Raga terus melihat pada pintu kamar hotel yg di tempati oleh istrinya dan pria yg ia tidak kenal, dengan perasaan tidak terima Raga membuka pintu kamar yg di tempati oleh istrinya dan seorang pria, dan ternyata pintu kamar tersebut tidak terkunci. dengan cepat ia membuka pintu kamar tersebut, alih-alih menangkap basah istrinya sedang bermesaran , Raga malah di kejutkan dengan tangisan gadis yg sedang di paksa untuk melayani seorang pria.
"Hei...apa yg kau lakukan pada istriku, "Ujar Raga, berhasil menghentikan pemaksaan yg sedang Alex lakukan pada gadis, sopir yg melihat kejadian tersebut segera memberi tahu staff yg bekerja di hotel dimana gadis sedang di paksa melayani Alex,
Tidak lama datang dua petugas, kedua petugas keamanan tersebut langsung mengamankan Alex, sedangkan gadis di bawa pulang oleh Raga.
*
*
*
Di kediamannya, Raga terlihat khawatir dan cemas melihat keadaan gadis.
"Kamu tidak pa-pa? "tanya Raga khawatir,
Gadis tak menjawab ia nampak diam dan melamun.
"Minumlah dulu, "Raga memberikan satu gelas air putih kepada gadis.
"Prranngg....."Gadis menepis gelas tersebut hingga terpental jauh, "Kau ingin tertawa bukan, maka tertawalah, kau juga pasti sekarang sedang mengumpatku bukan? jangan kau pikir dengan kau menyelamatkan ku, aku akan berterima kasih padamu, jangan pernah bermimpi, semua yg terjadi padaku ini adalah salahmu, seandainya saja aku tidak menikah dengan pria cacat sepertimu, hal ini tidak akan terjadi padaku, "Ucap gadis menyalahkan Raga.
"Pergi menjauh dariku, kau itu pembawa sial, sebelum aku mengenalmu hidupku damai, hidupku tidak pernah bersalah, tapi ketika aku mengenalmu hidupku menjadi berantakan, aku selalu terkena sial karenamu, pertama aku bertengkar bersama papaku, kedua papa membekukan semua fasilitasku, ketiga aku mendapat malu karena harus menikah dengan pria cacat sepertimu, ke empat aku selalu mendapat hinaan dan cemohan dari sahabatku-sahabatku, ke lima kekasihku berniat memperkosaku, terus setelah ini apa lagi, kesialan apa lagi yg akan aku dapatkan? kenapa tidak sekalian saja kau bunuh aku, agar semua penderitaan ini berakhir, "Lanjut Gadis meluapkan kemarahan dan kekesalannya kepada Raga, ia merasa kesal dengan kejadian-kejadian yg menimpanya belakangan ini.
"Gadis, aku mengerti dengan perasaanmu sekarang, tapi aku tidak pernah berpikir untuk menertawakanmu, aku perduli padamu, karena aku suamimu. aku--
"Berhenti bicara omong kosong, kau harus mengingat satu hal, kau bukan suamiku, pernikahan kita hanya sebuah pernikahan sandiwara, dan aku tidak butuh kepedulianmu, sekarang pergi dari hadapanku, aku tidak ingin melihatmu, aku benci padamu, aku tidak, pergi, "usirnya angkuh.
Bukan pergi, Raga terlihat menatap wajah gadis dengan lekat, ia berpikir harus seperti apa dirinya membuktikan pada gadis jika ia sangat perduli padanya.
"Kenapa kau masih diam disitu, pergi dari hadapanku, "teriak gadis kesal.
"Gadis, apa aku tidak berarti untukmu walau hanya sedikit saja? jika kau mengatakan jika pernikahan ini adalah pernikahan palsu, aku juga akan mengatakan jika pernikahan ini pernikahan nyata, aku membawamu ke hadadapan tuhan, dan disana aku berjanji dan bersumpah akan hidup bersamamu, maka sumpah itu adalah sumpah yg nyata, sumpah yg ingin aku buktikan padamu, aku hanya ingin mengatakan padamu, tidak ada pernikahan palsu, karena ketika aku bersumpah dihadapan tuhan, aku mengucapkannya dengan sepenuh hati, jadi aku pertegas padamu, tidak ada pernikahan palsu, karena kita sudah berjanji di hadapan tuhan akan hidup bersama sampai menua bersama dan ak--
"Tutup mulutmu, sampai mati pun aku tidak akan sudi menganggapmu sebagi suamiku, aku sangat jijik mendengar semuanya, jadi berhenti bersikap seperti super hero yg ingin aku lihat dan aku anggap, karena bagiku kau tidak pernah ada. "Potong gadis marah.
"Jadi apa yg kau mau? "tanya Raga pasrah. sebetulnya Raga merasa sakit menerima hinaan demi hinaan dari gadis, namun ia selalu bersikap biasa saja, karena berharap gadis akan berubah, namun sepertinya saat ini ia sudah tidak bisa sabar lagi.
"Kau mau tahu keinginanku? "ujar gadis tersenyum sinis, "Menajauh dan tidak memperlihatkan wajahmu di hadapanku, karena semakin aku sering melihatmu, maka aku akan semakin membencimu. "jawab gadis menatap tajam kepada Raga
"Baik jika itu mau mu, aku akan menjauh darimu, jika itu akan membuat dirimu bahagia.
*
*
*
Pagi harinya papa Darwin sudah sampai di kediaman Raga, setelah mendapat kabar dari Raga jika gadis mendapatkan pelecehan dari seorang pria, papa Darwin langsung pergi ke kediaman Raga.
"Raga, dimana gadis? bagaimana keadaannya ? "tanya papa Darwin khawatir.
"Gadis masih tidur pah, dia sudah lebih baik, "jawab Raga. "Maafkan aku pah yg tidak bisa menjaga gadis dengan baik, "lanjut Raga merasa bersalah.
"Ga, apa yg sebenarnya terjadi, kenapa gadis bisa berada di dalam kamar hotel bersama seorang pria? dan siapa pria itu? apa kamu mengenalnya ? "tanya papa Darwin.
"Aku tidak mengenalnya pah, semalam ntah kenapa aku ingin mengikutinya, aku merasa cemas saat gadis akan pergi, dan akhirnya aku mengikutinya, gadis pergi ke sebuah club, setelah satu jam di dalam club, ia keluar dengan seorang pria yg ntah siapa, lalu pria yg mengajaknya masuk kedalam kamar hotel itu keluar dari dalam kamar hotel itu, namun tak lama berganti pria lain masuk kedalam, aku menunggu diluar sekitar tiga puluh menit, namun gadis tidak kunjung keluar, karena tidak sabar aku memaksa masuk kedalam, saat aku masuk pria itu hendak memperkosa gadis. "Raga menjelaskan semua kejadian yg menimpa istrinya, kepada mertuanya.
"Apa gadis sering keluar malam dan mabuk-mabukan? "tanya papa Darwin, penuh selidik
Raga diam, jika ia bilang yg sebenarnya, papa Darwin pasti akan sangat kecewa pada dirinya, namun jika ia menyembunyikan semuanya, ia takut papa Darwin mengetahui semuanya itu dari orang lain, dan itu akan membuat papa Darwin kecewa padanya.
"Pah, sebelumnya aku minta kepada papa , ternyata aku memang tidak becus membingbing gadis dengan baik, aku merasa menjadi pria yg tidak berguna, jika saja keadaanku tidak seperti ini, gadis tidak akan mengalami pelecehan seperti ini, aku sudah berusaha memberinya pengertian namun ntah kenpa aku masih belum bisa memahaminya. maafkan aku pah, yg tidak bisa menjaga gadis dengan baik, "jawab Raga menyalahkan dirinya sendiri.
"Tidak Ga, ini semua bukan kesalahanmu, ini kesalahan papa yg salah mendidik gadis, maaf jika gadis membuatmu kecewa, papa membesarkannya dengan memanjakannya, tanpa berpikir seperti apa kedepannya, sekarang boleh papa menemuinya.."ujar papa Darwin.
"Ya, tentu saja pah, mari akan aku antar, "jawab Raga membawa mertuanya naik ke atas dimana letak kamar gadis.
"Gadis, "panggil papa Darwin langsung memeluk putri satu-satunya itu.
"Pah, kenpa papa berada disini? "tanya gadis bingung.
"Kenapa kamu bilang? apa kamu tidak ingin menceritakan kejadian yg menimpahmu semalam, apa kau akan membuat papa diam santai dirumah sedangkan putri papa menangis. "Papa Darwin terlihat kesal.
Gadis memandang Raga dengan tatapan membunuh, ia seakan ingin menguliti tubuh Raga yg tak berguna itu, "Dasar pria sialan, pria cacat tidak berguna, kenapa dia memberi tahu papa tanpa bertanya kepadaku terlebih dahulu, "Gadis mengumpat Raga dengan kesal dalam hatinya.
Raga yg melihat gadis menatapnya dengan intens, curiga ada kesalahan lagi yg ia lakukan hingga membuat gadis marah. "Pah, bicaralah dengan gadis aku tinggal ke bawah, "Ujar Raga tidak nyaman dengan tatapan gadis.
"Ya silahkan nak, terima kasih telah menyelamatkan gadis, jika kamu tidak menyelamatkan gadis dari pria brengsek itu, papa tidak tahu apa yg akan terjadi pada gadis.
"Papa tidak perlu berterima kasih, itu sudah menjadi kewajibanku menjadi suaminya, baiklah aku tinggal, "pamit Raga.
"Cih kewajiban? kewajiban apa yg dia lakukan, sepanjang aku menikah dengannya dia hanya membuat aku marah dan malu saja, baru satu kali melakukan kebaikan dia terlihat begitu bangga, jika aku memilih lebih baik aku tidak di selamatkan olehnya. "Gadis menggerutu dalam batinya.
"Gadis apa kamu tidak menghilangkan kebiasan burukmu itu? "Papa Darwin bertanya saat Raga telah pergi.
"Aku hanya ingin menghilangkan penat saja pah, aku jenuh dirumah sepanjang hari, papa tahu sendiri aku tidak terbiasa berdiam diri dirumah tanpa pergi keluar, mama juga tidak pernah melarangku untuk pergi bersenang-senang tapi kenapa papa selalu melarangku, papa selalu mengomel saat aku pergi. "Sahut gadis.
"Tidak, mama mu mengijinkanmu hanya sekedar tahu saja, bukan untuk terjerumus kedalamnya, kamu harus berubah Dis, kamu sudah memiliki suami, kamu sudah menikah, kamu lihat suamimu, dia begitu baik dan sabar menghadapimu, papa tahu dia menyembunyikan keburukanmu dari papa,
Gadis kembali kesal, pasalnya papanya malah lebih mendukung Raga dibandingkan dirinya yg putrinya sendiri. "Cukup ya pah membela dia dan membanggakan dia, dia itu hanya pria cacat tidak berguna, setiap hari dia hanya membuatku pusing dan marah-marah saja--
"Apa yg kamu katakan gadis, apa selama ini kamu tidak berubah? apa kamu selalu bersikap sesuka hatimu setelah menikah? apa kamu tidak pernah menghormati suammu? "papa Darwin memotong ucapan gadis ia terkejut dengan penuturan putrinya tersebut, pasalnya Raga selalu mengatakan jika istrinya itu telah banyak berubah.
"Oh, i-itu aku, aku..mana mungkin aku melakukan hal sesuka hatiku pah, aku sudah berusaha berubah pah, jika papa tidak percaya, papa tanyakan saja pada Raga, "Gadis terbata di barengi gugup, bagaimana ia kelepasan mengatai suaminya di depan papanya.
Papa Darwin memandang putrinya dengan intens, "Kau tidak pandai membohongiku gadis, kau adalah putri yg ku besarkan, jadi berhenti mencoba membohongiku, dan dengarkan papa baik-baik, jika papa mendengar lagi kejadian seperti ini, jangan salahkan papa jika papa ikut campur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Triiyyaazz Ajuach
gadis mmg perlu diberi pelajaran bpknya biar lbh menghormati suaminya
2021-05-14
1
Iin
jadi gemes sama s raga
2021-04-21
3
ͼӈªȋϩȧ
semangat up kk
2021-04-20
2