Selain kerja keras, hal lain yang harus diingat adalah kerja ikhlas. Setelah itu, baru menyerahkan segala hasil kerja keras kepada Tuhan.
^^^-Chairil Tanjung^^^
...----------------...
Hari-hari dilalui Ella tanpa mengeluh. Dia tetap bersyukur karena bisa mendapatkan seorang Emak dan tempat bernaung. Kehidupan di sebuah kota kecil membuat Ella hidup sederhana.
Tak terasa, sudah tiga tahun Ella tinggal di Weleri. Mak Mila juga bahagia melihat Ella yang begitu tegar dan tak pernah membuatnya susah. Biaya sekolah Ella pun ditanggung oleh beasiswa. Dengan kehadiran Ella, Mak Mila merasa hidupnya lebih bahagia.
"La, muridmu sekarang tambah banyak ya. Apa ndak capek, kamu Nduk?" tanya Mak Mila begitu Ella merapikan buku buku diatas meja.
"Ndak tuh Mak, Ella malah senang, itu ndak banyak Mak, cuma 10 kok," jawab Ella tersenyum bahagia
"Cuma 10 tapi kamu masih bikin donat sama lemet tiap hari. La" ucap Mak Mila geleng-geleng kepala.
"Hehe.. Abis Ella suka, jadi Ella nggak merasa berat Mak," ucap Ella tersenyum senang.
Ella yang suka sekali dengan donat akhirnya pintar membuat donat sendiri dan menitipkannya di pasar, dibawa oleh Mak Mila setiap pagi.
"Mak, ndak usah ke ladang lagi gimana? Ella buatin macam-macam kue aja jadi kan Mak tinggal jual di pasar?" tanya Ella.
"Apa kamu ndak capek to La?" tanya Mak Mila menatap sayang ke putri angkatnya itu.
"Nggak Mak, Ella malah senang jadi bisa makan kue tiap hari," jawab Ella sambil tertawa.
"Ya wis. Lagian kue titipanmu ya selalu habis. Nanti Emak ajarin bikin kue lainnya," jawab Mak Mila larut dalam kebahagian Ella.
"Mak bisa buat kue apa lagi?" tanya Ella penasaran.
"Ya macem-macem, La. Nogosari, gemblong, mendut, lupis, akeh La," jawan Mak Mila ikut tertawa, hehe.
"Wah Mak pintar ternyata, kenapa Emak nggak jualan kue dari dulu?" tanya Ella penasaran.
Mak Mila menatap Ella, lalu menghela nafas perlahan.
"Dulu Emak sama Bapak tinggal di Jakarta La. Bapak kerja di gudang. Kami punya rumah waktu itu, tapi musibah datang, bapak kecelakaan dan harus dioperasi. Karena perusahaan cuma bantu biaya 5 juta, Emak terpaksa jual rumah buat biaya RS. Bapak sempat pulang ke rumah, tapi kemudian harus operasi lagi. Lalu Emak jual ladang peninggalan orang tua yang sering kita datangi tiap pagi, itu dulu ladang milik orang tua Emak. Tapi sehabis operasi dan habis semua harta benda Emak, Bapak berpulang," cerita Mak Mila sambil meneteskan air mata.
"Mak.. Maafin Ella membuka masa lalu Emak," ucap Ella ikut meneteskan air mata.
"Ndak papa La, kamu memang harus tahu kisah hidup Emak ini," ujar Mak Mila membelai rambut Ella yang memeluknya.
"Waktu itu sebenarnya uang Emak masih sisa sehabis penjualan ladang. Tapi Emak jatuh sakit dan akhirnya dirawat di rumah sakit. Setelah sembuh, Emak ngglak punya apa-apa lagi, dan kembali kerumah ini. Cuma rumah ini sisa harta Emak, La," ucap Mak Mila mencoba tersenyum.
"Makanya Emak nggak bisa buat kue kue, karena nggak punya uang untuk beli bahan-bahan. Tempat di pasar itu yang kasih dulu bekas lurah di sini yang sudah pindah ke Jakarta, beliau dekat dengan orang tua Emak, jadi beliau mau nolongin Emak," cerita Mak Mila.
"Ya sudah Mak, jangan sedih lagi, sekarang kan ada Ella. Kalau sekarang, kita punya uang untuk modal buat kue, Mak?" tanya Ella.
"Banyak sekarang La. Uangmu hasil ngelesin sama jual kue Emak simpan di bank setiap kamu ngasih ke Emak," jawab Mila terkekeh.
"Emang berapa banyak, Mak?" tanya Ella bingung.
"Coba kamu ambil bukunya di laci lemari kamar Emak," ucap Mak Mila.
Ella berlari masuk ke kamar Emak dan mengambil buku tabungan.
"Hah?! Iki akeh men to Mak? Iki tenanan enam juta, Mak?!" tanya Ella kaget saat membuka buku tabungan itu.
*Ha? ini kok banyak banget Mak? Ini beneran enam juta Mak?!
"Beneran, La. Setiap ada pesanan banyak untuk hajatan juga Emak masukkan ke tabungan," jawab Mak Mila tersenyum.
"Kok nggak Emak pake to?" tanya Ella.
"Emang mau dipake buat apa, Nduk? Mangan ben dino yo isa loh ya," jawab Mak Mila kembali tertawa senang.
*Makan tiap hari juga cukup loh ya
"Mak kan bisa beli makanan yang Mak suka di pasar, beli baju atau apa yang Emak suka," ucap Ella.
"La penak masakan Emak, La!" jawab Mak Mila tertawa.
"Ih.. Mak mah pede abis!" jawab Ella ikut tertawa.
"Uang itu memang sengaja Emak simpan, untuk biaya Ella masuk SMA nanti," jawab Mak Mila membelai rambut Ella yang sudah panjang hitam, dan tebal.
Ella menatap Mak Mila. Diciumnya kedua pipi Mak Mila yang sudah nampak ada kerutan di sana.
"Mak, makasih sudah merawat dan menyayangi Ella selama ini," ucap Ella tersenyum walau pipinya sudah basah dengan air mata kebahagian.
Mak Mila mencium pipi Ella.
"Kamu putri Emak, Emak mau lihat Ella sukses dan berhasil kelak, Ella harus tetap semangat dan bahagia sampai kapan pun, dan harus bisa sekolah sampai tinggi ya," ucap Mak Mila membawa Ella kembali kepelukannya.
"Iya Mak, Ella akan berusaha memenuhi keinginan Emak, Ella janji akan berusaha membahagiakan Emak nanti ya," ucap Ella tersenyum.
"Ya sudah tidur sana. Besok kita belanja bahan kue ya, mumpung hari Minggu," ucap Mak Mila.
"Emak janji ya nggak usah ke ladang lagi tiap pagi buta. Biar Ella yang buat kue-kuenya," ucap Ella senang.
"Iya Iya, yuk tidur," ajak Mak Mila.
###
Pagi ini hujan mengguyur bumi dengan derasnya. Ella terbangun karena hawa dingin menembus ke sela-sela dinding yang terbuat dari papan di kamarnya.
"Hmm.. Hujan. Pantas dingin sekali," gumannya lalu beranjak dari tempat tidurnya.
Mak Mila meringkuk seperti kedinginan. Ella segera mengambil kain sarung dan menyelimuti tubuh tua itu.
Perlahan, Ella mengamati lantai yang sudah banyak genangan air, Ella menengadahkan kepalanya ke atas. Dilihatnya air menetes dari genteng.
Bocor. Ella berjalan ke belakang dan mengambil beberapa buah ember untuk menampung bocoran air hujan. Di dapurpun sama saja, ada beberapa genteng yang bocor. Untung tungku sama kayu nggak kena air hujan.
Tak lama, Ella sudah sibuk di dapur menggoreng donat dan mengukus lemet yang akan dijual di pasar dan dititipkan di beberapa warung.
"Uhuk.. Uhuk. Uhuk.." Terdengar suara batuk berulang ulang dari kamar Mak Mila.
Ella yang dari tadi sibuk, berpikir "mungkin karena cuaca dingin membuat Emak sedikit batuk."
"Uhuk.. Uhuk.. Uhuk.. "
Setelah selesai, Ella menghampiri kamar Mak Mila. Mak Mila terlihat pucat. Ella meraba dahinya, panas.
"Uhuk.. Uhuk.. Uhuk.." Mak Mila terus terbatuk-batuk.
Ella segera berlari ke dapur dan menyiapkan air hangat.
"Mak minum dulu ya, biar hangat," ucap Ella pelan.
"La.. Badan Emak rasanya sakit semua, nanti kamu ke pasar sendiri ya," ucap Mak mila di sela batuknya.
"Iya Mak, sekarang minum dulu ya."
Setelah itu, Ella segera berlari ke dapur dan membuatkan bubur dan telur rebus untuk Mak Mila.
Setelah matang, Ella menyuapi Mak Mila perlahan-lahan.
"Mak di rumah istirahat saja, ya,"
Karena hari Minggu, jadi Ella bisa ke pasar untuk jualan. Setelah mengantar kue-kue untuk dititipkan, Ella menggelar dagangannya di kiosnya.
"Loh Emakmu mana, La?" tanya Mbah Jum pemilik kios seberang.
"Emak lagi kurang enak badan," jawab Ella tersenyum.
"Sakit apa emange La?"
"Belum tahu, Mbah. Nanti pulang dari pasar, Ella baru mau belikan obat,"
"O.. Ya udah, semoga lekas sembuh ya,"
"Nggih, matur nuwun, Mbah."
*Iya, terima kasih, Mbah
Ella masuk ke dalam rumah. Sepi. Ela segera menengok kamar Mak Mila. tampak Mak Mila masih terbaring lemas.
"Mak kita ke puskesmas ya," panggil Ella lirih.
"Nggak usah La, sebentar juga sembuh. Mana obat yang Mak suruh beli?" tanya Mak Mila masih diiringi batuknya.
"Makan dulu ya Mak, baru minum obatnya," jawab Ella.
"Ndak mau La. Mak ndak nafsu makan," jawab Mak Mila.
"Dikit aja Mak, biar ndak kosong perutnya ya," rayu Ella.
"Yo wes La," Mak Mila akhirnya mengalah.
Ella segera mengambil sisa bubur tadi pagi, lalu ditaburkannya dengan abon yang sengaja dibelinya di pasar tadi. Dengan sabar, Ella menyuapi Mak Mila yang akhirnya bisa menghabiskan 6 sendok meski dipaksa Ella.
Setelah memberikan obat, Ella meninggalkan Mak Mila untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa, lalu lanjut dengan belajar. Tak terasa, hari sudah menjelang malam.
"Loh Emak kok keluar? Tiduran aja, Mak," ucap Ella begitu melihat Mak Mila berjalan keluar kamar dengan susah payah.
"Bosen La, capek juga kalau tidur terus," jawab Mak Mila yang sudah dibimbing Ella untuk duduk.
"Lagi bikin apa, La?" tanya Mak Mila.
"Ini Mak, tugas prakarya sekolah besok," jawab Ella.
"Besok Emak ndak usah ke pasar dulu, ya. Istirahat aja. Kuenya Ella titipin di Mbah Jum, tapi yang pesanan aja. Soalnya tadi ada yang pesan donat dan lemet masing-masing 25, Mak," ucap Ella.
"Iya La, badan Emak juga masih lemas rasanya," jawab Mak Mila.
"Besok kalau belum baikan, kita ke puskesmas aja ya, Mak?" rayu Ella lagi.
"Nggak usah. Abis makan, terus minum obat jua sembuh besok," jawab Mak Mila.
"Sebentar ya Mak, Ella ambilin bubur lagi," ucap Ella berlalu ke dapur.
Ella kembali membawa bubur dan air hangat untuk Mak Mila.
"La, ini yang kamu campur di bubur apa? Abon?" tanya Mak Mila yang mau makan sendiri.
"Iya Mak, tadi Ella sengaja beli di pasar untuk Emak makan," jawab Ella tersenyum senang melihat Mak Mila mulai makan buburnya.
"Kan mahal to La, sayang duitnya" ucap Mak Mila.
"Nggak papa Mak, sekali-kali. Biar enak Emak makannya" jawab Ella.
"Bisa aja kamu, La," ucap Mak Mila yang sudah menghabiskan buburnya.
"Ini obatnya diminum terus Emak istirahat lagi saja."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...HAI!! Terima kasih buat para pembaca yang sudah mendukung saya agar tetap semangat melanjutkan cerita ini setiap harinya!!...
...Agar saya tetap semangat update, dukung saya terus dengan memberikan LIKE, dan VOTE sebanyak-banyaknya ya!!...
...Jangan lupa tinggalkan bintang lima...
...(⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️)...
...dan klik FAVORIT agar tak ketinggalan episode selanjutnya ya!!...
...Terima kasih.❤...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
syukkaaak sama karakter Gisel ... jadi cewe setrooonnggg ✊️✊️👍👍💝💝⚘️⚘️
2023-01-15
0
Eka Kurniawan
nyesel nanti si ibunya gisel, nyia " in anak sebaik gisel
2022-02-16
0
Jumadin Adin
ella mmg anak yg baik,berbakti dg mak milla,semoga sukses la
2022-02-03
0