Semua ucapan Sarah terus berputar-putar dikepala Karin.Yang diucapkan wanita itu ada benarnya. Keysha tidak akan pernah bisa dekat dengan Sarah seandainya Karin tidak pergi jauh dari kehidupan Reno dan keluarganya. Karena gadis kecil itu sudah terbiasa dengan aunty nya itu dari kecil... bahkan dari bayi.
Airmata menetes dipipi mulus Karin.Bukan perpisahan dengan Reno yang membuat hatinya serasa teriris, namun berpisah dengan putri sambungnya dan keluarga Wijaya yang membuat Karin merasa berat.
Tak bisa dibayangkan reaksi keluarga Wijaya jika itu terjadi.
Karin menarik napas panjang, menghirup sebanyak mungkin oksigen agar masuk kedalam paru-parunya... Dengan yakin ia mengambil keputusan pergi dari kehidupan Reno dan keluarga Wijaya.
𝙎𝙖𝙗𝙩𝙪 𝙥𝙖𝙜𝙞
Karin meminta Reno meluangkan waktu hari ini untuk Keysha. Ia berencana menemani Keysha kemanapun gadis kecil itu mau.
Tujuan pertama mereka adalah mengunjungi pusat wahana permainan terbesar disana. Mereka mencoba hampir semua permainan.Keysha terlihat sangat senang, Karin mengabadikan setiap moment itu dengan kamera ponselnya.Karin dan Keysha kadang berswa poto dengan pose yang lucu. Ada senyum mengembang dibibir Reno.
Diam-diam Reno mencuri mengambil poto Karin dan Keysha dengan kameranya. Keduanya tampak terlihat menggemaskan. Ternyata kalau diperhatikan Karin cantik juga batin Reno.
Puas bermain disana, mereka makan di sebuah Restoran. Hari ini benar-benar milik Keysha.. Karin menuruti semua keinginan putri sambungnya itu.
" habis ini key mau kemana " tanya Karin
Keysha tampak berpikir " mau beli mainan, coklat, ice cream,... "
Reno terkekeh mendengar banyaknya permintaan yang harus ia turuti.
"oke boss"
Menjelang sore mereka memutuskan untuk mampir ke rumah orang tua Reno.
Setelah seharian bermain,Keysha tampak kelelahan dan tertidur. Nyonya Wijaya mengelus rambut cucunya itu lembut.
"mih.. apa Karin boleh bertanya "
"tentu sayang, mau bertanya apa? "
nyonya Wijaya membimbing Karin untuk duduk disebelahnya. Siap mendengarkan.
"Mmm.... apakah seorang istri yang tidak pernah melakukan kewajibannya itu berdosa? " tanya Karin sedikit malu.
"tentu sayang " jawab nyonya Wijaya.
"bagaimana kalau suaminya tidak pernah meminta hak nya "
nyonya Wijaya menarik napas dalam " tentu saja suaminya juga berdosa. Karena dengan begitu,berarti suaminya tidak melaksanakan kewajibannya. Bukankah kewajiban seorang suami itu adalah memberi napkah lahir dan batin pada istrinya " jawab nyonya Wijaya.
Ya Tuhan.. apakah selama ini mereka tidak pernah melakukannya batin nyonya Wijaya.
Setelah mendapat pencerahan dari mamih nya tampaknya Karin mulai paham.Nyonya Wijaya menatap Karin dengan tatapan yang sulit terbaca.
Waktu menunjukan pukul tujuh malam. Karin memaksa untuk pulang, sebenarnya Reno sudah sangat lelah dan mengantuk, setelah seharian menemani mereka main.
Tak ingin ribut didepan orangtuanya akhirnya Reno memilih mengalah dan memutuskan untuk pulang. karena Keysha sudah tidur, nyonya Wijaya tidak mengijinkan mereka membawa cucunya.
Sepanjang perjalanan Reno tampak kesal. Reno melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan. Beberapa kali mobil Reno hampir bersinggungan dengan mobil lain.
Karin tahu Reno marah padanya. tapi Karin berusaha untuk tidak menanggapinya.
sesampai di Rumah, Reno langsung masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya. Dia ingin segera tidur tapi matanya sulit terpejam. Kalau saja gadis sialan itu tidak memaksa pulang pasti ia sudah tidur nyenyak sekarang.
arrgh.. Reno mengacak rambutnya kasar.
tok.. tok.. tok
suara pintu kamar Reno ada yang mengetuk
" Ka.. apa aku boleh masuk "terdengar suara Karin dari luar. mau apa lagi sih.. rutuk Reno kesal.
Karin masuk begitu Reno membuka pintu.dan duduk di sopa yang ada dekat ranjang. Reno menatap tajam tidak suka.
" kak aku mau ngomong sesuatu"
"ngomong aza cepetan.. aku ngantuk " kata Reno ketus.
" kak.. a.. aku mau kita pisah " lirih Karin.
Reno kaget .serasa ada petir disiang bolong. Reno duduk disebelah Karin. " maksud kamu.. kita cerai? " tanya Reno. Karin mengangguk.
Reno memang berniat menceraikan gadis itu, tapi tidak secepat ini. Melihat Keysha menangis tidak mau Sarah menjadi mommy nya malam itu cukup menjadi bahan pertimbangan Reno untuk tidak menceraikan Karin dalam waktu dekat ini.
"bagaimana dengan Keysha " Reno begitu khawatir pada putrinya.
" selama ada aku, Key akan susah dekat dengan kak Sarah " suara Karin sedikit serak karena menahan sesuatu yang tercekat di tenggorokannya.
Reno membisu. ditatapnya wajah Karin lembut.Mereka saling bertatapan.Ya Tuhan.. akhirnya lelaki itu mau menatapnya.
"apa kamu yakin dengan keputusan mu ini " tanya Reno. Karin mengangguk yakin. Reno membuang napas kasar.
"Aku tau kakak sangat mencintai kak Sarah, aku mau kalian menikah " Reno hanya diam.
"kak... sebelum kita berpisah aku punya satu permintaan.. " Karin menggenggam tangan Reno. " katakan "
Karin menarik napas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya ,mencoba mengatur napasnya.
" Sebelum kita berpisah.. ijinkan aku melakukan kewajibanku sebagai seorang istri"
Karin menjeda ucapannya " aku tak mau menjadi istri yang berdosa karena tidak melakukan kewajibanku "
Permintaan Karin bagai sebuah tamparan keras bagi Reno. Justru dialah yang sangat berdosa, karena selama tiga tahun menikah jangankan memberi napkah lahir dan batin, menganggap Karin sebagai istrinya saja tidak pernah. Reno merasa sangat bersalah.
Direngkuh nya tubuh kecil Karin dalam pelukannya. Karin membenamkan wajahnya didada Reno, merasakan kehangatan lelaki yang ia rindukan selama bertahun-tahun.
Reno membiarkan bajunya basah oleh airmata gadis itu.
Reno merasa begitu nyaman ketika memeluk Karin.Kenapa rasa ini baru sekarang ia rasakan?rasa ingin melindungi, rasa ingin memiliki dan... rasa takut kehilangan.
Perlahan dihapus airmata disudut mata gadis itu dengan ibu jarinya. mata keduanya tak lepas saling tatap. Reno mendekatkan wajahnya hingga Karin dapat merasakan hembusan napas Reno diwajahnya.gadis itu memejamkan mata ketika bibir lembut Reno menyentuh bibirnya.
Malam semakin larut ketika dua raga saling menyatu,melepas semua hasrat yang selama ini mereka abaikan.Pelukan erat keduanya seolah menyiratkan kalau sebenarnya mereka enggan untuk berpisah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Khairul Azam
perwmpuan bego, ngapain nawarin itu bego bego
2025-02-26
0
Yuen
Oon banget mau pisah malah minta nganu, yg rugi siapa? Si pelakor lah yg enak
2023-05-25
0
Safitri Agus
waduh,yg salah bukan Karin,,bisa gitu ya tanpa cinta,,ujung² yg dirugikan pasti pihak perempuan,Karin ga mikir panjang,hufft ,(ikut komen juga nih,😊)
2023-03-21
0