Mey hanya merenungi dirinya yang serasa bodoh, bodoh mempercayai Verrel dan tapi ia tak bisa menutupi kenyataan bahwa dia sangat menyukai Verrel dan panggilan Vey untuk Verrel.
Ahhh rasanya seperti mimpi, Mey berfikir haruskah ia berhenti dan menutup hati saja.
Mey memeluk bantalnya dan mulai meneteskan air mata, sepertinya hatinya benar, bahawa dia menyukai Verrel, dua bulan bukan waktu yang singkat untuk saling mengenal dan memahami.
Banyak canda tawa yang mereka bagi dalam waktu ini, seakan setiap cerita adalah bagian dari mereka, mulai dari membahas hoby, makanan kesukaan dan bahkan cita-cita. Semuanya yang diinginkan Mey seperti tidak sejalan.
Tak puas dengan sikap Mey, keesokannya Verrel akhirnya menyerah dan mengajak Mey untuk berbicara, Mey yang akan tahu Verrel menunggunya sengaja membiarkan jam masuk berdentang dan dengan cepat ia melangkah masuk kelas tanpa memberi kesempatan untuk Verrel berbicara padanya.
Verrel hanya berdehem perlahan kemudian berlalu ke kelasnya.
Verrel seorang cowok yang profesional, meskipun dia ada masalah dengan Mey, tetapi dia tetap fokus pada pelajaran dan tidak mengingat apapun selain pelajaran selama di kelas.
Sembari menanti jam istirahat, Verrel mengetuk-ngetuk pensil dan menjatuhkan wajahnya di antara mejanya. Saat jam istirahat berdentang Verrel bergegas menuju kelas Mey dia memandang kelas yang lengang , dengan langkah lebar dia melihat ramai di halaman belakang sekolah dan teriakan yang riuh. Verrel berhenti melangkah dan mulutnya menganga.
“Serius Mey nggak mau jadi pacar aku”
“Serius Angga lagi pula , aku sudah menyukai seseorang ”
“Tapi kamu belum pacaran kan”
“Belum untuk saat ini”
“Jika Mey berubah hati, aku akan selalu menunggu Mey”
Mey mengangguk sambil menerima coklat dan bunga dari Angga.
“Mey tetap Terima ya hadiah dari aku, ini hadiah pertemanan kita, kita nggak boleh saling jauhin setelah aku ungkapin perasaan ke kamu ya”Mey mengangguk perlahan sambil tersenyum kecil.
Bagai disengat lebah, pernyataan Angga membuat Verrel langsung terduduk disudut ruangan, terngiang ngiang ucapan Angga yang begitu berani dan terkesan sangat gentle .
Tapi siapa seseorang yang disukai Mey?
Verrel membiarkan dirinya hanyut dalam lamunan dan bergegas kembali ke kelas lagi,Mey tak sengaja melihat punggung Verrel dari kejauhan. Sementara Angga masih duduk bersama.
“Kok bisa loo, Angga langsung nembak kamu didepan semua siswa,nyahok deh tu Aiko,cantik doang tapi ngga ada yang nembak dia seperti Angga ,wkwkwk......Mey, aduhh kalo aku pasti aku Terima dehh”ungkap Naina di dalam kelas.
“Kita sering chating, tapi masalah perasaan aku sih nggk tau juga ya”
“Btw memang ada cowok yang kamu suka ya”
“Kepooo”
“Awas deh”Naina mengetuk kepalaku dengan pensilnya dan kami terdiam saat guru mulai masuk kelas.
"Aku pikir kamu deketnya sama Verrel" lanjut Naina lagi sambil berbisik.
"Aku juga memang lagi deket tapi kita berdua tidak ada ikatan,jadi aku tidak mungkin aku mengikat Verrel"
"Kamu bertengkar"Naina mirip paparazi
"Bukan hak ku,hanya saja"
"Berbaikan lah jika memang kamu menyukainya"
"Kamu tau"
"Sahabatku, apa yang aku tidak tau"
"Apa kamu menguntit"
"Enak aja, aku memangnya ngga ada kerjaan apa"
"Aku tersenyum dan tertawa kecil.
Angga... benar benar mengerikan dan mengejutkan.Vey aku....hmmm sudahlah .Mey kehabisan kata kata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments