Mengambil keputusan

Bima sangat bahagia Karin mulai mau membuka hatinya. lelaki itu tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang Karin berikan. Ia ingin membahagiakan Karin dan Keano.

Bima dan Karin sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan. tangan kiri Bima menahan tubuh Keano yang menempel didadanya. sementara tangan kanannya menggenggam tangan Karin.Mereka terlihat seperti pasangan suami istri yang baru memiliki anak satu.

"kita cari tempat makan dulu " ajak Bima. Karin mengiyakan. Ia sangat lapar setelah seharian menemani Keano ke tempat permainan anak. Walaupun sebenarnya Bima lah yang lebih banyak menemani Keano bermain.

Mereka pergi ke tempat makan langganan mereka. Dari pusat perbelanjaan hanya memakan waktu setengah jam. Sebenarnya jarak nya tidak terlalu jauh, tapi di Bandung setiap hari libur begini sudah dipastikan macet.Banyak kendaraan dari luar kota memadati jalanan.

Tiba di restoran yang dituju, Bima membukakan pintu mobil untuk Karin. Bima terlebih dulu mengambil Keano dari pangkuan Karin sebelum Karin turun. Keano kembali melingkarkan tangannya dileher Bima.

Mereka memesan dua porsi sop buntut dan jus. Sementara untuk Keano Karin memesan sup jagung.

"Aaaaa.. buka mulutnya, sup nya mau masuk " Karin menyuapi Keano yang duduk dipangkuan Bima.

Karena harus menyuapi Keano yang duduk dipangkuan Bima, mau tidak mau Karin harus duduk dekat dengan Bima.

"sini aku yang suapin Kean.. kamu lanjut makan " Bima mengambil sendok ditangan Karin dan gantian menyuapi Keano. Ia memang sengaja lebih dulu menghabiskan makannya. Kalau terus menyuapi Keano kapan Karin akan makan pikir Bima.

Bima dengan telaten menyuapi Keano.Dia tidak sadar kalau Karin diam-diam memperhatikannya.Seharusnya yang tengah menyuapi Keano adalah Reno bukan Bima.Hati Karin terasa sesak. Karin segera membuang pikiran itu dari kepalanya. Ia sadar kini Reno pasti sudah bahagia dengan Sarah, apalagi sudah ada buah cinta diantara mereka yang mungkin usianya hanya beda hitungan bulan dengan Keano.

Setelah selesai makan, mereka memutuskan pulang.

"teler dia " Bima tertawa melihat Keano yang tertidur dipangkuan Karin." Cepat sekali bocah itu tidur" Tangan kiri Bima mengelus kepala Keano lembut

"sama kayak kamu " cibir Karin

Bima melirik Karin sekilas "masa sih? "

"kemarin waktu menidurkan Kean kamu juga malah ikutan tidur "

Bima terkekeh " kemarin kan aku cape banget Na.. hampir seminggu aku ngurus kerjaan yang ga ada habisnya " Bima menjelaskan "makanya aku jarang menemui kalian " lanjut Bima.

Jalan yang lumayan macet membuat Bima pokus pada jalanan di depannya. keduanya tak ada yang mengeluarkan suara.

" Na.. " tiba-tiba Bima membuka suara

"hhmm "

"aku mau kamu ketemu kakak aku.. " Bima melirik Karin, mencari tau tanggapan Karin. sebetulnya ia sedikit was-was, takut Karin tidak suka. Tapi raut muka Karin tidak memperlihatkan kaget atau tidak suka, Bima sedikit lega.

"Mas Adit minggu depan mau ke Bandung, dia ingin ketemu sama calon adik iparnya "

Karin masih diam "mau ya ketemu mereka " Bima berusaha membujuk Karin.

Bertemu kakak Bima. Karin merasa sedikit merinding, Tiba-tiba ada rasa takut dalam diri Karin. Dengan menemui keluarga Bima, itu berarti ia sudah maju satu langkah menuju jenjang yang lebih serius. Ada rasa tidak percaya diri dalam hati Karin, mengingat statusnya yang sudah memiliki putra.

"mereka sudah tau tentang Keano " Bima seolah dapat membaca pikiran Karin. "dan itu tidak jadi masalah " lanjutnya.

Ketakutan Karin sedikit hilang. Perkataan Bima barusan membuatnya sedikit tenang.

"mau ya? " Kali ini Bima memohon

"ya " akhirnya Karin mau.Seketika wajah Bima berbinar bahagia. Karin menarik sedikit ujung bibirnya melihat senyum mengembang dibibir Bima.

"kak Adit orang nya baik kok.. Anaknya satu. usianya dibawah Keano. Sekarang istrinya sedang hamil anak kedua. Kamu pasti seneng ketemu mereka " Bima menceritakan tentang kakaknya.

"mereka tinggal disini? " tanya Karin

"mereka tinggal di Jakarta.. rencananya kakak ipar mau melahirkan disini "

"ooh.. "

Obrolan mereka terhenti ketika Mobil mulai memasuki halaman rumah Karin. Bima menggendong Keano sementara Karin membuka kunci pintu rumah. Setelah menidurkan Keano, Bima pun pamit pulang.

Karin termenung dikamarnya. Ia berusaha meyakinkan diri kalau keputusannya untuk menerima Bima adalah yang terbaik. Dua tahun lebih ia mencoba melupakan masa lalunya dan menata kembali hatinya.

Kehadiran Bima sang penolong hidupnya membuatnya yakin untuk memulai kehidupan yang baru. Tak bisa dipungkiri kalau kedekatan Keano dan Bima lah alasan yang paling utama untuk Karin menerima Bima.

Karin menarik napas dalam dan menghembuskannya.. Yakin akan keputusannya.

kehidupan terus berjalan. Karin menikmati perannya sebagai orangtua tunggal. penghasilannya dari berjualan online dan menerima pesanan kue cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk membeli susu Keano. Ia tidak mau terlalu membebani Bima. Walaupun status Bima sekarang adalah calon suaminya.

Terpopuler

Comments

Siarsazkia Siarsazkia

Siarsazkia Siarsazkia

pasti istri ka2nya Bima itu si Sarah

2022-02-18

0

sun flower

sun flower

mana bisa nikah ktp karin masih status menikah kan belum ada akta cerai

2022-01-17

0

Alif-balqis Faiha

Alif-balqis Faiha

janganw sarah iparnya bima

2022-01-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!