Anin membantu Tari menyiapkan ruang untuk sidang. Waktu sudah menunjukkan pukul 13.50 WIB. Setelah semua siap, Tari segera menghubungi dosen yang akan menguji nya.
"Jangan tegang, kayak sidang perdana aja sii"
"Tetep aja lah Nin, grogi gue. Sendirian pula"
"Eh, itu para dosen. Masuk gih. Semangat ya. Semoga berhasil"
Tari memasuki ruangan bersama para dosen penguji. Anin menunggu di luar ruangan dan memilih mempelajari tugas akhirnya juga.
Klunting
Bagas : kamu berantem sama Ana?
Me : iya, Mas Bagas tahu dari siapa?
Bagas : Dia chat mas, katanya aku suruh ngedidik kamu biar jadi calon bini yang bener
Me : Wkwkwk, dasar aneh itu anak. Dia cemburu itu makanya ngajakin perang
Bagas : Bar bar juga ya 😂
Bagas : Kalo dia nyerang kamu duluan jangan mau kalah 💪💪
Me : lhaaah, gimana sih. Bukannya ngelarang malah mendukung 😅
Bagas : seru kalo lihat ada yang berantem. Besok kalo mau ribut bilang dulu, mau jadi penonton 😆
Me : 🙄
.
.
.
Anin sedang mempersiapkan semua materi untuk sidangnya besok. Dia berada di ruang tamu rumahnya sambil melihat laptop dan menguyah camilannya. Hp nya bergetar, ada panggilan masuk
Drrrt drrtt drrt
"Paman? Assalamualaikum paman"
Waalaikum salam, Anin kenapa kamu gak bilang kalo uang yang paman kasih diambil lagi oleh bibi mu?
"Gak papa paman, kan Anin sudah bilang kalo Anin punya uang dan tabungan Anin cukup paman"
Besok paman kirimkan lagi lewat rekening saja biar bibi mu tidak tahu
"Tidak usah paman, sungguh. Anin tidak ingin bibi makin benci sama Anin. Jadi tolong paman stop memberikan uang ke Anin"
Paman minta maaf Nin, tolong maafkan bibi mu juga
"Tanpa paman minta Anin sudah memaafkan bibi. Paman telpon nya disambung lain kali ya. Maaf, Anin sedang belajar untuk materi ujian besok"
Baiklah, jika ada apa apa tolong hubungi paman
"Ya paman, assalamualaikum"
Waalaikum salam
Anin melanjutkan belajarnya. Tak terasa waktu semakin larut. Anin mengakhiri belajarnya membereskan laptop dan materinya. Anin memutuskan untuk tidur. Dia menarik selimutnya dan mulai menelusup di balik selimut.
.
.
.
Sama seperti Tari kemarin, sekarang giliran Anin yang maju sidang. Setelah 1 jam melakukan sidang Anin keluar dengan wajah sumringah.
"Gimana?" tanya Tari antusias
"Plongg, lancar dong"
"Syukur deh, nge mall yuk. Pengen nge refresh otak gue"
"Ayok, tapi bentar. Lihat hasil SKD CPNS dulu"
Anin mengeluarkan hp dan segera mengetik sesuatu. Dia mencari hasil tes nya. Menscroll dari atas mulai mencari namanya. Dan ternyata dia lolos
"Aaaahhhhh, alhamdulillah gue lolos Ri" mata Anin berkaca kaca karena senang
"Alhamdulillah, belajar lo. Biar SKB lolos juga. Jadi bidan desa di pedalaman"
"Harus dong"
"Kuy lah jalan sekarang"
.
.
.
Sampai di mall Anin dan Tari langsung menuju tempat pakaian, mereka memilah dan memilih sangat lama. Tahu sendiri kan jika perempuan sudah shopping. Tak terasa hampir 2 jam mereka memilih tapi tidak mendapatkan apa apa.
"Ri, makan yuk. Laper nih"
"Ayok, makan dimana"
"Situ aja, pengen bakso gue" Anin menunjuk tempat makan yang menyediakan makanan keinginannya.
.
.
.
"Silahkan mbak bakso nya"
"Makasih mas" sahut Anin dan Tari bersamaan. Mereka melahap makanannya tanpa sisa.
"Pulang yuk Nin, bokap mau berangkat lagi nih ke Surabaya"
"Yuk, udah pegel juga ni kaki milih milih gak dapat apapun"
"Hahaha, kan cuci mata"
Anin dan Tari berjalan menuju parkiran. Saat melihat mobil yang tempo hari menjemput Adit, Anin menghentikan langkahnya. Dia ingin tahu siapa pemilik mobil itu.
"Eh Ri, gue ke toilet bentar ya. Lo tunggu di mobil aja"
Anin meninggalkan Tari dan melihat kemana mobil itu parkir. Tidak sulit untuk menemukannya hanya berjarak 5 mobil dari tempat Tari parkir.
Anin bersembunyi di balik mobil lainnya. Dia semakin penasaran. Ketika pintu mobil di buka keluarlah seorang ibu ibu yang sangat ia kenal. Dari pintu lain Adit keluar. Anin sedikit bingung. Dia masih memperhatikan
"Ayo sayang, mau makan dulu apa langsung belanja"
"Makan dulu aja ya Yank, laper habis kuliah" jawab Adit
Anin yang masih bersembunyi di balik mobil tak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.
"A a apa, Yank? Sayang? Ini kuping gue kenapa siiihh?"
Anin tidak menyadari bahwa orang yang di intai nya sekarang sudah masuk dalam mall. Dia masih bingung. Pikirannya sudah kemana mana. Tari yang dari tadi menunggu Anin lama memutuskan untuk mencari nya. Belum sempat Tari turun dari mobil, Anin sudah menghampirinya.
"Lama amat si, boker apa kebelet sih?"
"Maaf, antrinya lama" Anin berada di kursi penumpang. Dia memilih untuk diam dan ingin memastikan terlebih dahulu apa yang baru saja dilihatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Gina Savitri
Wow..anin shik shake shock tau adit pacaran sama tante2..mungkin tante2 itu yg bayarin uang kuliahnya adit
2024-09-19
0
Winar hasan
salah satu dosen ny kah???bu mayang???cm nebak....
2022-11-25
0
Lailatul Mufida
Adit pacaran ma tante-tante, tp kayaknya anin kenal ma tu ibu... siapa ya🤔🤔🤔
2022-01-15
0