sudah lebih dari 1 Minggu adinda melewati hari harinya. sejak proposalnya lolos ia selalu sibuk di kantor terkadang lembur.
jam di pergelangan tangan nya sudah menunjukkan pukul 17 00. karena ia merasa tak enak badan ia pun bergegas pulang menuju halte bus.
adinda duduk di tempat yang sudah di sediakan untuk menunggu busway. sambil menunggu dia memainkan permainan di ponselnya.
"itu bukannya adinda yah? lagi ngapain dia di situ? bukan sudah jam pulang kantor" tanya Radit pada Alvin sang sekretaris.
"nona adinda sedang menunggu angkutan umum tuan muda" Jawabnya sambil melirik tuan mudanya.
"berhenti kita antar dia pulang" kata Radit pada sang sekretaris, sambil memalingkan wajahnya, yang menahan malu karena biasanya dia tak pernah mengantarkan perempuan pulang.
lalu dengan sigap Alvin berhenti tepat di hadapan adinda.
karena asyik bermain, ia pun tak sadar bahwa seseorang yang berada di dalam mobil tersebut menunggunya masuk. karena tak kunjung masuk ia pun mendengus kesal.
" apa dia tak tahu aku menunggunya masuk kedalam mobil" gerutu nya pada sekretaris pribadinya
" apa perlu saya keluar dan menyuruh nona adinda masuk tuan muda" tanyanya karena tau apa yang diinginkan tuan mudanya.
" lakukan sesukamu" jawab Radit sembil mendengus kesal.
Alvinpun keluar dari mobil dan berjalan mendekati adinda yang masih asik dengan gamenya.
" permisi nona" katanya sambil tersenyum.
" iya ada apa pak alvin? ada yang bisa saya bantu" kata adinda yang buru buru mematikan ponselnya sambil berdiri.
" nona sudah di tunggu oleh pak Radit di dalam mobil" katanya sambil mempersilahkan.
ngapain lagi pak Radit nyuruh aku masuk ke mobilnya" pikir adinda.
karena bingung plus tak bisa menolak dia pun berjalan menuju mobil itu berada di ikuti sekertaris Alvin. lalu ia masuk kedalam mobil dan duduk di samping kemudi.
sontak mata Radit melotot menahan amarahnya, dengan kelakuan perempuan yang ada di hadapannya itu. dengan cepat sekertaris Alvin angkat bicara pada adinda.
" nona bisa duduk di belakang bersama pak Radit" katanya sambil membuka pintu mobil kembali.
"tapi..." belum sempat adinda membantah, Radit sudah berbicara yang membuat adinda tak bisa menolaknya.
" saya mau kamu duduk di sebelah saya, karena ada yang saya mau tanyakan soal proposal yang beberapa hari lalu" katanya dengan penuh penekanan di setiap kata seakan tak terima penolakan apa pun.
dengan terburu-buru karena takut ia pun pindah di samping Radit.
Radit pun tersenyum miring penuh kemenangan kala melihat ekspresi wajah adinda yang ketakutan.
Alvinpun langsung masuk ke dalam mobil lalu melanjutkan mobilnya perlahan memecah belah keramaian jalan kota.
tak ada percakapan di antara mereka berdua, semuanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. sesekali Alvin melirik dari kaca depan ke arah belakang.
katanya mau ngomongin soal proposal ko dia malah diem aja sih" pikir adinda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Nisa
ceritanya diawal ringan tapi penuh dgn rasa penasaran dgn cerita selanjutnya tor
2022-01-02
0
Leni Ani
aku senyum dulu thor😊😊😊😊😊😊😊😊
2021-06-11
0