Hidup ini seperti piano, berwarna hitam dan putih.
Namun, ketika kuasa Tuhan yang memainkannya, semuanya menjadi indah.
^^^-anonim^^^
...----------------...
Teng teng teng
Bel masuk berbunyi. Semua murid kelas 6C masuk ke kelas dan duduk dengan rapi.
"Pagi anak-anak," sapa Bu Widya, wali kelas mereka.
"Pagi, Bu." serempak para murid menjawab.
"Sebentar lagi Ujian Sekolah akan tiba, kemudian disusul dengan Ujian Negara. Mulai minggu depan, kita sudah akan memulai try out sebagai persiapan ujian. Jadi kalian harus giat belajar supaya bisa lulus dari sekolah ini, mengerti anak-anak?" ucap Bu Widya dengan suara nyaringnya.
"Mengerti, Bu." jawab para murid
"Nilai kalian akan menentukan SMP mana yang bisa kalian masuki. Jadi kalau kalian ingin masuk ke SMP yang bagus, kalian harus belajar dengan benar mulai sekarang!" perintah Bu Widya.
"Iya Bu" kembali para murid menjawab bersama dengan suara lesu.
"Sekarang masukan semua buku-buku yang ada di atas meja. Hanya peralatan menulis yang boleh berada diatas meja!" perintah Bu Widya.
Kelas menjadi ramai, murid-murid sibuk memasukan buku-buku mereka dan ada yang kasak kusuk ribut sendiri
"Tenang, semua tenang!" seru Bu Widya kembali menenangkan murid muridnya.
Kemudian Bu Widya berjalan ke meja yang satu ke meja lainnya sambil membagikan soal-soal latihan ujian.
"Anak-anak, kerjakan soal-soal tersebut dalam waktu 60 menit. Yang sudah selesai
, segera bawa kemari. Kerjakan sekarang, jangan ada yang mencontek atau membuat keributan, atau akan Ibu kurangi nilainya." seru Bu Widya sambil mengawasi murid muridnya mengerjakan latihan ujian.
Suasana kelas menjadi hening, anak-anak sibuk dengan kertas ujian di meja mereka masing-masing.
Gisel menatap kertas tes tersebut, ditatapnya soal ujian yang berjumlah 40 butir tersebut. Setelah itu dia tersenyum, Ah ini mah mudah!
Gisel menyelesaikan ujian itu dengan cepat. 40 menit setelah ujian berlangsung, Gisel berdiri maju menyerahkan lembar jawabannya di meja Bu Widya.
Bu Widya menatap Gisel tersenyum, lalu diamatinya lembar jawaban yang diserahkan Gisel.
"Sudah kamu periksa kembali semuanya, Gisel?" tanya Bu Widya.
"Sudah Bu" jawab Gisel.
"Bagus, jaga terus rankingmu ya Sel, Ibu bangga menjadi wali kelasmu" ucap Bu Widya.
"Iya Bu, terima kasih" jawab Gisel tersenyum.
"Kamu boleh istirahat lebih dulu, jangan ganggu kelas-kelas lain ya, ke kantin saja," ucap Bu Widya.
"Baik Bu," jawab Gisel berlalu menuju ke kantin sekolah.
Gisel melangkahkan kakinya menuju kantin lalu membeli segelas orange juice dari uang pemberian kakaknya. Dicarinya tempat duduk yang menghadap lapangan.
Saat asyik menyesap minuman, Gisel dikejutkan dengan tepukan di pundaknya.
"Melamun aja!"
"Sudah selesai juga, Lex?"
"Iya, selisih sedikit waktunya dengan lo, Sel."
"Lex, kita jadikan daftar ke SMP Garuda sama sama?"
"Maaf Sel, gue nggak bisa SMP bareng lo. Habis ujian selesai, gue ikut orang tua gue pindah ..." ucap Alex menatap ke bawah. Sudah lama ia ingin memberitahukan ini, tetapi ia tak enak rasa terhadap Gisel.
"Hah? Lo mau pindah kemana Lez?"
"Papa ditugaskan ke Malaysia, Sel."
"Kita nggak bisa sama-sama lagi dong Lex?"
"Iya, maafin gue ya, tapi kitakan masih bisa telepon atau chat...."
"Iya sih, tapi nggak enak Lex. Kita nggak bisa ngobrol kayak gini lagi."
Gisel terdiam sejenak, ia akan kehilangan sahabatnya.
"Kok malah diem sih, Sel?" tanya Alex.
"Nggak papa kok Lex, cuma aku merasa kehilangan kalau kamu pindah sejauh itu" jawab Gisel sedih.
"Udah jangan sedih, aku janji akan selalu menjadi sahabatmu," hibur Alex.
"Bentar aku haus. Kamu mau nitip apa nggak?" tanya Alex
"Nggak, nih aku tadi beli juice" jawab Gisel.
Alex meninggalkan Gisel untuk membeli minuman dan donat.
"Ini buatmu Sel" Alex menyodorkan donat kesukaan Gisel.
"Makasih Lex, tau aja kesukaanku" ucap Gisel senang.
"Ya tahu lah, tiap hari kamu tuh makan donat, kalau nggak makan wah… wajahmu bisa berubah hitam!" canda Alex tertawa.
"Bisa aja kamu Lex!" jawab Gisel ikut tertawa.
Teng teng teng
Jam istirahat berbunyi, tak lama kantin mulai penuh murid-murid yang berdesakan berebut membeli makan di sana.
"Eh Bomber, minggir lo! nyempit-nyempitin tempat duduk aja!" sindir Windy yang masih kesal karena tak diberi contekan PR tadi pagi.
"Ngapain lo Win, kita dari tadi sudah duduk disini, nggak usah sok sok an deh" ucap Alex kesal.
"Krempeng jelek, lo emang cocok ya jadi pacarnya tuh gajah. Kayak gajah Sumatera sama pawangnya!" ledek Windy tertawa diikuti teman teman yang lainnya.
"Win, bilang aja lo tuh kesel karena nggak gue kasih contekan jadi begini deh ya, blo'on banget sih jadi orang. PR aja nyontek. " cibir Gisel kesal.
Mendengar ucapan Gisel, Windy tentu saja menjadi malu dan semakin marah.
"Dasar gendut! Sudah jelek belagu lo!" maki Windy kesal.
"Biarin gue gendut juga jelek, tapi IQ gue nggak jeblok kaya lo" jawab Gisel meleletkan lidahnya.
Semua anak di kantin tertawa melihat keributan antara Gisel dan Windy. Windy menghentakkan kakinya berlalu dari kantin.
"Sel, ternyata lo keren juga ya!" ucap Alex kagum karena baru ini dilihatnya Gisel membalas perkataan orang yang mengganggu dirinya.
"Keren apa? Gue bosen denger omongannya Lex, " jawab Gisel bersungut-sungut.
"Hahaha." Alex malah tertawa. tetapi hal itu malah membuat Gisel ikut tertawa juga.
"Yuk ke kelas, sebentar lagi bel masuk" ajak Alex sambil berlalu diikuti Gisel.
###
Hari-hari telah berlalu, Ujian sekolah pun telah usai. Gisel merasa lega dan tinggal menunggu pengumuman hasil ujian.
Pagi ini di ruang makan, sudah berkumpul Toni Sang Papa, Amira Sang Mama, dan juga Kak Sherly. sedangkan Kak Rendy sudah berangkat ke Belanda mengurus pendaftaran kuliah di sana.
"Pagi Pa.. Pagi Ma.." sapa Gisel.
"Pagi putri Papa" jawab Toni tersenyum melihat putri bungsunya.
Sedangkan Amira diam saja tak acuh dengan keberadaan Gisel, begitu juga Sherly.
Gisel duduk di dekat papanya.
"Sel, kapan pengambilan ijazah?" tanya Toni.
"Besok Pa. Ehm, Papa bisa datang ke sekolah Fira?" tanya Gisel pelan.
"Pasti Papa datang, karena putri Papa pasti juara kan?" jawab Toni bangga.
"Hehe," Gisel tertawa kecil mendengar pujian papanya. Rasanya semua sakit hati yang diberikan mamanya terhapus sudah oleh perhatian papanya.
"Jam berapa Papa harus datang ke sekolah Sel?" tanya Toni.
"Jam 8 pagi baru mulai acaranya, Pa," jawab Gisel.
"Oke, kalau gitu Papa ke kantor dulu sebentar, baru setelah itu ke sekolah Gisel ya," ucap Toni sambil membelai rambut Gisel dengan sayang.
"Iya. Makasih ya, Pa" jawab Gisel bahagia.
"Gisel pamit ke sekolah dulu, Pa, Ma.. "
"Sini cium Papa dulu" ucap Toni.
Dengan hati senang, Gisel langsung mencium pipi papanya, yang dibalas pelukan hangat.
Amira diam mengacuhkan semua itu, tak juga berkomentar.
###
Di sekolah, Gisel selalu tersenyum. Alex yang berjalan di sisinya dibuat heran.
"Sel lo baik baik saja kan? Nggak kesambet kan lo?" tanya Alex.
"Ih.. Apaan sih lo Lex, gue baik-baik aja kali!" jawab Gisel senang.
"Abisnya lo dari tadi senyum-senyum nggak jelas. Kan gue jadi takut Sel!" jawab Alex.
"Gue hari ini bahagia banget Lex, Papa besok bisa datang ke sekolah ambil ijazah!" jawab Gisel masih tersenyum senang.
"Oh.. kirain Sel" jawab Alex.
"Kirain apaan Lex?" tanya Gisel menatap Alex.
"Kirain obat lo abis!" jawab Alex terbahak.
"Ih. Jahat amat sih lo!" ucap Gisel cemberut.
"Becanda, becanda Sel" jawab Alex menahan tawanya.
"Sel, lusa aku sudah berangkat, jangan lupain aku ya" ucap Alex tersenyum sedih.
"Cepat amat Lex?" tanya Gisel kaget.
"Iya, kamu jaga diri baik-baik ya.." pesan Alex menggengam tangan Gisel.
"Kamu juga ya Lex, jangan lupain aku kalau dapat teman baru," ucap Gisel meneteskan air mata.
"Jangan nangis dong Sel, kita pasti jumpa lagi kok!" hibur Alex sambil menghapus air mata di pipi Gisel yang gembul.
"Ini Sel, buat kamu." Alex mengeluarkan sebuah kalung dengan liontin donat dari saku bajunya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...HAI!! Terima kasih buat para pembaca yang sudah mendukung saya agar tetap semangat melanjutkan cerita ini setiap harinya!!...
...Agar saya tetap semangat update, dukung saya terus dengan memberikan LIKE, dan VOTE sebanyak-banyaknya ya!!...
...Jangan lupa tinggalkan bintang lima...
...(⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️)...
...dan klik FAVORIT agar tak ketinggalan episode selanjutnya ya!!...
...Terima kasih.❤...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
papa Toni koq diem aja sih dgn sikap istrinya ?
ato jangan2 emang ada sesuatu niiii ... mangkanya papa Toni juga gak protes Gisel diperlakukan beda ...
2023-01-15
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
🤣🤣🤣🤣🤣🤣👏👏👏👏👏👏👏
2023-01-15
0
Queen Elz Rock
Fira siapa?
2022-07-01
1