Rilis 05/05/2020
Revisi 10/10/2020
-----------------------------
Aku seperti biasa melakukan aktivitas untuk berolahraga. Disini memiliki lingkungan yang bagus, udaranya segar di pagi hari.
Aku terbiasa jogging di tempat ini, area ini telah menyediakan tempat lingkungan untuk berolahraga. Terkadang aku ketahuan oleh penggemar Boo yang mengenaliku. Tapi tidak semua Boo mengganggu aktivitas idolanya, terkadang mereka mengerti untuk tidak mengganggunya dan hanya melambai dan terlihat senang saat melihat idol tersebut.
Ada pula yang memotret. Namun sepagi ini jarang ada orang yang melintas di sekitaran sini.
Aku memakai topi sekarang jadi tidak terlalu menonjol. Aku juga menggunakan earphone agar tidak mendengar hal-hal yang tidak diinginkan.
Aku sudah berlari selama dua jam, rasanya sangat melelahkan. Aku istirahat sejenak di tempat biasa melihat langit cerah yang membuatku merasa tenang.
Aku tidak sengaja melihat seseorang yang ku kenali. "Halmoni (Nenek) kah?"
Aku terus memandanginya. "Ah benar itu Halmoni."
Langsung saja aku beranjak menghampiri nenek.
"Halmoni ..."
Nenek tua itu melirik pelan. Aku memberi salam padanya.
"Kau siapa?" tanya Halmoni.
"Ah .. Aku Ara," serukh untuk mengingatkannya kembali.
Terkadang nenek ini lupa padaku karena umur menjadi sulit untuk mengingat sesuatu.
"Apa kamu gadis yang selalu membantuku?" tanyanya.
Aku tersenyum. "Nee Halmoni."
Aku sudah tahu apa yang akan dikatakannya. Nenek itu pertama tidak akan mengingatku namun setelah bertanya seperti halnya tadi, ia akan kembali mengingatku.
"Biar aku bawakan."
Aku membawa keranjang yang cukup besar di belakangnya.
Saat pagi hari Arora selalu melihatnya di sekitaran sini sembari membawa keranjang ini. Arora tidak menyangka nenek tua ini bisa membawanya, karena ini lumayan berat.
Arora memanggul keranjang tersebut. Bersama nenek ia berjalan menuju ke tempat biasa untuk melatakkan keranjang ini. Tidak terlalu jauh untuk sampai ke tempat itu.
Tak lama kami pun sampai.
"Terima kasih, Nak," ucap Halmoni.
Arora hanya tersenyum dan membungkuk badannya untuk pamit.
"Terima kasih banyak."
"Nee." Sembari tersenyum.
Tak lupa ia selalu meletakkan uang di dalam keranjangnya. Karena Arora tahu nenek itu sebatang kara. Arora mengenalnya ketika ia mulai joging di tempat tadi dan kemudian bertemu dengannya.
Arora pun sudah pergi dari sini.
Nenek itu memandang Arora tersenyum penuh arti.
...***...
Saat diperjalanan kembali menuju dorm.
Tiba-tiba Arora terhenti. Ia terlihat jengkel dan kemudian ia membalikan pandangannya tertuju pada sebuah mobil merah. Dan kemudian ia mengeluarkan handphone miliknya membuka camera dan memfoto plat mobil tersebut. Ia berpura-pura seperti tidak sedang memfoto mobil tersebut dan setelah itu ia pun pergi kembali ke asrama.
Sebelum kembali ke asrama, Arora selalu menyempatkan untuk membeli sesuatu untuk para member. Yang pasti Arora selalu membeli es krim untuk mereka. Arora menuju minimarket yang biasa ia kunjungi bersama member lain.
Sesampainya di minimarket ia segera mengambil keranjang belanjaan. Arora membeli berbagai jajanan.
Setelah selesai memilih ia pun menuju kasir. Seorang kasir pun datang.
"Ka-mu Arora kan? Idol Friend's?" tanya namja kasir itu gugup.
Arora tersenyum. "Nee."
"Wahhh ... saya tak percaya. Ahjumma itu benar," tutur kasir itu.
"Memang ahjumma yang biasanya di sini di mana?" tanya Arora.
"Dia pulang ke kampung halamannya, ibunya sedang sakit," ungkap pemuda kasir.
"Jadi saya yang menjaga toko ini."
Pemuda itu selesai dan memberikan bungkusan.
"Ah .. begitu. Kalau ahjumma sudah pulang salam kan dari ku untuknya," ucap Arora sembari membayar.
"Nee."
Pemuda kasir itu memberikan kembalian pada Arora. Namun saat Arora akan beranjak pergi.
"Bolehkah aku berfoto dengan mu?" tanyanya berhati-hati.
Arora tersenyum. "Tentu saja. Kajja!"
Gembiranya pemuda kasir itu langsung berlari mengarah pada Arora untuk meminta foto.
...***...
Dorm.
Ji Ah dan Yun Hea bersamaan keluar dari kamar. Letak kamar mereka bersebrangan. Mereka saling pandang seperti berkomunikasi hanya lewat tatapan saja. Seketika mereka saling tersenyum. Mereka tahu apa yang ada dipikiran mereka masing-masing. Bersamaan berjalan menuju ruang berkumpul. Dan ternyata.
"Good morning eonni."
Ji Ah dan Yun Hea menemukan seseorang di ruang tengah. Min Sun sudah bersiap duduk manis di sofa namun masih terlihat mengantuk.
"Kamu sudah bangun rupanya," tutur Hea.
Yun Hea dan Ji Ah duduk di antara Min Sun. Melihat mereka masih berwajah bangun tidur.
TENENENE BOO (Suara Pintu Asrama)
Arora akhirnya sampai di dorm. Ketika dia berjalan sedikit ke dalamnya, dia sudah menemukan member yang sudah duduk di sofa dengan wajah yang terlihat seperti baru saja bangun. Arora tertawa.
"Apa kalian menungguku?"
"Nee .... " Sontak bersamaan menjawabnya.
Arora kembali tertawa. "Kalian bukan menungguku tapi menunggu makanan yang ku bawa," lanjutnya meletakkan kantong belanjaan itu pada meja.
Mereka berseri dan itu jawaban yang tepat sekali dari Arora. Arora masih berdiri ia mengambil botol minumnya untuk diminum.
"Ara aku mau ini," kata Mi Sun memandangku.
Arora yang sedang minum hanya memberikan isyarat.
"Thank you, Ara," seru Mi Sun.
Ji Ah melihat es krim di kantong belanjaan membuat dirinya. "Kamu beli es krim terlalu banyak. Biar aku masukan ke freezer."
Ji Ah beranjak ke arah lemari es untuk memasukan es krim agar tidak mencair.
Mi Sun membuka snack dan Arora memintanya. Ji Ah sudah kembali.
"Aigo. Kenapa di sini panas sekali," gumam Arora bersiap-siap untuk membuka jaketnya.
Ternyata Ji Ah, Mi Sun dan Yun Hea memperhatikan dirinya yang sedang melepaskan jaket. Sontak mereka mengatakan WOWW ... Tatapan mereka tertuju pada perut indahnya Arora yang rata dan sixpack. Sebagai wanita Arora sangat menarik.
"Kalian terlihat mesum," sahut Arora dengan wajahnya memerah.
Hanya karena membuka jaket mereka menatap Arora seperti itu, di balik jaket itu Arora hanya memakai pakaian yang menutupi bagian atas saja.
Padahal pakaian yang dikenakan Arora itu biasa saja pada umumnya di Korea.
Arora menutupi tubuhnya itu dengan jaket. "Kalian membuatku malu, lebih baik aku mandi."
Ji Ah, Min Sun dan Yun Hea tertawa melihat tingkah laku Arora itu.
"Cuci mata," ucap Ji Ah sambil menaruh es krim di mulutnya.
...🕊️🎶...
^^^Epilog_________^^^
Seorang pria namja berpakaian serba hitam memakai topi mengalungkan sebuah kamera di lehernya.
Dia terus bersembunyi mengikuti Nona Idol bermarga Meier Kim ke mana pun dan memotretnya.
"Lagi-lagi dia membantu Halmoni itu."
Pria itu masuk ke dalam mobil berwarna merah. Masih dalam persembunyian untuk mengikuti Nona Idol yang tengah membatu nenek tua itu.
Suara jepretan terus terdengar. CEKREK. CEKREK. CEKREK.
Nona Idol sudah pergi. Kembali lagi pria itu menancapkan gas dengan perlahan mengikutinya dari belakang.
Mobil itu terhenti mendadak saat Nona Idol membalik tubuhnya.
"Dia menyadarinya?"
"Ah ternyata menerima panggilan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Neng Yuni (Ig @nona_ale04)
Geng idol ciwi-ciwi, mantap thor
2020-09-19
1
Ahmad
like....
2020-09-12
1
Sept September
semangat kakakkkk 🤗
2020-09-05
1