Bagas memarkirkan motornya di garasi rumahnya. Hatinya senang, dia berjalan dengan senyum mengembang di bibirnya.
"Duh yang habis ketemu sama tunangannya" Suara seorang laki laki yang tidak asing terdengar oleh Bagas.
"Raka? Beneran lo kan mbel?" Mata Bagas mendapati temannya tengah bersantai di ruang tamu bersama kedua orang tuanya.
"Kamu ini ya Gas, masa temen ganteng paripurna begini dibilang gembel"
"Aaaahh, gue kangen loooo, mau pelukkkkk" ucap Bagas manja
"Jijyk gue sama lo. Tante, ini anaknya cepetan dicariin orang pinter biar sembuh sakit jiwanya. Masa tiap ketemu kayak begini"
"Hahaha, dia udah punya obatnya Ka, lihat itu dateng senyum sendiri" kata Ayah menggoda Bagas
Bagas duduk di samping Raka
"Sumpah mbel, gue gak percaya. Kenapa lo bisa disini? bukannya masih satgas kan di kalimantan?"
"Gue ambil cuti. Mau pindah kesana aja gue. Betah gue disana"
"What? Pasti ada apa apa nih. Gak mungkin seorang gembel mau pindah di pulau yang dulu dia sendiri nolak saat ditugaskan kesana"
"Lo tau aja. Hahaha"
"Ayah sama ibu ke dalam aja ya. Kalian lanjut ngobrolnya" Ibu mengajak Ayah meninggalkan Bagas dan Raka.
"Oh iya tante, tante sama komandan besar istirahat aja. Nanti Raka nginep ya tante"
"Iya, kamar tamu udah tante siapkan"
"Makasih tante"
.
"Jadi beneran lo mau pindah kesana?"
"Iyalah, gue udah ngajuin surat pindah. Aaahhh, ternyata ini rasanya jatuh cinta"
"Hahaha, hoek, gue geli lo bilang cinta. Seorang Raka jatuh cinta? Seriusan lo? Secara nih ya, lo kan alim gak bakalan pacaran kalo gak nikah duluan"
"Masih inget aja lo, terharu gue. Jadi pengen peluk"
"Najissss. Jadi siapa yang bisa bikin seorang Raka jatuh cinta?"
"Nanti kalo lo ketemu sama dia, gue kenalin. Aah, bayangin aja hati gue gak karuan. Eh, lo sendiri gimana? Hati lo masih pengen sama Nisa?"
"Entahlah, lo tau sendiri gue sama Nisa gimana"
"Udah lah, sama Anin aja. Cantik gak kalah sama Nisa, Anin bisa dibilang cerdas bro. Penampilan juga oke. Apa kurangnya? Jadiin beneran kenapa? Gak usah pura pura"
"Ssstt, lo kalo ngomong pelanin dikit dong. Ketahuan nyokap ****** gue"
.
Ibu yang lewat dari dapur mendengar pembicaraan mereka. Ibu bingung dengan yang dikatakan Bagas dan Raka. Ibu bergegas menuju ke kamar dan menceritakan semuanya ke Ayah
"Ayo lah yah, bantuin ibu"
"Udah lah bu, gak usah. Kalo pun mereka bohong, mereka bakal tetep ayah jodohkan"
"Tapi ibu gak suka dibohongi yah"
"Jujur deh bu, sebenernya ibu merestui gak kalo Bagas sama Anin? Dan jika mereka meminta maaf, ibu masih pengen Anin jadi mantu ibu kan?"
"Ya ya kan gak semudah itu Yah. Dibohongi gak enak rasanya lho"
"Dan membohongi lebih berat bu. Ayah sudah pernah mengalaminya. Jadi ayah tetep No untuk bantu ibu"
"Iiiih, ayah ih, ibu cuma pengen tau aja yah. Gak lebih. Ibu juga pengen Anin jadi mantu kita. Itu janji kita sama Almarhum"
"Untung lah kalo ibu masih ingat. Ya sudah nanti ayah minta tolong pak agus cari tahu tentang Anin"
"Makasih Ayah" Ibu memeluk ayah
"Tapi inget ya, gak boleh benci sama Anin"
"Siap komandan!" kata ibu sambil memberi hormat kepada Ayah.
.
Malam berganti pagi. Raka membangunkan Bagas untuk sholat.
"Anterin gue ke bandara ya. Gue kan besok udah harus tugas"
"Cepet banget si lo pergi Mbel, gue kan masih kangen"
"Udah deh Nyet, masih pagi nih. Jangan bikin gue muntah ya"
"Gak usah pake ngedipin mata juga kali Mbel. Eh penerbangan jam berapa? Mau ketemu Anin gak?"
"Weiiitsss, ada yang cemburu gak nih kalo gue ketemu sama Anin? Pesawat gue jam 10 Nyet. Oke deh gue mau ketemu Anin"
"Hahaha, gak bakalan dia jatuh hati sama lo mbel. Lo sama gue gantengan gue kemana mana" Bagas menyombongkan dirinya
"Iya deh iya. Iyain aja udah"
"Hahahah"
.
Ibu menyiapkan sarapan seperti biasanya. Ayah sudah duduk di kursi makan menunggu Bagas dan Raka. Tak lama yang ditunggu pun datang. Mereka makan seperti biasa. Hening. Tanpa obrolan.
Selesai makan Bagas bergegas mengeluarkan motornya.
"Kamu gak kerja Gas?" Tanya Ayah
"Ayah ini gimana sih sahabat Bagas datang dari kota antah berantah loh Yah, masa Bagas gak memperlakukan dia bagai raja, hari ini Bagas ijin. Urusan keluarga"
"Oh emang kamu udah berkeluarga? Kok ayah lupa ya? Kamu kan masih asik meratapi kisah cintamu yang lalu"
"Ayah ni selalu bahas masalah itu"
"Lhoh iya lah, benar kata Ayah kan? Memang udah saat nya kamu move on. Anin itu kalo kayak buah, udah mateng lah. Ayah kan mau itu tu"
"Apa sih Yah, gak jelas deh"
"minta dikasih cucu ya Om?"
"Tau aja Ka, sayangnya yang dikode gak peka"
"Tenang aja om, otw calon mantu abis itu produksi cucu"
"Mulut lo ya Mbel, lo kira Anin mesin, produksi cucu"
"Hahahah" Ayah dan Raka tertawa bersama
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
💞 Rina 💞
sumpah cerita nya mama bagus semua,, tapi sayang yg komen & like dikit kenapa yaa🤔🤔🤔
2021-12-25
1
Siti Aisyah
seneng....gaya bahasa nya enak gak pura.pura hehhehe
2021-12-13
0
Jumadin Adin
pangkatnya Bagas apa ya thooor???
2021-10-05
1