Berlanjut....
Kami turun dari mobil.
"Kalian bisa istirahat dulu, 20 menit lagi kita sudah kumpul," paparnya.
"Baik manajer oppa, kamsahamnida."
Manajer pun berpisah dengan kami.
"Eonni aku lapar. Bisakah kita membeli makanan?" Mi Sun dengan perutnya yang sudah lapar.
"Oke, kajja!"
Tapi tiba-tiba. "Aku akan menyusul," kata Arora melangkah membalikkan arahnya.
"Mau kemana, Ara?" teriak Hea.
Arora melihat seseorang di sana, dia harus bertemu dengannya. Dia tidak menjawab pertanyaan Hea, dia hanya tersenyum, ia lari.
Hea sedikit kesal. Kebiasaannya dia selalu membuat kami penasaran.
......................
Arora berlari kecil, ia tidak lupa untuk menyapa orang-orang disini.
"Ahjumma...."
Ahjumma itu memandang ke sumber suara itu, tersenyum ketika dia tahu siapa orang yang memanggilnya.
Arora membungkuk salam padanya. "Ahjumma apa kabar?"
"Baik." Ahjumma itu tersenyum, berhenti melakukan aktivitasnya yang sedang mengepel lantai.
"Kamu baru pulang?" tanya Ahjumma bernama Eun-Jung.
"Nee Ahjumma," jawab Arora. "Biar aku bantu." Segera dirinya menggenggam erat alat lunak yang dipegang Ahjumma.
“Ahh Arora, kamu selalu seperti ini. Kamu baru saja sampai, kamu istirahat saja,” tolak Ahjumma merasa tidak enak.
"Aku masih kuat. Ahjumma sudah bekerja keras. Duduklah." Arora membiarkan Eun-Jung Ajumma duduk beristirahat di bangku yang ada di sini.
Eung-Jung tersenyum melihatnya dan sangat bersyukur bisa bertemu dengannya. Mereka bisa saling kenal karena di mana ada kejadian saat Arora akan mengikuti audisi. Sudah cukup lama Eung-Jung senang melihat Arora tumbuh besar seperti ini.
Tidak lama. Eung-Jung pergi. Arora tidak menyadarinya, tetap fokus mengepel lantai yang agak jauh dari tempat awal.
"Black Angle sedang beraksi."
"Lihatlah Arora-nim selalu membantu Ahjumma Eung-Jung
"Benar, Arora-nim sangat baik dan juga cantik."
"Wahh! Aku tidam percaya, apa dia mencari muka lagi."
"Shttt .. jaga bicaramu itu! Dia pasti mendengar omonganmu."
"Apa dia bermuka dua? Ini sangat menakutkan."
"Kau tidak boleh seperti itu .. kau pekerja baru disini, kau tidak tahu apa-apa."
"Mianhae."
"Benarkah dia selalu seperti itu?"
"Yah dia anak yang baik juga misterius."
"Ah .. julukan Black Angle itu."
"Benar."
Seperti yang biasa diperhatikan orang. Meski Arora biaa mendengarnya, ia tetap tidak peduli apa yang dikatakan orang padanya.
"Arora-nim"
Arora membalik arah, Eung-Jung memanggil.
"Ini bekal buat mu, ku harap kamu menyukainya."
"Waaa .... Ahjumma." Arora begitu senang melihat isi kotak makanan.
"Ahjumma ini terlihat lezat." Arora membulatkan matanya takjub dengan isi makanan ini, meski tidak seberapa dimata orang lain.
"Kamsahamnida Ahjumma."
Eung-Jung tersenyum. "Ahh, berikan alat pel nya. Sana cepat pergi." Dengan suara candaan.
Arora tersenyum lalu beseri. "Kau yang terbaik Ahjumma."
Memeluk.
"Aku harus kembali, annyeong."
Akhir kepergian dengan memberikan senyuman.
"Nee." Eung-Jung ikut melambaikan tangannya. "Bagaimana bisa kamu berdiam saja mendengar omongan jahat itu."
......................
Arora pergi menyusuli member lainnya ke kantin. Namun, ternyata tidak ada. Arora juga melihat arlojinya.
"Astaga yang benar saja...."
Arora terlambat 2 menit untuk berkumpul. Ia berlari kencang menuju ruang rapat.
Di kantin agensi. Beberapa namja berkumpul di satu meja.
"Bukannya itu Arora?"
"Mana?"
"Itu."
"Ah benar."
"Kenapa dia berlari seperti itu?"
"Aku yakin dia terlambat untuk berkumpul."
Mereka tertawa.
"Ada-ada saja Black Angle ini."
......................
Arora telah tiba dengan nafasnya yang narik turun.
"Mianhae aku terlambat." Seketika sampai ia langsung meminta maaf pada orang-orang yang sudah berada di ruangan ini. Arora pun beranjak duduk di sebelah Ji Ah eonni.
"Untunglah, Sajangnim belum datang," kata Manajer-nya.
"Kamu dari mana saja?" tanya Ji Ah. Ia melihat Arora membawa sesuatu, ia langsung mengetahuinya. "Kamu dari Eung-Jung Ahjumma?"
"Nee eonni. Tadi aku sempat menyusuli kalian, tapi ternyata kalian sudah pergi duluan." Arora tersenyum malu karena terlambat.
Hanya selang beberapa detik saja, CEO agensi NAO Entertainment tiba.
Mereka semua bangkit dari tempat duduknya untuk menyapa, tetapi setelah itu. Para anggota mengolok-olok sajangnim bernama Hwan. Diawali dengan lelucon yang dilontarkan Ji Ah. Hwan Sajangnim tidak marah, malah tersenyum melihat anak-anaknya.
"Maaf sebelumnya saya terlambat,” ucap Hwan Sajangnim. "Kalau begitu kita mulai sekarang."
Mereka berkumpul untuk evaluasi tadi. Setelah menyelesaikan acara yang dijalankan oleh mereka, mereka pasti akan dievaluasi untuk memperbaiki dan menyempurnakan kinerjanya. Dan juga biasanya mengingatkan untuk mengisi jadwal selanjutnya. Namun, pengumuman kali ini mengejutkan kami.
...🕊️🎶...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
khaiiyou
semangattt
2020-11-12
1
ᴘɪᴘɪᴡ ❶ ࿐ཽ༵ ᴮᴼˢˢ
Semangatt ya
2020-09-26
1
Ahmad
like.
2020-09-12
1