Tepat pukul dua belas siang Raga sudah berada di pekarangan rumah Gadis, ia diantar oleh sopir, sebelum Raga turun, Gadis sudah menghampirinya terlebih dahulu..
"Udah gak usah turun, nanti ribet lagi naiknya, "cibir Gadis kepada Raga..
Raga tak menyahuti ucapan Gadis ia lebih memilih diam, dan menggeser tubuhnya agar Gadis dapat duduk dengan nyaman tanpa harus berdesakan dengannya..
"Jangan bawa aku ketempat yg rame, atau ke mall, aku malu jika terilahat orang lain saat aku berjalan bersama orang cacat, "sambungnya penuh penghinaan.
"Jika kamu malu, kenapa kamu mau menerima perjodohan ini, seharusnya kamu menolaknya kemarin, setelah mama ku bertanya tentang keberatan atau tidak, seharuanya kamu menolak bukan tersenyum menerima begitu saja.."jawab Raga tanpa melihat pada lawan bicaranya.
"Cih, jika aku bisa menolak aku akan menolaknya setelah kau datang kerumahku, "jawabnya ketus.
"Lantas sekarang kamu mau bagaimana?
"Aku mau kita membuat kesepakatan, aku akan tetap menerima perjodohan ini dan menikah denganmu, tapi dengan satu syarat, jangan pernah menyentuhku jika kita sedang berdua, kita akan bersikap layaknya pasangan suami istri didepan kedua keluarga kita..namun di belakang mereka kita tidak perlu melakukan itu, intinya tidak ada kontak fisik.."Tutur Gadis
Raga menaikan sebelah alisnya, tak setuju dengan keinginan Gadis, "Aku tidak setuju, aku ingin menikah, bukan ingin main drama, "jawab Raga mantap.
"Teserah kau, jika kamu tidak mau menerima kesepakatan ini, maka aku tidak akan mau melanjutkan perjodohan ini.
"Baiklah kita batalkan saja perjodohan ini, saya tidak ingin bermain drama di kehidupan nyata, dan untuk membatalkannya tentu kamu yg akan mengatakannya pada kelurgaku,
"Heyyy....kenapa harus aku yg bicara, kenapa bukan kamu saja?
"Karena kamu sendiri yg ingin membatalkan perjodohan ini, karena saya ingin menikah bukan ingin main drama, jika kamu ingin bermain drama kenapa kamu tidak mencari aktor saja untuk berakting bersamamu,
"Baiklah karena tidak ada lagi yg perlu kita bicarakan, sebaiknya kita tidak perlu pergi, karena yg ingin kamu sampaikan sudah kamu sampaikan padaku disini, "ujar Raga mencoba tenang walau hatinya sedikit takut jika Gadis benar-benar ingin membatalkan perjodohan ini.
Sebenarnya Raga hanya ingin menggertak Gadis, karena Raga yakin Gadis tidak akan berani membatalkan perjodohan ini, tapi saat Raga melihat rawut wajah Gadis yg kesal, Raga jadi sedikit takut, jika Gadis menuruti ucapannya tadi..
Raga tidak dapat membayangkan jika itu terjadi, bagaimana dengan perasaan mamanya yg sudah sangat antusias dengan pernikahan ini, jika mama harus mendengar penolakan Gadis, Raga sudah membayangkan wajah kecewa mamanya nanti..
"Apa kau mengancamku? kalau begitu kamu berhasil, karena aku masih sangat membutuhkan fasilitasku, "jawab Gadis yg merasa kalah berargumen bersama Raga.
Raga menyunggingkan senyum dengan membuang nafas lega, karena ancamannya berhasil.
"Baiklah karena kamu setuju akan tetap melangsungkan pernikahan ini, kita pergi untuk melihat gedung yg akan kita gunakan untuk resepsi nanti, "
"Hmm..."jawab Gadis dengan gumaman.
Setelah perdebatan tadi Raga dan Gadis pergi kesebuah hotel bintang lima yg ada di kota tersebut, mereka melihat-lihat gedung yg akan mereka gunakan nanti untuk pernikahan mereka.
Raga dan Gadis melihat-lihat gedung tersebut di temani WO yg akan menangani persiapan pernikahan mereka, "Bagaimana tempatnya sudah ok? "tanya WO yg mereka pilih.
"Ok..saya suka..Bagaimana dengan kamu Gadis, apa kamu suka dengan gedung ini? "tanya Raga..
"Hmm.."Gadis hanya membalas dengan gumamam.
Karena Gadis berpikir, sebagus, semewah apapun pestanya nanti dia tidak akan menikmatinya, karena menurut Gadis ini adalah pernikahan terburuk yg akan dia lalu nanti.
"Apa kamu punya tambahan atau masukan untuk dekornya, jika kamu mempunyai masukan, kamu bisa mengatakan sekarang pada pihak WO nya agar mereka bisa mempersiapkannya.."sambung Raga..
"Sepertinya kau sangat antusias dengan pernikahan ini, "Ujar Gadis dengan senyum mengejek, "kamu bisa pilih konsep apapun yg kau mau, karena ini untuk pernikahanmu sendiri..karena jujur saja aku merasa sangat mual dengan ini semua..
Raga menarik tangan Gadis hingga membuat Gadis hampir terjatuh menimpanya.."Hey apa yg kau lakukan? "Ujar Gadis kesal..
"Aku akan mengikuti satu dari syarat yg kau inginkan tadi, aku tidak akan menyentuhmu jika kita hanya sedang berdua, terkecuali kau yg meminta. dan aku akan menunggu hingga kamu siap.tapi kamu juga harus menyakinkan mamaku jika kamu benar-benar menerima pernikahan ini dengan tulus, dan perlihatkan pada semua orang jika pernikahan ini adalah pernikahan atas keinginan kita berdua.
"Cih, jangan pernah bermimpi jika aku ingin di sentuh oleh mu, aku akan pastikan itu tidak akan terjadi, dan untuk persyaratan kamu, aku bisa pertimbangkan hanya perlu berakting sedikit, tidak masalah bagiku..mari bekerja sama, dan setelah setahun aku akan pastikan kita akan bercerai..karena aku akan memastikan kekasihku dulu, setelah kekasihku siap menikahi ku kita akan bercerai.
"Apa di matamu pernikahan itu hanya sebatas permainan? apa kamu tidak pernah berpikir jika orang tua kita tau mereka pasti akan kecewa terhadap kita..tapi satu hal yg harus kamu tahu, jika kita sudah menikah, aku tidak akan pernah melepaskanmu.
Gadis menaikan bahunya tak perduli dengan apa yg di katakan Raga, "Kita lihat saja nanti, aku atau kau yg akan menyerah terlebih dahulu, "Jawabnya percaya diri.
Raga hanya dapat menarik nafas saat bicara dengan Gadis, wanita yg dihadapinya ini adalah wanita yg sangat keras kepala, dan Raga harus lebih sabar jika sedang beargumen dengannya..
Jika Raga menimpalinya dengan keras juga, bukan pernikahan, yg ada malah pertikayan antara dirinya dan Gadis, Raga memilih diam tak menimpali lagi ucapan Gadis yg selalu menaikan oktafnya jika sedang bicara dengannya..
"Baiklah, mari kita mencari makan saya sangat lapar, "ajak Raga yg memang merasakan lapar karena melewatkam waktu makan siangnya tadi..
Tadinya Raga sebelum pergi ke hotel ingin mengajak Gadis makan terlebih dahulu, namun karena perdebatan antara dirinya dan Gadis membuat ia kehilangan selera makannya, setelah melihat-lihat gedung dan merasa lelah Raga merasakan pendemo semakin ramai di perutnya..
"Aku tidak lapar, jika kau ingin makan, makan saja, aku akan pulang sendiri aku bisa naik taxi,
"Aku tidak mengijinkan.
"Siapa kau, berani mengaturku.?
"Aku calon suami mu, dan aku berhak melarang mu.
Gadis terkekeh, "Tapi aku tidak perduli.
"Teserah kau, jika kau tidak perduli, aku akan mengatakan pada ayah mu, jika kau pergi tanpa berpamitan padaku saat melihat gedung.."Ancam Raga yg sudah tau kelemahan Gadis..
"Wow kau sangat pintar dalam bersilat lidah ya, bukan hanya fisikmu yg tidak sempurna, ternyata kau juga pintar dalam berbicara.."Hinanya tanpa takut menyakiti perasaan orang lain.
"Aku belajar dari mu.
"Kau-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Lestari Lestari
semangat
2022-02-25
0
Wisye Palijama
Benar" ya tu Gadis, mulutnya berbisa tp setelah menikah dibikin bucin sj thor.
2021-07-04
0
Triiyyaazz Ajuach
byk byk sabar raga
2021-05-14
0