Diana terbangun dari tidur nya,nyawanya belum terkumpul penuh. Dia guling guling di atas kasur sambil bermain dengan selimut nya. Setelah tersadar penuh, dia baru menyadari nya bahwa ini bukan kamar nya. ''ahhh aku dimana ''. Gumam dalam hati
Kemudian Diana bangun dari kasur dan pergi menuju pintu kamar. Dia membuka pintu kamar dan mengintip di balik pintu. '' tidak ada siapa siapa''. Pikir nya
Lalu dia melangkah keluar dengan penampilan yang berantakan karena habis bangun dari tidur. Diana duduk di sopa dan merapikan rambut dan pakaian. Sesekali dia menguap karena memang masih ngantuk.
''ternyata aku ada di dalam ruangan kantor,ko sepi ga ada siapa siapa. Alex kemana ya?ko ga bangunin aku sih tadi''. Guman Diana
Tak lama seseorang masuk ke dalam ruangan itu. Dia melihat Diana yang sedang duduk di sopa. Diana yang tak menyadari ada orang yang masuk ke dalam ruangan. Pikiran Diana masih melayang layang.
Dertt Dertt
Getar ponsel Diana berbunyi menandakan ada yang menghungi nya. Lalu dia menekan tombol hijau untuk menerima panggilan telepon tersebut.
''hallo'' Diana
(--------------)
''iya mah,kabar Diana baik ko mah''. Diana
(-------------)
''sama Diana juga kangen banget sama mama dan kak Rendy ,gimana mah kabar kak Rendy apa sudah lebih baik mah''. Diana
(-----------)
''apa mah. Itu ga mungkin kan mah,pasti ga mungkin kan mah. Kak Rendy kuat mah pasti kak Rendy kuat hiks hiks''. Diana
(----------)
''mahhh pasti kak Rendy bisa bertahan mah,mamah jangan ngomong kaya gitu''. Diana
(--------)
'' tidak mah tidak kak Rendy pasti kuat'' Diana
Ponsel Diana terjatuh dan Diana menangis histeris. Dia berteriak dan memanggil manggil Rendy
Orang yang sedari tadi masuk langsung panik dan menghampiri Diana lalu memeluk Diana agar bisa tenang.
Sekretaris Ken masuk mendengar teriakan Diana. Dia melihat Diana menangis di pelukan Riki.
'' kak Rendy pasti kuat,kak Rendy harus kuat. Aku ga mau kak Rendy ninggalin aku hiks hiks''.Diana
''Riki Alex mana Ki,Alex mana Ki''. Diana menangis
''sebentar ya Diana ,saya panggil Alex dulu. Kamu yang tenang, kamu yang sabar ya''. Ucap Riki. ''Ken panggil Alex ke sini segera ''.
'' baik tuan''. Ucap Ken
Tak lama Alex datang ke dalam ruangan Riki. Alex melihat Diana menangis dan terduduk lemas di lantai masih memeluk Riki. Alex menghampiri Diana. '' Diana kamu kenapa,apa ada yang sakit. Kenapa menangis ?''.
Diana melepaskan pelukan Riki dan berhampur memeluk Alex. '' kak Rendy Lex ,kak Rendy''.
''kak Rendy kenapa Di?,kak Rendy kan baik baik saja''. Ucap Alex
''kenapa kamu bohong Lex,kenapa bohongin aku.mamah bilang kamu sudah tau semua nya,kenapa kamu ga pernah bilang sama aku. Selama kak Rendy pergi,aku selalu menunggu kabar kak Rendy. Tapi saat aku dapat kabar kak Rendy.... '' Diana tak sanggup melanjutkan kata kata nya.
''kak Rendy baik baik saja ko Di''. Ucap Alex
'' kamu bohong hiks hiks. Lex kak Rendy pasti kuat kan. Kak Rendy sudah janji ga bakalan ninggalin aku. Aku sayang sama kak Rendy. Kak Rendy juga pasti ga akan tega ninggalin aku hiks hiks''. Diana memukul mukul dada bidang nya Alex
''sudah Di,sudah jangan nangis lagi''. Ucap Alex
Diana lalu mencengkram jas nya Alex '' aku mau ketemu ka Rendy Lex,tolong bawa aku pada kak Rendy. Aku sangat merindukannya hiks hiks ''.. Diana melemah dan menenggelam kepalanya di dada Alex.
Riki dari tadi tak mengerti kenapa setelah Diana menerima telepon dari orang. Dan dia menyebut nya mama. Dan Rendy itu siapa?. Kenapa Diana sampai menangis seperti ini karena Rendy. Dan Alex apa hubungannya dengan Diana dan Rendy. Kenapa dekat seperti ini. Riki sedang bergelut dengan pikiran nya.
Sementara Ken dari tadi hanya mendengar Diana menangis dan Alex yang mencoba menenangkan Diana. Ken merasa kasihan pada Diana,dan kenapa Diana bisa menangis histeris seperti ini. Dan siapa Rendy ?,apa hubungannya dengan Alex. Pertanyaan yang sama yang di pikirkan Ken dan Riki.
''Kak Rendy.......... '' teriak Diana
Kemudian Diana tak sadarkan diri,dan Alex melihat ada darah segar mengalir di bawah paha dan kaki Diana ,Alex panik begitu juga dengan Riki. Ken yang melihat nya pun ikutan panik.
''Diana bangun Di,kamu jangan seperti ini. Aku mohon bangun,kasian bayi dalam perut kamu''. Alex menepuk nepuk pipi Diana agar Diana terbangun. Tapi bukan nya bangun wajah nya malah semakin pucat.
Alex makin panik,dia bingung harus ngapain. Air mata nya tiba tiba keluar karena darah nya semakin banyak. '' ahhhh aku mohon bertahan lah Di,tolong jangan kaya gini''.
''Pak Riki tolong Diana,saya tidak tau harus apa?''. Alex
'' ayok Lex kita bawa Diana ke rumah sakit''.ajak Riki
''Ken cepat siap kan mobil,kita bawa Diana ke rumah sakit''. Riki
Mereka panik dan buru buru membawa Diana . Alex menggendong Diana dan Riki membuka pintu dan langsung menuju lift. Mereka semakin panik karena wajah Diana semakin pucat. Alex tak henti henti nya menitikan air mata nya. Pipi nya sudah basah karena air mata.
Seluruh karyawan kantor heboh. Melihat Riki dan Alex menangis.mereka bertanya tanya,apa sebenarnya yang terjadi. Mereka tadi baik baik saja terus kenapa pak Alex dan pak Riki menangis ya?''.
Dan sekretaris Ken pun ikut panik. Dia dengan segera membawa mobil di parkiran menuju pintu utama kantor. Ken melihat bosnya dan Alex menangis sambil buru buru membawa Diana masuk ke dalam mobil. Dengan cepat Ken membawa mobilnya ke rumah sakit.
''Ken ayo lebih cepat lagi,aku ga mau Diana dan bayinya kenapa napa?''. Ucap Alex
'' iya pak sabar ini sudah cepat. Karena ini akan memasuki jam pulang kantor makannya jalan agak sedikit padat''. Ken
'' Lex kamu yang tenang,Diana pasti baik baik saja. Aku tau Diana wanita yang kuat''. Riki
''gimana aku bisa tenang,sementara Diana masih belum bangun juga dan darah nya semakin banyak ''. Alex
'' tolong lebih cepat lagi,aku ga mau Diana kenapa napa hiks hiks.aku ga mau kehilangan Diana untuk yang kedua kali nya. Aku ga mau Diana kenapa napa hiks hiks hiks ''. Alex
'' Lex kamu yang tenang,biar kami di sini juga tenang''. Riki
Alex kembali menatap Diana ,dia mengusap usap pipi nya. Dia memeluk Diana dan menciumi wajah Diana. Alex sangat mencintai Diana ,dia rela mengalah demi kebahagiaan Diana. Dan saat dia tau Diana sedang mengandung anak nya. Dia sangat bahagia tapi ada kesedih di dalam hati nya.
Riki yang melihat pemandangan itu pun tak bisa berkata kata. Dia semakin bergulat dengan pikiran nya. '' Alex siapanya Diana ,dan bayi terus Rendy dan mamah ,apa hubungannya dengan Diana!'', teka teki itu pun sulit untuk di tebak.
Setelah sampai di rumah sakit Riki memanggil manggil suster dan dokter. Alex membawa Diana ke dalam ruangan UGD untuk di periksa. Dokter dan suster pun datang dan memeriksa Diana.
Alex tak henti henti berdoa,dia terus menitikan air mata. Bibir nya bergetar seakan bergumam gumam kecil.
Riki menatap Alex ,dengan tatapan yang sulit di artikan..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments