seorang anak kecil sedang berlatih jurus pedang dengan sebatang pedang kayu. gerakan pedangnya begitu gesit bahkan menimbulkan angin, sehingga lilin lilin yang menyala di selingi ruang itu telihat bergerak mengikuti gerakan pedang anak tersebut.
sementara itu disamping kiri ruangan terlihat seorang kakek tua sedang duduk bersemedi sambil memperhatikan gerakan anak kecil itu. terkadang kakek itu memberikan petunjuk pada anak itu.
sementara itu Diding ruangan terlihat seperti kristal yang indah karena pantulan cahaya lilin yang bergerak. dinding tersebut telihat membeku sehingga suhu dalam ruangan itu pun sangat dingin.
udara dingin dalam ruangan itu dapat membekukan air dalam tempat minum kakek dan anak itu. tetapi suhu dingin tersebut terlihat tidak berpengaruh pada keduanya.
semakin cepat gerakan anak itu. bayangan pedang yang tercipta dari pedang anak itu bertambah menjadi 2 pedang. terlihat kabut tipis keluar dari ubun ubun anak itu.
anak itu adalah anak Ong Bai, ia bersama kakek pelayan terjebak longsoran salju dalam lubang rahasia.
setelah beberapa kali mengulangi gerakan itu akhirnya kakek menghentikan latihan nya.
"cucuku latihan hari ini sudah cukup, beristirahatlah".
"kakek apakah jurus ini sudah berhasil aku peragakan dengan sempurna?"
"jurus itu sudah sempurna cucuku. hanya masih kurang tenaga. semakin banyak tenaga dalam kamu gunakan maka semakin banyak pula bayangan pedang yang akan tercipta"
"berarti saya harus belajar menghimpun tenaga dalam yang banyak kakek".
"benar cucu ku, namun kondisi tubuhmu amat aneh. kamu suda belajar meditasi selama 2 tahun tapi tidak ada sedikitpun tenaga dalam yang kamu miliki".
"mengapa demikian kakek?".
" akupun tidak dapat memahami persoalan ini cucuku. sekarang beristirahatlah. kakek akan masuk kedalam terowongan bawah".
"baiklah kakek".
anak itu pun duduk bersandar pada dinding es dan tertidur nyenyak.
sementara kakek pun berjalan memasuki terowongan bawah dan mulai meneliti dinding terowongan tersebut. sambil bergumam.
" aku sudah meneliti lubang terowongan ini selama 4 tahun namun tidak pernah menemukan jalan keluar. apakah aku dan cucuku harus terkurung selamanya disini"
telihat air mata kakek itu mengalir di pipinya.
akhirnya kakek itu berjalan kembali dan memasuki sebuah kamar. ia duduk dan kembali berpikir.
" aku harus membuat persiapan untuk cucuku, aku merasa hidupku tidak akan lama lagi".
ia mengambil kertas dan alat tulis dan mulai menuliskan semua kepandaian yang dua miliki dalam kertas kertas tersebut.
sementara itu Hong Bai yang tertidur terbangun karena merasakan keanehan dalam tubunya. saat tidur bersandar pada dinding es, ia biasanya merasakan hawa hangat dan dingin bergejolak dalam dirinya.
Hong Bai berpikir ia harus mencari tau persoalan tersebut. Hong Bai mulai bersandar kembali pada dinding tadi sambil memperbaiki posisi tubunya dalam posisi menghimpun tenaga. setelah beberapa lama ia mulai merasakan hawa hangat dan dingin mulai bergejolak dalam tubunya. Hong Bai terlihat kedinginan dan berganti kepanasan secara terus menerus.
terkadang tubunya terlihat seputih kapas dan kadang tubuhnya terlihat seperti bara api.
hal ini terjadi berulang kali.
hampir seharian ia mengalami panas dingin.
tiba tiba ia terbangun karena mendengar bunyi dentuman keras. ini bukan suara gemuruh es yang runtuh ini seperti ada yang berkelahi. Hong Bai pun berjalan perlahan kearah bunyi pertempuran. ternyata kakeknya sedang bertempur hebat dengan seseorang laki laki berjubah merah darah. pukulan pria itu selalu terbungkus cahaya merah darah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
spooky836
ais tu memang tak cair ke. apa kutub utara ke karya ni. buat novel logik akal. jangan plagiat dari komik otak kosong.
2025-05-12
0
hi_coffee
ong bukan hong
2024-02-20
0
hi_coffee
dia bukan dua
2024-02-20
0