3.Sang Pemberi semangat

Aku masih meringkuk diatas kursi bus sambil terus membayangkan apa yang terjadi hari ini.

Aku membuka mata perlahan menatap Vey yang tampaknya khawatir dengan keadaan ku. Sungguh aku ingin berbicara namun aku tak kuat lagi.

Waktu yang lumayan lama dari tempat wisata menuju sekolah membuatku semakin merasa sakit di dadaku. Air mataku terus meleleh dan dengan lembut Verrel menghapusnya dengan tisu.

"Sabar ya Mey... lagi sebentar sampai kok"

Semilir angin tak mampu ku nikmati sepanjang perjalanan, malah angin membuatku tambah lemah.

Sesampainya disekolah Verrel dan Satya membopongku ke ruang UKS.

Setelah memberiku beberapa vitamin dan istirahat sekitar 1 jam, kondisiku mulai lebih baik lagi.

"Kamu sudah mendingan Mey" Verrel datang dari ambang pintu.

"Iya ... lumayan Vey"

Verrel duduk di sisi kasur UKS dan menatapku lekat.

"Awas aja kalo aku tau siapa yang lakuin ini ke kamu.

" Nanti aja bahas itu Vey, mending kita pulang yuk"

"Oiya sih... udah sore banget ini, aku lapor dulu ke Pak Guru ya"

"Ok"

Setelah mengecek kondisi ku, aku diizinkan pulang oleh petugas UKS.

"Vey... nanti jangan cerita apa-apa ya sama Mama"

"Iya"

"Besok aku kayaknya belum bisa masuk deh"

"Iya... cepat sehat ya"

Di rumah Mama tidak nampak, sepertinya dia jalan-jalan.

"Vey... Mama nggak ada"

"Bagus dong... ayo kita masuk"

"Aneh-aneh... mending kamu pulang gih"

"Bercanda kok Mey"

Verrel berlalu dan akupun masuk dengan mengambil kunci cadangan di bawah pot bunga.

"Serius aku nggk boleh masuk Mey"

Aku melambaikan tanganku dan masuk ke dalam rumah.

Aku tidak melihat tanda Verrel meninggalkan rumah dan malah melihat seseorang berbicara padanya.

"Mama"

Lama aku melihat Verrel dan Mama berbincang. Aku menatap dari jendela kamar tamu dengan resah gelisah,semoga saja Verrel tidak bercerita apapun.

"Mama kemana aja"aku bertanya padanya bahkan saat Mama belum duduk.

" Belanja sebentar"

"Kenapa Verrel kamu nggk kasih masuk"

"Nggak enak lah Ma"

"Iya juga sih"

"Itu Mama sudah tau"

Mama tersenyum dan berlalu sambil menenteng belanjaannya.

Aku rebahan sambil memikirkan Verrel, begitu baik padaku,perhatian, apa benar dia serius padaku, gimana menurut author.

Aku telah meminta izin pada guru agar tidak masuk dulu kesekolah

Mama yang bingung karna biasanya aku jarang sakit.

Namun setelah bertanya beberapa kata, dia berlalu dan bersiap untuk kerja.

Benar-benar bosan dirumah aku menyalakan TV dan mematikannya lagi.

Kembali aku mengingat siapa yang ada disekitarku saat aku terkunci di wc umum itu., namun sama sekali pandangan itu kabur dan aku menghela nafas, selesai itukah orang itu hingga melakukan itu padaku, apakah dia tidak berfikir bahwa akibatnya bisa fatal.

Apalagi mengingat kondisi kamar mandi yang sempit dan pengap itu. Ku lirik jam masih pukul 09.00

Kenapa di rumah waktu sangat lambat, sedangkan disekolah begitu singkat.

Aku telah meminta izin pada guru agar tidak masuk dulu kesekolah

Mama yang bingung karna biasanya aku jarang sakit.

Namun setelah bertanya beberapa kata, dia berlalu dan bersiap untuk kerja.

Benar-benar bosan dirumah aku menyalakan TV dan mematikannya lagi.

Kembali aku mengingat siapa yang ada disekitarku saat aku terkunci di wc umum itu., namun sama sekali pandangan itu kabur dan aku menghela nafas, sekesal itukah orang itu hingga melakukan itu padaku, apakah dia tidak berfikir bahwa akibatnya bisa fatal.

Apalagi mengingat kondisi kamar mandi yang sempit dan pengap itu. Ku lirik jam masih pukul 09.00

Kenapa di rumah waktu sangat lambat, sedangkan disekolah begitu singkat.

Tak lama kemudian pintu terdengar di ketuk, aku bergegas mengintip dari balik gorden perlahan ku sibak dan ehhh... Kak Dinar mantan ketua tim basket serta anak-anak basket juga.

“Kak Dinar apa kabar”

“Baik.... Katanya kamu yg sakit ya”

“Sudah mendingan kak, walaupun masih agak pusing sih”

“Iya Kakak sudah dengar ceritanya kok dari Verrel sama anak yang lain juga”Kak Dinar duduk di kursi tamu.

“Hah aku juga heran Kak, semua di luar dugaan kalau saja ngga ada tuh pegawai resto disana, sampai kapan lah aku diam disana, anehnya sinyal lagi ngga ada,,, horror kan”

“Wajarlah Mey, itu kan pegunungan”sahut Pandu

“Iya sih tapi kan di luar masih ada satu atau dua butir sinyal” timpalku pada Pandu

“Telur kali butir”Verrel terkikik

“Kalian sudah pada izin”

“Sudah... Mana berani pada nggk kasih izin kita”ujar Satya

“Kau ini,,, kan kk Dinar yg minta izin buat kita”sahut Pandu lagi

Kak Dinar memang the best deh ,,, perhatian banget, terharu aku sama dia. Mereka semua sahabatku seperti keluarga kedua yang kumiliki team basket ku yg kelihatannya cuek tapi perhatian padaku. Aku merasa bersyukur memiliki mereka.

Setelah dua jam disini mereka akhirnya kembali lagi ke sekolah, “yah tunggu bentar aja napa, biar pas sampe sekolah sudah jam pulang”sahut Pandu.

“Segitu aja Pandu”Verrel menimpali , sambil berlalu Verrel memberi pesan padaku”ingat ya istirahat yang cukup, nanti malam aku berkunjung lagi”.

Aku tersipu pada Verrel, aku menyukai Verrel. Ini benar-benar membahayakan.

“Mey cepat sembuh dan bisa kumpul lagi sama kita ya”kata semua team basket

Aku mengangguk dan tersenyum.

Senja segera tenggelam dan meruntuhkan segala kenangan pagi , kemudian sembari menonton televisi aku mendengar suara pintu ruang tamu dibuka.

“Mah sudah pulang”

“iya Mey, Mama mau masak dulu ya”

“Jangan Ma, tadi teman-teman Mey kesini mereka bawa banyak makanan”, aku menunjuk meja makan yg sekaligus tempat nonton TV.

“Ihhh baik sekali kawan-kawan kamu Mey,, Mama kira kamu nolep”

“Mama ini... Yuk Ma... mending kita makan aja dulu”

“Ok”

Aku lupa dengan ucapan Verrel yang akan berkunjung kerumah, aku segera istirahat sambil melihat layar ponsel, ada pesan dari Verrel.

Vey :

Mey,,, sorry aku nggk bisa datang ya

Ada acara ultah kk aku ni

Me :

Baik Vey,,, have fun ya

Vey :

Nggak marah kan

Me :

Nggk lah...

Vey :

Jaga diri ya,, jangan lupa makan yg teratur

Istirahat yg cukup

Saat ingin membalas pesan Verrel, tiba_tiba ponselku berdering.

“Halo mey “(vey)

“Iya”

“Kamu baik kan” (Vey)

“Iya kok”

“Aku khawatir lo ama kamu, n ngerasa bersalah nggk jadi jenguk kamu”(Vey)

“Nggak apa kok”

“Besok masuk nggk”(Vey)

“Belum deh Vey”

“ Y udah kalo gitu... Pulang sekolah aku kesana lagi ya”(vey)

“Baik”

Aku menutup panggilan sambil tersenyum,,, happy deh ada semangat yang membara dalam hatiku yang telah lama membeku.

Thankyou.

Terpopuler

Comments

Amishofi💙🍉 (HIATUS)

Amishofi💙🍉 (HIATUS)

gapapa kan tadi siang uda^^

2023-11-15

1

Amishofi💙🍉 (HIATUS)

Amishofi💙🍉 (HIATUS)

Kak ini ceritanya keulang/Sneer/

2023-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 1.Pembukaan Ras
2 2.Study Tour
3 3.Sang Pemberi semangat
4 4.Salah Paham
5 5.Pernyataan tak terduga
6 6.Bersama Angga
7 7.Merajut Cerita
8 8.Sebuah Terror Kecil
9 9.Dia datang
10 10.Terror kecil 2
11 11.Jalan-jalan
12 12.Sayang Mey
13 13. Veifel
14 14.Delta dan fansgirl
15 15.Delta dan fansgirl 2
16 16.Masih dengan kebencian
17 17.Masih dengan kebencian 2
18 18.Tertangkap
19 19.Satya dan Cerita lampau
20 20.Ujian dan sebuah senyuman
21 21.Jadi Model Dadakan
22 22.Berbagi Cerita 1(Verrel)
23 23.Berbagi Cerita 2
24 24.Berat
25 25.Naina
26 26.Bertemu Naina
27 27.Bertemu Naina 2
28 28.Lanjut jalan-jalan
29 29. Eif (Veifel)
30 30. Eif (Veifel 2)
31 31.Mama sakit
32 32.Obrolan laki-laki
33 33.Bukan Pantai
34 34. Angin Segar
35 35. Apa aku cemburu ?
36 36.Hari Kesembilan dan Sebuah Harapan( 1)
37 37.Hari kesembilan dan sebuah harapan
38 38.Mencoba untuk tenang
39 39.Lebih Awal
40 40.Nona Gow
41 41.Sebuah Kepercayaan dari keluarga Gow
42 42.Merajut mimpi
43 43.Eif Sakit (1)
44 44.Eif Sakit (2)
45 45.Kuliah dan Stela
46 46.Pra tunangan dan Masalah (1)
47 47.Pra Tunangan dan masalah 2
48 48.Pra Tunangan dan masalah 3
49 49.Lupa
50 50.Apa aku percaya
51 51.Dari Naina (1)
52 52.Dari Naina (2)
53 53.Excel Bukan Microsoft
54 54.Hadiah dari Gow Senior
55 55.Undangan
56 56.Kemana ?
57 57.Siapa lagi ini ?
58 58. Madu
59 59.Ayam kecap buatan Mey
60 60.Ingin merebut
61 61.Gaun dan kepercayaan
62 62. Partner ?
63 63.Mau Apa Yunan ?
64 64.Usaha Mama
65 65.Keputusan Eif 1
66 66.Keputusan Eif 2
67 67. Ikhlas
68 68. Kelelahan
69 69.Berpuisi ala Vey dan Mey
70 70. Ke Bali (End)
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1.Pembukaan Ras
2
2.Study Tour
3
3.Sang Pemberi semangat
4
4.Salah Paham
5
5.Pernyataan tak terduga
6
6.Bersama Angga
7
7.Merajut Cerita
8
8.Sebuah Terror Kecil
9
9.Dia datang
10
10.Terror kecil 2
11
11.Jalan-jalan
12
12.Sayang Mey
13
13. Veifel
14
14.Delta dan fansgirl
15
15.Delta dan fansgirl 2
16
16.Masih dengan kebencian
17
17.Masih dengan kebencian 2
18
18.Tertangkap
19
19.Satya dan Cerita lampau
20
20.Ujian dan sebuah senyuman
21
21.Jadi Model Dadakan
22
22.Berbagi Cerita 1(Verrel)
23
23.Berbagi Cerita 2
24
24.Berat
25
25.Naina
26
26.Bertemu Naina
27
27.Bertemu Naina 2
28
28.Lanjut jalan-jalan
29
29. Eif (Veifel)
30
30. Eif (Veifel 2)
31
31.Mama sakit
32
32.Obrolan laki-laki
33
33.Bukan Pantai
34
34. Angin Segar
35
35. Apa aku cemburu ?
36
36.Hari Kesembilan dan Sebuah Harapan( 1)
37
37.Hari kesembilan dan sebuah harapan
38
38.Mencoba untuk tenang
39
39.Lebih Awal
40
40.Nona Gow
41
41.Sebuah Kepercayaan dari keluarga Gow
42
42.Merajut mimpi
43
43.Eif Sakit (1)
44
44.Eif Sakit (2)
45
45.Kuliah dan Stela
46
46.Pra tunangan dan Masalah (1)
47
47.Pra Tunangan dan masalah 2
48
48.Pra Tunangan dan masalah 3
49
49.Lupa
50
50.Apa aku percaya
51
51.Dari Naina (1)
52
52.Dari Naina (2)
53
53.Excel Bukan Microsoft
54
54.Hadiah dari Gow Senior
55
55.Undangan
56
56.Kemana ?
57
57.Siapa lagi ini ?
58
58. Madu
59
59.Ayam kecap buatan Mey
60
60.Ingin merebut
61
61.Gaun dan kepercayaan
62
62. Partner ?
63
63.Mau Apa Yunan ?
64
64.Usaha Mama
65
65.Keputusan Eif 1
66
66.Keputusan Eif 2
67
67. Ikhlas
68
68. Kelelahan
69
69.Berpuisi ala Vey dan Mey
70
70. Ke Bali (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!