Ras

Ras

1.Pembukaan Ras

...Apa yang perlu kalian banggakan dari silaunya dunia...

...Semua itu hanya bersifat sementara...

...Bagiku yang abadi lebih menjanjikan daripada manisnya dunia....

Cuacanya panas sekali,harus pakai jaket agar tidak terpapar sinar UV sunblock ini harganya sangat mahal,tetapi biarlah aku membutuhkannya,beberapa kali aku mengambil dan menaruhnya kembali.Habis deh uang lomba kemarin kalau aku beli ini.

“Usaha sekeras apapun tetap aja gagak adalah gagak ,mau jadi angsa ya”

“Aiko tutup mulutmu”ujar wanita yang lebih tua

“Kenapa,memang dasar kamu “tak sempat menyelesaikan ucapannya aku memilih pergi dari minimarket itu.

Aku tidak jadi belanja karna Aiko,perih mataku mendengar ucapan Aiko.Sesampainya di rumah

“Ma….bisakah aku”

“Aduuhhh Mey…jangan aneh-aneh kenapa sih”

“Mereka bilang yang bagus dariku hanya namaku”

“Cukup Mey ,setiap perubahan ada konsekuensinya apa kamu siap,Mama menyayangimu apa adanya berhenti membuat Mama terluka.

Ucapan Mama terngiang ditelingaku.Aku menatap cermin besar dikamar,terpantul wajah mungil berwarna coklat ,diatas lemari sangat beragam jenis skincare dan kawan-kawannya.Berbagai skincare yang tak mengubah apapun.

“Aku juga ingin kulit putih”Yumei…mungkin bisa diganti menjadi Jenny atau Siti ya, yang lebih Indo namun semuanya tinggal angan saat melihat mata melotot padaku,aku tertidur dalam lelah yang berkepanjangan karna setiap hari memikirkan menjadi putih,ada alasan dibalik itu,nanti akan kujelaskan mengapa aku menginginkan kulit putih.

Aku berangkat sekolah dengan setengah hati,kulitku tidak termasuk jelek-jelek amat hanya saja ada ketidaknyamanan dibalik itu semua nanti kalian bisa simak ceritanya karna aku tidak akan menggaris bawahinya.

“Mei”

“OOOOooo”

“Jawaban apa sih itu bikin badmood”

“Huhhhnyehhhh”

“Verrel liat sini terus”Aku menunjuk Aiko yang berada tak jauh dari tempat dudukku bersaaama geng kumuhnya yang membuat mual sambil tetap memandangi ponsel aku terus fokus membaca berita hari ini.

“Hahhhh seharusnya aku diam dikelas aja,buang-buang waktu aja”ucapku sambil nyelosor, Naina merebut ponselku.

“Apaan sih Naina !!!balikin nggak”ucapku tanpa sengaja sekilas kulihat Verrel mengarah ketempat kami tanpa ragu aku bangun tak peduli,daripada melihat pemandangan yang akan membuat perut lumutan.

Seperti disambar kijang aku kaget saat Verrel memegang tanganku saking kagetnya aku sampai terjatuh membuat semua yang ada dilapangan basket melihat,merah padam wajahku,Naina teman sejatiku pura2 tak lihat,teman macam apa itu malah asyik liatin cowok ganteng yang bikin diabetes,kelewatan kamu Naaina.

Verrel melongo melihatku”Apaan belum apa2 dah bikin sial”umpatku kasar sembari mengatur nafas aku duduk guna menstabilkan system pernapasanku yang kembang kempis.

“Ada apa Verrel”

“Aku mau tanya sesuatu”

“Tentang club”

“Bukan”

“Terus apa”sambil memandangi Aiko yang cemberut karna kepedean yang gagal.

“Minta No w.a”ucapnya sambil menyodorkan ponselnya yang bagus,tiba2 tenggorokanku tercekat suara pun tak keluar,mungkinkah aku bisu.Test test…do re mi pa sol la si,sulit kulukis kata yang tersirat dalam benakku,karna sejatinya kata untuk diucap bukan dilukis hehehehe….

“Aku nunggu lo”Verrel mulai gelisah

“Oh iya …sudah kok”

“Kamu kenapa”Verrel menatapku dan mengambil hapenya.

“Aku balik dulu ia”ujarnya lalu meninggalkan sebuah pertanyaan yang sangat besar dalam hatiku.

“Girang ya”

“Biasa”

“Lieee”

“Sok English kamu”

“Aku yakin ujung2nya bakal beda”

“Tuh kan pikiranmu yang jelek dari awal”Naina menatapku kesal

Aku berjalan menuju ruang kelas 11 yang tak jauh dari lapangan basket diiringi celotehan Naina yang terus menyemangatiku.Namun bagiku terlalu dini untuk berharap menurutku melihat saja sudah cukup.

Tiba-tiba aku tersungkur ke tanah,Aiko dengan sengaja melakukannya,aku berusaha bangkit dengan wajah yang sangat kesal.

“Aiko maksud kamu apa”Naina mendorongnya dengan kasar.

“Sudahlah Naina,jangan menanggapi hal yang tak penting”ucapku sambil membersihkan bahuku yang kotor.

“Tunggu aja kamu Mei”gumam Aiko

Aiko Petra

Sangat memusuhiku,aku tak tahu alasannya,seingatku aku sama sekali tak pernah membuatnya rugi,seperti halnya tadi entah apa yang merasukinya hingga berbuat seperti itu.

Waktu berlalu diiringi bel pulang dari sekolah,perutku sudah berbunyi dari tadi,dengan cepat aku mengayuh sepedaku,sesampainya dirumah langsung nyelosor ke dapur tanpa lupa mengucap salam pada big mama.

“Setannya ikut masuk lo Mei”ucap Mama sambil terus menatap layar kaca,pasti nonton drakor dah tu.

“Setannya Mei suruh diem diluar Mah”ucapku sambil mencicip tempe goreng.

“Kamu nggak cuci tangan,satu keluarga bisa sakit perut karna ulah kriminalmu”Mama memulai dramanya

“Oke Ma”dengan malas aku berjalan menuju wastafel

Menu hari ini ayam goreng,tempe goreng,sayur bayam dan tak lupa sambal koreknya benar-benar menggugah selera.Bisa-bisa habis 2 piring ini aku bergumam sendirian merem melek.

Senja semakin memerah setelah membantu menyapu dan bersih-bersih kamar aku menikmati sore dengan segelas teh lemon dan sekantong biscuit coklat tak lupa masker kulit wajah agar wajah makin glowing ditambah lagi handphone dengan kuota yang melimpah ahhhh….nikmat Tuhan mana yang kau dustakan bueheheheheheeee,aku memeriksa chat dihape dan melihat nomor baru.

087****

Mei ini aku Verrel

Balas

Verrel ya

Ada apa

send

087****

Kamu lagi apa

Balas

Sedang santuy

087****

Asyik dong

balas

Oiya

Kalo kamu lagi apa

087***

Aku sedang latihan disekolah

balas

Verrel aku permisi dulu

Aku akan bersiap untuk lomba besok

send

087***

Semangat Mei

Tidak ada rasa special sedikitpun dihatiku karna aku takut jika aku merasa percaya diri ujung-ujungnya akan menanyakan Aiko,yahhh pengalamanku 2kali ada cowok yang lumayan keren mendekatiku dan ujung-ujungnya malah menanyakan Aiko bikin kesel aja.

Aku dan Aiko memang tidak akrab namun dihadapan public kami terlihat baik-baik saja dan biasa tampil bersama sebagai Ketua kelas dan wakil dan posisiku saat ini wakil lebih terkenal dari Ketua,aku tak apa karna bagiku tiada penting ketenaran itu,Aiko adalah cewek yang pandai berklamufase,bunglon dong!!!bukan bisa dibilang dia lebih mirip serigala gunung tanpa bulu tak ada yang menarik dari Aiko,hanya modal cantik dan kulit putih yang memberinya nilai plus otaknya tak lebih dari seperempat isinya mungkin tidak ada.Seketika kepalaku dipenuhi dengan Aiko yang menanam kebencian padaku.Biarlah lepas ini lagi sebentar aku tamat dan tak akan berurusan lagi dengannya.

Keesokan harinya

Lomba menulis antar kelas dimulai pada jam ke empat setelah lomba membaca aku sedikit terkejut saat Verrel datang,Aiko yang juga berpartisipasi langsung menghampiri Verrel nampak dari kejauhan mereka berbicara cukup lama.Aku tersenyum kecut menahan ludah melihat tingkahnya.

“Sudah kuduga”Aku bergumam dalam hati,aku kemudian berlalu dan akan memulai lomba namun Verrel sudah ada didepanku dengan wajah yang sangat dekat.

“Semangat ya”

“Trims”ujarku datar kemudian berlalu aku memegangi dadaku yang bedegup sangat kencang.

Aku Kyumei Aurora nama jejepangan yang tidak sesuai dengan kulitku,meskiupun begitu aku melupakan sejenak masalah itu, aku rajin mengukir prestasi yang menyejukkan untuk diriku sendiri.

Lomba kali ini berlangsung selama 60 menit dan aku sudah selesai dari beberapa menit yang lalu dan ada sisa waktu untuk menghayal.Andai saja kulitku sedikit putih dan wajah yang lebih oriental pasti memberiku semangat ekstra,lamunanku buyar saat wajah Verrel melintasi ruang lomba,bel tanda lomba usai berdentang,aku merapikan alat tulis dan segera keluar,Verrel ternyata masih diluar.

“Aku menunggumu”

“Kok nunggu aku”

“Aku membawakan minum untukmu”

“Repot amat”ujarku sambil menerimanya

“Ngga apa…minuman 5000 an doing”

“Kirain 1500”aku tertawa kecil melihat Verrel memicingkan matanya.

Perhatian kecil dari Verrel membuat hariku sedikit berwarna tapi aku tetap berusaha untuk tidak baper karna belum jelas maksud kedekatan Verrel padaku.

Aku akan bertanya langsung saja gumamku sendiri,daripada nantinya malah dia nanya duluan ya mengurangi rasa sakit hati sekitar 20% lah.

“Kamu komat kamit sendiri Mey,kamu dukunin aku ya ?”Verrel menatapku

“Enggaklah aku Cuma berfikir saja”aku malu ternyata dia memperhatikan mulutku,mulut nakal.

“Biasanya kalo aku yang berfikir otak,mulut kagak,tapi kayaknmya itu berlaku untuk orang cerdas deh”gumam Verrel.

“Gini Vey,kamu jujur aja sama aku,kamu maunya apa”aku mulai berbicara.

“Kenapa bilang gitu Mey,apa aku mengganggu kamu”Verrel menatapku.

“Tidak sih hanya saja ada pertanyaan yang mengelilingi kepalaku”

“Keliling apa nggak capek ya”Verrel kembali membuatku tertawa,”Gini banget bicara sama ank sastra skill bicaranya udah beda”

“Enggak maksud aku apa kamu dekat sama kau hanya untuk minta nomer Aiko”aku akhirnya angkat bicara.

“Apa !!!Aiko …buat apa aku Aiko kalau aku mau Aiko kenapa mesti deket kamu Mey,kan aneh” ucap Verrel.

“Pengalamanku pernah begitu Verrel aku hanya takut itu terjadi lagi”

“Pikiran jelek apa itu Mey”

“Pikiranku lah”

“Pagi-pagi dah ngaco,Aiko apa dia cantik banget kali ya,aku nggak murahan kayak cowok lain yang ngejer-ngejer Aiko”Verrel tertawa kecil

“Terus”

“Aku hanya ingin dekat denganmu Mey”

Sejenak aku terdiam,apa Verrel serius,”Sebaiknya apa yang kamu katakana itu benar adanya.

“Tentu”

“Ayolah aku akan melihat pengumumannya”aku berlari kecil dan mendapati aku ada diposisi 1,berarti aku akan berlomba lagi di tingkat SMA.Asssiiiapppp!!!!.

“Congrats ya Mey”

“Makasi Verrel”

“Jangan panggil Verrel kepanjangan”

“Terus panggil apa”

“Panggil Vey aja”

“Iya baguslah jadi lidahku nggak perlu keseleo”

“Seribet itukah namaku bagimu”Verrel bertanya ,aku hanya membalasnya dengan senyum kecil,kami melintasi koridor sekolah bersiap menuju kelas dan akan pulang karna kegiatan diskolah hari ini hanya lomba-lomba setelah semesteran.Aku melihat Verrel menunggu diluar kelas.

“Mey nanti aku traktir kamu ya’’

“Pakai uang ortu,kagak ahhh”

“Aku nabung kok”

“Tetep aja uang ortu”

“Serius mey kamu mau nggak”

“Kamu kan kalag turnamen antar sekolah”

“Jujur banget sih kamu Mey,kamu menusuk hatiku yang paling dalemmmm”ucapnya sok sedih.

“Fixxx nanti aku yang traktir deh”

“Kok malah cewek yang traktir,turun derajat aku”

“Banyak curcol”

Aku mendorong sepedaku diikuti Verrel yang sengaja hari ini minta tidak dijemput,aku dan Verrel bercerita sepanjang jalan sembari menikmati semilir angin yang mengelus rambut dengan gemulai. Sesekali aku melihat Verrel begitu akrab,bercerita penuh semangat dan terkadang membuat sedikit lelucon,Vey seandainya kamu hanya ingin dekat maka aku akan sedikit membuka hatiku ,namun aku tak berharap terlalu banyak padanya nantinya jika Verrel pergi aku tak perlu bersedih hingga 7 hari 7 malam yeeeaaa kan.

Aku melambaikan tangan saat aku dan Verrel berpisah dipersimpangan jalan aku yakin Verrel pasti bakal nelpon jemputannya rumahnya kan lumayan jauh,aku terkikik sendirian.

Setelah berdiskusi tadi dijalan,aku dan Verrel memilih sebuah tempat makan yang tidak terlalu jauh dari rumah aku bahkan sudah fitting baju semenjak pulang sekolah,sumpah aku merasa usahaku sia-sia saja,pakai yang manapun penampilanku tak berubah sama sekali.

Aku berfikir apa yang akan terjadi besok,aku sampai tidak bisa tidur memikirkannya,sembari tersenyum kembali melihat isi chatku aku tenggelam dalam lamunan tingkat dewa dan bergumul dialam mimpi.

“Maaaa!!!!mamaaaa”

“Apa sih kamu Mey pagi-pagi dah bikin gempar”

“Mama kok nggak bangunin Mey sih”

“Emang apa urusannya sama Mama”

“Mama kok gitu sih,mana aku ada janji”

“Alahh kamu lebay banget,emang sama siapa kamu kan jomblo”Mama terkekeh kemudian pergi kedapur.

Aku melirik jam dinding masih ada waktu 30 menit sebelum kesana,segera aku mandi dan sedikit berdandan buehehheehe.

“Mah aku pergi”

“Jonesss pergi aja luu,Mama seumuran kamu sudah laris”teriaknya dari dalam dapur. Aku heran dengan Mamaku kasar sekali ucapannya,dukung keek gitu,muji kagak ngejek ia,aku hanya tertawa kecil dan bergegas menuju tempat janjian kami disebuah café yang tidak terlalu terkenal dan ada rencana ngemall juga.

Aku terpukau saat melihat Verrel bak pangeran dari negri dongeng , aku melihatnya sampai tak bisa mengatupkan mulut,kulihat beberapa cewek meliriknya yaaa…aku tak meyalahkan memang dia keren sih,Cuma kalo ganteng yahhh ada kasi nilai 6 aja dulu.Aku masih memperhatikannya dari ujung ramkbut hingga bulu kaki.Tanpa ragu Verrel menggandenng kulitku bukan maksudnya tanganku,saat melihat kedatanganku,kencan nih kayaknya.Aiya iyaaaa….

Jadi dengan bangga aku membuat perbandingan antara kue salju dan kue coklat dan kalian bisa menebak aku diposisi yang mana.Aku hanya menunduk saat berjalan dengan Verrel ,rasa tidak percaya diri muncul tapi hari ini adalah hariku aku akan membuang beberapa memori tentang masa masa yang kurang baik,saat lomba suasana lebih tegang tapi hari ini adalah tegangan tinggi 500volt duuuarrrr.

“Tinggikan kepalamu ,buat apa menunduk kayak aku maksa orang”Verrel bergumam didalam hati.

Verrel hanya diam tidak ada kata sambutan,masak iya aku yang ngomong duluan biar item aku kan gengsi.Halah apa sih yang aku harapin,dipuji seorang Verrel,kayaknya aku bisa pergi ke kaca terdekat.

Sementara itu isi hari Verrel

Aku harus berbicara hati-hati agar tidak merusak suasana dia diem terus sihhh,mau ngomongin apa ya,hahhh aku nawarin makan aja dulu.

“Kamu mau makan apa”

“Aku suka kwetiew dan jus melon aja”

“Baik aku juga sama aja”ucap Verrel lalu memesan makanan.

“By the way kamu bilang suka kwetiew berarti tipemu makanan ya”

“Suka kan aduhhh salah deh”Verrel tertawa melihat tingkahku yang kikuk.

“Mey habis ini kita ngemall yuk kita ke time zone”

“boleh kebetulan aku bawa uang banyak”

“Banyak tuh berapa sejuta”ujarnya sambil menunjukkan isi dompetnya yang tebal

Aku diam sambil menyeruput the botol,holang kayah mah bebas sungutku dalam hati,tak lama pesanan kita datang,aku yang nggak sarapan makan dengan cepat tanpa ingat urat malu bahwa saat ini jalan dengan cowok keren disekolah.Aku nggak sarapan.

“Kalo kurang nambah aja Mey”

“Nggak kok Vey…”aku baru memungut kembali urat malu ku yang tertinggal dijalan tadi.

“Kamu suka nonton nggak”tanya Verrel

“Ya suka…Cuma aku sih nggak pernah nonton bioskop gitu”

“Nggak pernah,emang nggak pernah keluar gitu”(yang ngajak nggak ada jomblo menahun)

“Iya …begitulah Vey”

“Tapi bagus kok,jadi kamu nggak liar”

“Kamu kirain aku binatang,kamu tuh buaya lumutan”

“Dari mananya aku buaya,memang dasar cewek-cewek yang suka kumpul kalo lagi latihan”ucapnya membela diri.

“Iyaa dehh…serah kamu aja”aku malas memperpanjang

“Oiya aku sering perhatiin kamu sering ditindes ya sama Aiko”

“Kok kamu tau Vey”

“Teman-temanku yang bilang”ucap Verrel sambil melahap kwetiewnya

“Biar sajalah Vey,aku malas ribut”aku mengaduk-aduk jusku dan menelannya dengan susah payah mendengar Verrel menyebut Aiko ditengah kencan kami.

“Lain kali pertahankan dirimu”

“Andai bisa Vey,sumpah aku nggak bisa kasar apalagi membalas orang”

“Iya lain kali coba”

“Iya”aku menyahut dengan ragu ajaran macam apa itu

“Yuk dihabisin makanannya and kita segera ketime zone”

“Oke …kamu pakai motor”

“Kenapa …maunya pakai mobil ya ?”Verrel niatnya bercanda namun Mey malah tersinggung

“Enggak sih…memang aku siapa,aku bukan siapa-siapa dan akan be3gitu seterusnya?”.

Melihat wajah murung Mey,Verrel segera bertindak”Maaf Mey aku hanya bercanda”Verrel mengelus bahu Mey.

“Lupakan saja aku hilang mood”Mey berlalu dengan hati yang dongkol tanpa menyusul Verrel menstater motornya dan berlalu.

“Gitu aja hilang mood kan aku hanya bercanda”Verrel masih terdiam dikursinya membiarkan Mey yang terus mengambil langkah keluar café.

“Apa aku egois ,aku memberi kesan buruk saat date pertamaku Mey mulai menyadari sikapnya yang kurang baik,Mey namun sebuah tangan menggamitnya,tangan pangeran dari surgakah aku siap jika kau yang jemput,ohh ternyata si dingin.

“Tolong maafkan aku Mey” VERREL KEMBALI

“Aku yang egois”

“Jadi jalan”

Mey mengangguk pelan,entah mengapa semenjak setahun terakhir ini Mey menjadi sedikit sensitive dengan perkataan laki-laki.Sakit hatinya saat dekat dengan tiap laki-laki yang hanya memandang Aiko membuat dirinya sulit percaya pada cowok lagi,Verrel juga belum dipercaya 100%,butuh pembuktian yang cukup lama.

“Mey aku ingin mengatakan sesuatu”

“Iya bicaralah”

“Aku tahu kalau kamu tidak percaya padaku”

Deggg jantungku terasa berdenyut dengan kencang”Iya memang”ucapku pelan

“Aku belum mengerti apa aku kurang baik atau emmang wajahku yang membuatmu tidak percaya”

“aku hanya khawatir segalanya nanti sia-sia”

“Mey dengar ya,aku ya aku …orang lain ya tetap orang lain tidak bisa disamakan”

“ Aku hanya takut”

“Aku paham”Verrel menggemgam erat tanganku menerpa panasnya siang itu,aku merasa nyaman namun tetap berusaha tidak terbuai dalam alur Verrel.

Sesampainya di time zone aku dan Verrel bermain sepuasnya melupakan konflik kecil kami tadi saat dicafe.Verrel memahami Mey yang masih diselimuti bayang bayang masa silamnya yang mungkin memiliki kesan kurang menyenangkan. Dia akan belajar dan mungkin sedikit menggali informasi mengapa Mey sering berprasangka buruk padanya padahal bicara aja belum.Sementara senja mulai menunjukkan kuasanya Mey memilih pamit pada Verrel dan mengatakan tak perlu diantar namun Verrel bersikeras mengantar Mey.

“Seharusnya kamu tidak perlu serepot ini Vey”Mey berdiri didepan gerbang rumahnya tanpa sepengetahuan Mey Mamanya tengah mengintai.

“Repot apanya,kalo aku gotong motornya dan gendong kamu baru repot”Verrel tersipu melihat perubahan sikap Mey.Verrel berlalu dengan perasaan yang lebih baik.

Hembusan angin senja itu membuat Mey melonggarkan amunisinya dan berlalu menuju pintu rumahnya dan ia dikagetkan oleh Mamanya yang tiba-tiba nongol dipintu masuk.

“Lumayan untuk permulaan”

“Mama nguntit ya dari tadi,apa jangan2 Mama ngikutin aku dari tadi”

“Kurang kerjaan Mama ngikutin kamu,mending Mama ngitungin biji kopi”

“Serah Mama aja deh.

“Kamu nggak makan”mama masih mengikutiku

“Masih kenyang Ma”

“Ya gitu deh kalo makan cinta bawaannya kenyang melulu”

Aku berjalan menuju kamar dan membiarkan aku mengurus beberapa privasiku aku tenggelam kedalam bayang Verrel,akankah ia serius dalam menjalani ini.Tuhan aku rasa aku akan memberikan sedikit ruang gerak bagi Verrel membuka hati dan belajar bersikap.

Aku melihat layar ponselku dan memeluknya,aku harap kali ini akan berakhir dengan sedikit manis setidaknya aku pernah pacaran dengan cowok yang lumayanlah walau tidak terlalu tampan.

Sambil sesekali aku memandangi kulit coklatku,aku ingin sedikit kulit Mama bukan kulit Papa.

Kringggggggggggg…..kringggggg…….

“Hadehhh…apa nggak bisa liat orang menghayal dikit aja ni hape”

Verrel:Sudah makan Mey

Mey:(Aku kenyang makan kamu)aku belum lapar

Verrel:Jangan lupa makan Mey

Mey:Kalo makan kamu nggak perlu ngingetin,,,mana mungkin aku lupa

Verrel:Bagus

Mey:Jadi..kamu sendiri gimana

Verrel:Aku sudah makan,Mamaku masak kesukaanku,nanti akan diganti kamu yang masakin

Mey:Ihhh aku mah malas masak…beli aja di online

Verrel: Kamu ini belum apa-apa dah males

Mey:Kamu juga belum ada status udah mau dimasakin

Verrel:Memang kalau ada status kamu mau masakin

Mey:Mungkin

Dia nggak bisa masak,goreng tempe aja item sayup-sayup suara yang sangat menjengkelkan terdengar dari luar kamar.

“Mahhh jangan ganggu”Dari seberang suara Verrel terkekeh.

Mey:Vey aku tutup ya…mau perssiapan buat besok

Verrel:Baik bye ya kyucuteee

Aku menutup ponsel sambil tersenyum namun aku mulai kesal lagi saat ingat kejadian dua bualn lalu saat pelajaran Ipa dan membahas masalah kulit.Kalian mungkin bisa menebak apa yang terjadi.

Warna kulit(Pigmen)

Mengapa warna kulit manusia berbeda ?kira-kira ada yang tahu

“Karna adanya genetic atau keturunan”sahutku

“Ada lagi”tanya Bu Yuni

Hening

“Jadi yang mempengaruhi warna kulit adalah lingkungan tempat tinggalnya.Orang-orang yang tinggaldi Negara empat musim umumnya memiliki kulit lebih cerah,sebab durasi terpapar sinar mataharinya tidak sebanyak orangyang tinggal di Negara 2 musim seperti Indonesia.

“Kalo Mey termasuk mana ya Bu,soalnya kulitnya beda gitu sendiri”Tanya Aiko mmebuat telingaku panas.

“Aiko inilah kulit Indonesia asli”Diiringi gelak tawa yang lainnya riuh rame kalo hina fisik orang memang temen -temenku jagonya.

“Looh kenapa pada tertawa,justru kulit seperti Mey ini bagus loo”,kalian tahu pigmen,pigmen adalah zat warna dalam tubuh makhluk hidup yang berfungsi melindungi dari paparan sinar matahari terutama sinar ultraviolet.Apa kalian tahu orang albino itu adalah kekurangan zat pigmen jadi kulitnya sangat sensitive bila terkena sinar matahari bahkan cahaya lampu yang terlalu terang pun tidak baik bagi penderita albino,paham ya…”

“Pahammm Bu”

“Jadi tugas hari ini kumpulkan gambar hewan dan manusia yang albino ya serta keterangannya nanti berkelompok aja menurut absen aja”Ujar Bu Yuni sembari merapikan bukunya

Naina memandangku sambil berkata”Biarin aja Mey,jangan dimasukin hati,kan masih ada aku yang setia sama kamu”Naina memegang tanganku, memang dikelasku akulah yang memiliki kulit paling coklat,namun aku nggk pernah meributkannya sampai Aiko mulai membully warna kulitku,aku tahu aku tak secantik dia tapi kenapa dia selalu begitu,kalau memang ingin bersaing yang sehatlah tak perlu menghina fisikku.Kadang kalau kelewatan barulah aku unjuk bicara.Terkadang aku lelah menanggapinya dan hanya diam bosan mendengar tong kosong macam Aiko sebab aku adalah orang yang benar-benar sibuk.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

.

2024-07-06

0

Canty Thea

Canty Thea

wow karakter cewenya lucu

2023-07-30

0

Septichan16_Canon

Septichan16_Canon

Terimakasih kk sy akan mengunjungi halaman anda

2021-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 1.Pembukaan Ras
2 2.Study Tour
3 3.Sang Pemberi semangat
4 4.Salah Paham
5 5.Pernyataan tak terduga
6 6.Bersama Angga
7 7.Merajut Cerita
8 8.Sebuah Terror Kecil
9 9.Dia datang
10 10.Terror kecil 2
11 11.Jalan-jalan
12 12.Sayang Mey
13 13. Veifel
14 14.Delta dan fansgirl
15 15.Delta dan fansgirl 2
16 16.Masih dengan kebencian
17 17.Masih dengan kebencian 2
18 18.Tertangkap
19 19.Satya dan Cerita lampau
20 20.Ujian dan sebuah senyuman
21 21.Jadi Model Dadakan
22 22.Berbagi Cerita 1(Verrel)
23 23.Berbagi Cerita 2
24 24.Berat
25 25.Naina
26 26.Bertemu Naina
27 27.Bertemu Naina 2
28 28.Lanjut jalan-jalan
29 29. Eif (Veifel)
30 30. Eif (Veifel 2)
31 31.Mama sakit
32 32.Obrolan laki-laki
33 33.Bukan Pantai
34 34. Angin Segar
35 35. Apa aku cemburu ?
36 36.Hari Kesembilan dan Sebuah Harapan( 1)
37 37.Hari kesembilan dan sebuah harapan
38 38.Mencoba untuk tenang
39 39.Lebih Awal
40 40.Nona Gow
41 41.Sebuah Kepercayaan dari keluarga Gow
42 42.Merajut mimpi
43 43.Eif Sakit (1)
44 44.Eif Sakit (2)
45 45.Kuliah dan Stela
46 46.Pra tunangan dan Masalah (1)
47 47.Pra Tunangan dan masalah 2
48 48.Pra Tunangan dan masalah 3
49 49.Lupa
50 50.Apa aku percaya
51 51.Dari Naina (1)
52 52.Dari Naina (2)
53 53.Excel Bukan Microsoft
54 54.Hadiah dari Gow Senior
55 55.Undangan
56 56.Kemana ?
57 57.Siapa lagi ini ?
58 58. Madu
59 59.Ayam kecap buatan Mey
60 60.Ingin merebut
61 61.Gaun dan kepercayaan
62 62. Partner ?
63 63.Mau Apa Yunan ?
64 64.Usaha Mama
65 65.Keputusan Eif 1
66 66.Keputusan Eif 2
67 67. Ikhlas
68 68. Kelelahan
69 69.Berpuisi ala Vey dan Mey
70 70. Ke Bali (End)
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1.Pembukaan Ras
2
2.Study Tour
3
3.Sang Pemberi semangat
4
4.Salah Paham
5
5.Pernyataan tak terduga
6
6.Bersama Angga
7
7.Merajut Cerita
8
8.Sebuah Terror Kecil
9
9.Dia datang
10
10.Terror kecil 2
11
11.Jalan-jalan
12
12.Sayang Mey
13
13. Veifel
14
14.Delta dan fansgirl
15
15.Delta dan fansgirl 2
16
16.Masih dengan kebencian
17
17.Masih dengan kebencian 2
18
18.Tertangkap
19
19.Satya dan Cerita lampau
20
20.Ujian dan sebuah senyuman
21
21.Jadi Model Dadakan
22
22.Berbagi Cerita 1(Verrel)
23
23.Berbagi Cerita 2
24
24.Berat
25
25.Naina
26
26.Bertemu Naina
27
27.Bertemu Naina 2
28
28.Lanjut jalan-jalan
29
29. Eif (Veifel)
30
30. Eif (Veifel 2)
31
31.Mama sakit
32
32.Obrolan laki-laki
33
33.Bukan Pantai
34
34. Angin Segar
35
35. Apa aku cemburu ?
36
36.Hari Kesembilan dan Sebuah Harapan( 1)
37
37.Hari kesembilan dan sebuah harapan
38
38.Mencoba untuk tenang
39
39.Lebih Awal
40
40.Nona Gow
41
41.Sebuah Kepercayaan dari keluarga Gow
42
42.Merajut mimpi
43
43.Eif Sakit (1)
44
44.Eif Sakit (2)
45
45.Kuliah dan Stela
46
46.Pra tunangan dan Masalah (1)
47
47.Pra Tunangan dan masalah 2
48
48.Pra Tunangan dan masalah 3
49
49.Lupa
50
50.Apa aku percaya
51
51.Dari Naina (1)
52
52.Dari Naina (2)
53
53.Excel Bukan Microsoft
54
54.Hadiah dari Gow Senior
55
55.Undangan
56
56.Kemana ?
57
57.Siapa lagi ini ?
58
58. Madu
59
59.Ayam kecap buatan Mey
60
60.Ingin merebut
61
61.Gaun dan kepercayaan
62
62. Partner ?
63
63.Mau Apa Yunan ?
64
64.Usaha Mama
65
65.Keputusan Eif 1
66
66.Keputusan Eif 2
67
67. Ikhlas
68
68. Kelelahan
69
69.Berpuisi ala Vey dan Mey
70
70. Ke Bali (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!