PERTEMUAN(2)

Lyla menarik tangan Amanda dan mengajaknya ke dapur. Sedangkan Rizky dan juga Bryant masih setia berdiri di depan ruang televisi

"Ikutlah denganku sekarang" ajak Bryant menatap Rizky

Rizky langsung mengikuti ayahnya menaiki satu per satu anak tangga menuju ruang kerja Bryant

"Duduklah ada yang ingin aku diskusikan dengan mu jagoan" perintah Bryant dan langsung diikuti oleh Rizky

Tak ada suara yang terdengar lagi di ruangan besar dan luas itu. Bryant menatap Rizky begitupun sebaliknya

"Katakan apa yang sebenarnya terjadi padaku. Kenapa tiba-tiba saja kau ingin menikahi gadis polos seperti Amanda? Ayah tau kau memang belum mendekati wanita mana pun setelah kejadian itu. Tapi tiba-tiba saja kau menyuruhku dan juga Bundamu segera menyiapkan pernikahanmu" tanya Bryant begitu mengintimidasi putera tunggalnya itu

Rizky diam dan melepaskan kancing tangan kemejanya dan menatap Bryant. Dia pun menjelaskan segalanya apa yang sebenarnya rencana yang akan dia lakukan

🌻🌻🌻

Sedangkan di dapur rumah besar keluarga Graham, terdengar suara tawa dari kedua wanita cantik itu. Lyla dan juga Amanda sibuk memasak makanan untuk mereka makan

Lyla memang sengaja menyuruh semua pelayan untuk tidak masak makan malam karena ia ingin memasak bersama dengan calon menantunya itu

"Katakan padaku Manda sayang, apa kau begitu puas dengan nilai kuliahmu? Maksud Bunda adalah ada banyak orang yang mendapatkan nilai tertinggi namun dia sama sekali tidak merasa puas akan hal itu" tanya Lyla

"Hmmm sebenarnya aku merasa masih belum puas tante karena aku rasa kemampuanku masih bisa mendapatkan nilai lebih baik dari ini" jawab Amanda sambil membersihkan tangan nya

"Amanda jangan memanggilku dengan sebutan Tante tapi mulailah panggil aku dengan kata Bunda. Karena aku sudah memutuskan bahwa hanya kau saja yang akan menjadi masa depan dari Puteraku" Lyla mengatakan itu dengan suara sendu

Obrolan demi obrolan pun mereka perbincangkan. Rizky dan juga Bryant pun juga sudah turun dan duduk di sofa depan televisi sambil menunggu kedua wanita mereka selesai memasak

"Katakan Ky apakah kau sama sekali tidak ada perasaan kepada Amanda? Bahkan Ayah saja sangat menyukai wajahnya itu. Polos dan bersih, ahk sudah seperti kapas saja" Bryant mengatakan itu dengan sedikit tertawa kecil

Rizky diam belum menjawab dan menoleh ke samping melihat kedua wanita yang saat ini sedang menata makanan. Tanpa dia sadari ada senyuman kecil yang dia keluarkan ketika melihat Amanda tertawa lepas dengan Bundanya

"Tidak ada" jawabannya begitu singkat. Bryant menatapnya dan menepuk pundak Puteranya itu dengan pelan

("Sekarang kau bisa membohongi dirimu sendiri Anak Muda. Tapi nanti ketika kau tinggal bersama dengan dia maka kau akan menyesal pernah mengatakan hal itu") batin Bryant

🌻🌻🌻

Makanan sudah tersedia di meja makan. Bryant yang duduk di kursi utama menatap semua makanan itu dengan selera yang semakin meninggi

"Amanda datanglah setiap hari ke rumah ini agar Ayah bisa makan semua makanan enak dan banyak seperti ini setiap hari juga" canda Bryant menatap Amanda yang saat ini duduk di samping kiri Rizky

Amanda hanya tersenyum manis dan senyum itu tanpa sengaja dilihat oleh Rizky yang ingin menyendokkan lauknya

("Gadis ini benar-benar menggoda imanku. Bibirnya itu astaga") Batin Rizky yang hanya melirik sekilas dan menyendokkan lauk itu ke piringnya

Suasana makan malam bersama pun usai dan mereka pindah ke rumah kaca yang terletak di pinggir kolam renang

"Amanda katakan pada Ayah model pernikahan yang bagaimana yang kau inginkan?" tanya Bryant meletakkan secangkir kopi hitam yang dia nikmati tadi

"Ayah aku hanya ingin pernikahan yang biasa saja namun tidak menghilangkan nilai elegan. Karena Keluarga Graham sangat dipandang di negara dan diluar negara ini maka aku tidak ingin membuat kalian merasa malu" jawab Amanda sambil menatap Rizky