Malam telah tiba. Setelah sampai di asrama, kami langsung menyantap makanan Eung-Jung Ahjumma lalu kami langsung istirahat ke kamar masing-masing.
Semua anggota masih di kamarnya. Tapi Arora terlihat bingung kali ini, dia keluar dari kamarnya. Melihat kesana-kemari mereka belum terlihat sama sekali dan belum keluar dari kamar. Arora mendapatkan seekor anjing yang sedang duduk di sana.
"Hallo Pop Pop Pop Pop."
Arora membelai anjing tipe pudel. Ini memiliki warna coklat yang indah. Sebenarnya anjing itu bernama Poppy. Tapi Arora suka menyebutnya Pop. Ahh ya, anjing ini milik Yun Hea.
Tiba-tiba terdengar seseorang membuka pintu. Pintu itu milik Ji Ah. "Jika Hea mendengarnya habis kau."
Arora berseri. Ji Ah berjalan menuju dapur.
"Aku harus melihat saudara-saudaramu," tutur Arora. "Aku tinggal dulu yah Pop."
Arora menuju kucing berada. Dia sedang tidur. Dia membelai kucing itu untuk bangun.
"Apa kamu tidur nyenyak Jojon?" tanyanya pada kucing jantan berbulu lebat berwarna mocca.
Kucing itu terbangun.
"You miss me, Jojon?"
Kucing itu menurunkan kepalanya kembali.
"Ah, du vermisst mich nicht (Kamu tidak merindukanku)" Kecewa. "Maaf aku telah mengganggu mu," lanjutnya mengusap Jojon. Arora masih mempunyai sasaran lagi.
"Haii Cucu, come here!" Arora mengejar Cucu. Dan ia mendapatinya.
"Lucunya," puji kepada kucing itu yang memiliki tubuh yang kecil.
Di balik dapur Ji Ah memperhatikan kelakuan maknae-nya itu.
Arora sangat merindukan hewan peliharaannya di Jerman. Dia memiliki banyak hewan peliharaan dan dianggap sebagai teman. Sepasang anjing Siberian Husky. Dia dan saudara laki-lakinya selalu menjaganya bersama, tapi saat ini hanya Abe. Arora juga memiliki akuarium di sana dan juga seekor kuda putih yang pemberian oleh ayahnya sebagai hadiah ulang tahun.
"Ich vermisse ihn. Soll ich nach hause gehen? (Aku merindukannya. Apa aku harus pulang?)"
Arora sangat ingin bertemu keluarganya di Jerman. Namun, ia berfikir negatif untuk apa pulang jika orangtuanya selalu sibuk berpergian karena mengurus bisnisnya.
"Arora, apa kau curhat pada kucingku lagi?" Ji Ah yang membawakan segelas air dan membuat ArorA terkejut.
Ji Ah adalah ibu dari kucing-kucing ini. Dia memiliki dua kucing di asrama bernama Jhu dan Chu.
"Eonni membuatku terkejut."
"Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan," ucap Ji Ah yang duduk di sofa. Ji Ah tidak mengerti karena Arora telah menggunakan bahasa Jerman nya tadi. "Tapi aku mengenalmu. Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"
"Ani eonni," tawarnya. "Aku hanya ingin mengobrol dengan Pop, Jojon, dan Cucu saja."
"Yak! Kenapa kamu merubah nama kucing-kucingku juga?"
Arora berseri, "Heheh.. nama pemberianku lebih lucu."
"Mwo!?"
Arora terkekeh-kekeh. Senang bisa menjahili eonni tertua. Nama kucing-kucing itu seharusnya Jhu dan Chu.
Tidak lama kemudian mereka mendengar langkah kaki seseorang.
"Eonni kamu sangat cantik seperti singa," sindir Arora pada Hea melihat wajah yang baru bangun tidur dengan rambut yang berantakan.
"Aku baru bangun dan kau sudah mengajakku ribut," decit Hea melangkah pergi ke kamar mandi.
Padahal di dalam kamarnya ada kamar mandi, kenapa dia harus keluar.
"Kamu terbangun karena suara kami?" tanya Ji Ah mengambil kucing Jhu saat ia melewati dirinya.
"Nee kalian sangat ribut. Dan aku mendengarnya, kamu memanggil anjingku Pop, Ara," tandasnya yang masih setangah tidur. Ia menuju kamar mandi.
Arora tersenyum kikuk.
Suara terdengar lagi, suara seperti ada barang yang jatuh. Ahhhhh ....!!!! Gedubag! Suara tersebut dari lantai atas, sepertinya dark bilik kamar Mi Sun.
"Ada apa dengannya?" tanya Ji Ah.
Arora manaikkan pundaknya tak tahu. Hea pun terlihat ia bertanya tentang suara teriakan itu. Dan orang yang kami bicarakan akhirnya muncul.
"Kau kenapa Mi-Sun?" tanya Hea.
"Apa kamu terjatuh dari kasur lagi?" tebak Arora.
Mi Sun pun memperlihatkan wajah yang kesakitan. "Nee ... badanku sakit."
Mereka langsung tertawa mendengar jawaban Mi Sun. Bahwa tebakan Arora benar. Tawa mereka sangat kencang apalagi dengan tawanya Arora yang terdengar sangat puas.
Mi Sun melangkah menuju Ji Ah untuk duduk di sebelahnya.
"Mana yang sakit?" tanya Ji Ah pada Mi Sun. Mi Sun seperti anak kecil. "Kamu bermimpi apa sampai jatuh seperti itu?"
"Ahh .. Cucu mau pergi kemana?" Arora kehilangan mainannga. Kucing itu kabur darinya. Kesal.
"Hei!!" Peringatan kecil Ji Ah setelah mendengar kembali nama yang disebutkan oleh Arora.
Arora pun meminta ampun. Dan kucing itu ke arah Mi Sun berada.
"Annyeong Chu-yah."
"Ck, pilih kasih," gerutu Arora melihat kucing Chu bermanja pada Mi Sun, tapi tidak terhadap dirinya.
Kemudian kembali pada obrolan tadi.
"Aku bermimpi menunggangi kuda dan saat itu aku terjatuh," ungkap Mi Sun membuat kami tertawa.
Arora mengenalnya dia. Pertama kali bertemu dengannya dan ditempatkan pada satu kamar. Mi Sun pernah terjatuh dari kasur seperti itu karena mimpinya. Dan hal itu membuat satu sama lain menjadi akrab di antara kami.
"Kamu sangat lucu."
...🕊️🎶...
...Rilis 02/05/2020...
...Revisi 10/10/2020...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Ahmad
like...
2020-09-12
1
Sept September
semangat kakakkkk 🤗
2020-09-03
1
Mia Poei
lanjut kak
2020-09-03
1