Tiga bulan Raga pergi tanpa memberi kabar kepada gadis, dan itu membuat gadis terlihat tidak dapat menahan diri untuk menghubungi Raga terlebih dahulu. gadis hendak menekan tombol biru, namun ia urungkan, beberapa kali ia melakukan hal itu namun terus ia urungkan.
"Owh, mau di taruh dimana wajahku, tidak aku tidak boleh menghubunginya itu akan sangat memalukan, "Ucapnya kemudian ia menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Tapi apa yg terjadi padanya? dia tidak pernah se acuh ini padaku, dia selalu menghubungiku walaupun aku sering memarahinya, namun dia tidak pernah bosan untuk menghubungiku, tapi apa sekarang, bahkan untuk bertanya keadaanku pun tidak, dia pikir dia siapa, berani-beraninya dia pergi tanpa menghubungiku, dasar pria tidak berguna, kau selalu saja membuat aku kesal, "Gadis bicara sendiri, ia terus mengumpat yg tidak jelas.
"Oh.. apa dia berniat untuk melupakanku, dan mencari wanita lain? ya dia pasti ingin mencari wanita lain, aku ingat sewaktu dia akan pergi, dia meminta untuk mengakhiri pernikahan ini, apa dia? ........ sekarang aku tahu, kepergiannya pasti bukan karena pekerjaan, dia pasti memiliki rencana untuk mencari wanita lain, dasar pria, tidak pernah puas dengan satu wanita, awas saja jika aku menemukanmu bersama wanita lain, aku pastikan kau Raga akan duduk di kursi roda selama hidupmu, lihat saja jika kau berani. "Gadis terus berperang dengan pikirannya, ia mengumpat, menggerutu, dan berstatement hal-hal yg tidak jelas.
Setelah merasa lelah memikirkan hal-hal yg aneh, gadis pun keluar dari kamarnya, ia turun menemui ibu mertuanya yg sedang asik berolahraga pagi.
"Good morning sayang."Sapa mama Serline kepada gadis yg saat ini mendekat padanya.
"Morning Mah.
"What happened sayang? "tanya mama Serline bingung melihat wajah gadis yg tidak bersemangat.
"Mah, apa mama sudah dapat bicara denga Raga ?
"Belum sayang, dia berubah menjadi keras kepala, dia tidak mau bicara dengan mama, tapi Nathan mengatakan jika Raga saat ini sedang sibuk mengurus proyek barunya. sayang kenapa kamu tidak menghubunginya, mungkin jika kamu yg menghubunginya, Raga akan menerima.
"Ya mah, nanti akan aku coba, mah setelah mama selesai berolahraga mari kita pergi kesalon dan berbelanja, "ajak gadis yg mulai jenuh karena beberapa minggu berdiam diri terus dirumah, ia hanya sibuk dengan memikirkan Raga sepanjang hari.
"Baiklah sayang, kamu bersiaplah mama juga sudah selesai.
*
*
*
"Mitha keluarlah, apa kamu tidak bosan berdiam diri di dalam kamar sepanjang hari, "Panggil mama Mitha dari balik pintu.
Hening, tidak ada jawaban dari Mitha.
"Sayang, bicaralah jika kamu ada masalah, jangan mengurung diri seperti ini, mama bingung jika kamu seperti ini.."Kembali mama Mitha bicara, ia nampak khawatir dengan sikap Mitha beberapa hari ini.
"Mah ada apa? "tanya papa Mitha.
"Pah, Mitha belum keluar kamar dari semalam, mama khawatir terjadi sesuatu padanya di dalam sana. "jawab mama Mitha.
"Coba papa yg panggil, Mitha ini papa sayang, keluarlah sayang, kamu belum makan siang kan? sekarang keluarlah ayo kita makan bersama, "panggil papa Mitha
Tetap hening, Mitha masih setia dengan diamnya.
"Sayang, jangan membuat papa khawatir, buka pintunya, jika kamu tidak mau keluar, papa akan dobrak pintu kamarmu, "Papa Mitha yg tidak mendapat jawaban ikut khawatir.
"Ceklek.."Pintu kamar Mitha terbuka. Mitha keluar dari kamarnya dengan keadaan yg berantakan dengan mata yg sembab, hidung dan wajah memerah, sepertinya ia telah menangis sepanjang hari.
"Sayang kamu kenapa? kenapa kamu begitu kacau seperti ini? "Papa Mitha mendekat lalu memegang kedua pundak putrinya.
"Aku ingin mati saja pah, aku tidak bisa kehilangan Raga, pah tolong kembalikan Raga padaku, dia menghindariku, dia tidak mau menemuiku, aku sudah berulang kali datang ke kantornya, dia tidak ingin menemuiku, dia membenciku, "Mitha menangis sesegukan dihadapan papanya.
"Ssttt...Sudah-sudah, kamu tidak boleh bicara seperti itu, sudah jangan menangis seperti ini, papa akan mencoba bicara pada Raga nanti, sekarang hapus air matamu.
Mama Mitha terlihat kesal saat suaminya mengatakan akan bicara pada Raga, "Apa papa gila, bagaimana mungkin papa akan bicara pada pria cacat seperti dia, mama tidak mengijinkan papa atau pun kamu menemui pria seperti dia, dan papa jangan pernah coba-coba untuk menghancurkan usaha kita dua tahun ini, dan kamu Mitha berhenti mengingat pria cacat itu, karena sampai kapan pun mama tidak akan mengijinkan atau memberi restu pada hubungan kalian, jadi berhenti berniat ingin menemuinya. "Mama Mitha terlihat marah, saat mendengar Mitha ingin mati untuk Raga.
"Ingat.. lupakan dia, karena mama akan mencarikan pria yg pantas untukmu, sekarang makanlah, jangan pernah menyiksa dirimu sendiri hanya untuk pria yg tidak akan membahagiakanmu. "lanjut mama Mitha marah.
"Mah, kenapa mama selalu egois, Raga adalah pria yg bertanggung jawab, bahkan di saat keadaannya seperti ini pun, dia dapat mengurus perusahaannya dengan baik, dia masih Raga yg seperti dulu mah, mah aku ingin ada disinya disaat dia sedang seperti ini, aku ingin menyemangatinya, jadi tolong ijinkan aku menemuinya, aku tidak bisa hidup tanpa dia, aku--
"Omong kosong, kamu bahkan masih bisa bertahan selama dua tahun lebih tanpa dia, jadi berhenti berkata yg tidak berguna, sekarang kamu makan setelah itu kita akan pergi menemui teman mama, mama ingin mengenalkan mu pada anak teman mama, "perintan mama Mitha tak ingin di bantah.
"Mah, jangan keterlaluan, Mitha adalah putri kita satu-satunya kenapa mama bisa setega ini, berhenti mengatur kehidupan Mitha, biarkan Mitha memilih pria yg dia cintainya jangan memaksanya, "Papa Mitha berucap dengan nada tegas.
"Oh...jadi papa ingin anak kita memiliki pria tidak berguna, yg akan mempermalukan keluarga kita? "Tanya mama Mitha tak kalah tegas dari papa Mitha.
"Raga tidak seperti itu mah, bahkan dia masih mengurus perusahaannya dengan keadaannya seperti sekarang, mah dia tidak seburuk yg ada di dalam pikiran mama, dia sudah lebih baik dari dulu, mah aku mohon biarkan aku menemuinya, aku mencintainya, aku ingin hidup bersamanya. "Mitha memohon dengan linangan air mata.
"Kau sangat keras kepala Mitha, "Jawab mama Mitha menatap tajam wajah putrinya. "Sekarang bersiaplah, mama tidak ingin mendengar bantahan lagi, kita akan pergi sekarang, "kembali mama Mitha memerintah Mitha.
*
*
*
Di tempat lain gadis dan ibu mertuanya sedang memilih-milih bahan-bahan untuk membuat kue, gadis dan mama Serline terlihat antusias memilih bahan-bahan yg akan mereka gunakan untuk membuat.
"Mah, ajari aku membuat kue seperti ini, "Gadis melihat resep yg terlampir dalam kemasan bahan yg akan ia gunakan.
"Itu sangat mudah sayang, kamu pilihan saja bahan-bahannya mama kesana dulu ya, "jawab mama Serline tersenyum sambil berlalu pergi.
"Bruukk...
"Oh Shitt, "Gadis menjatuhkan barang belanjaan yg hendak ia masukan kedalam keranjang belanjaan miliknya saat ada seorang wanita yg menabraknya.
"Maaf, maaf.."Wanita tersebut mengambil barang belanjaan milik gadis yg terjatuh.
"Kau itu, apa kau buta, hingga tubuhku yg sebesar ini tidak dapat kau lihat.."Gadis nampak kesal karena barang belanjaannya berserakan
"Maaf aku terburu-buru..maaf, "Wanita tersebut nampak merasa bersalah.
"Terburu-buru? "Gadis terlihat tersenyum masam, "Jangan karena kau buru-buru Kau dapat berlarian sesukamu disini, kau pikir ini rumahmu, dapat berlari sesuka hatimu, kau harus bersyukur karena mood ku saat ini sedang bagus, jika mood ku tidak bagus, bisa saja barang-barang yg jatuh ini aku lemparkan ke wajahmu, "Ujar gadis angkuh, ternyata sifat angkuhnya masih mendarah daging didirinya.
"Terima kasih, saya--
"Sayang ada apa? "mama Serline yg mendengar suara menantunya sedikit berteriak langsung menghampirinya.
"Tante. "panggil wanita yg tadi menabrak gadis.
Mama Serline yg masih sangat mengingat suara tersebut diam membatu tanpa melihat kearah suara yg memanggilnya.
"Tante. "kembali wanita tersebut memanggil mama Serline.
Setelah diam beberapa saat mama Serline pun menoleh pada wanita tersebut. "Mitha apa yg kamu lakukan disini? "akhirnya mama Serline pun bicara.
"Tante aku kangen sama tante, "Mitha langsung berhambur memeluk mama Serline. "tante bagaimana kabar tante? "lanjutnya.
Mama Serline mendorong pelan tubuh Mitha agar dapat melepaskan pelukan Mitha darinya.. "kabar saya baik, maaf mit kami harus pergi, "Mama Serline langsung menarik lengan gadis untuk meninggalkan Mitha.
"Tante tunggu-tunggu.
Gadis Patricia.
Mitha
*
*
*
*
Hai semuanya, maaf untuk beberapa hari kedepan aku akan sibuk dengan dunia nyata, jadi update nya gak bisa janjiin setiap hari. terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Wisye Palijama
Mitha cantik sekali
2021-07-04
0
Depp Kazieh
ki ky udh pd tuwir thoor
2021-05-31
0
Triiyyaazz Ajuach
cantik mitha bgt
2021-05-14
0