Flashback on
Aku ingin menemui seseorang yang saat ini sangat lah penting dan berharga buatku. Yah... dia adalah kekasihku
Satria Wijayanto, pria bertubuh tinggi dengan kulit sawo matang yang saat ini sedang menjalin hubungan denganku selama 3 tahun belakangan ini
Hubungan ini diawali pada saat aku sudah duduk di Semester 5 dan aku sudah menyelesaikan segalanya mengenai urusan kampus
Yah... aku... aku adalah Amanda Citra Arafah. Biasa dipanggil dengan Manda oleh teman teman dan juga keluarga ku. Aku salah satu mahasiswi di kampus ternama di kota T
Aku memiliki IQ 210. Walaupun begitu aku sangat lah tertutup terhadap orang-orang di sekitarku.
Awal pertemuan ku dengan Satria dimulai dari Malam perkenalan antar Mahasiswa Manajemen Keuangan. Dia adalah Ketua Organisasi yang saat itu menyelenggarakan kegiatan itu
Dia sangat lah manis dan juga pintar. Selalu meluangkan waktu dan kasih sayangnya kepadaku. Melakukan dan menjaga ku dengan baik dan sebisanya.
Walaupun begitu aku sangat tidak menyangka jika hal ini terjadi
Sudah 3 hari kami tidak ada komunikasi sama sekali. Dan akhirnya aku memutuskan untuk menemuinya di Apartemen milik keluarganya
Masuk ke dalam lift dan langsung menekan tombol 10. Lift bergerak naik dan aku hanya diam dan memainkan kedua kakiku
Ting... Lift itu terbuka dan aku langsung keluar. Menyusuri koridor dan menuju kamar nomor 209. Karena sering mengunjungi nya di sini aku juga sudah hafal akan kode pintu apartemen miliknya
Pintu terbuka dan aku langsung masuk begitu saja. Aku berjalan dan berhenti tepat di depan sebuah kamar yang pintu nya tidak tertutup dengan rapat
Seketika kaki ku melemas dan pipiku berhasil basah oleh setitik air mata yang entah sejak kapan keluar. Aku tersadar dan langsung menghapus air mata itu dengan kasar
Aku putuskan membuka kamar itu dengan kasar dan benar saja. Satria dan seorang wanita sedang asik bercumbu penuh hasrat. Gadis itu? Dia sahabat ku... sahabat satu-satunya di kampus
"Hah jadi ini perlakuan kalian di belakangku? Terimakasih banyak aku ucapkan pada kalian berdua" ucapku memberikan senyum pahit kepada kedua orang yang aku anggap penting dalam hidupku
Aku langsung berjalan meninggalkan kamar itu dengan cepat dan langkahku berhenti ketika sebuah tangan berhasil menangkap lenganku
"Jangan sentuh aku. Aku bahkan tidak ingin melihat kalian apalagi disentuh oleh kalian. Lepaskan" teriakku dengan kuat sambil berusaha melepaskan diri dari cengkraman Satria
"Amanda kamu salah paham akan ini semua. Ini tidak seperti yang ada dalam pikiranmu" jelas Tari sahabatku dengan wajah memelas
"Ckk... Jadi mata dan pikiranku salah? Baiklah tidak masalah. Tapi ini mata dan pikiranku jadi biarkan aku percaya pada mereka daripada aku harus percaya pada kalian"
Aku langsung berlari dan menutup pintu itu dengan keras.
********
Kaki ku menyuruh ku untuk kembali ke rumah yang sudah aku tempati selama ini. Rumah besar dengan penghuninya sejumlah pelayan dan juga bodyguard yang bertubuh besar
"Non Amel sudah pulang?" sambut salah satu asisten rumah yaitu Bi Mirnah. Dia adalah senior asisten rumah yang sudah bekerja selama 7 tahun semenjak kami pindah ke rumah ini
"Bi tolong buatkan aku puding mangga dan antar ke kamarku yah. Makasih bi" jawabku tanpa melihat Bi Mirnah dan langsung menaiki anak tangga menuju kamarku
Rumah sebesar ini hanya ada para pelayan, satpam dan para bodyguard. Sedangkan kedua orangtua ku? Bahkan aku saja tidak pernah bertemu dengan mereka disaat mereka pulang ataupun pada saat ingin pergi kerja.
Itulah kehidupan Amanda. Kedua orangtua nya hanya memberikan materi tapi tidak dengan Kasih sayang
Mereka menanyakan kabar Amanda saja dari para pekerja ataupun memantau dari CCTV yang terpasang di rumah ini
"Huffttt aku sangat lelah. Bahkan hatiku masih sakit dan ingin menangis lagi. Ingin bercerita tapi Mama selalu tidak berada di rumah" keluh gadis itu sambil memejamkan kedua matanya
Tokkk tokkk tokkk
"Masuk"
"Non ini puding mangganya sudah jadi. Non Manda butuh yang lainnya?" tanya Bi Irnah
Amanda langsung bangkit dan duduk di atas kasur empuknya itu. "Aku hanya butuh perhatian dan kasih sayang dari Mama Papa aja bi"
"Non Manda jangan sedih yah Non. Mau bibi masakin apa buat makan malam nanti Non?" ucap Pembantu nya lagi berusaha menghibur anak majikannya
"Semua masakan Bibi akan aku makan. Jadi terserah mau masak apa aja" jawab Amanda dengan lembut
Akhirnya Bi Irnah mengangguk sambil mengusap rambut Amanda dengan lembut dan keluar dari kamar Manda
"Tuhann aku lelah sangat lelah. Izinkan ku untuk pulang ke rumah mu Tuhan" pinta Amanda memejamkan matanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Tinna Augustinna
imut bnget c Manda,,,,kyk msh ABG SMA
2022-11-20
0
Sya
mohon di jelaskan author, mereka memulai hubungan saat amanda udah smtr 5 and skrng dia udah mau skripsi dan mereka pacaran udah 3 tahun, yg setahuku yah klau udah smtr 5 sisa 1 tahun 6 bulan dia udah skripsi (sarjana) , masa IQ 210 kuliahnya melebihi 8 smtr.
2021-04-27
0
Wichan606
otw meraton boomlike
2021-02-04
0