Berlanjut.....
Hwan Sajangnim terlihat serius. Itu membuat mereka sedikit tegang, tapi ternyata.
"Setelah hampir menginjak 5 tahun kalian di industri ini, kalian sangat membantu perusahaan dan dibanggakan oleh Korea. Kerja keras kalian membuat perusahaan melambung. Kami sangat bangga dan berterima kasih."
Kami saling memandang dan tersenyum bahagia.
"Untuk itu saya selaku CEO akan memberikan hadiah."
Para member terkejut mendengarnya. Kami sangat senang dan ingin tahu tentang apa kejutan yang dibawakan sajangnim kepada kami.
"Apa kita akan pergi berlibur?" Arora secara spontan dan bersemangat bertanya.
Member lain semakin menggila dengan anggapan Arora. Dan Sajangnim hanya tersenyum melihat ekspresi mereka.
"Saya punya banyak kabar baik untuk kalian, tapi saya akan menyampaikan kabar baik ini untuk Sunny dulu."
"Wahhhh Sunny," panggil Arora seperti anak kecil.
“Pertengahan tahun ini kamu akan rekaman untuk lagu solo, jadi persiapkan dengan baik,” ungkap Hwan Sajangnim.
Ruangan itu sangat-sangat ramai dengan teriakan dari para member karena mereka senang. Apalagi Mi Sun terlihat kaget dan tidak percaya.
“Selamat Mi Sun,” kata Hea sambil memeluknya karena ia duduk di samping Mi Sun.
"Selamat Mi Sun....."
Diikuti oleh anggota lainnya.
“Kalian tenang dulu, ini baru satu kabar baik. Sambil menunggu debut solo Sunny. Saya akan memberikan kebebasan pada kalian bertiga selama sebulan penuh begitu juga dengan Sunny. Tapi kamu tidak selama mereka,” lanjutnya.
"Daebak! Kalian...." ucap Mi Sun.
"Kebebasan? Apa artinya?" tanya Hea.
"Apa kita diberi hari libur? Cuti?" sambung Ji Ah.
"Saya akan memberikan kebebasan kepada kalian dalam menerima pekerjaan yang datang."
"Ahhh jadi kami dapat menerima atau tidaknya pekerjaan itu," papar Ji Ah.
"Benar."
"Yang pasti mereka akan beristirahat dan memanfaatkan kesempatan itu," beber Mi Sun.
Ji Ah, Yun Hea dan Arora pun tertawa.
Mereka terlihat senang kembali. Mendengar kebebasan untuk menerima atau tidak pekerjaan yang datang kepada mereka secara pribadi.
"Ada kabar baik lagi?" tanya Arora bersemangat.
"Ada. Tapi saya tidak tahu. Apa ini kabar baik untuk kalian atau tidak."
Perkataannya itu membuat degup jantung kami tidak normal.
Apa itu buruk atau baik?
"Setelah kembalinya kalian dari cuti. Kalian tahu, bahwa kalian akan kembali pada rutinitas kalian masing-masing. Pekerjaan pribadi ataupun bersama. Untuk ketiga member muda yang masih menyandang sebagai mahasiswa. Kalian tidak lupa dengan itu, kan?"
Arora terkekeh. "Oh hampir saja aku melupakan hal itu. Heheh."
"Aku juga," sambung Mi Sun.
Namun tidak dengan Yun Hea. Sesuatu dibenaknya terasa sendu.
"Saya akan kembali lagi nanti untuk menanyakan pendidikan kalian. Untuk sekarang."
"Ya?"
"Kabarnya adalah... kalian akan mengadakan The Show."
"Kita akan mengadakan konser? Pertunjukan lagi?"
"Kapan?" tanya Hea.
"Konten The Show itu tergantung pada kalian."
"Maksudnya?"
"The Show akan dilakukan di hari mendekati hari yang membuat kalian memutuskan suatu hal."
Kami terdiam.
"Kalian tahu maksud saya, kan?" tanyanya membuat kami berpikir keras dan sesak.
Sepertinya.
Tentu saja kami mengetahui kemana arah pembicaraan ini.
"Untuk saat ini untuk saya pribadi dan juga untuk perusahaan NAO. Kalian. Idol Friend's. Adalah grup prioritas utama kami. Kalian begitu luar biasa sebagai grilband teratas maupun sebagai kalian pribadi. Saya tidak menyangka saya bisa mendapatkan kalian," kekehnya.
Kami sangat senang mendengar hal itu.
"Kalian pasti menyadarinya. Saya harap kalian masih tetap seperti ini berada di perusahaan NAO Entertainment bersama saya. Bersama," ujarnya pada setiap member. "Tapi ingat, jalani waktu kalian seperti biasanya sebelum hari itu tiba. Kalian bisa memikirkan dengan hati-hati secara pribadi."
"Baik Hwan Sajangnim."
"Jangan membuat hal itu menjadi
beban untuk kalian. Okay?"
"Nde!! Hwan Sajangnim."
Kami berempat kembali semangat untuk tidak memikirkan hari itu tiba. Kami akan berhati-hati untuk mengambil keputusan yang tepat bagi grup Idol Friend's di masa mendatang. Tetap bersama. Atau tidak.
"Ada sesuatu yang ingin kalian katakan pada saya? Atau bertanya sesuatu?"
"Tidak Sajangnim. Ini sudah cukup," jawab Ji Ah. Sebelum menjawab itu dia melihat ke arah para member dulu.
"Baiklah. Tetap semangat. Selamat menikmati hari kalian." Akhir kata dari Hwan Sajangnim dia meninggalkan ruangan ini.
"Terima kasih Sajangnim. Kamsahamnida."
"Selamat Mi Sun."
"Ah kamsahamnida Manajer oppa," balas Mi Sun.
Namun. Ada sesuatu yang menganggu pikiran Arora. Segera dia menyusul Direktur Hwan keluar.
"Hwan Sajangnim ..."
"Ah Arora ada apa? Ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?"
"Ne Sajangnim. Aku,, memiliki permintaan."
Sajangnim itu berubah eskpresi seperti Arora yang nampak serius. Arora mengatakan sesuatu yang rahasia kepadanya.
"Kenapa kau sudah berpikir seperti itu? Itu belum terjadi jangan membuatmu--"
"Maaf Sajangnim. Aku hanya berpikir realistis dari dua kemungkinan yang terjadi. Apa Sajangnim akan mengabulkannya?"
Direktur Utama Hwan ini masih berpikir.
"Kalau ini sulit untuk dikabulkan."
Seketika terhenti karena Sajangnim berbicara.
"Tidak. Tidak. Itu tidak sulit tapi--"
Kali ini Arora yang berbicara. "Mungkin aku akan mengganti posisi Hwan-nim di sini," celetuk Arora dengan tenangnya mengatakan hal itu pada direktur-nya sendiri.
"Apa kau bercanda?" Suaranya sedikit meninggi dengan tatapan bercandanya. Tentu saja hal yang sama yang dilakukan oleh Arora.
"Ahaha aku bercanda Sajangnim. Maafkan aku." Arora segera meminta maaf secara sopan karena sudah lancang. Diakhiri dengan senyuman kekehnya.
"Ara..."
Panggilan itu membuat kami berdua menoleh. Para member memanggilnya.
"Arora." Kali ini Sajangnim yang memanggil. "Aku sudah berpengalaman melihat orang-orang dalam situasi kamu sekarang ini. Tapi dibandingkan dengan yang lainnya. Kamu memiliki sesuatu yang berbeda. Tetaplah seperti Arora sekarang. Yang selalu peduli pada orang disekelilingmu. Apapun yang terjadi nanti, aku selalu mendukung mu."
Arora tersenyum lega. "Terima kasih."
Tak lama Ji Ah, Mi Sun dan Hea datang. Langsung saja mereka membungkuk memberi salam tentunya pada direktur mereka.
"Kalian langsung pulang ke dorm?"
"Ne Sajangnim."
"Kalau begitu hati-hati. Sampai jumpa."
"Terima kasih Sajangnim. Hati-hati juga ..."
Suara candaan dari Ji Ah membuat direktur dan kami tertawa kecil.
Plak!
"Yaa! Eonni~?! Kenapa eonni memukulku?" kejut Arora karena Ji Ah menampar pantatnya.
"Kami mencarimu dari tadi. Pergi tidak memberitahu kami," gerutu Ji Ah.
Arora hanya mendengus.
"Kamu membicarakan apa dengan Sajangnim?" tanya Hea ingin tahu.
"Ah,, itu. Perusahaan membutuhkan produser muda sepertiku, merilis lagu untuk junior kita yang akan debut."
Bohongnya. Meski informasi itu benar.
"Shincha?" kejut Mi-Sun. "Itu bagus." Ikut senang mendengarnya.
Yun Hea menepuk-nepuk pelan kepala bagian belakang Arora. "Golden NAO Entertainment. Produser Nona Meier Kim memang yang terbaik."
Arora mendapatkan pujian dari eonni keduanya itu. Dia berseri menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Dan kalian musisi yang terhebat yang pernah aku temui," lanjut pujian dari Arora kepada para member.
"Tentu saja kita Idol Friend's. Top girlband," sambung Ji Ah dengan cekikikan khasnya.
"Betul kata Ji Ah eonni ... Hahahah," lanjut Mi Sun.
Setelah selesainya pertemuan ini. Kami segera bergegas kembali ke asrama. Asrama kami tidak terlalu jauh dari kantor, untuk pergi ke sana kemana pun kami bisa. Mungkin butuh waktu hingga 30 menit jika berjalan cepat semakin cepat.
Jika suasana hati kami sedang baik dan tidak lelah atau punya banyak waktu. Biasanya kami selalu jalan kaki menuju asrama sambil menikmati suasana. Dan sekarang kami memutuskan untuk berjalan kaki.
"Arora..."
"Um?"
"Aku akan membuat lagu soloku sendiri, aku minta bantuan mu dan.... eonni juga."
Arora, Ji Ah dan Hea tersenyum bangga. "Dengan senang hati."
Arora menyenggol Mi Sun cukup keras sampai terpental. "Ciee ciee selamat ..."
Kami tertawa melihat Mi Sun terpental cukup jauh.
"ARORA!!" Mi Sun berjalan mengarah pada Arora.
Melihat Arora segera menghindari Mi Sun, mungkin dia akan membalas dendam. Arora langsung tertawa. Namun nyatanya Arora sudah tertangkap, dia berpelukan sangat erat.
"GANG MI SUN!" Arora tertawa keras karena Mi Sun menggelitikinya. "Ahh aku tidak kuat. EONNI~!! Hahaha ahhah..." rengeknya kembali tak lepas dari tawanya karena ia digelitiki.
Namun eonni Ji Ah dan Hea malah menghiraukan teriakan Arora. Mereka asik tertawa melihat mereka.
Gedebug.
"Ahh Mi Sun."
Mereka terjatuh bersama.
"Ah .. mianhae. Apa kau terluka?"
"Ani, ani, tidak apa. Tapi... bekalnya." Arora langsung cepat mengambil kotak makan pemberian Eung-Jung Ahjumma agar tidak berantakan di dalamnya.
"Kalian baik-baik saja?" tanya Hea. Kemudian membantu mereka untuk berdiri.
"Apa itu?" tanya Mi Sun.
"Oh.. ini makanan dari ahjumma. Nanti kita makan sama-sama."
"Okeeee siap. Kajja!"
...🕊️🎶...
...Rilis 25/02/2020...
...Revisi 10/10/2020...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Ahmad
like..
2020-09-12
1
Risfa
ijin Boom Like dulu ya ka,
maaf, bacax slow 🙏
2020-09-05
1
🧭 Wong Deso
Capcus kk
2020-09-03
1