Tunangan Bayaran
Tempaan hidup yang keras membuat Anindya Wijaya berpikir bagaimana caranya agar tetap bisa bertahan hidup. Hidup sendiri, tanpa dampingan orang tua yang telah begitu lama meninggalkannya seorang diri di dunia ini.
Percuma punya saudara, toh mereka menganggapnya sebagai beban. Anindya yang biasa disapa Anin bekerja apapun demi kehidupannya. Salah satunya adalah pacar sewaan.
Pekerjaan yang aneh tapi mampu mencukupi kebutuhan hidup serta biaya kuliahnya. Anin yang saat ini sedang berusaha untuk menyelesaikan kuliahnya di jurusan DIV Kebidanan mau tidak mau harus melakukannya.
"Eh, ada email masuk nih. Haseeeekkkk klien baru..." gumam Anin sembari membuka emailnya.
Matanya melotot hampir keluar membaca email yang baru saja masuk.
"Hah? jadi tunangan? Aduh terima nggak ya? kalo ditolak sayang, lagi butuh buat bayar semester akhir"
"Alamaaakkk, ini orang pasti tajir. mau bayar gue 5 juta buat 2 bulan? Busyet daaahhh" kata Anin
Tanpa Anin sadar, sepasang mata yang dari tadi memperhatikannya. Dosen yang sedang mengajar kelas Anin meradang melihat tingkah mahasiswanya.
"Anin!! Kamu tahu ini jam kuliah?!!" Kata Bu Mayang, Dosen jurusan kebidanan itu dengan kesal.
"Bu Mayang, tolong kembalikan Hp saya bu? janji gak akan diulangi lagi" kata Anin sambil mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V.
"Akan saya kembalikan, tapi tugas makalah tentang materi hari ini harus kamu kumpulkan 2 hari lagi!!"
"Yah bu, temen yang lain seminggu masak saya 2 hari bu, please?" sambil mengerlingkan matanya
"Udah sih Nin, nurut aja daripada nambah hukuman lo" sahut Tari teman seangkatan Anin
"Mau atau tidak?" tegas Bu Mayang
"Baik, baiklah bu. Saya minta maaf karena tidak memperhatikan ibu. Saya akan mengumpulkan 2 hari lagi bu" jawab Anin
"Baiklah, materi jam ini sudah habis. Silahkan jika ada yg ingin bertanya. Tidak ada?" kata Bu Mayang mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kelas.
"Baiklah, karena tidak ada yang bertanya mari kita akhiri, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Bu Mayang menutup kelas
"Waalaikum salam bu" seru semua teman sekelas Anin.
.
.
.
"Nin, kantin yuk" ajak Tari
"Lo kesana dulu deh, ntar gue nyusul. Ngambil hp dulu gue..."
"Gue temenin deh" sahut Tari
"Makanya, kalo lagi kelas tu jangan sok!" Sahut Ana.
"Gue gak butuh jawaban lo nenek lampir" Anin melangkahkan kakinya sembari menjulurkan lidahnya ke Ana.
Ana adalah teman sekelas Anin yang tidak suka dengannya. Pasalnya, Ana selalu kalah dalam hal apapun jika itu sudah berhadapab dengan Anin.
"Awas aja lo!" seru Ana setengah berteriak
.
.
.
" Tadi lo ngapain sih Nin, sampe Bu Mayang deketin Lo nggak tau" Tari tahu betul sahabatnya tidak suka diganggu saat sedang materi
"Hehehe, itu... Anuuuuu.... ehhhh, nanti deehh gue jelasin. kalo udah waktunya" jawabnya sambil nyengir. Tari hanya tersenyum dengan jawaban Anin.
Mereka berjalan menuju ruang dosen
.
.
tok tok
"Permisi Bu, Mau bertemu dengan Bu Mayang"
"Oh, ya silahkan masuk mbak. Bu Mayang ada di meja nya." timpal Bu Rani. Bu Rani adalah Ka Prodi DIV kebidanan dan Bu Mayang adalah Wakil Ka Prodi nya.
Anin melangkahkan kakinya dengan ragu, wajahnya pucat karena takuy. Pasalnya dia tahu bagaimana Bu Mayang jika sedang kesal.
" Permisi bu..." kata Anin ragu
"Duduk Nin, kenapa? mau ambil hp?" kata Bu Mayang yang masih sibuk dengan laptopnya
"Hehe, iya bu. Maaf ya bu?" Anin memohon dengan wajah memelas
"Tidak ada lain kali ya Nin, ini pertama dan terakhir. Kamu tahu sendiri gimana peraturan di kelas saya. Kamu itu sudah mau lulus DIV kebidanan, masa main hp mulu. Ya sudah nih hp kamu saya kembalikan, tapi ada syaratnya...."
Anin sudah menduga, tidak mungkin seorang Bu Mayang.
"Apa bu?" tanya Anin tanpa ingin basa basi
"Kamu harus nari dan nyanyi di depan ruang dosen sampai jam pulang" jawab Bu Mayang nyengir
Anin melongo, mulutnya menganga sampai matanya pun ikut melotot. Pasalnya ruang Dosen sebelahan dengan kelas perawat.
"Bu, nggak ada hukuman lainnya? cuci mobil ibu aja deh, kan lagi musim hujan biar makin kinclong gitu bu" Anin mencoba bernegosiasi.
"Kalo gak mau gak papa sih, biar hp nya buat saya aja" jawab Bu Mayang sambil memainkan hp Anin
"i iya bu, sa saya mau" Anin menjawab ragu. pikirannya sekarang amburadul.
"bagaimana jika dia tau?" gumam Anin dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Suprihatin
mengikuti Thor, semoga seru cerita nya karena terus muncul di berand☺️🤭🤔
2023-05-01
0
Betty Daffa
untuk kesekian kalinya... mampir lagi .... kangen Anin 🥰🥰🥰
2022-09-11
0
Neng Win
masih nyimak
2022-08-06
0