Di RS Singapura
Dokter sedang memeriksa pasien,karena kemarin dia mengalami drop.tubuhnya semakin kurus dan wajah nya juga semakin pucat. Kondisi nya makin memprihatinkan,dia kritis. Dokter menyarankan agar pasien segera mendapatkan donor hati. Kalau tidak segera mendapatkan pedonor kemungkinan Rendy tidak akan bertahan lama.
Mama nya Rendy tak bisa melakukan apa apa. Dia hanya bisa berdoa agar segera mendapatkan pedonor hati buat Rendy. Mama Rendy juga memikirkan kabar Diana,saat dia menghubungi Diana dan memberi tahu kabar nya Rendy,Diana sampai berteriak dan histeris.
Alex juga mengabari mamanya kalau Diana kemarin pingsan dan mengalami pendarahan. Sampai saat ini Diana belum sadarkan diri.
Mamanya Rendy merasa kasihan pada Diana baru saja menikah sudah banyak cobaan yang menimpa hidup nya. '' kamu harus kuat ya nak,kasian bayi yang ada dalam kandungan mu,pasti dia juga merasakan kesedihan''. Gumam mama Rendy
Mama Rendy menyuruh Alex untuk selalu menjaga Diana. Bagai mana pun juga Diana juga butuh perhatian ,apalagi saat lagi hamil seperti ini.
Alex mengiyakan keinginan mama nya. Karena anak yang di kandung Diana adalah anak kandung Alex. Mana mungkin dia membiarkan nya tersiksa seperti ini. Pasti dia akan merasa sedih..
Hari hari semakin berlalu,Diana juga sudah boleh pulang. Diana di jemput oleh mami nya pulang. Diana tampak sedih, di dalam perjalanan pulang tak henti henti nya dia menitikan air mata. Terlihat wajah Diana semakin sendu.
Diana selalu diam,dia hanya duduk termenung di balik jendela kaca mobil. Melihat pemandangan jalan. Gedung gedung berlarian dengan laju kecepatan mobil.
''mam, boleh kah aku tinggal di apartemen ku. Aku ingin sendiri dan menenangkan hati ini. Aku bahkan tidak di ijinkan untuk menemui suamiku. Aku merindukannya mam,boleh kah mam?''. Diana
Mami Diana menghela napas pelan. Hatinya sakit melihat anak nya seperti ini. Tidak ada semangat hidup,hanya kesedihan yang selalu dia rasakan. '' kamu belum sembuh sayang,mami hanya ingin kamu yang sabar dan tenang. Rendy juga pasti akan sedih melihat kamu seperti ini. Kamu harus semangat nak,jangan sedih. Masih ada keluarga mu yang selalu menyayangimu''.
'' iya mam''. Ucap Diana
Sesampainya di rumah mewah Diana ,Diana langsung masuk dan berjalan menaikin anak tangga ,setelah itu dia masuk ke dalam kamar dan istirahat.
Diana tampak lelah dengan semua ini. Cobaan silih berganti tanpa henti. Dia merindukan suaminya yang kini berbaring lemah. Rendy mengalami koma,hidupnya kini hanya tergantung pada alat medis. Dan entah sampai kapan Rendy akan bertahan.
Tok tok
Suara ketukan pintu terdengar nyaring di kamar Diana. Diana yang sedang melamun terkejut. Dia lalu berjalan menuju pintu,dan di bukanya pintu kamar nya. Saat di buka pintu kamar ada seseorang yang tengah tersenyum padanya.
''hai Di ''. Sapa nya
''hai juga Ki''. Balas Diana
''kamu lesu bnget sih,keluar yuk kita jalan jalan biar kamu nya ga bete kaya gitu. Katanya,orang hamil ga boleh diem di kamar terus nanti strees loh. Kita hevan aja yuk''. Ajak Riki
''aku baru pulang dari Rumah sakit Ki,nanti aja ya akhir pekan. Sekarang aku lelah banget ''. Ucap Diana
'' hemmm... Iya deh,gimana kalau kita ketaman belakang rumah aja. Kita ngobrol di sana yuk. Dari pada di kamar terus kan sumpek Di''. Ajak Riki lagi
Diana mengangguk ajakan Riki. Lalu mereka bergegas pergi ke taman belakang rumah,dan duduk di bangku taman sambil melihat bunga bunga yang sedang menari nari di terpa angin.
'' Ahhh segar sekali,lihat lah Diana bunga bunga itu menari nari. Cantik sekali,dia tampak bahagia sekali ''. Ucap Riki
'' kamu juga harus bahagia Di,seperti bunga bunga cantik itu. Tampak bahagia tanpa beban,kamu boleh sedih tapi jangan berlarut larut dari kesedihan Di,ga baik buat kandungan mu''. Ucap Riki lagi
''iya Ki,makasih''. Ucap Diana
Lalu Riki bercerita panjang kali lebar tentang hidup nya. Waktu dia pergi ninggalin Diana. Dan saat dia kembali ke kota asalnya. Diana sesekali tersenyum dan tertawa buat nya. Sampai tak terasa waktu cepat berlalu. Hari semakin senja udara pun mulai terasa dingin.
Diana meminta Riki untuk makan malam bersama di rumah nya. Karena sudah lama dia tak makan malam bersama lagi. Riki pun tak menolak ajakan Diana. Bahkan mami dan papi nya Diana tak merasa keberatan sama sekali.
''ahhh sudah lama sekali kita ga makan malam seperti ini. Riki juga ga pernah berubah yah,masih asik kaya dulu''. Ucap papi Diana
''om bisa aja''. Ucap Riki
'' kamu tau ga Ki,waktu kamu pamit pergi ke luar kota .Diana sedih sekali,dia jarang keluar rumah loh... Eh pas Diana lulus SMA dia pengen jadi model loh''. Ucap papi Diana
''ahh masa sih om,terus gimana om''. Ucap Riki yang penasaran
'' hahaha ga nyangka loh ki,Diana berbakat juga. Om bangga sama Diana ''. Ucap papi Diana
'' ihhh papi ini,jangan ngomong kaya gitu dong. Diana kan malu pih''. Ucap Diana
''ga papa loh Di,kan aku juga pengen tau kehidupan kamu dulu kaya gimana. Bener ga om ''. Ucap Riki
Obrolan pun berlanjut di ruang keluarga,Diana mulai tersenyum lagi sejak kedatangan Riki ke rumah. Rasa sedih nya pun hilang seketika. Hingga tak terasa waktu sudah mau tengah malam. Riki lalu pamit pulang...
Setelah Riki pulang Diana pergi kekamar nya. Dan membaringkan tubuh nya di atas kasur. Tak butuh waktu lama Diana langsung masuk ke dalam alam mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments