Setelah getaran berakhir, ruangan pun berangsur angsur terang. tetua ke8 dan 9 terkejut ternyata mereka sudah berada ditempat yang berbeda.
" adik ke10, tempat apa ini" Kata tetua ke9
" ini adalah tempat aku berkati bersama guru, dan disinilah, tempat kesepuluh oil abadi" kata tetua ke10
" jadi inilah tempat keramat perguruan kita" kata tetua ke8
" benar kakak sekalian, inilah ruangan keramat yang kalian cari selama ini"
" sejak kapan adik mengetahui tempat ini"
" sejak guru Masi tinggal disini kakak, guru sering melatih aku ditempat ini"
" mengapa adik merahasiakan tempat ini dari kami"
" gurulah yang memintaku untuk merahasiakan tempat ini dari kakak sekalian"
" kalau demikian pesan guru, mengapa adik menunjukan tempat ini kepada kami"
" aku menunjukannya pada kakak berdua karena aku sudah percaya pada kalian"
" apa maksud perkataan adik"
" guru mencurigai salah satu dari kita berhianat, karena sebenarnya guru diracuni didalam perguruan"
tetua 8 dan 9 terkejut mendengar penjelasan tetua 10. mereka semakin kagum dan hormat pada tetua kesepuluh.
" adik kamu sungguh luar biasa, kamu selama menanggung semua beban ini sendiri, ijinkanlah aku dan adik ke 9 membantu mu"
" benar kata kakak, ijinkanlah aku dan kakak ke8 membantumu"
" tentu saja, jika aku tidak mengijinkan kalian membantuku maka tidak mungkin aku menunjukan tempat ini" kata tetua ke10 sambil tersenyum
" apa yang harus kami lakukan adik"
" pelajarilah semua jurus yang tertera di dinding ruangan ini, terkecuali jurus hukuman cahaya langit."
setelah meminta tetua 8 dan 9 berlatih, tetua 10 menggeser patung Buddha di hadapannya kemiri dan ruangan itupun secara perlahan semakin terang. petunjuk petunjuk jurus cahaya langit mulai terlihat dalam gua tersebut. tetua ke8 dan 9 terbengong melihat semua keajaiban itu.
" kakak sekalian, aku melarang kalian mempelajari jurus hukuman cahaya langit karena dapat menimbulkan luka dalam yang berbahaya. aku tidak dapat menggunakan tenaga dalam karena kesalahan dalam berlatih jurus itu"
" adik, kalau memang jurus itu susah dipelajari, maka bagaimana jurus itu bisa dikuasai pemilik paviliun senjata sakti"
" itulah yang membuat aku memastikan kondisi naga cahaya tadi, kakak"
" lalu apa yang akan adik lakukan"
" aku akan mengunjungi paviliun senjata sakti, untuk menemui pemilik jurus itu, sedangkan kakak berdua berlatihlah dalam ruangan rahasia ini sampai kalian menguasai semua jurus ini"
" adik, bagaimana mungkin kami membiarkanmu pergi keluar perguruan dengan kondisi tanpa tenaga dalam"
"tenang saja, aku akan pergi dengan Chan Li sedangkan Chan er akan menemani kalian disini. semua kebutuhan makan kalian akan diatur oleh Chan er"
" baiklah adik, berhati-hatilah"
tetua ke10 dan muridnya Chan er keluar dari Ruangan Rahasia. sedangkan tetua ke9 dan Tetua ke8 sudah mulai berlatih.
sementara itu diruang pengobatan tetua pertama, tetua ketiga dan tetua keempat sementara berusaha menyembuhkan naga cahaya dengan menggabungkan tenaga dalam mereka, namun kondisi naga cahaya tetap tidak sadarkan diri. hal ini membuat tetua pertama mulai terbakar amarah.
" adik ke3 dan ke4 kita sudah berusaha menyembuhkan luka dalam murid ku tapi tidak berhasil, menurut mu siapa lagi yang dapat menyembuhkan dia" kata tetua pertama
" sepertinya hanya pemilik paviliun senjata sakti kakak" kata tetua ke4
" kakak, menurut aku kita harus minta bantuan rajawali sakti atau pengemis selatan"
kata tetua ke3
" pengemis selatan tidak akan menolong kita jika kita tidak berdamai dengan adik kedua"
" kalau begitu harapan kita hanya rajawali sakti, adik ke 3 temui dia dan minta bantuannya"
" baik kakak pertama"
" adik ketiga perintahkan Dewi racun untuk menyelediki pemilik paviliun senjata sakti"
" baik kakak"
setelah kedua adiknya meninggalkan tetua pertama, dia pun duduk termenung sambil menyaksikan tabib perguruan mengoleskan berbagai ramuan pada sekujur tubuh naga cahaya.
Dalam hutan tak jauh dari perguruan cahaya langit. terlihat tetua ke10 dan Chan Li berjalan santai sambil bercakap cakap.
" guru mengapa guru membiarkan paman guru berdua mempelajari harus diruang rahasia"
" kita akan membutuhkan mereka, jadi Meraka harus kuat"
" lalu apa tujuan guru menemui pemilik paviliun senjata sakti, apakah ada hubungan dengan luka guru"
" benar muridku, jika dia menguasai jurus hukuman cahaya langit maka dia pasti dapat menyembuhkan luka aku"
" bagaimana jika dia menolak"
" dia tidak memiliki alasan untuk tidak menolongku, dia pasti memiliki hubungan dengan kakek gurumu Dewa Cahaya"
" mustahil guru, kakek guru sudah meninggal 100 tahun lalu, sedangkan dia baru berusia 19 tahun"
" memangnya kamu berusia berapa tahun, 19 tahun juga kan. kamu juga menguasai jurus jurus Kakek gurumu"
" apakah guru tidak takut orang itu akan merebut kursi pimpinan perguruan kita"
" hahahaha buat apa aku takut. aku malah berharap demikian, agar semua kericuhan di perguruan akan berakhir"
" jangan bilang kalau guru memiliki niat untuk mengajaknya ke perguruan"
" ya, memang itu tujuan utamaku"
" guru pemikiran mu sungguh luar biasa"
" sudahlah tidak usa membicarakan hal itu lagi, kita sudah mau memasuki kota, kita harus mencari rumah makan, perutku sudah mulai berbunyi"
" baiklah guru"
tetua ke 10 dan Chan Li mulai berjalan menuju rumah makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Zoid Yudi Wibowo
piye thor kok mlenceng di ch sebelumnya 35 th sekarang kok 100 th
2023-05-02
0
mochamad ribut
lanjut
2023-03-22
0
mochamad ribut
up up up ⚡🔨
2023-03-22
0