra.' Batin Key.

Dengan segera ia pun meluncur dari kamar nya menuju dapur, dengan cekatan ia menyiapkan secangkir kopi di meja.

' Nanti kalau di letakin di meja keburu dingin, ke kamar nya aja kalik ya.' Batin Key

Ia pun membawa secangkir kopi yang telah di siapkan nya menuju kamar Endra.

" Kak.. Kak Endra..." Key sedikit berteriak dari luar kamar Endra.

" Masuk aja." Terdengar sahutan dari dalam kamar.

" Ok..." Key pun membuka pintu kamar Endra dan segera masuk ke dalam.

" Kak..." Key baru melangkah tiga langkah di dalam kamar Endra.

' Kamar nya terlihat sangat bagus sekali. Susunan lemari baju nya pun sangat rapi, tapi sayang tempat tidur nya belum di rapi in.'

Key pun meletakkan kopi itu di meja dan langsung mengambil ahli membereskan tempat tidur Endra yang berantakan.

" Key...." Endra tampak baru keluar dari ruang ganti dan malah menyaksikan Key yang membereskan tempat tidur nya.

' Rajin sekali.'

" Ek.. Kak.. sorry... tadi itu Key lihat ranjang Kakak berantakan makanya Key insiatif aja beresin nya." Ucap Key menghampiri Endra.

" Tidak mengapa! makasih." Balas Endra sembari tersenyum kecil.

" Em.. tumben kamu ke sini? emang ada perlu apa?" Tanya Endra.

" Key.. Key mau kasih Kakak secangkir kopi aja." Key mengambil kopi yang di letakkan nya tadi lalu memberikan nya pada Endra.

" Ouh... kamu masih sempat buat kopi?" Endra menerima kopi tersebut lalu meneguk nya.

"Em...ya.. karena masih terlalu cepat aja kalau ke kampus." Key tampak malu.

" Makasih ya." Ucap Endra dan di balas anggukan oleh Key.

' Sangat perhatian, hanya karena secangkir kopi ini membuat ku merasa bahagia.' Batin Endra.

" Kak... dasi nya belum Kakak rapiin ya. Coba sini Key bantu!" Key menjinjit sedikit agar lebih kesampaian merapikan dasi Endra.

" Kamu emang bisa?"

" Bisa donk!" Key mengedipkan sebelah matanya.

' Sangat imut sekali jika jinjit seperti ini.'

Key pun mulai merapikan dasi Endra dengan telaten sehingga sudah terbentuk dengan sangat rapi. " Sudah!" Key menatap Endra ke atas, tiba tiba....

" Mph...." Endra melahap bibir merah khas Key.

' Jantung ku rasanya hampir copot.' Batin Key.

" Makasih!" Endra tersenyum manis pada Key.

" Em... i... iya! Key turun deluan ke bawah ya Kak." Ucap Key terbata bata dan langsung melangkah keluar dari kamar Endra.

' Semua nya karena secangkir kopi, hehhe thank you kopi karena mu aku bisa mencicipi permen manis tadi' Batin Endra

***

Like komen dan vote

SALAM ^^

Terpopuler

Comments

lyly...

lyly...

waaah

2021-03-02

0

Arya Putra

Arya Putra

Endra mulai aktuf yah bun😀😆

2020-12-29

1

girl😉

girl😉

emang bahasa arab susah kali lebih susah dari bahasa inggris😭😭

2020-11-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!