Hari ini memasuki semester kedua jadi kegiatan belajarpun hanya sekedar saja khusus untuk remedial dan beberapa lomba kesenian antar kelas.Biasanya saat kenaikan seperti ini sekolah kami mengadakan studi tour.
Rencananaya tahun ini akan pergi ke Sembalun salah satu pusat agrowisata yang terkenal di pulau Lombok.
Aku juga belum pernah kesana,ya…semenjak Ayah tiada aku dan Mama jarang keluar untuk jalan-jalan,Mama menikmati waktunya sebagai wanita karier sekaligus Irt untuk aku dan aku adalah anak semata wayang.Aku sangat menyanyangi Mamaku dia adalah wonder women versiku sendiri.
Aku mematung memandang surat pemberitahuan sambil melihat keluar jendela sekolah,agak bosan rasanya menikmati hari tanpa kegiatan, Lomba tingkat NTB juga masih lama.Aku melihat Verrel dari kejauhan,ehhh tunggu Verrel kesini.
“Permisi teman-teman hari ini adalah Lomba basket antar sekolah yang akan dilaksanakan pada jam 15.00,diharapkan kehadirannya ya untuk mendukung team basket sekolah kita.Terutama ketua klub ujar Verrel sambil menatapku,ya sedikit info aku adalah Ketua tim basket sekolah kami,dipilihnya pun asal karna pakai jalur prestasi aja jadi bisa ditebak berapa lama aku sering memperhatikan Verrel.
“Okkk”riuh kelas kami terutama para ciwi-ciwi terlebih si Aiko
“Helehhh”Aku mendengus kesal,mereka ribut amat seperti predator memperebutkan mangsa, saat melihat team basket terutama Verrel,kalau aku mah biasa aja karena sudah tahu kalau Verrel dan aku memiliki suatu hubungan walau baru akarnya saja,aku hanya melempar senyum saat dia memandangku.Naina yang memperhatikanku menatap heran.
“Kenapa lu Mey”
“Ngga ada”
“Liat Verrel”
“Semua juga ngeliat dia”aku berkilah
Wali kelas kami memasuki ruangan setelah Verrel and the gengnya keluar kelas kami,Wali kami menuliskan jadwal study tour dan kami akan dipasangkan dengan jurusan lain,mungkin ini mimpi di siang hari,kelasku dipasangkan dengan kelas Verrel yaitu 11c IPA,rasa senang di lubuk hatiku apa benar aku mulai merasakan cinta pada Verrel,ataukah sekedar rasa kagum pada wibawanya yang jelas aku tidak akan mengubur rasa ini terlalu cepat.Mungkin sebelum tamat aku bisa merasakan cinta anak SMA apa itulah,hehe.
Aku membaca selebaran destinasi wisata yang akan kita kunjungi yaitu Bukit selong sembalun,Desa beleq dan Air terjun mangku sakti.Study tour akan dimulai menjelang awal bulan Agustus.Surat pemberitahuan pun sudah dibagikan agar sesegera mungkin memberitahu orangtua. Aku dan Naina saling berpandangan tersenyum,membayangkan akan asyiknya study tour kali ini.Saat jam istirahat aku menuju lapangan basket karna klub basket akan berlomba aku membawa beberapa minuman dan kue dari kejauhan aku melihat Verrel sedang berlatih karna Lomba sebelumnya tim kami kalah telak,karna saat itu aku juga sibuk ikut Lomba sastra.
Aku memanggil mereka dan menyuruh untuk istirahat sejenak,”Mey kamu udah tau kan kalo kelas kita barengan study tour nya”tanya Verrel smabil minum.
“Ah masak”aku pura-pura bego dalam hati loncat loncat
“Masak kamu ngga tau”ucap Verrel sambil menyuap kue lapis
“Taukk”aku tertawa kecil,agak sepi hari ini karna Naina sibuk mengurus team tari yang juga akan lomba antar sekolah,jadi bisa dipastikan setelah semua Lomba selesai,barulah Study Tour akan berjalan.
“Mey…kapan-kapan kita mau dong dimasakin biar sehat”celetuk Satya
“Nahh setuju”sambung yang lain
“Aku nggak bisa masak lohh”ujarku bohong,padahal setiap libur aku yang masak,sarapanpun aku juga yang bikin setiap pagi.
“Ngga apa,apa aja yang kamu bisa deh”
“Mie instan aku bisa”ucapku diiringi gelak tawa mereka,teduh rasanya mereka sama sekali tidak membuatku murung aku bersyukur karna masih ada yang menghargai aku.
Verrel
Hai aku Verrel,aku adalah ketua tim basket SMA 4 Mataram,aku adalah fave ciwi-ciwi ,sombongggg….(Mey),Mey aku lagi synopsis ni”opppss sorry pake embel-embel fave ciwi-ciwi keberatan akunya.
Aku termasuk cowok yang lumayan popular looo,buktinya semenjak aku masuk di SMA ini,kakak kelas banyak yang nembak loo,aku mau…???nggaklah karna hatiku sudah dikunci untuk seseorang yang rahasia n Mey pun nggak boleh tau,”nanti aku kasi tau(author),jahat banget ni author.
Aku ikut club basket karna ada seseorang juga yang gimana ya bilangnya ,aku juga suka sih liatnya.
Aku adalah dua bersaudara kakakku sekarang sudah lulus kuliah dan membantu usaha keluarga kami,kecil-kecilan kok,aku berdarah Cina namun aku cinta Indonesia juga kok.
Sinopsis macam apa itu,kok rasanya sanjung diri sendiri(Mey)
Iyalah nggk boleh buang diri sendiri lohhh.
“Mey…kamu sudah pelajari belum team lawan”
“Sudah kok…lebih kuat kalian dari segi prestasi”
“Jangan sibuk dulu ya Mey”Verrel menatapku
“nanti kita kalah lagi”(hilih sok_author)
“Ok”ucapku menunduk malu diiringi bell masuk ,namun kali ini kami masig bebas diluar kan tahun ajaran baru.Ngopi-ngopi dulu.Walaupun tahun ajaran baru n nggak ngapa-nagpain kita nggak dikasi pulang.
Aku masih dilapangan basket sampai akhir jam pelajaran dan rencananya nggk pulang karna tim basket akan bertanding jam 3 disekolah kita.Aku duduk sambil mengantuk mempersiapkan segalanya tentunya guru-guru masih aktif.
“Mey makan dulu”ucap Pak Ali sambil nyodorin nasi bungkus
“Waduh repot amat Pak,nanti Mey ambil sendiri”
“Nggak apa kok”
Selesai makan bersama tim basket ,aku menuju kamar mandi untuk berganti pakaian dan melihat Aiko bersama Satya dari kejauhan mereka ada disekitar koridor kelas.Aku mempercepat langkahku karna sekolah sudah mulai sepi.Setelah selesai aku terkejut dengan Satya yang sudah ada didepan kamar mandi.
“Mey”
“Ehh bukannya latihan malah disini”ucapku menahan kaget
“Lagi ngomong tadi sama Aiko”
“Ohh begitu”aku sebenarnya bertanya-tanya apa yang mereka bicarakan ,tapi ya sudahlah Aiko kan banyak fansnya.
“Mey…aku boleh nggak minta nomor kamu”
“Boleh”
“Thanks”Aku dan Satya menuju lapangan basket dari jauh Verrel sudah menyorot aku dan Satya.
“Kemana sih”Verrel memegang tanganku dengan kuat
“Aku ganti baju”
“Kenapa bareng Satya”
“Aku ketemu tadi”
“Ketemu apa janjian”
“Ketemu”
“Okk”raut wajah Verrel nampak kesal
Waktu hampir menunjukkan pukul 15.00 dan murid dari SMA lain sudah datang and gilak…supoter mereka banyak banget,tapi aku tetap optimis.Aku harus membuat team basket menang.
“Wahh Kak Dinar datang juga ya”
“Iya Nih mau nonton juga”
“Iya Kak,,,semoga menang kali ini,karna Lomba kemarin gatot”
“Nggak apa Mey,kamu sudah hebat kok,aku sengaja milih kamu jadi pengganti aku karna aku yakin orang yang punya hati bersih lebih baik dari orang yang sekedar berprestasi.Dalam olahraga sportif dan kejujuran yang penting.Aku percaya kamu punya itu semua.
Aku tersenyum mendengar ucapan kak Dinar,senang rasanya diberi sebuah kepercayaan oleh orang lain.
Lomba akan dimulai sebentar lagi ,durasi waktunya adalah 4x10 menit,singkat kan.Aku memperhatikan wajah dari pemain sekolah lain,ada satu yang menarik perhatianku anak itu bertubuh lebih mungil dari teman lainnya namun dia sangat manis,aduhh apaan sih diamlah otak.
Pertandingan berlangsung singkat seperti yang aku katakan tadia antara terpukau dan fokus aku pikir semua berjalan cepat, team kami mencetak angka dengan mudah dan memberi kemenangan pada sekolah kami,aku tersenyum puas saat aku memberi pencapaian yang begitu memuaskan.
“Mana ucapan selamatnya”
“Gitu aja bangga”ujarku sambil merapikan tas
“Pelit amat”Verrel cemberut padaku
“Mey…pulang bareng yuk”Satya datang dari belakang
“Nggak usah…rumah aku deket kok”aku menolak tawaran Satya
“Kenapa sih,,,yuk”Satya menggaet tanganku
“Aku jalan aja bareng Verrel”ucapku sekali lagi
“Oke deh…aku duluan ya”ucap Satya dan kemudian berlalu
“Apaan sih si Satya…aneh”Verrel memperlihatkan wajah tidak suka
“Dia kan hanya nawarin aja,emang ada masalah apa sama kamu,aku mencoba memancing.
“Iya nggak apa sih,masak dia nggk ngerti aku lagi sama kamu.
“Aku sih malah curiga”
“Kok kamu curiga”
“Aku tadi kan pas sebelum lomba sempat ke kamar mandi dan dikoridor aku lihat dia bareng Aiko,nah karna Aiko suka sama kamu maka…
“Aiko suka sama aku,jangan nambahin cerita nggak jelas deh Mey”
“Aku bicara kamu potong”
‘Terus kenapa”
“Aku curiga mereka ada rencana,habisnya Satya kan jarang bicara terus tiba-tiba sama Aiko”
“Jangan diurusin kalo memang itu buat kamu nggak nyaman kalo diantara mereka ada yang macam-macam.biar aku yang urus”
“Ok”aku tersenyum mendengar pembicaraan Verrel
Seperti biasa aku dan Verrel berpisah dipersimpangan jalan.Sampai dirumah aku merebahkan badanku hapeku berdering dan sebuah nomor baru masuk
“Hallo Mey Ini aku Satya”
“Iya Satya… ada apa”
Satya:“Aku…emmm kamu sibuk nggak”
Mey:“Nggak sih”
Satya:“Aku gini”
Mey:”Iya…ngomong aja gpp
Satya:”Aku tadi itu sebenarnya mau ngomong sama kamu,Cuma ada Verrel”
Mey:”Kok kayaknya ribet amat sih Satya”
Satya:”Jadi gini…kamu pacaran nggak sama Verrel”
Mey:”Nggak…Cuma saat ini aku lagi deket aja”
Satya:”Ohhh tapi aku nggak masalah kan,nelpon kamu kayak gini”
Mey:”Nggak apa kok”
Satya:”Ok…makasi ya kalo gitu,aku tutup dulu.
Mey:”Iya”Aku menutup telepon dari Satya,dari nada bicaranya sepertinya ia ingin berbicara lebih,kenapa Satya tiba-tiba bertanya tentang aku dan Verrel hhhmmm ya sudahlah.Saat aku akan beranjak ke kamar mandi ada lagi panggilan dari nomor baru.
Halo
“Iya siapa ya”
“Aku Angga”
“Angga siapa ya”
“Dari SMA sebelah yang tadi lomba disekolah kamu”
“Ohh ya,,,ada perlu apa ya”
Angga:”Nggak aku mau ngobrol aja sama kamu”
Mey:”Ok jadi mau bicarain apa n kamu dimana dapet nomer aku”
Angga:”Kan ada di famlet lomba basket itu”
Mey:”Ohhh iya..(malu)aku nggak sampe kesana mikirnya
Angga:”Iya …aku coba hubungi dan nyambung jadi kamu lagi apa ?
Mey:”Aku baru aja istirahat,kamu sendiri?”
Angga:”Aku sama juga istirahat,btw kamu udah punya cowok nggak ?”
Mey:”Belum sih memang kenapa”
Angga:”Jadi nggak masalah aku deket sama kamu dong”
Mey:”Aku sih nggak masalah dekat sama siapa aja,tapi untuk saat ini aku lagi
Dekat sama teman sekolah aku,team basket juga”
Angga:”Yang penting kamu belum punya cowok”
Mey:”Iya betul sih,aku membenarkan ucapan Angga”
Angga:”Bagiku itu poin plus buat aku”
Mey:”Iya…mmm Ngga,aku pamit dulu ya,mau mandi”
Angga:”Ok”
Aku menutup panggilan Angga dan kemudian menscrool galeri hapeku,melihat profil team dari SMA sebelah dan mencari nama Angga,ehh dia cowok imut yang aku perhatikan tadi kok kayak kebetulan ya,aduhh aku bicara apa sih aku merasa menghianati perasaanku pada Verrel sepertinya aku mulai membuka hatiku pada Verrel,apa salahnya aku mencoba kali ini dan itupun kalau dia juga benar suka padaku intinya,aku nggak mau kepedean dulu.
Verrel
Menyukai seseorang itu memang mudah,sekarangpun bisa suka tapi yang terpenting dari semua itu adalah rasa itu bisa bertahan saat kita melihat sesuatu yang lebih dari orang lain yang mungkin hanya sekedar penghias hidup saja tak untuk menetap,disini aku akan jujur pada author bahwa aku menyukai Mey sejak aku ikut ekskul basket dan itupun sudah lama sekali,aku sempat dekat dengan beberapa cewek sebelum akhirnya menetapkan hati pada Mey,Mey cewek biasa yang unik dan cerdas sering tampil dalam lomba cerdas cermat,aku berfikir apa aku bisa mendekati gadis yang begitu aktif dalam berbagai bidang dan bingo akhirnya seperti dihubungkan saat menginjak kelas 11,Mey menjadi Ketua Club basket,lama bagiku untuk bisa berbicara dengannya akhirnya aku berusaha untuk berani padanya,tapi aku heran sikapnya agak dingin padaku,aku begitu lama berusaha meyakinkan Mey bahwa aku tulus padanya,sampai akhirnya aku mulai resmi mengejarnya.
Kulihat Mey sering tidak pede karna warna kulitnya,tapi bagiku apasih yang terpenting kan hati yang cocok,semoga Mey bisa percaya padaku.
Tgl 12 bulan July kami bersiap study tour,semua bebas duduk dimana saja sesuka hatinya,aku memilih untuk duduk di paling depan,namun aku tidak melihat Naina.Aku menoleh kekanan dan kiri melihat Naina duduk bersama Verrel,diiringi wajah Aiko yang dongkol,entah kenapa Aiko itu apa isi hatinya hanya untuk marah aja ,aku diam saja dan duduk ditempat semula sampai akhirnya aku melihat handphone dan sebuah whatsaap masuk.
Naina:“Kamu sini sama Verrel”
Me:“Aku ,,,malulah
Naina:”Aku sudah bilang cepet”
Aku tetap bergeming dan akhirnya Verrel tiba-tiba ada disampingku,aku benar-benar kaget aku menoleh pada Naina yang pura-pura tidur,aku meleleh kutu Naina,apa yang kamu perbuat.
“Lihat rutenya Mey”
“Ini”
“Grogi amat sih,kayak nggak pernah pergi berdua aja”
“Diem nanti semua denger”
Perjalanan di mulai dan aku mengantuk menikmati semilir angin Kota Mataram menuju ke Lombok Tengah.Suasana yang berbeda saat kita di Kota menuju Desa.
Angin dingin mulai menyelimuti tubuh,aku tak henti curi pandang pada Verrel aku sepertinya mulai menyukai dia.Aku berpura-pura menunduk saat dia menoleh,Buehehehehe….
Tujuan pertama adalah Bukit Selong Sembalun,kedua Desa beleq dan terakhir Air Terjun Mangku Sakti.
Nah untuk yang belum tahu daerah diatas aku akan menjelaskan satu persaatu sembari memakan kwaci.
Bukit Selong Sembalun tepatnya berada dikaki gunung Rinjani,Bukit ini memiliki daya tarik yang sayang untuk dilewatkan karena wisatawan dapat melihat pemandangan luar biasa saat berada disini. Aku terengah saat menapaki anak tangga,namun terbayarkan dengan hamparan sawah yang hijau deretan perbukitan disini kita bisa melakukan trekking dan juga ada tempat ngopi dan fasilitasyang sudah modern.Teman-temanku tak henti-hentinya berswafoto.Kunjungan kami singkat karna akan ada dua tempat lagi yg akan kami kunjungi.
Aku rada-rada kesal saat teman-teman geng Aiko menggoda Verrel mereka merebut Verrel seperti makhluk kanibal.Aku bergidik sendiri,ingat tidak cemburu ya,karna aku dan Vey sama sekali belum pacaran,kenapa jadi pede begini ya,Tuhannnn……….
“Sorry ya,aku ngga bisa nolak”
“Gpp”
“Kok sinis gitu”
“Biasa aja kok…bikin kesel aja”
“Cemburu ya”
Aku mengabaikan Verrel dan menuju kembali kedalam BUS
“Mey….”Aku terus jalan cepat agar tak tersusul Verrel ,jalanku jadi mirip curut.
“Segitunya Mey”Verrel kembali tersenyum,sambil merebut headset di telingaku.
Sembari menikmati aroma dinginnya Sembalun aku terdiam dan pura-pura tiduran yang nyatanya tempatnya nggak jauh dari Bukit Selong Sembalun.
Welcome to Desa Beleq
Nah disini aku ngeguide lagi ya mantemanku Desa Beleq merupakan cikal bakal masyarakat Sembalun,Kabupaten Lombok Timur dari desa itu awal masyarakat Sembalun disini terdapat tujuh rumah adat tradisional dan 2 gelang atau tempat penyimpanan harta benda dan satu Bale yang digunakan untuk beribadah yang disebut dengan pasak gumi,rumah adat itu terbuat dari jerami atau daun ilalang yang berdindingkan anyaman bamboo.Lantainya dari tanah yang ditinggikan dari tanah setelah dilapisi kotoran sapi.Untuk masuk dan keluar rumah,harus menunduk setelah menaiki tujuh tangga.
“Ihh apaan nih…jijik banget”Aiko memandang kearah kotoran sapi
“ Makan tuh Ai”ucap Satya sambil tertawa
“Luu aja yang makan supaya pinter”
“Luu yang bego”
“Enak aja kalo ngomong”Aiko berlalu diiringi tawa teman-teman Satya.
Setelah puas memotret dan membuat coretan untuk bahan kliping aku istirahat didalam Bus.
“Meyyy…Verrel nggak bareng kamu”
“Dia masih diluar…direbutin sama kanibal dari kelas kita.
“Idihhh kamu kebangetan deh Mey”
“Oiya weekend ini kapan-kapan jalan yuk”tawar Satya padaku
“Aku ikut”ucap Verrel dari arah pintu Bus
“Aku hanya mau sama Mey…masalah buat kamu”
“Masalah..kamu mau nikung”
“Ehhh jelas-jelas aku yang ajak duluan…nikung dari mana,kamu emang siapanya Mey ada hak larang aku”
“Aku memang bukan siapa-siapa,tapi nanti akan jadi siapa-siapa”ucap Vey tegas dan membara wajahnya memerah karna kesal.
“Belum juga kan,sekarang tanya Mey aja”
“Aku sibuk Satya,,,lain kali aja
“Ok aku tunggu kabarnya ya Satya berlalu dan kembali ketempatnya di kursi paling belakang.
Aku berpura-pura memainkan ponsel dan direbut Verrel,”Kamu mau pergi sama Satya”
“Enggak…nggak tau juga”
“Aku ikut pokoknya”ucapnya sambil memasang wajah sendu
“Okkk…”ucapku pelan,aku yang bahkan ngga ada rencana untuk keluar sama Satya mengiyalkan saja pada Verrel agar dia diam.
“Mey foto yuk” Verrel mendekatkan kepalanya padaku aku benar-benar grogi dan kaget tapi tetap tersenyum.
Saat menuju tempat terakhir yaitu Air terjun mangku sakti kami disuguhkan dengan pemandangan hamparan kebun stroberi dikiri dan kanan jalan karna pas bulan Juli yaitu bertepatan dengan masaknya buah stroberi,kami diizinkan sebentar untuk kesana dan panen stroberi,biaya masuknya juga murah dan bisa petik sendiri.Kalo bawa pulang hitungnya perkilo ya,Verrel membuntutiku kesana kemari dan tanpa ragu dia mengajakku berfoto.Di tempat lain aku melihat Naina yang memberiku jempol.Aku dan Vey tertawa bersama melihat pose yang lucu-lucu.
Nah sekarang kita sudah di Air Terjun Mangku sakti disini airnya tidak berwarna jernih melainkan hijau toska hal tersebut karna campuran belerang. Airnya dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit namun tidak disarankan mengambilmengambil lumpur belerang yang ada didalam air terjun aliranya dari kokoq putra yang airnya berasal dari danau segara anak sekian dulu ya tour nya hihihi
Kami akhirnya beristirahat di sebuah rumah makan yang sekaligus memiliki tempat edukasi.
Aku bersama Verrel menikmati makanan yang fresh banget ya karna sayuran nya pun dipetik langsung dan diolah menjadi santapan kami. Dari kejauhan tampak Satya mendatangiku
“Mey nanti aku antar pulang”ucap Satya menghampiriku
“Ehhh nggak usah repot-repot ada aku”Verrel memotongnya
“Rese banget sih lu dari tadi,aku ngomong sama Mey,kamu terus yang jawab”
“Suka aku punya bacotlah”
“Gimana Mey”
“Aku sama Verrel aja Satya,mungkin lain kali ya”aku menjawab sesopan mungkin
“Ok ..thanks”
“Sialan banget sih Satya”
“Vey…kamu kok ngomong gitu”
“Biarin…masak dia nggak ngerti aku lagi sama kamu,ngejer kamu…..Verrel terdiam sambil merenungkan sesuatu.
Aku hanya terdiam…”Iyesss dia ngaku juga”
“Makan lagi Mey”ucapnya tersipu
Setelah makan kami kembali menikmati indahnya panorama Sembalun dan aku ke wc sebentar,letaknya agak jauh dari tempat makan aku sengaja milih yang agak jauh karna ramai didepan tadi,memang wc umumnya juga lumayan berjarak,mungkin agar nyaman ya kita makannya, dapurnya pun jauh dari restonya pokoknya top banget dah.
“Anak-anak sudah waktunya kita pulang ya,pastikan tak ada yang tertinggal”
“Baik Pak”
Sambil berdendang aku keluar wc namun,beberapa kali ku buka handle pintunya tak bisa,”Bercanda keles…ayo dong kebuka”aku terus menggoyangkannya sambil menggedor pintu wc berharap ada yang mendengar.aku melirik ponselku”Bagus pas sekali sinyal ngga ada”persis film horror.
Sementara itu semua anak mulai memasuki Bus mereka masing-masing,nampak Verrel yang celingak celinguk mencari sesuatu.Semua duduk di kursi masing-masing.
“Verrel ada apa”
“Maaf Pak,saya belum lihat Mey”
“Mungkin lagi sebentar dia datang,kamu masuk aja dulu”Verrel menurut dan menunggu sambil memencet hapenya.
“Pak…kok lama banget sih Mey itu …kemana aja…apa nggk tau jadwal pulang”!!!omel Aiko
“Tadi ada yang lihat terakhir dimana”tanya Pak Guru
“Tadi sih setengah jam lalu sama saya Pak,setelah istirahat saya nggak lihat lagi”ujar Verrel
“Ayo kalo gitu kita cek dulu”
“Mending kita tunggu aja Pak”ujar Aiko
“Tunggu gimana ?kalao ada apa-apa kan kasian Aiko”
“Kalian aja yang cari aku malas”ujarnya seenaknya
Mereka semua kembali turun ketempat tadi namun tidak melihat Mey,nampak Naina menelpon nomor Mey,namun nihil nggak nyambung.
Mereka menyisir tempat namun melewatkan wc yang jauh dibelakang,.
“Nggak ada Pak”
“gimana nih”
Kami semua putus asa mencari Mey, aneh banget... Mana mungkin Mey seperti ini tiba-tiba menghilang.
Sebagian dari kami masih beristirahat dan tanpa dikomando aku menyuruh sebagian teman-teman menunggu di Bus hanya beberapa yang aku suruh untuk membantu, terutama Naina.
Aku benar-benar bingung dan merenung tumpah ruah isi hatiku dengan kejadian ini, sementara itu disisi lain Mey mulai merasa lelah dan sesak. Kalau mati disini benar-benar deh seperti rasanya memang ia tak memiliki teman yang menyadari bahwa ia tidak ada.
“Tok tok tok”
“Tolong !!! Siapa diluar” teriak Mey
Pintu terbuka seorang pria yang kira-kita berumur 30 an berwajah lumayan tampan melihat Mey yang kakinya gemetaran, meskipun hanya setengah jam., karna ruangan yang sempit membuat Mey banyak kehabisan tenaga.
“Makasih banyak Pak”
“Syukur aku ada niat kebelakang kasi makan ikan dek”
“Saya nggak tau Pak, pintunya nggk bisa terbuka”
“ Itu dikunci dek, ada yg sengaja kunci”
“Saya sama sekali nggak tau siapa yang berbuat begitu Pak”
“nggak apa kok, ayo kita cari rombongan kamu”
Saat akan bangun Mey terjatuh kakinya terlalu lemah dengan izin Mey si Bapak yang wajahnya lumayan itu menggendong Mey dan saat nampak kerumunan anak yang pertama Mey lihat adalah wajah Naina dan Verrel.
“Mey apa yang terjadi”tanya Naina
“Ada yang sengaja kunci teman kamu”
“yang bener Pak”tanya Pak guru
“Iya Pak, untung saya ada niat kasih makan ikan jadi saya ke belakang dan lihat ada pintu yang terkunci dari luar karna biasanya ngga ada yang kunci pintu di kamar mandi belakang jadinya saya coba gedor dan ada orang”
“Terimakasih Pak “
“Sama-sama “ujar si Bapak yang ternyata anak pemilik restoran tempat kami makan.
“Mey kamu kok ke kamar mandi sampe di ujung kulon”
“ Di tempat biasa rame banget jadi aku kesana”
“ Kita semua nggak nyari sampe sana tadi”ujar Naina
“Maafin saya Pak “ujarku pelan
“Bukan salahmu Mey”
Verrel menggendong ku hingga Bus, aku mirip artis jumpa fans saat teman-teman ku memandangiku dari kejauhan.
“Ini ni yang kita tunggu dari tadi”ujar Aiko tiba-tiba
“Aku yang tak kuat hanya diam dalam gendongan Verrel
“Bisa diam nggak sih!!! Elu nggak liat Mey kondisinya kayak begini , lagi pula apa lucu ngunci teman dikamar mandi, kalo mati gimana. ?
“ Lebay banget sih kamu Verrel”
“Eh Aiko lebay gimana maksud kamu, kamu nggk liat kondisi Mey” ujar Satya menimpali
“ Tenang anak-anak dengar ya, besok Bapak akan cari tahu siapa yang mengunci Mey , jika ada diantara kalian maka sangsinya akan berat”ucap Pak Guru lalu duduk di Bus sambil kembali mengecek semua murid.
Verrel terus memegangi Mey tanpa peduli beberapa orang berbisik tentangnya.
“Apa mereka pacaran ya”
“Sssttt diamlah”
Aku hanya terdiam sambil menutup mata erat-erat, badanku sangat lelah dan lemah. Terlebih aku sedih karna ada yang tega melakukan itu padaku. Tak terasa air mata membasahi pipiku.
Verrel menoleh dan mendehem perlahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Amishofi💙🍉 (HIATUS)
curiga si Aiko nih/Curse/
2023-11-15
1
Amishofi💙🍉 (HIATUS)
buaya banget kalimatnya/Facepalm//Facepalm/
2023-11-11
0
YouTube: hofi_03
halo
2023-10-24
1