Di Sini Author Masih Menceritakan Tentang Kisah Masa Lalunya Adinda Bersama Kekasihnya Dulu.
Yang Membuat Adinda Menjadi Sosok Wanita Super Dingin Dan Sombong Terhadap Pria Manapun Termasuk Kepada Sosok Raditia Dika Adi Nugroho.
Tidak Ada Lagi Sosok Adinda Yang Lucu Dan Ceria Semua Sudah Di Bawa Pergi Dengan Kenangan Manisnya Bersama Sang Pujaan Hati.
*
*
Ngapain lagi si kutu kupret datang kesini?
pikir Adinda ketika sudah ada di hadapannya.
" Sudah selesaikan "
tanyanya ramah pada Adinda. Adinda hanya mengangguk saja.
" Ayo... ikut aku "
ucapnya lalu menarik tangan Adinda masuk ke dalam mobilnya. Adinda hanya bisa menurutinya saja.
Devan pun melajukan mobilnya, perlahan memecah jalan kota di siang hari yang terik.
Kenapa dia lebih kalem dari biasanya?
apa terjadi sesuatu di kampusnya tadi?
pikir Devan menatap Adinda yang berada di sampingnya.
" Kamu mau bawa aku kemana "
tanya Adinda tanpa menoleh kearah Devan.
" Sudah kamu cukup duduk manis saja, akan ku tunjukkan tempat yang cocok untuk suasana hatimu"
ucap Devan santai, Adinda hanya diam saja tanpa menjawab sepatah katapun.
Kebetulan suasana hatiku sedang tidak bersahabat, biarkan saja dia membawaku kemanapun dia mau. ucap Adinda dalam hatinya.
.
.
Setelah beberapa saat lamanya mereka berdua pun sampai di sebuah pelabuhan kecil, Devan pun menggandeng lengan Adinda, menuju kapal pesiar yang berbeda tidak jauh dari mereka.
Devan mempersilahkan Adinda untuk duduk. kapal pesiar ini tidak terlalu besar tapi terlihat mewah dan berkelas. emmm nyaman sakali. pikir Adinda.
Devan pun menghidupkan mesin kapal itu dan berlayar. Adinda yang tengah sibuk menikmati dan memandangi lautan yang biru dan luas. di temani minuman yang telah Devan sediakan dengan beberapa camilan nya.
Aku senang kala melihat senyuman itu terukir di wajahmu, tak akan ku biarkan wajah itu basah oleh tangisan lagi. ucap Devan dalam hatinya sambil memandang wajah cantik Adinda.
Adinda sangat terkejut, kala ia melihat Devan yang sedang memegang kendali kapal. lalu ia menghampiri nya.
" Kamu bisa "
ucap Adinda sambil menatap Devan, Devan hanya mengangguk dan tersenyum.
" Boleh kah aku mencobanya "
tanya Adinda sedikit ragu ragu.
" Tentu saja "
jawab Devan santai
Adinda pun di mulai menjalankannya sesuai instruksi dari Devan. lalu mereka pun memancing.
" Nih pegang "
ucap Devan memberikan pancingan pada Adinda yang telah ia lempar kedalam lautan.
" Aku tidak bisa "
jawab Adinda pada Devan.
" tenang saja itu tidak lah sulit, jika terasa ada yang menarik. segera beritahu aku "
ucap Devan lalu duduk di belakang Adinda sambil memegang kamera.
lalu ia memotret momen paling langka, menurutnya. kapan lagi coba aku kerjain dia. pikir Devan menyeringai jahil.
" Terus, kamu ngapain di situ? "
tanya Adinda yang melihat kalau Devan malah duduk dengan santai sambil memegang kamera.
" Aku sedang sibuk " ucapnya acuh.
" Sibuk apa? " tanya Adinda ngegas.
" Sibuk napas " jawabnya enteng
Adinda hanya tergeletak dengan jawaban yang Devan berikan. tiba-tiba umpannya di sambar oleh ikan.
" Eeeh... Devan ini ada yang narik narik "
ucap Adinda sedikit panik memberi tahu pada Devan.
Devan pun menghampirinya, lalu memegang kedua tangan Adinda dari belakang. sembil menyuruhnya untuk menarik benang pancingan.
Adinda yang sedikit terkejut dengan apa yang di lakukan Devan pada dirinya, berusaha mengendalikan rasa keterkejutannya.
Ya ampun... apa yang di lakukan pria tua tengik ini, mengapa ia begitu dekat denganku.
dan mengapa jantung ku ini terus saja ribut di dalam sana. ucap Adinda dalam hati.
*
*
*
🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments