Chan Li dan gurunya melihat rumah makan dan memasuki rumah makan itu. ternyata dilantai satu semua tempat sudah terisi sehingga Chan Li mengajak gurunya menuju lantai dua rumah makan.
namun ternyata semua tempat dilantai dua juga terisi penuh, terpaksa Chan Li dan gurunya berbalik untuk turun kembali, namun tiba-tiba seorang pelayan menghentikan mereka.
" maaf, nona berdua dipersilakan duduk dimeja nomor 3" kata pelayan
" apa matamu buta, meja itu sudah terisi" hardik Chan Li dengan kesal.
" betul nona, namun Tuan muda itu menginjinkan nona berdua untuk duduk disana, karena Masi ada kursi kosong"
" sudahlah Chan Li, tidak usa marah-marah"
" guru, apakah kita harus bergabung dengan mereka, sepertinya mereka bukan orang baik baik"
" tidak perlu berprasangka dulu, lagian kita hanya ingin makan"
" baiklah guru, maaf"
Chan Li dan gurunya diantar oleh pelayan itu kemeja 3.
" terimakasih, sudah mau berbagi tempat dengan kami" kata tetua ke9 kepada kedua pemuda tersebut
" mari, silakan duduk. tidak usa sungkan, kebetulan Masi ada tempat kosong" kata sala satu pemuda tersebut
Chan Li pun memesan makanan dan sambil menunggu pesanan, dia mencoba berkomunikasi dengan kedua pemuda tersebut.
" mohon maaf jika kami mengganggu " kata Chan Li
" kami tidak terganggu sama sekali nona. Mala kami merasa terhormat bisa makan semeja dengan tokoh-tokoh perguruan cahaya langit" sahut sala satu pemudah
" saudara sungguh mengejutkan, dari mana saudara tau kami dari perguruan cahaya langit" kata tetua 10 dengan penuh selidik
" perguruan cahaya langit sangat terkenal sehingga mudah dikenali" kata pemuda itu
" betul adik Hong, mereka terkenal suka membuat keributan" sahut teman pemuda itu dengan sinis
" jaga mulutmu, sejak kapan kami membuat keributan" bentak Chan Li
" mohon maafkanlah kakak saya ini dia sering keceplosan dalam berbicara sehingga menyinggung anda berdua"
" sudahlah Chan Li" kata tetua ke10
Chan Li sudah tidak bisa menahan kesabarannya namun mendengar perkataan gurunya dia hanya bisa menahan emosi. tak lama kemudian pelayan sudah membawa pesanan mereka.
mereka pun menikmati makanan mereka tanpa berbicara, sehingga suasana pun menjadi sunyi. tak lama kemudian merekapun selesai makan. ketika Chan Li hendak berbicara pada kedua pemuda itu empat orang pemuda berjalan menuju mereka. dipunggung mereka masing-masing tergantung pedang berwarna hitam.
" nona Chan li, sungguh aku sangat beruntung bisa bertemu disini" kata seorang pemuda yang merupakan pimpinan dari mereka
" tong bu, aku tidak mau berurusan dengan mu. jangan ganggu aku" sahut Chan Li dengan ketus
" Chan Li, siapa pemuda ini" tanya tetua9
" nona yang manis, perkenalkan aku, tong bu murid pedang hitam. dunia persilatan menjuluki aku dengan pedang bayangan hitam"
" jaga sopan santunmu tong bu, ini guruku"
" gurumu, sungguh keberuntunganku sedang baik hari ini"
" apa maksudmu anak muda" kata tetua ke10 dengan nada tidak suka
" salam hormat untuk tetua ke10 perguruan cahaya" kata tong bu sambil membungkuk
" adik Hong, aku merasa mual" kata salah satu pemuda yang duduk bersama Chan Li dan gurunya
" kakak Tiau, berhentilah mencari masalah" sahut temannya
ternyata yang mengundang Chan Li dan gurunya bergabung dimeja3 adalah Hong Bai dan Tiau shi.
" hei.. kunyuk diamlah" bentak tong bu
" baiklah kunyuk, aku diam, silahkan bicara" sambung Tiau shi
tong bu kembali menghadap tetua kesembilan tanpa menghiraukan Tiau shi karena tidak memperhatikan perkataan Tiau shi. sementara itu Chan Li dan Hong Bai tersenyum bahkan Chan Li sampai tertawa cekikikan.
" tetua, aku sudah lama mencari tetua" kata tong bu
" untuk apa anda mencari saya"
" saya hendak melamar Chan Li menjadi istri saya"
" apa.... melamar aku, kamu gila yah. sejak kapan aku menjalin hubungan dengan kamu"
" hahaha tontonan menarik " kata Tiau shi sambil terbahak-bahak.
" maaf anak muda lamaran mu aku tolak, muridku tidak menyukaimu"
" belum pernah ada orang yang menolak aku tetua, suka atau tidak suka Chan Li akan menjadi istri aku"
" tong bu, jangan berpikir aku takut padamu" kata Chan Li sambil berdiri
" maaf Tuan dan nona, mohon jangan buat keributan didalam rumah makan, saat ini ada banyak pelanggan yang sedang makan" kata seorang pelayan
namun tiba-tiba Tiau shi memberi isyarat pada pelayan itu untuk menjauh. pelayan itupun langsung meninggalkan mereka. Hong Bai hanya diam memperhatikan tetua ke10 sedangkan tetuake10 Mala memperhatikan Tiau shi yang menyuruh pelayan pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
dewa_curhat
tetua ke 9 lg berlatih. yg lg jalan ke kota tetua ke 10
2023-03-25
0
mochamad ribut
up
2023-03-22
0
mochamad ribut
lanjutkan
2023-03-22
0