Angsa Putih
Wanita bijak seperti angsa di atas air.
Anggun namun tetap bekerja,
Tetap tegar meski terluka
^^^-Mario teguh^^^
...----------------...
Siang hari yang terik di sebuah kantin SD elite ternama, terlihat anak-anak berseragam merah putih memenuhi tempat itu. Sebagian anak duduk santai mengobrol, sebagian menikmati makan siangnya, ada yang masih mengantri menunggu pesanannya, sebagian asyik bermain-main. Suasana yang sangat ramai dan ceria.
Tiba-tiba, kantin menjadi sunyi ketika seseorang berteriak dengan suara nyaring.
"Awas! Awas! Minggir! Minggir! Gajah bengkak mau masuukk!" Teriakan Andi menggema di seluruh penjuru kantin.
Sontak semua mata langsung menuju ke pintu masuk. Gisel dan Alex, dua bersahabat itu berdiri terpaku di sana karena menjadi sorotan seluruh siswa di kantin, tak hanya teman-teman sekelasnya, tetapi ada adik-adik kelasnya juga.
"Yak! Mari kita sambut, angka 10 akan memasuki arena!" sambung Sara tertawa melihat Gisel dan Alex.
Semua anak-anak pun langsung tertawa mendengar cemoohan Andi dan Sara yang bagi mereka lucu. Ada yang tertawa dengan terang-terangan, ada yang berbisik-bisik, ada juga yang menatap mereka dengan kasihan.
Gisel berdiri diam, kemudian berbalik badan hendak meninggalkan kantin. Tapi Alex menahan tangannya, "Udah Sel, biarin aja mereka," ucap Alex yang mengerti teriakan tersebut untuk menyindir Gisel.
"Gue dah males Lex. Lo aja deh yang makan," ucap Gisel kesal.
"Sudah cuekin aja Sel," bisik Alex.
"Eh gajah kok diem aja! Gimana yang lain bisa masuk kalo badan gede lo ngalangin pintu!" teriak Andi tertawa terbahak-bahak.
"Heh, mulut lo kaya banci ya. Nggak mengganggu Gisel nggak idup lo ya?!" maki Alex.
"Wah! Gila, gila. gila! Si Papan Tripleks belain pacarnya, coy! Lo makin gepeng aja deh deket-deket sama gajah gitu! Hahaha!" ledek Andi lagi, di ikuti tawa teman-temannya.
"Udah lah Lex, nggak usah diladenin," ucap Gisel sambil berjalan keluar kantin diikuti Alex.
Gisel dan Alex kemudian menuju ke taman belakang dan duduk di sebuah bangku di tepi taman.
"Sel, udah jangan sedih. Biarin aja mereka bicara apa,aku tetap sahabatmu," hibur Alex.
Gisella dan Alex berteman dari kelas 1 SD hingga sekarang mereka sudah kelas 6. Gisella memiliki pawakan tubuh yang montok, untuk ukuran anak seusianya. Dengan wajah putih bersih dan pipi yang gembil, Gisella memang terlihat lebih mencolok dibanding anak-anak lainnya. Sedangkan Alex, badannya kurus kering, kecil, dan berkacamata.
"Gue males aja jadi tontonan Lex," tutur Gisel.
"By the way, lo nggak laper Sel?" tanya Alex yang tau kalo Gisel suka sekali makan bakso di jam istirahat mereka.
"Nggak Lex. Laper gue ilang liat muka Andi!" ucap Gisel sambil memajukan bibirnya.
"Hahaha… Bibir lo napa sampe gitu Sel?" tanya Alex tertawa melihat gaya Gisel .
"Yah, malah diketawain. Orang lagi badmood juga." Gisel makin memajukan bibirnya.
"Abis lucu bibir lo maju gitu. Iya, iya, maaf " ucap Alex geli.
###
Di ruang kelas 8 SMP, tampak Sherly, Mia dan Vina sedang asyik bersenda gurau.
"Eh pulang sekolah kita ke mall yuk!" ajak Vina.
"Ayo, cuci mata seger di sana!" pekik Mia yang memang paling heboh.
"Sher, lo kok diem aja, ikut kan?" tanya Vina.
Sherly yang ditegur sedikit kaget.
"Ya? Iya, iya gue ngikut."
Padahal dalam otaknya dia sedang bingung, gimana nih duit gue tinggal tiga puluh ribu.
"Asyik! Tapi masa kita pake seragam ke mall? Nanti diusie Gimana?" tanya Mia bimbang.
"Ya nggak lah, kita balik rumah gue dulu, ganti dirumah gue." jawab Vina senyum-senyum.
Tiga serangkai ini terkenal sebagai geng centil di sekolah mereka. Sangat modis dan juga glamour. Tapi sayang nggak pintar.
"Eh gue keluar bentar ya!" ucap Sherly yang berlari keluar kelas.
"Eh mau kemane lo Sher!" teriak Mia bingung yang melihat Sherly berlari keluar kelas.
"Mau kemana dia Vin?" tanya Mia.
"Paling dia mau bajak Gisel, adiknya!" ucap Vina tertawa.
Mia yang paham hanya mengangguk-angguk.
###
"Gisel!! Susah amat sih nyariin lo!" tiba tiba Sherly sudah berada tepat di depan Gisel.
Gisel tentu saja kaget melihat kakaknya muncul mencarinya.
"Emang ada apa Kak nyariin gue?" tanya Gisel heran.
"Pinjemin duit dulu, gue kehabisan duit jajan nih!" ucap Sherly.
Gisel merogoh saku rok dan mengeluarkan dompet nya, tapi Sherly langsung merebut dompet itu.
"Dah gue pinjem sekalian sama ini dompet" ucap Sherly tersenyum ceria sambil berlalu Gisel.
"Yah jangan dong Kak. Kalau diambil semua nanti Gisel jajan pake apa?" jawab Gisel berdiri mengikuti Sherly.
"Nggak usah jajan, nggak makan dua hari juga badan lo nggak bakalan berkurang ini" cibir Sherly.
"Kok Kakak gitu sih" ucap Gisel kesal.
"Sudah ah, puasa aja lo hari ini. Siapa tahu bisa langsing" Sherly menjawab sambil tertawa.
"Kak, jangan gitu dong, kasian Gisel," tegur Alex yang diam dari tadi.
"Eh lo tripleks, ngapain ikut-ikut urusan gue!" bentak Sherly tak suka ditegur oleh Alex.
"Ndut, lo cocok deh temenan ma nih Triplek, jadi angka 10!" ucap Sherly tertawa memperhatikan Gisel dan Alex.
"Kakak jangan gitu. Namanya Alex dia teman Gisel."
"Hihihi… Kalian cocok, sama-sama jelek" ucap Sherly sambil berlari meninggalkan mereka.
"Huff. Abis deh uangku, gimana nanti mau jajan," gumam Gisel.
"Nanti gue yang traktir deh, ngak usah dipikirin" ucap Alex menghibur Gisel.
"Kak Sherly kebiasaan. Tapi kalau nggak gue kasih ntar jadi panjang sampai ke rumah. Mama juga pasti marahin gue lagi."
"Kakak lo gitu banget ya Sel, untung bukan Kakak gue" ucap Alex tertawa mencoba mencairkan suasana.
"Ih lo ngetawain gue ya Lex" ucap Gisel sambil menatap Alex kesal.
"Nggak, nggak gitu Sel, cuma gue juga ogah punya kakak kayak kakak lo tuh," ucap Alex.
"Ya mau gimana lagi, dia emang kakak gue, tapi dia nggak pernah akur sama gue."
"Ya udah, kita kelas yuk, bentar lagi bel masuk" ajak Alex.
###
Gisel yang sudah duduk di dalam mobil jemputan resah karena Sherly belum keluar juga. Diambilnya ponsel di dalam tasnya.
"Kakak, kok lama sih?" tanya Gisel.
"Eh gue main kerumah Vina, lo pulang duluan aja!"
"Yah bukannya dari tadi bilangnya, nggak tau apa ini panas!" ucap Gisel kesal lah mematikan panggilan telepon.
"Pak kita jalan ya" perintah Gisel.
"Baik Non" jawab Pak Ali sang sopir pribadi.
"Pak, Papa kapan pulang dari luar kota?" Gisel membuka pembicaraan dengan sopirnya.
"Waktu Bapak antar ke bandara kemarin, Pak Toni bilangnya tiga hari lagi pulang sih, Non."
"Oh gitu," balas Gisel sedih. Ia kangen dengan papanya.
###
Gisel melangkah memasuki rumah mewah dan besar, tapi entah kenapa hatinya terasa hampa.
"Siang, Ma," sapa Gisel begitu melihat mamanya sedang menonton TV.
Amira acuh tak menjawab sapaan putri bungsunya tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...HAI!! Terima kasih buat para pembaca yang sudah mendukung saya hingga saya bisa merealisasikan karya kedua ini!!...
...Agar saya tetap semangat update, dukung saya terus dengan memberikan LIKE, dan VOTE sebanyak-banyaknya ya!!...
...Jangan lupa tinggalkan bintang lima...
...(⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️)...
...dan klik FAVORIT agar tak ketingalan episode selanjutnya ya!!...
...Terima kasih.❤...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
reii.ptra
hyy ella,aku balik nih...kali ini aku dh siapin tisu la,aku siap meneteskan air mata sebanyak-banyak nya hehe,ini tahun 2024,dan terkahir aku baca kamu di tahun 2022..
2024-04-29
2
Defrin
Kasian kali Gisel....
Udah teman teman mengejek Eh kakaknya juga ikutan ...
Tapi YG membuat Tambah sedih mama nya kok cuek Amat...
2023-04-10
0
Hasmi Ahhasbi
izin share tor
2023-03-27
0