"Dulu aku pikir kamu bisa masuk kampus itu karena jalur prestasi, tapi setelah ku selidiki Papa yang membiayai semuanya. Apa sudah selama itu kamu menjadi simpanan Papa ?" sentak Glenn ia berjalan semakin mendekat kearah Fatimah hingga gadis itu memundurkan langkahnya dan menabrak tembok di belakangnya.
Fatimah bingung harus menjawab apa. Karena sesuai perjanjian dengan tuan Candra sebelum menikah, tidak boleh seorangpun yang mengetahui asal usulnya.
Kini ia hanya bisa diam mematung, mendengar setiap tuduhan yang keluar dari mulut Glenn. "Ternyata pakaian tertutup mu ini hanya sebuah kedok untuk merayu laki - laki kaya." Glenn tersenyum menyeringai, ia semakin menghimpit tubuh Fatimah ke tembok.
Tangan kokoh Glenn langsung mencengkeram kedua rahang Fatimah dengan kuat, hingga kepalanya mendongak keatas. Ia merasa begitu kesakitan tapi tidak mampu untuk melawan karena kalah tenaga dengan laki - laki itu.
Seketika Glenn langsung melahap kasar bibir tipis itu, Fatimah yang mendapat serangan tiba - tiba hanya bisa memukul - mukul dada bidang Glenn dan air matanya langsung mengalir deras hingga membuat Glenn merasakan asin di lidahnya, lalu ia segera melepaskan panggutannya.
Plakkkkkk
Tamparan Fatimah sudah mendarat di pipi Glenn hingga terlihat kemerahan di pipi putihnya itu, kemudian tanpa berkata - kata Fatimah berlalu masuk kedalam kamarnya.
Setelah Fatimah meninggalkannya, Glenn langsung mengacak - acak rambutnya dengan kasar. Ia merutuki kebodohannya karena tidak bisa mengendalikan dirinya ketika berhadapan dengan seorang gadis yang kini sudah menjadi istri ayahnya itu.
"Shit." batin Glenn dalam hati, kemudian ia berlalu ke kamarnya.
Fatimah yang sedang berada di kamarnya nampak menangis tersedu - sedu, ia tidak menyangka akan mendapatkan pelecehan oleh anak dari suaminya itu.
Selama ini ia selalu menjaga apa yang di larang oleh Sang Penciptanya yaitu bersentuhan dengan lawan jenisnya. Mungkin bagi sebagian wanita itu adalah suatu kewajaran tapi tidak dengannya itu adalah sebuah prinsip hidup yang ia jalani selama ini.
Ciuman pertama yang seharusnya ia berikan pada suaminya, kini di renggut paksa oleh seorang pria yang baru dua hari menjadi anak tirinya itu. Kini Fatimah diliputi perasaan bersalah pada tuan Candra sebagai suaminya.
🌷🌷🌷🌷
Jarum jam menunjukkan pukul sebelas siang, Fatimah baru keluar dari kamarnya. Ia begitu terkejut ketika melihat Glenn yang juga baru keluar dari kamarnya.
Laki - laki itu hanya melewati Fatimah begitu saja tanpa perasaan bersalah, ia terus menuruni anak tangga yang di ikuti oleh Fatimah dari kejauhan.
"Oh pantas wajah kampungmu itu tidak asing ternyata kamu kuliah di kampus yang sama dengan ku." ledek Jessica ketika melihat Fatimah yang baru menuruni anak tangga dengan mengenakan blazer almamater berlogo kampusnya.
"Siang Jess." Sapa Fatimah dengan senyum manisnya, sedikitpun ia tidak tersinggung dengan perkataan pedas wanita di depannya itu.
Jessica yang melihat senyum yang mengembang di bibir Fatimah nampak tidak suka. Selama ini dia merasa dirinya yang paling cantik, tapi kali ia tidak bisa memungkiri bahwa wanita di depannya itu lebih cantik darinya meski dengan mengenakan baju yang tertutup.
"Jangan sok akrab. Awas saja kalau sampai ada yang tahu di kampus, kalau kamu adalah istrinya Papa." ancam Jessica dengan mencengkeram Blazer Fatimah.
"Kamu jangan khawatir, kita beda jurusan. Aku pergi dulu." ucap Fatimah dengan senyuman yang mengembang di bibirnya. kemudian ia berlalu pergi meninggalkan Jessica yang masih nampak geram.
Sesampainya di kampus Fatimah langsung menuju kelasnya, tapi sayangnya sepertinya ia terlambat. Berhubung dosen yang kali ini terkenal killer ia tidak mungkin di perbolehkan untuk mengikuti mata kuliahnya.
Dan akhirnya di tempat inilah sekarang dia berada, Cafe disamping kampus tempat biasa dia nongkrong bersama teman - temannya.
"Wow mahasiswi paling teladan sekampus untuk pertama kalinya bolos kuliah." ledek Nathasa penuh sindiran ketika melihat Fatimah duduk di kursi depannya.
"Ada yang bisa di jelaskan ?" ujar Nathasa.
"Macet." sahut Fatimah dengan alasan klisenya. Ia tidak mungkin mengatakan alasan sebenarnya yang ingin menghindari anak tirinya itu yang membuatnya terlambat, bahkan sampai sekarangpun sahabatnya itu belum mengetahui pernikahannya dengan pemilik kampus tempat mereka kuliah.
Sedangkan di sebuah gedung pencakar langit nampak seorang pemuda sedang duduk di kursi kerjanya dengan memijit pelipisnya. Dirinya masih tidak menyangka bagaimana bisa dirinya secara frontal mencium istri dari Ayahnya itu, bahkan itu adalah ciuman pertama baginya.
Selama ini ia selalu menutup rapat hatinya untuk wanita - wanita yang sudah mengejarnya, karena hatinya sudah terkunci pada teman kecilnya yang lima belas tahun lalu ia berjanji akan menikahinya.
Tapi sampai sekarangpun ia selalu gagal mencari keberadaan gadis kecilnya itu, yang dia ingat gadis kecil itu berhijab dan mempunyai dua lesung pipit jika tersenyum. Persis sama seperti Fatimah, pikirnya.
Waktu pertama kali Fatimah kuliah di kampusnya, Glenn sedikit penasaran dengan sosok Fatimah. Gadis yang berpenampilan biasa saja bisa kuliah di kampusnya yang notabennya di peruntukan untuk orang - orang berduit. Apalagi wajah dan senyum Fatimah begitu mirip dengan teman masa kecilnya.
Ia semakin penasaran hingga mencari tahu asal usul Fatimah, yang ia tahu hanya anak penghuni Panti tapi yang membuatnya terkejut gadis itu kuliah dengan rekomendasi dan biaya dari Ayahnya.
Tapi rasa penasarannya yang belum usai, ia sudah di kirim oleh Ayahnya untuk melanjutkan kuliahnya sambil mengurus bisnis Ayahnya di luar negeri selama dua tahun hingga ia melupakan sosok Fatimah karena kesibukannya.
Hingga untuk pertama kalinya setelah tiga tahun berlalu ia melihat Fatimah lagi di kampus sewaktu dia memberi seminar dan yang paling mengejutkan baginya beberapa hari setelah itu Ayahnya membawanya ke rumah sebagai Ibu tirinya.
Glenn beberapa kali mengumpat, hingga tanpa ia sadari sudah ada David asistennya sekaligus saudara sepupunya yang sedari tadi berdiri di pintu memperhatikannya.
"Ada masalah bro ?" tanya David.
"Loe, kapan masuk ?" tanya Glenn ketika melihat David sudah duduk di sofa dekat meja kerjanya.
"Barusan." sahut David.
"Tumben siang baru ke kantor, bahkan meeting pun gue yang gantiin loe." ujar David lagi, ia menatap wajah kalut sepupunya itu.
"Papa gue nikah lagi." ucap Glenn dengan malas.
"Apaaaaa ?" David nampak kaget. Meski dirinya adalah keluarga dari mendiang Ibunya Glenn, paling tidak keluarganya di beri tahu.
"Gue juga kaget, tiba - tiba semalam Papa bawa istrinya ke rumah." Glenn berucap dengan kesal.
"Seriusan ?" David masih tidak percaya jika Om nya itu menikah lagi, diam - diam lagi.
"Mungkin loe akan lebih shock jika tahu siapa wanita yang di nikahi oleh Papa ?" ucap Glenn lagi, ia mengusap wajahnya dengan kasar ketika mengingat ibu tirinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Miss Typo
mungkin Fatimah tmn masa kecilnya Glen yg dua cari selama ini
2023-03-03
0
himawatidewi satyawira
othor mah mmng top..syukaa ma cerita"nyaa
2022-07-09
0
Ni Syah
kok aku mikirnya Glenn yang nikah sama Fatimah yah. kan bisa gitu ayahnya yang Nerima
2022-05-18
1