Rilis 09/05/2020
Revisi 10/10/2020
----------------------------
Setelah makan kami kembali ke aktivitas masing-masing. Yun Hea dan Mi Sun kembali ke kamar. Ji Ah masih berada disini sembari bermain game. Sedangkan Arora ia berada di dekat Ji Ah sangat lengket sembari memainkan handphonenya.
"Apa yang kamu lihat?" Ji Ah bertanya, menatap sedikit ke arah Arora dan tatapannya kembali ke permainan.
"Eonni bertanya padaku?"
"Siapa lagi kalau bukan kamu .. di sini hanya kita berdua." Sedikit kesal ditambah lagi dengan permainan yang dimainkan sangat sulit.
Arora berseri. "Aku sedang berpikir."
"Yaak! Semua orang juga selalu berpikir."
"Ah... ah...!!!" Suara kecewan karena kalah dari permainan.
Kemudian ia pun melirik pada handphone yang dimainkan Arora.
"ARA!!" sedikit teriak.
Arora terkejut. "Mwo?!"
"Kau,, ahh .. kau masih melakukannya," sahut Ji Ah merebut handphone Arora.
"Eonni! Kembalikan."
"Tunggu tunggu. Kamu diam dulu," seru Ji Ah menatap tajam pada handphone tersebut.
"Ige mwoya?"
"Ahh eonni."
"Kamu bilang kamu tidak akan melakukannya lagi," kata Ji Ah.
"Eonni aku tidak bisa."
"Ahh .. kau ini." Ji Ah tidak bisa berkata-kata lagi.
"Aku harus beritahu Yun Hea." Sedikit beranjak dari tempat duduk.
Namun Arora menahannya. "Eonni jangan beritahu Hea eonni." Arora memelas.
Akhirnya Ji Ah sedikit tenang. Arora melepaskan cengkeramannya.
Mendadak. "Aku harus memberitahunya." Ji Ah berlari melepaskan diri.
"YAAK! PARK JI AH!!" teriak Arora langsung menyusuli Ji Ah.
Saat memasuki kamar Yun Hea. Yun Hea sedang berbaring dengan anjingnya Poppy. Mainkan ponsel.
"Apa ini!?" Sedikit teriak karena kaget Yun Hea dengan kedatangan mereka yang langsung masuk kamar.
"Hei, lihat ini." Ji Ah memberikan ponsel Arora untuk menunjukkan kepadanya.
"Eonni ... " Suara pasrah dari Arora.
"Poppy kau beruntung disini. Lihatlah," kata Ji Ah berseri.
Yun Hea menatap Arora dengan aura membara. "YIAH!! KIM ARORA MEIER."
Arora tersenyum kaku. Yun Hea segera meraih Arora dan bertarung di atas ranjang.
Dan Ji Ah yang melihatnya sangat puas, dia pun tertawa terbahak-bahak. "HAHAHAHHHAH."
"Poppy sini," panggil Ji Ah agar tidak terjatuh dari kasur.
Tontonan ini sangat menghibur Ji Ah. Dia tidak bisa berhenti tertawa. Dan tidak lama. Mi Sun datang.
"What is this?" Dia bertanya saat baru datang dan melihat keadaan Arora dan Yun Hea sedang bertarung.
"Ara." Sembari menahan tawanya. "Dia melakukannya lagi."
"Apa? Hahahaha." Mi Sun tahu apa maksud yang dibicarakannya.
"Seriously?" Mi Sun pun ikut tertawa mendengar hal itu dan melihat kembali pertengkaran Arora dan Yun Hea karena permasalahan yang sama.
"Mianhae," ucap Arora sembari tersenyum dan menahan tawa.
"Maafkan aku Pop-Poppy."
Guk .. Guk .. Guk ..
“Udah tau eonni akan jadi seperti ini. Tapi kamu tetap melakukannya,” ucap Mi Sun sambil tertawa.
"Perutku sakit," kata Ji Ah karena tawanya.
"Aku hanya ingin bermain dengan Poppy yah Pop. Poppy." Melihat ke arah anjing Poppy.
"Kamu kan bisa mendadani dengan baik. Ahhh ... kamu selalu memperlakukan anjingku seperti ini, pantas saja rambutnya ..." rengek Hea yang tidak berkata-kata lagi.
"Come here Poppy come here," panggilnya. Anjing itu menghampiri Hea. "Apologize to Poppy now ..." sahut Hea.
"Okeyy. Poppy, aku minta maaf tentang hal itu," seru Arora sembari memegang wajah anjing itu.
"Aber ich werde es wieder tun, du magst es auch? (Tapi aku akan melakukannya lagi, kamu pun menyukainya kan?)" Arora menggunakan bahasa Jerman nya.
Guk Guk ..
"Ahh anjing pintar," kata Arora.
"YAIHH!! Kamu berbicara apa dengan anjingku? Kamu sengaja kan menggunakan bahasamu itu," seru Yun Hea.
"Ani. Aku meminta maaf sungguhan."
" Deine Mutter ist zu überreaktiv (Ibumu terlalu over reaktif)" sahut Arora berbisik pada anjing Poppy. Ia sengaja kembali menggunakan bahasa Jermannya itu.
"Aaahhh ... Kamu sengaja lagi," rengek Yun Hea memberikan reaksi yang akan menangis.
"HIKSS ..."
"Eonni eonni ... aku minta maaf." Arora langsung memeluk Yun Hea. Namun Yun Hea tidak mau menerima pelukan tersebut.
"Hayoh .. hayoh ..." seru Ji Ah dan Mi Sun.
"Kalian tidak membantuku," seru Arora. Dia berusaha kembali memeluk Yun Hea, akhirnya Yun Hea pun menerima pelukan tersebut.
Aku kira aku akan ketahuan dengan foto mobil itu. Dalam hati Arora. Untung saja aku segera mengganti folder foto.
Karena Arora menempel pada Ji Ah tadi. Tanpa sengaja menyentuh kulit lengan Ji Ah membuat Arora tahu dari cahaya yang muncul darinya. Segera Arora mengganti folder foto untuk dilihatnya.
...🕊️🎶...
^^^ Epilog_______^^^
- Ji Ah -
Di ruang tengah hanya ada aku dan Arora.
Arora melekat sekali padaku yang sedang bermain games di game console milikku sendiri.
Meskipun begitu Arora begitu fokus pada handphone yang dimainkannya.
Aku melirik sebentar kepadanya di tengah-tengah bermain game. Nampak sebuah mobil yang sedari tadi dilihat Arora di handphonenya.
"Ara kau sedang apa?"
"Aku sedang melihat-lihat foto."
Aku kembali meliriknya. Merasa curiga ada sesuatu dari foto mobil tersebut.
"Apa yang kamu lihat?" Aku bertanya kembali.
Menatap sedikit ke arah Arora dan tatapanku kembali ke permainan.
"Eonni bertanya padaku?"
"Siapa lagi kalau bukan kamu .. di sini hanya kita berdua."
Terdengar dari maknae itu berseri. "Aku sedang berpikir."
"Yaak! Semua orang juga selalu berpikir." Aku mulai jengkel. Tepat. Arora menyembunyikan sesuatu dariku.
"Ah .. ah ...!!!"
Ditambah aku kesal karena kalah dari permainan. Pikiranku teralihkan olehnya.
Aku pun melirik lagi pada handphone yang dimainkan Arora.
"ARA!!" Aku sedikit berteriak.
Dia terkejut. "Mwo?!"
"Kau .. ahh .. kau masih melakukannya," sahutku merebut handphone evil maknae.
Aku berpura-pura tidak menyadari.
"Eonni! Kembalikan."
"Tunggu tunggu. Kamu diam dulu," seruku menatap tajam pada handphone tersebut.
Kenapa gambarnya berbeda? Tadi kan ... Dalam hatiku menjadi ragu.
"Ige mwoya?"
"Ahh eonni."
"Ahh .. kau ini." Aku tidak bisa berkata-kata lagi.
Sudah terlanjur. Aku lanjutkan saja. Batinku.
"Aku harus beritahu Yun Hea." Aku sedikit beranjak dari tempat duduk.
Namun dia menahanku. "Eonni jangan beritahu Hea eonni." Arora memelas.
Aku menghela nafas membicarakannya. Arora melepaskan cengkeramannya.
Mendapat celah. "Aku harus memberitahunya."
Aku berlari melepaskan diri. Hahaha.
"YAAK! PARK JI AH!!" teriaknya terdengar olehku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Neng Yuni (Ig @nona_ale04)
Mampir lagi kak, semangat
2020-10-08
1
Sept September
like kk
2020-09-12
1
Olan
aku mampir🤗 semangat thor
2020-08-25
1