Suasana di perguruan cahaya langit semakin panas. tetua ketiga, keempat memilih bergabung dengan tetua pertama sedangkan tetua kelima, keenam dan ketujuh bergabung dengan tetua kedua.
tetua kedelapan dan tetua kesembilan memilih tidak ikut campur dalam kompetisi pemilihan ketua. sedangkan tetua kesepuluh memilih tidak peduli.
tetua sembilan dan delapan tampak sedang duduk di bawah pohon disamping ruangan iduk perguruan sambil bercakap cakap.
"adik kesembilan, kita harus mengunjungi adik kesepuluh"
"untuk apa kita mengunjunginya kakak"
"kita harus berusaha membujuknya untuk mendamaikan kakak pertama dan kedua, jika tidak perguruan ini akan hancur"
" sepertinya usaha kita akan sia dia. adik kesepuluh tidak akan mau terlibat dalam kompetisi"
" kita tidak membujuk adik untuk memihak sala satu dari mereka, tapi kita bujuk dia agar bergabung bersama sama dengan kita, untuk mendamaikan Meraka"
" baiklah kakak. tapi apakah kita memiliki kemampuan untuk itu"
" adik , sesungguhnya yang menjadi tetua pertama adalah adik kesepuluh"
" jadi selama ini rumor tentang adik kesepuluh benar"
" ia, hanya adik kesepuluh yang berhasil menguasai jurus cahaya langit hingga tingkat 7. namun adik terluka dalam perebutan warisan dewa cahaya 30 tahun lalu sehingga sampai sekarang dia tidak dapat menggunakan tenaga dalamnya"
" jadi yang menyelamatkan kitab cahaya langit dari kelompok kelelawar dara adalah adik kesepuluh"
" benar, adik kesepuluh adalah pendekar bertopeng itu"
" luar biasa, mengapa kakak menyembunyikan semua kenyataan ini"
" aku menyembunyikan semua ini atas permintaan adik kesepuluh"
" tapi apa alasan adik kesepuluh menyembunyikan semua ini"
" aku sudah perna mendesaknya untuk memberitahu alasan namun dia menolak dengan alasannya belum waktunya"
" baiklah kakak, mari kita ketempat adik kesepuluh"
" baiklah adik"
tetua kedelapan dan tetua kesembilan berjalan menuju ke tempat kediaman tetua ke sepuluh. ketika melewati ruang perawatan perguruan mereka hampir bertabrakan dengan murid tetua pertama yang menggotong naga cahaya memasuki ruang pengobatan. tetua ke delapan dan sembilan penasaran siapa yang melukai naga cahaya sehingga merekapun memasuki ruang pengobatan.
tabib perguruan terlihat sibuk memeriksa keadaan naga cahaya. dia tidak dapat menemukan penyebab naga cahaya tidak sadarkan diri. sehingga dia menyimpulkan bahwa naga Cahaya menderita luka dalam. tetua ke sembilan memegang nadi naga cahaya untuk memastikan keadaan naga cahaya.
tampak Waja tetua kesembilan langsung pucat dan bertanya.
" berapa usia orang yang melukai naga cahaya" tanya tetua ke sembilan pada adik seperguruan naga cahaya.
" usianya sekitar 19 tahun tetua"
" tidak mungkin, apakah kamu yakin"
" sangat yakin tetua"
" siapa orang itu"
" dia adalah pemilik paviliun senjata sakti"
" paviliun senjata sakti? apakah kalian melupakan larangan perguruan?"
" ampun tetua, kami hanya mengikuti kakak naga cahaya"
" sudahlah tetua sembilan, bukankah kita masih punya urusan lain yang penting"
" baiklah kakak, mari kita kunjungi adik"
" salam hormat untuk kakak ke8 dan 9"
tiba tiba tetua kesepuluh sudah muncul dibelakang mereka disertai dua orang muridnya.
" salam adik, kamu tidak pernah berubah, selalu bersifat formal terhadap kami" kata tetua kedelapan
" habis saya harus bagaimana, sebagai adik sudah seharusnya saya memberi hormat pada kakak sekalian" kata tetua ke10 sambil tersenyum
" apa yang membuat adik ke10 datang kesini" kata tetua ke9
" aku hanya mau memastikan laporan kedua murid ku"
kata tetua kesepuluh sambil melangkah ketempat naga cahaya dan langsung memegang nadi ditangan kiri naga cahaya. lalu raut terkejut dan juga senang langsung terpancar diwajanya.
" adik kesepuluh apa hasil pemeriksaanmu" kata tetua kesembilan
" hasilnya sama dengan Kaka ke9 tadi" kata tetua ke10
" maksudmu jurus hukuman cahaya langit"
" benar kakak"
" hukuman cahaya langit, apakah adik berdua tidak salah"
tetua kesembilan dan kesepuluh mengangguk secara bersamaan. kemudian tetua kesepuluh memberi isyarat kepada mereka berdua untuk mengikutinya.
mereka terus berjalan menuju ruangan tetua ke10. stelah sampai dalam ruangan itu merekapun duduk di kursi yang tersedia. termasuk kedua murid tetua kesepuluh. setelah mereka duduk tetua kesepuluh memberi isyarat pada kedua muridnya. lalu tiba tiba lampu ruangan mati dan ruangan bergetar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
mochamad ribut
up
2023-03-22
0
mochamad ribut
lanjutkan
2023-03-22
0
mochamad ribut
up
2023-03-22
1